Anda di halaman 1dari 14

Secara umum, bangunan bentang lebar adalah bangunan yang membentang sangat lebar dan

luas sehingga menghasilkan ruangan yang lebih lenggang dan memudahkan ruang gerak.

Namun secara istilah arsitektur bentang lebar adalah bangunan yang bisa digunakan sebagai
ruangan yang bebas tanpa batasan kolom sehingga memiliki ukuran panjang dan seluas
mungkin. 

Bangunan bentang lebar pada dasarnya dibuat untuk menciptakan ruangan yang sangat luas
agar bisa digunakan sesuai kebutuhan tertentu.

Jadi, di dalam ruangan tidak ada tiang dan kolom-kolom yang membatasi ruang gerak dan
membuatnya terlihat lebih sempit.

Menurut Tangoro dalam bukunya yang berjudul Ilmu Bangunan Struktur Bentang Lebar,
sebuah bangunan bisa disebut arsitektur bentang lebar apabila ukuran kolom bentang lebar
mencapai lebih dari 20 meter.

Sistem bangunan bentang lebar berbeda dengan struktur bentang lebar.

Kalau struktur bangunan dibedakan berdasarkan strukturnya, maka sistem bangunan


dibedakan berdasarkan tingkat kerumitannya.

Secara garis besar, sistem bangunan bentang lebar hanya dikelompokkan menjadi dua, yakni
bentang lebar sederhana dan kompleks. Berikut definisi yang bisa membedakan dua sistem
bangunan ini secara umum.

1. Bentang Lebar Sederhana

Sesuai namanya, bangunan ini memiliki struktur yang lebih sederhana dan dibuat agar bisa
menjalankan fungsinya.

Bangunan ini tidak begitu memperhatikan nilai estetikanya sehingga proses pembangunannya
juga lebih mudah dan cepat.

Beberapa contoh bangunan bentang lebar dengan sistem ini adalah gedung basket, gedung
voli, gedung futsal, ataupun berbagai jenis gedung olahraga lainnya.

2. Bentang Lebar Kompleks

Jika bentang lebar sederhana dibuat simpel dengan mengedepankan fungsinya, maka bentang
lebar kompleks justru memadukan perpaduan dari beberapa struktur bentang lebar yang ada.

Dalam aplikasinya, sistem ini lebih rumit karena biasanya dilakukan modifikasi kembali
terhadap teori atau konsep dasar yang diterapkan.

Dengan perpaduan beberapa struktur, tidak heran kalau tampilan eksterior maupun interior
gedung terlihat lebih menarik dan memiliki nilai estetika.
Jenis struktur bentang lebar

Struktur bentang lebar mempunyai empat sistem struktur. Dari form active, bulk active,
vector active dan surface active.

Form active structure system

(Paramaterial)

Cable system

Struktur bentang lebar kabel menggunakan material jenis kabel berbahan solid untuk menjadi
penahan beban bangunan. Kabel tersebut ditarik agar dapat menahan beban dengan baik.
Gaya tarikan yang bekerja pada material kabel adalah gaya vertikal dan horizontal.

Tent system

Tent system punya sebutan lain yakni sistem struktur membran. Jenis struktur ini
menggunakan material yang bagian permukaannya yang bersifat lentur dan tipis. Maka dari
itu, ketika terkena angin yang kencang, material ini dapat berubah bentuk atau menjadi
bergelombang.

Untuk mencegah terjadinya perubahan bentuk struktur membran, biasanya dipasang internal
rigid structure yang dapat memberikan volume serta membuat permukaannya lebih solid.
Internal rigid structure tersebut dipasangkan pada membran.
Pneumatic system

Pneumatic merupakan kata dalam bahasa Yunani yang digunakan untuk menyebutkan udara
atau angin. Jadi, gedung yang menggunakan sistem bentang lebar ini akan memiliki struktur
atap yang mengembang karena terisi oleh udara. Biasanya material yang digunakan untuk
struktur ini bahannya bisa jadi mirip dengan sistem struktur jenis membran.

Di lapangan, kita akan menemukan dua jenis pneumatic system. Yang pertama adalah air
supported structure dan yang kedua adalah air inflated structure.

Arch system

Arch system yang juga disebut sebagai sistem struktur busur merupakan sistem bentang lebar
sudah ada sejak masa bangsa Yunani dan Romawi. Struktur ini terkenal karena menggunakan
bahan-bahan solid sebagai strukturnya. Dahulu, bangsa Yunani dan Romawi menggunakan
material batu.

Saat ini, kita dapat menemukan bangunan arch system yang menggunakan bahan-bahan solid
lain seperti kayu, besi, atau baja. Yang perlu dipastikan ketika membangun bangunan
semacam ini adalah membuat rangka busur sestabil mungkin. Dan usahakan juga tidak
membuat struktur busur yang mudah melengkung.

Bulk active structure system

(Biometer)

Beam system

Bangunan yang menggunakan struktur beam system terdiri atas balok-balok vertikal dan
horizontal. Balok vertikal akan menjadi tumpuan balok horizontal yang diletakkan di bagian
atas. Nantinya, balok horizontal akan dipasang secara melintang (transversal) agar dapat
menjadi struktur yang kokoh.
Frame system

Frame system atau sistem struktur rangka merupakan struktur yang terdiri dari material
berbentuk seperti batang-batang panjang. Biasanya material yang digunakan adalah baja atau
beton. Namun, ada juga yang menggunakan bahan seperti kayu. Nantinya, batang-batang
struktur tersebut akan menjadi struktur utama bangunan sekaligus elemen-elemen non
struktural yang menempel di bidang tersebut.

Beam grid and slab system

Beam grid and slab system terdiri atas balok-balok panjang. Balok-balok tersebut dibuat
menyilang satu sama lain dengan jarak yang cukup rapat. Biasanya, material yang digunakan
untuk membuat struktur semacam ini adalah bahan logam.

Vector active structure system

(Architect Magazine)

Flat truss system

Struktur ini terdiri atas elemen-elemen sama panjang yang membentuk segitiga atau
kombinasi segitiga. Kombinasi tersebut akan berulang sampai menjangkau area bangunan.

Curved truss system

Curved truss system adalah struktur yang diperkuat oleh rangka batang rata yang berbentuk
lengkung. Sistem ini punya sebutan lain yakni fame work system. Kamu dapat menemukan
struktur ini di hangar pesawat, pabrik, atau stadion.
Space truss system

Rangka-rangka dalam sistem ini akan membentuk volume 3 dimensi. Maka dari itu, sistem
ini disebut space. Sistem ini merupakan perkembangan sistem struktur batang yang kemudian
dibentangkan ke dua arah yang berbeda.

Surface active structure system

(Civil Projects Online)


Prismatic folded system

Struktur ini memiliki dua karakteristik utama. Pertama elemen platnya yang relatif rata. Dan
yang kedua, tumpuan strukturnya ada di satu arah saja.

Pyramidal folded system

Struktur ini berbentuk lipatan-lipatan yang berbentuk segitiga. Bentuk lipatan struktur
tersebut membuat struktur ini dikenal dengan nama piramida.

Rotational shell system

Struktur ini terdiri atas bidang-bidang yang terbentuk oleh rangkaian garis lengkung.

Anticlastic shell system

Struktur anticlastic shell system memiliki bentuk seperti pelana kuda.


Jenis Sistem Bangunan Bentang Lebar

Secara umum, sistem bangunan bentang lebar dikelompokkan dalam dua jenis…

Yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks.

Sesuai namanya, perbedaan kedua jenis tersebut terletak pada kerumitan strukturnya.

1. Bangunan Bentang Lebar Sederhana

Sistem ini sangat umum digunakan pada gedung-gedung olahraga yang tidak terlalu
mementingkan estetika bangunanya, tapi mengedepankan fungsinya.

Misalnya seperti gymnasium, gedung futsal, gedung basket, dan sejenisnya.

Berdasarkan konsepnya, sistem bentang lebar pada bangunan jenis ini diterapkan langsung
pada bangunan menggunakan teori dasar tanpa adanya modifikasi.

2. Bangunan Bentang Lebar Kompleks


Berbeda dengan sistem bentang lebar sederhana, bentang lebar kompleks menggunakan
perpbaduan berbagai jenis struktur bentang lebar.

Pun sistem ini melakukan modifikasi terhadap teori dasar yang digunakan.

Umumnya, tampilan gedung dengan sistem kompleks ini sangat menarik layaknya sebuah
karya seni.

Seperti halnya Sydney Opera House, gedung tersebut menggunakan sistem bentang lebar
kompleks.

Struktur Bangunan Bentang Lebar

Secara umum, struktur pada sistem bangunan ini terbagi dalam 4 sistem besar struktur yang
masing-masingnya memiliki struktur-struktur lagi.

Struktur tersebut adalah form active structure system, bulk active structure system, vector
active structure system, dan surface active structure system.
Form Active Structure System

sumber: wikipedia.org

1. Cable System

Struktur ini menggunakan struktur kabel yang menjadi penahan beban dengan menggunakan
fungsi tarik.

Gaya tarik yang bekerja pada struktur kabel adalah gaya vertikal dan gaya horizontal karena
kabel diasumsikan selalu berada pada posisi miring.

2. Tent System

Struktur ini bekerja layaknya sebuah tenda yang menggunakan struktur permukaan tipis dan
fleksibel.

Dengan karakteristik ini, struktur tenda sangat sensitif terhadap tekanan angin.

Maka dari itu struktur ini membutuhkan tekanan dari dalam tenda agar strukturnya menjadi
kaku.

3. Pneumatic System

Struktur ini kerap digunakan pada gedung yang menggunakan konstruksi pneumatik khusus.

Struktur ini terdiri dari dua kelompok, yaitu air-supported structure dan air-inflated
structure.

4. Arch System
Struktur ini telah lama digunakan, khususnya pada peradaban Romawi dan Yunani, untuk
membangun bangunan dengan bentangan yang luas.

Pada peradaban tersebut, struktur ini dibuat menggunakan material padat, yaitu bebatuan.

Bulk Active Structure System

sumber: sirjjarchitecture.com

1. Beam System

Struktur ini dibentuk dengan cara menempatkan elemen kaku horizontal di atas elemen kaku
vertikal.

Tujuan dari struktur ini adalah supaya bangunan lebih kuat dan kolomnya tidak melentur
serta melendut.

2. Frame System

Struktur ini dikenal sebagai salah satu struktur yang menawarkan kekokohan bangunan.

Di zaman modern ini, struktur ini menggunakan material baja dan beton yang menawarkan
ketahanan lebih.

3. Beam Grid and Slab System


Struktur ini dibentuk menggunakan balok yang saling bersilangan dengan jarak yang cukup
rapat agar mampu menopang pelat atas yang tipis

Ini ditujukan untuk mencegah melendutnya kolom bangunan.

Vector Active Structure System

sumber: behance.net

1. Flat Truss System

Susunan pada struktur ini dibentuk menggunakan elemen linear yang kemudian membentuk
kombinasi segitiga.

2. Curved Truss System

Sesuai namanya, struktur ini membentuk pola lengkungan yang dapat membentang hingga 75
meter.

Biasanya digunakan pada bangunan hanggar, stadion, pabrik, dan lainnya.

3. Space Truss System


Struktur ini terdiri dari elemen linear yang kemudian membentuk ruang 3 dimensi yang
membentang dua arah.

Surface Active Structure System

sumber: pinterest.com

1. Prismatic Folded Structure System

Karakteristik dari struktur ini adalah penggunaan bidang lipat yang memiliki kekuatan satu
arah.

2. Pyramidal Folded Structure System

Merujuk pada namanya, struktur ini menggunakan bidang lipatan yang berbentuk segitiga.

3. Rotational Shell System

Bidang yang diperoleh dari struktur ini berasal dari suatu garis lengkung yang datar jika
diputar terhadap suatu sumbu.

4. Anticlastic Shell System

Struktur ini menggunakan bentuk pelana yang berbeda pada setiap arahnya yang dibagi lagi
dalam berbagai macam jenis.
Menurut Murgiyanto, Seni pertunjukan merupakan sebuah tontonan yang memiliki nilai seni
dimana tontonan tersebut disajikan sebagai pertunjukan di depan penonton. Tentunya
diantara kita semua pasti banyak sekali yang sudah pernah menyaksikan sebuah seni
pertunjukan, entah itu pertunjukan musik, teater, drama ataupun seni pertunjukan lainnya.
Banyak yang sudah menyaksikan tapi masih banyak juga yang belum mengerti dan
mengetahui hakikat dari seni pertunjukan itu sendiri.

Nah, maka dari itu, artikel ini akan membahas mengenai seni pertunjukan secara mendetail
langsung menurut pendapat para ahli, agar kita benar-benar paham dan tidak hanya menjadi
penonton tanpa bisa mengerti.

Apa sih itu Seni Pertunjukan?

Seni pertunjukan merupakan salah satu bentuk seni yang kompkleks karena pada seni
pertunjukan tidak hanya melibatkan satu 1 jenis namun komponennya melibatkan berbagai
jenis karya seni. Seperti pada pertunjukan teater. Seni yang ditampilkan bukan hanya seni
peran, melainkan gabungan antara seni peran, musik dan seni rias untuk kostum dan make up
yang dikenakan para pemain. Seni pertunjukan tidak dapat berdiri sendiri maka dari itu seni
ini disebut sebagai bentuk seni yang kompleks.

Salah satu cabang seni ini juga sering mengacu pada seni yang bersifat konseptual yang
awalnya tumbuh hanya pada seni rupa namun belakangan ini mulai merambah ke seni
kontemporer.

Opera adalah sebuah bentuk seni, dari pentasan panggung dramatis sampai pentasan musik.

Dalam mementaskan sandiwara, opera memakai elemen khas teater seperti pemandangan,
pakaian, dan akting. Namun kata-kata dalam opera dinyanyikan tidak dituturkan. Penyanyi
ditemani oleh ansambel musik, dari ansambel pembantu yang kecil hingga orkestra simfoni
penuh.

Opera tradisional terdiri atas dua mode nyanyian: resitatif, deklamasi, dan nyanyian, yang
menunjuk kepada bagian tunggal yang dinyanyikan. Opera biasanya dinyanyikan dengan
suara tinggi. Bagian yang dinyanyikan pendek juga diserahkan ke sebagai ariosos. Masing-
masing macam nyanyian ditemani di samping alat musik. Peran-peran yang dibawakan
penyanyi opera ditentukan oleh "fach" penyanyi tersebut. Fach pada penyanyi pria dapat
dibedakan menjadi "tenor", " baritone", dan "bass". Untuk penyanyi wanita "soprano", "
mezzo-soprano", dan "contralto".

Masing-masing fach ini mempunyai sub-bagian, seperti coloratura/leggiero, "lyric, "spinto,


dan "dramatic". Penyanyi sopran yang menghubungkan suara penyanyi dengan tugas paling
cocok untuk warna nada suara dan kualitas.

Seni visual, seperti melukis, dilaksanakan untuk membuat tontonan visual di panggung, yang
dianggap sebagai sebagian penting pentasan panggung.

Akhirnya, menari sering dianggap bagian dari pementasan opera. Oleh karena itu, terkenal
opera penggubah Richard Wagner menunjuk kepada gaya sebagai Gesamtkunstwerk, atau
karya seni satu padu.
Dikenal dengan nama ‘opera’ untuk genre artistik dramatis di mana representasi teatrikal
dilakukan melalui musik dan lagu-lagu yang dinyanyikan. Dalam opera, seniman memainkan
peran sebagai aktor dan penyanyi saat mereka memerankan naskah yang sudah ada dan
membawakan lagu-lagu, yang biasanya liris, dengan cara yang digabungkan. Adegan tari
juga dapat dimasukkan yang menambah keterampilan lain untuk seniman ini. Terakhir, ciri
lain dari opera adalah adanya orkestra yang memainkan secara langsung komposisi musik
yang sesuai dengan karya tersebut.

Diyakini bahwa versi pertama dari apa yang kita kenal sekarang sebagai opera terjadi pada
abad ke-16 di kota Florence, Italia, mungkin salah satu pusat budaya terpenting saat itu.
Seiring berlalunya abad hingga hari ini, opera mengembangkan unsur yang nantinya menjadi
penting dan dipertahankan dalam beberapa kasus hingga hari ini. Di antara komposer opera
yang paling penting kita harus menyebutkan Jacopo Peri (mungkin komposer opera pertama
dalam sejarah), Claudio Monteverdi, George Handel, Antonio Vivaldi, Wolfgang Amadeus
Mozart (komposer terbesar sepanjang masa), Richard Wagner dan banyak lainnya.

Kompleksitas dari opera ini terkait dengan fakta bahwa itu adalah salah satu dari beberapa
representasi artistik yang menggabungkan begitu banyak bidang, termasuk musik, sastra
(puisi dan lirik), bertindak, tari, scenography, yang seni plastik , pencahayaan, kostum dan
make up .

Sementara opera librettos bisa asli atau diambil dari karya sastra yang ada, mereka bisa
resitatif atau arias (yaitu dinyanyikan). Opera dapat menggabungkan pertunjukan, tarian, dan
nyanyian dari satu, dua, atau lebih karakter. Di sisi lain, kehadiran paduan suara selalu
menjadi pusat karena bertugas memberi tahu publik apa yang terjadi dan memberikan
pandangan objektif tentang peristiwa tersebut.

< 5O.OO0 Penduduk- Gedung pertunjukan lokal (gedung utama 500-600


tempat duduk), tempat pertuniukan berpindah-pindah dalam wilayah
tersebut, misalnya teater pertunjukan drama
50 - 100.000 Penduduk - Gedung pertunjukan lokal dengan teater kota.
untuk drama dan operet, sesekali untuk opera.
lOO - 200.000 Penduduk - teater tiga sektor, I 70H00 tempat duduk.
2OO - 500.000 Penduduk - Ruang teater yang terpisah untuk opera dan
drama. Seringkali digunakan sebagai teater ganda. Ruang opera kecil, 80G-
1000 tempat duduk, ruang drama memiliki 600-800 tempat duduk.
500 - 'l juta Penduduk
- teater yang terpisah. Ruang opera bagian tengah
lOOO-1400 tempat duduk, gedung pertunjukan drama 800-1000 tempat
duduk dan beberapa teater eksperimental kecil dan sangat kecil.
> I juta Penduduk - Gedung opera besar 1400 - 2000 tempat duduk.
Gedlng pertunjukan besar 800 - 1000 tempat duduk, dan jumlah teater
eksperimen ke6il dan yang lebih kecil sangat banyak berlaku - termasuk
perituran pembangunan untuk rencana pembangunan teater dan peraturan
tempat (gedung) pertemuan (\1 Sf6tf. yO).
Berkekuatan hukum-di samping berhubungan dengan peraturan
pembangunan juga dengan musyawarah dewan kota (Il Stritf. yO)
Ruang Penonton dan Panggung/Area Pertunjukan
Ukuran ruang penonton: Jumlah penonton menentukan luas area yang
diperlukan. Untuk penonton yang duduk diperlukan i 0,5 m2lpenonton.
Angka ini diperoleh dari:
1 Luas tempat duduk dalam satu baris.
> 0,45 m'?l tempat duduk
Tambahan > 0,5 x > 0,9 = 0,05 m2l tempat duduk
> 0,50 m'?+ @

Anda mungkin juga menyukai