Anda di halaman 1dari 14

1

SISTEM STRUKTUR BANGUNAN TINGGI


SUMBER ; WOLFGANG SCHUELLER ; STRUKTUR BANGUNAN TINGGI.

1. RANGKA KAKU (Rigit Fram)


Sambungan kaku digunakan antara susunan unsure linier, untuk membentuk bidang vertical
dan horizontal. Bidang vertical terdiri dari kolom dan balok, biasanya pada grid serupa juga
digunakan untuk bidang horizontal yang terdiri dari balok dan gelagar.
Dengan keterpaduan rangka spacial yang bergantung pada kekuatan kolom dan balok,
maka tinggi lantai ke lantai dan jarak antar Kolom menjadi penentu pertimbangan
rancangan.

SISTEM STRUKTUR ; RANGKA KAKU ( RIGIT FRAME )


2

2. RANGKA KAKU & INTI ( Rigit Frame & Care)


Rangka kaku bereaksi pada beban Lateral, terutama melalui lentur balok dan kolom.
Perilaku demikian berakibat ayunan (drif) lateral yang besar pada bangunan dengan
ketinggian tertentu. Akan tetapi apabila dilengkapi dengan struktur inti, ketahanan Lateral
akan sangat meningkat, karena interaksi inti dan rangka , system ini memuat sistim-sistim
mekanis dan transportasi vetikal.

SISTEM STRUKTUR ; RANGKA KAKU DAN INTI ( RIGIT FRAME & CORE )
3

3. RANGKA SELANG – SELING ( Staggered Truss)

Rangka tinggi selantai disusun sedemikian rupa sehingga setiap lantai bangunan
menumpang dibagian atas suatu rangka dan dibawah rangka diatasnya.
Selain memikul beban vertikal , susunan rangka akan mengurangi tuntutan kebutuhan
ikatan angin, dengan cara mengarahkan beban angin kedasar bangunan melalui balok-balok
dan plat lantai.

SISTEM STRUKTUR ; SELANG-SELING ( STAGGERED TRUSS )


4

4. RANGKA TRUSSED ( Trussed Frame)

Gabungan rangka kaku (bersendi) dengan rangka geser vertical akan memberikan
peningkatan kekuatan dan kekakuan struktur.
Rancangan struktur dapat berdasarkan penggunaan rangka untuk menahan beban grafitasi
dan rangka vertikal untuk beban angin yang serupa dengan rangka kaku dan inti.

SISTEM STRUKTUR ; RANGKA TRUSSED ( TRUSSED FRAME )


5

5. RANGKA BELT – TRUSSED DAN INTI ( Belt – Trussed Frame & Care ).

Belt Truss mengikat kolom facade ke inti sehingga meniadakan aksi terpisah rangka & inti.
Pengkakuan ini dinamai Cap Trussing. Apabila berada pada bagian atas bangunan dan Belt
Trussing, apabila berada pada bagian bawahnya.

SISTEM STRUKTUR ; RANGKA BELT-TRUSSED DAN INTI


6

6. GANTUNG ( Suspention)

Sistim ini memungkinkan penggunaan bahan secara efisien dengan menggunakan


penggantungan sebagai pemikul beban lantai. Kekuatan unsur tekan harus dikurangi karena
adanya bahaya tekuk, berbeda dengan unsure tarik yang dapat mendayagunakan
kemampuan secara maksimal.

Kabel-kabel ini meneruskan beban grafitasi kerangka di bagian atas yang terkantilever dari
inti pusat.

SISTEM STRUKTUR ; GANTUNG ( SUSPENTION )


7

7. INTERSPASIAL ( Interspatial)

Struktur rangka tinggi lantai yang terkantilever, diadakan pada setiap lantai antara
untuk memungkinkan ruang fleksibel didalam dan diatas rangka ruangan, yang berada
di dalam lantai rangka digunakan untuk peralatan tetap. Dan ruangan bebas pada
lantai diatasnya dapat dipakai kegiatan lainnya.

SISTEM STRUKTUR : I N T E R S P A S I A L ( INTERSPATIAL )


8

8. PLAT RATA ( Flat Slab )


Sistim bidang horizontal pada umumnya terdiri dari plat lantai beton tebal rata yang
ditumpu pada kolom. Apabila tidak terdapat penebalan plat dan atau kepala pada bagian
atas kolom, maka sistim ini dikatakan System Plat Rata. Pada kedua system ini tidak
terdapat balok yang dalam (deep beam) sehingga tinggi lantai bisa minimum.

SISTEM STRUKTUR ; PLAT RATA ( FLAT SLAB )


9

9. PLAT TERKANTILEVER ( Cantilevered Slab )

Pemikulan sistem lantai dari sebuah inti pusat akan memungkinkan ruang bebas kolom yang
batas kekuatan platnya adalah batas besar ukuran bangunannya.

Kekakuan pelat dapat di tingkatkan dengan menggunakan teknik – teknik pratekan.

SISTEM STRUKTUR ; PLAT TERKANTILEVER ( CANTILEVERED SLAB )


10

10. DINDING PENDUKUNG SEJAJAR ( Parallel Bearing Walls).

Sistem ini terdiri dari unsur – unsur bidang vertikal yang dipratekan oleh berat sendiri, sehingga
menyerap gaya aksi lateral secara efesien. Sistem dinding sejajar ini terutama digunakan untuk
bangunan apartemen yang tidak memerlukan ruang bebas yang luas, dan system – system
mekanisnya tidak memerlukan struktur ini.

SISTEM STRUKTUR ; DINDING PENDUKUNG SEJAJAR


( PARALLEL BEARING WALL )
11

11. INTI DAN DINDING PENDUKUNG FASADE ( Care & Facade Bearing Walls ).

Unsur bidang vertikal membentuk dinding luar yang mengelilingi sebuah struktur inti. Hal ini
memungkinkan ruang interior yang terbuka, yang bergantung pada kemampuan bentangan dari
struktur inti, inti ini memuat system – system transportasi mekanis dan vertikal serta
menambah kekuatan bangunan.

SISTEM STRUKTUR ; INTI DAN DINDING PENDUKUNG


( CARE & FASADE BEARING WALL )
12

12. BOKS BERDIRI SENDIRI ( Self Supporting Boxes )

Boks merupakan unit tiga dimensi prefabrikasi yang menyerupai bangunan dinding pendukung
apabila diletakkan disuatu tempat dan digabung dengan unit lainnya.

SISTEM STRUKTUR ; BOKS BERDIRI SENDIRI ( SELF SUPPORTING BOXES )


13

13. TABUNG DALAM TABUNG ( Tube in tube )

Kolom dan balok eksterior di tempatkan sedemikian rapat sehingga facade menyerupai
dinding yang diberi pelubangan ( untuk jendela). Seluruh bangunan berlaku sebagai tabung
kosong yang terkantilever dari tanah. Inti interior (tabung) meningkatkan kekakuan bangunan
dengan ikut memikul beban bersama kolom – kolom facade.

SISTEM STRUKTUR ; TABUNG DALAM TABUNG ( TUBE IN TUBE )


14

14. KUMPULAN TABUNG ( Buildled Tube ).

Sistem kumpulan tabung dapat digambarkan sebagai suatu himpunan tabung – tabung
terpisah yang membentuk tabung multisel.

Pada system ini kekakuan bertambah, system ini memungkinkan bangunan mencapai bentuk
yang paling tinggi dan daerah lantai yang paling luas.

SISTEM STRUKTUR ; KUMPULAN TABUNG ( BUILDLED TUBE )

Anda mungkin juga menyukai