Anda di halaman 1dari 17

STRUKTUR

PARALLEL
BEARING WALL
Krisna mulyanto / 212.18.004
◦ Struktur Paralell bearing wall dapat dibiliang sebagai struktur yang sistemnya paling
tradisional yang telah digunakan pada bangunan high rise.
◦ Struktur ini terdiri dari elemen-elemen struktur vertical yang mengangkut semua beban
langsung menuju pondasi.
◦ Pada beberapa titik, daya tekan yang dikarenakan beban dinding, beban mati, dan beban hidup
melampaui daya tahan dari dinding itu sendiri.
◦ Dindingnya menjadi sangat tebal sehingga lantai bawah menjadi tidak berguna.
◦ Sistem struktur ini bergantung pada beban yang massif untuk menahan beban lateral.
◦ Sistem ini terdiri dari unsur-unsur bidang vertical yang di pra-tekan oleh beratnya sendiri
sehingga dapat menyerap gaya aksi lateral secara efisien.
◦ Oleh karena sistem tersebut, denah per lantai pada bangunan yang menggunakan sistem
dinding pendukung adalah seragam, serta tidak memerlukan ruang bebas yang luas sehingga
sistem struktur bangunan tinggi ini cocok jika digunakan untuk bangunan residensial seperti
hotel dan apartemen.
Terdapat beberapa jenis sitem struktur dinding pendukung, dan dapat
dikelempokkan menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Sistem struktur dinding melintang.
◦ Sistem struktur ini terbentuk dari
dinding-dinding linear yang disusun
secara tegak lurus terhadap panjang
bangunan.
2. Sistem struktur dinding panjang.
◦ Merupakan dinding-dinding linear yang
disusun secara sejajar dengan panjang
bangunan.
3. Sistem struktur dua arah.
◦ Sistem struktur ini terdiri dari dinding-
dinding linear yang diletakkan pada
kedua arah.
Melihat ciri khas sistem struktur dinding pendukung, dimana dindingnya berperan sebagai
penopang, maka penentuan ketebalan dinding juga menjadi bagian yang penting karena
berkaitan dengan berapa beban yang dipikul oleh dinding per lantai. Jika dipraktekan dalam
bangunan tinggi, dinding di lantai paling bawah biasanya memiliki ketebalan yang paling besar
dikarenakan dinding tersebut menerima paling banyak beban dari lantai-lantai diatasnya.
Semakin ke atas, ketebalan dinding juga biasanya menjadi semakin menipis. Bukaan dinding
seharusnya ditempatkan pada sumbu vertikal yang sama agar dapat terhindar dari tegangan
beban. Beban vertikal diteruskan sebagai momen melalui struktur lantai langsung ke dinding.
Dinding tersebut berperan seperti kolom tipis yang memanjang.
Klasifikasi dan Material
◦ Material yang biasa digunakan untuk membangun struktur ini biasanya menggunakan
material batu, bata, dan beton.
◦ Pada mulanya, konstruksi sistem struktur dinding pendukung menggunakan dinding batu yang
tebal dan kuat. Namun, karakter batu yang berat menyebabkan tidak cocoknya material itu jika
diterapkan dalam bangunan tinggi.
◦ Selain karena berat, batu juga memiliki karakter yang tidak fleksibel jika dimasukkan ke
dalam tata letak denah.
◦ Sistem struktur dinding pendukung berkembang penggunaannya sesuai dengan material yang
dapat dipakai dimulai dari rammed earth, tanah plastis, tanah pracetak, serta beton.
◦ Sistem struktur ini mulai digunakan dalam bangunan tinggi setelah munculnya teknologi baru
dalam penggunaan teknik konstruksi batu dan panel beton pracetak. Dalam konstruksi batu
dan beton pracetak, bangunannya akan menjadi lebih kaku daripada sistem struktur batu
sehingga material beton lebih ekonomis untuk struktur bangunan yang lebih tinggi.
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan :
◦ Cocok digunakan untuk bangunan tinggi residential seperti apartemen yang titik memerlukan
ruang bebas yang luas.
◦ Pengerjaan yang cepat karena penggunakan material umumnya adalah beton pracetak yang
dapat dengan cepat dicetak oleh mesin, serta tidak perlu meletakkan kolom-kolom pada ruang
bangunan.
◦ beton pracetak juga memiliki keunggulan kualitas yang terjamin dibandingkan dengan sistem
struktur yang dicor di tempat, dimana kekuatan beton keduanya pun sama-sama kokoh dan
tahan lama.
Kerugian :
◦ Konstruksi pada dinding yang tebal dan besar akan menyebabkan bangunan menjadi lebih
mahal karena bahan yang diperlukan lebih banyak dari dinding biasanya.
◦ Penggunaan material beton pracetak menimbulkan masalah teknis seperti kesulitan dalam
proses penanganannya di lapangan. Proses pendirian, pengangkatan, dan penyambungan saat
konstruksi berlangsung akan memerlukan banyak tenaga sehingga berimbas pada pengeluaran
biaya yang menjadi lebih mahal.
Studi Kasus
Proyek : Absolute World
Lokasi : Missisauga, Canada
Tahun Selesai : 2012
Tinggi bangunan : 178 Meter
Level / Jumlah Lantai : 56
Material Struktur : Beton
Material Fasad : Aluminium
Arsitek : MAD Architects
Absolute World adalah kompleks tempat tinggal kondominium menara kembar di lima tower
pengembangan Kota Absolute di Mississauga, Ontario. Proyek ini dibangun oleh Fernbrook
Homes dan Cityzen Development Group. Dengan tiga menara pertama selesai (Absolute City
Centre 1 & 2 dan Absolute Vision), dua menara terakhir (Absolute World 4 & 5) yang diakhiri
pada lantai 50 dan 56.
Proyek : Bundang Pantheon
Lokasi : Seongnam, Korea.S
Tahun Selesai : 1997
Tinggi bangunan : 98.78 Meter
Level / Jumlah Lantai : 27
Material Struktur : Beton
Arsitek : Hae-An Architect

Anda mungkin juga menyukai