Anda di halaman 1dari 12

DINDING GESER (SHEAR WALL)

Ghina Fitria

Program Studi Arsitektur, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Email : ghinafitria1999@gmail.com

ABSTRAK

Struktur bangunan bertingkat rawan terhadap gaya lateral seperti angina, gempa atau ledakan.
Indonesia termasuk ke dalam wilayah yang memiliki instensitas terjadi gempa yang tinggi. Gaya-
gaya ini dapat menimbulkan tegangan yang besar dan menyebabkan pergerakan kesamping atau
getaran, sehingga dapat mengganggu ketenangan penghuninya. Dinding beton yang sangat kaku
dalam bidangnya dan diletakkan dilokasi yang menguntungkan, umumnya ekonomis untuk
digunakan sebagai penahan gaya lateral. Dinding seperti ini disebut dinding geser (shear wall).
Dalam merencanakan suatu gedung yang sama fungsi dan lokasi, namun tidak menggunakan dan
menggunakan shear wall, secara sistem gedung tersebut sudah berbeda. Dan gedung harus
direncanakan dengan faktor reduksi gempa yang berbeda. Dan gerak ragam pertama haruslah
dominan translasi. Salah satu struktur yang digunakan untuk menahan gaya lateral akibat gempa
adalah struktur shear wall. Dengan adanya shear wall akan mempengaruhi kekakuan bangunan,
sehingga gaya lateral tidak sepenuhnya dipikul oleh struktur rangka. Dengan adanya shear wall,
gedung memliki kekakuan yang lebih dibanding gedung yang tidak direncanakan menggunakan
shear wall. Kekauan lebih yang dimiliki gedung berdampak pada simpangan struktur. Berdasarkan
perhitungan dapat dilihat bahwa besarnya simpangan pada struktur yang menggunakan dinding
geser sebesar 3,56 cm, 3,11 cm dan 3,27 cm lebih kecil dibandingkan pada struktur yang tidak
menggunakan dinding geser dengan besar simpangan 4,26 centimeter, ini menunjukan bahwa
penggunaan dinding geser pada suatu struktur dapat meningkatkan kekakuan lateral struktur
sehingga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap besarnya simpangan lateral struktur
(19,7 %, 37,0 % dan 30,3 %).

Kata kunci : Bangunan tinggi, kekakuan, gaya lateral, simpangan, dinding geser.
BAB I

Pendahuluan

1. Latar Belakang
Dalam merancang struktur bangunan bertingkat ada prinsip utama yang harus
diperhatikan yaitu meningkatkan kekuatan struktur terhadap gaya lateral. Semakin
tinggi bangunan semakin rawan pula bangunan tersebut dalam menahan gaya lateral,
terutama gaya gempa. Gempa bumi termasuk salah satu dari beban dinamis, yaitu
beban yang besar dan arahnya berubah-ubah menurut waktu. Hal ini menyebabkan
respons struktur gedung yang ditimbulkannya juga berubah-ubah terhadap waktu.
Salah satu akibat dari beban dinamis ini adalah gedung akan mengalami simpangan
horisontal. Apabila simpangan horisontal ini melebihi syarat aman yang telah
ditetapkan oleh peraturan yang ada maka gedung akan mengalami keruntuhan. Salah
satu solusi yang digunakan untuk meningkatkan kinerja struktur bangunan tingkat
tinggi dalam mengatasi simpangan horisontal adalah dengan pemasangan dinding geser
(shearwall). Dinding geser adalah slab beton bertulang yang dipasang dalam posisi
vertikal pada sisi gedung tertentu yang berfungsi menambah kekakuan struktur dan
menyerap gaya geser yang besar seiring dengan semakin tingginya struktur. Fungsi
dinding geser dalam suatu struktur bertingkat juga penting untuk menopang lantai pada
struktur dan memastikannya tidak runtuh ketika terjadi gaya lateral akibat gempa.
Ketika dinding geser ditempatkan pada lokasi-lokasi tertentu yang cocok dan strategis,
dinding tersebut dapat digunakan secara ekonomis untuk menyediakan tahanan beban
horisontal yang diperlukan.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dilakukannya studi kasus ini adalah :
1. Agar mendapatkan letak ideal penempatan shear wall pada gedung sekolah delapan
lantai tersebut.
2. Agar dapat mengetahui keefektifan shear wall dalam menahan gaya lateral yang
terjadi pada gedung sekolah delapan lantai tersebut.
3. Dapat menjadi pertimbangan untuk penggunaan shear wall pada gedung bertingkat.
3. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah mengumpulkan data
dari kajian literatur dan jurnal-jurnal yang berkaitan. Penganalisaan struktur dilakukan
dengan program komputer.
BAB II
Pembahasan

1. Landasan Teori
Bangunan tinggi dibuat biasanya sebagai untuk kebutuhan hunian atapun ekonomi.
Dalam perhitungan struktur bangunan tinggi tidak sama seperti menghitung bangunan
yang tidak tinggi. Hal penting pada struktur bangunan tinggi adalah stabilitas dan
kemampuannya untuk menahan gaya lateral, baik yang disebabkan oleh angin atau
gempa bumi (Juwana,2005). Beban angin lebih terkait pada dimensi ketinggian
bangunan, sedangkan beban gempa lebih terkait pada masa bangunan. Kolom pada
bangunan tinggi perlu diperkokoh dengan sistem pangaku untuk dapat menahan gaya
lateral, agar deformasi yang terjadi akibat gaya horizontal tidak melampaui ketentuan
yang disyaratkan. Pengaku gaya lateral yang lazim digunakan adalah portal penahan
momen, dinding geser atau rangka pengaku. Perencanaan struktur ini menggunakan
pengaku gaya lateral berupa dinding geser (shear wall).
2. Dinding Geser
Dinding geser membentang pada seluruh jarak vertikal antar lantai. Jika dinding
ditempatkan secara hati-hati dan simetris dalam perencanaannya, dinding geser sangat
efisien dalam menahan beban vertikal maupun lateral dan tidak mengganggu
persyaratan arsitektur. Dinding geser dapat digunakan untuk menahan gaya lateral saja
maupun sebagai dinding pendukung. Dinding geser juga dapat digunakan untuk ruang
lift, tangga dan mungkin toilet. Selain itu, ada banyak keadaan, dinding geser tidak
mungkin digunakan tanpa beberapa bukaan di dalamnya untuk jendela, pintu, dan
saluran-saluran mekanikal dan elektrikal.
Sumber : file:///C:/Users/HP/Downloads/Sistem_Struktur_Shear_Wall_Dinding_Geser.pdf
Pada bangunan tinggi sering digunakan gabungan antara portal penahan momen
dengan dinding geser, terutama pada bangunan tinggi yang dibangun di daerah yang
terkena pengaruh gempa bumi. Penggabungan antara portal dan dinding geser,
terutama adalah pada bangunan tinggi dengan struktur beton. Hal ini dapat memberikan
hasil yang baik untuk memperoleh kekenyalan/daktilitas (ductility) dan kekakuan
sistem struktur.

Gambar : Pola Lendutan Portal Penahan Momen


dan Dinding Geser (Juwana, 2005)
Dinding geser adalah struktur vertikal yang digunakan pada bangunan tingkat tinggi.
Fungsi utama dari dinding geser adalah menahan beban lateral seperti gaya gempa dan
angin. Berdasarkan letak dan fungsinya, dinding geser dapat diklasifikasikan dalam 3
jenis yaitu :
1. Bearing walls adalah dinding geser yang juga mendukung sebagian besar beban
gravitasi . Tembok-tembok ini juga menggunakan dinding partisi antar apartemen yang
berdekatan.
2. Frame walls adalah dinding geser yang menahan beban lateral, dimana beban
gravitasi berasal dari frame beton bertulang. Tembok-tembok ini dibangun diantara
baris kolom.
3. Core walls adalah dinding geser yang terletak di dalam wilayah inti pusat dalam
gedung yang biasanya diisi tangga atau poros lift. Dinding yang terletak dikawasan inti
pusat memiliki fungsi ganda dan dianggap menjadi pilihan paling ekonomis.

Gambar: Bearing walls (a), Frame wall (b), Core walls (c)
Sumber : https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1104105070-3-BAB%20II.pdf

3. Fungsi Shear Wall / Dinding Geser pada Bangunan


Berikut fungsi shear wall / dinding geser pada bangunan, yaitu:
a. Kekuatan
Dinding geser harus memberikan kekuatan lateral yang diperlukan untuk melawan
kekuatan gempa horizontal. Ketika dinding geser cukup kuat, mereka akan mentransfer
gaya horizontal ini ke elemen berikutnya dalam jalur beban di bawah mereka, seperti
dinding geser lainnya, lantai, pondasi dinding, lembaran atau footings.
b. Kekakuan
Dinding geser juga memberikan kekakuan lateral untuk mencegah atap atau lantai di
atas dari sisi goyangan yang berlebihan. Ketika dinding geser cukup kaku, mereka akan
mencegah membingkai lantai dan atap anggota dari bergerak dari mendukung mereka.
Juga, bangunan yang cukup kaku biasanya akan menderita kerusakan kurang
nonstruktural.
Adapun gambaran langkah pengerjaan shear wall antara lain:
Fabrikasi pembesian dinding shear wall.
Pemasangan tulangan vertikal yang dicor bareng dengan pelat lantai bawahnya.
Pemasangan tulangan horizontal, ikat dengan bendrat.
Untuk area basement silahkan diberi waterstop untuk mencegah masukknya air.
Pemasangan bekisting pada dua sisi luar. Pada bekisting diusahakan menggunakan
asdrat untuk mengunci dua bekisting agar tidak terjadi beton yang bunting.
Cor beton dengan ready mix
Bongkar bekisting

Element shear wall mempunyai pengertian yang hampir sama dengan element struktur lainnya
yaitu untuk menahan gaya yang bekerja pada bangunan gedung. Sejauh ini penggunaan shear
wall lebih banyak digunakan pada bangunan high rise building karena semakin tinggi bangunan
semakin besar gaya gempa yang bekerja pada bangunan.
Contoh Bangunan yang Mengunakan Struktur Shear Wall :
Sumber : file:///C:/Users/HP/Downloads/Sistem_Struktur_Shear_Wall_Dinding_Geser.pdf

Sementara itu, fungsi dinding geser pada gedung secara umum :


1.Memperkokoh Gedung.
Dengan struktur dinding Beton bertulang, maka Dinding bukan hanya sebagai penyekat
ruangan tetapi berfungsi juga sebagai Struktur Bangunan yang ikut memikul gaya-gaya
beban yang bekerja pada Balok dan kolom sekitarnya.
2.Meredam Goncangan akibat Gempa.
Secara Geografis Negara kita pada umumnya dan daratan Flores pada khususnya
adalah tempat yang sangat rentan terhadap Gempa, Dengan Dinding sistem Shearwall
maka gaya gempa yang terjadi akan direduksi, sehingga mampu mengurangi akibat
yang terjadi pada bentuk bangunan yang ada.
3.Mengurangi Biaya Perawatan Gedung.
Dengan semakin Kokohnya Gedung yang menggunakan Shearwall, maka kerusakan-
kerusakan yang timbul akibat guncangan Gedung akibat Gempa bisa di minimalisir
sehingga akan mengurangi biaya perawatan yang seharusnya dikeluarkan apabila
gedung tidak menggunakan jenis dinding ini.
4.Daya Pikul Beban disekitar dinding mampu ditingkatkan.
Dengan dinding jenis Shearwall maka kemampuan lantai beton diatasnya untuk
menerima beban semakin naik, besarnya kekuatan lantai akan berbanding lurus dengan
ketebalan shearwall itu sendiri.
5.Umur Pakai Gedung semakin lama.
Apabila suatu gedung memiliki struktur yang kuat,maka sudah pasti gedungtersebut
akan tahan terdahap berbagai beban dan guncangan secara struktural yangberarti
gedung akan berumur panjang.

Sumber : http://dayumiranda.blogspot.com/2017/03/dinding-geser-struktur-konstruksi-dan.html
Letak shear wall pada bangunan gedung sangat tergantung dari beberapa faktor antara
lain tingkat simetrisitas bangunan, tinggi bangunan, dan asumsi dari perencana.
Penentuan lokasi dan perhitungan shear wall tentu dilakukan oleh perencana struktur
dengan dasar-dasar perencanaan yang kuat. Shear wall pada gedung biasanya
menggunakan mutu beton di atas Fc 30 Mpa.
4. Perilaku Dinding Geser (Shearwall/Cantilever Wall)
Dinding geser merupakan suatu subsistem gedung yang memiliki fungsi utama untuk
menahan gaya lateral akibat beban gempa. Keruntuhan pada dinding geser disebabkan
oleh momen lentur karena terjadinya sendi plastis pada kaki dinding. Semakin tinggi
suatu gedung, simpangan horizontal yang terjadi akibat gaya lateral akan semakin
besar, untuk itu sering digunakan dinding geser pada struktur bangunan tinggi untuk
memperkaku struktur sehingga simpangan yang terjadi dapat berkurang. Dinding geser
juga berfungsi untuk mereduksi momen yang diterima struktur rangka sehingga
dimensi struktur rangka dapat dibuat seefisien mungkin pada struktur bangunan tinggi
akibat gaya lateral. Gaya lateral yang terjadi pada suatu gedung, baik diakibatkan oleh
beban gempa maupun angin akan disebar melalui struktur lantai yang berfungsi sebagai
diafragma horizontal yang kemudian akan ditahan oleh dinding geser karena memiliki
kekakuan yang besar untuk menahan gaya lateral (Shueller, 1989). Dinding geser dapat
dianggap sebagai balok yang tebal karena kekakuannya dan berinteraksi terhadap gaya
lateral serta lentur terhadap momen guling (overtuning momen). Kemampuan dinding
geser dalam menahan gaya lateral, torsi, dan momen guling tergantung dari konfigurasi
geometri, orientasi, dan lokasi dinding geser pada suatu bangunan.
5. Penulangan Longitudinal dan Transversal Dinding Geser
Sesuai dengan ketentuan SNI 2847:2013 pasal 14.3, disyaratkan :
1. Rasio minimum untuk luas tulangan vertikal terhadap luas bruto beton haruslah :
0,0012 untuk batang ulir ≤ D16 dengan tegangan leleh yang
disyaratkan > 420 Mpa.
0,0015 untuk batang ulir lainnya.
0,0012 untuk tulangan kawat las < ϕ16 atau D16.
2. Rasio minimum untuk luas tulangan horisontal terhadap luas bruto beton haruslah :
0,0020 untuk batang ulir ≤ D16 dengan tegangan leleh yang disyaratkan > 420 Mpa.
0,0025 untuk batang ulir lainnya. 0,0020 untuk jaring kawat baja las (polos atau ulir)
< ϕ16 atau D16.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
1. Dinding geser dapat digunakan untuk menahan gaya lateral saja maupun sebagai
dinding pendukung.
2. Dinding geser juga dapat digunakan untuk ruang lift, tangga dan mungkin toilet.
3. Dinding geser adalah struktur vertikal yang digunakan pada bangunan tingkat tinggi.
4. Letak shear wall pada bangunan gedung sangat tergantung dari beberapa faktor antara
lain tingkat simetrisitas bangunan, tinggi bangunan, dan asumsi dari perencana.
5. Penentuan lokasi dan perhitungan shear wall tentu dilakukan oleh perencana struktur
dengan dasar-dasar perencanaan yang kuat. Shear wall pada gedung biasanya
menggunakan mutu beton di atas Fc 30 Mpa.
6. Keruntuhan pada dinding geser disebabkan oleh momen lentur karena terjadinya sendi
plastis pada kaki dinding.
7. Semakin tinggi suatu gedung, simpangan horizontal yang terjadi akibat gaya lateral
akan semakin besar.
8. Kemampuan dinding geser dalam menahan gaya lateral, torsi, dan momen guling
tergantung dari konfigurasi geometri, orientasi, dan lokasi dinding geser pada suatu
bangunan.
Daftar Pustaka

PENGARUH_PENEMPATAN_DAN_POSISI_DINDING_G.pdf

SNI 1726-2002. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung.

281-547-1-SM.pdf

SNI 03-1726-2002, “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung”

Ananda MS, Febry, (2013). Perencanaan Penulangan Dinding Geser Berdasarkan Tata Cara SNI
03-2847- 2002. Tugas Akhir Departemen Teknik Sipil FT USU, Medan : Universitas Sumatera
Utara

Penggunaan-dinding-geser-sebagai-elemen.pdf

Sistem_Struktur_Shear_Wall_Dinding_Geser.pdf

Anda mungkin juga menyukai