Disusun Oleh :
HAMZAH AMIN
201510340311188
FAKULTAS TEKNIK
2020
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Umum
Gaya gempa sangat berbahaya karena gerakan tiba-tiba pelepasan
energi tegangan yang kemudian dipindahkan melalui tanah dalam bentuk
gelombang getaran elastis yang dipancarkan ke segala arah dari titik
runtuh (rupture point). Perpindahan gelombang inilah pada suatu lokasi
(site) bumi yang disebut gempa bumi. Ketika terjadinya gempa, suatu
struktur mengalami getaran gempa dari lapisan tanah di bawah dasar
bangunannya secara acak dalam berbagai arah.
Adapun cara yang paling sederhana dan langsung dapat dipakai
untuk menentukan pengaruh gempa terhadap struktur adalah dengan
analisa beban statik ekuivalen. Analisa beban statik ekuivalen hanya boleh
dilakukan untuk struktur - struktur gedung yang sederhana dan beraturan
yang tidak menunjukkan perubahan yang mencolok dalam perbandingan
antara berat dan kekakuan pada tingkat- tingkatnya. Sementara struktur-
struktur gedung yang tidak begitu mudah diperkirakan perilakunya
terhadap gempa harus direncanakan dengan cara analisa dinamik. Oleh
gempa mengakibatkan adanya perubahan-perubahan dalam bentuk struktur
yang menyebabkan simpangan-simpangan dari lantai-lantainya tak
beraturan sehingga gaya inersianya menjadi tidak beraturan.
Shear wall, yaitu diding dengan material batu bata atau batako
yang diperkuat secara khusus dengan angker baja, dimana struktur dengan
dinding geser dan portal-portal bertulang ikut menahan beban gempa
melalui aksi komposit sehingga meningkatkan kekakuan dan menahan
gaya lateral.Deformasi pada dinding kantilever menyerupai deformasi
balok kantilever yang tegak lurus tanah dan selain deformasi lentur,
dinding mengalami deformasi geser dan rotasi secara keseluruhan akibat
deformasi tanah.
Dinding geser yang efektif adalah baik kaku dan kuat. Dalam
struktur bertingkat, dinding geser sangat penting, karena selain untuk
mencegah kegagalan dinding eksterior, mereka juga mendukung beberapa
lantai gedung, memastikan bahwa mereka tidak runtuh akibat gerakan
lateral dalam gempa bumi.
Gambar 2.1 Dinding geser menerima gaya lateral
Gambar 2.1 memperlihatkan dinding geser yang menerima gaya lateral Vu.
tinggi keseluruhan lw. Pada gambar bagian (a) dinding tertekuk dari kiri ke
kanan akibat Vn dan akibatnya tulangan yang diperlukan sebelah kiri atau
pada sisi tarik. Jika Vn diterapkan dari sisi kanan seperti diperlihatkan pada
gambar bagian (b), tulangan tarik akan diperlukan pada sisi kanan kanan
dinding. Maka dapa kita lihat bahwa dinding geser memerlukan tulangan
tarik pada kedua sisinya karena Vu bisa datang dari kedua arah tersebut.
Untuk perhitungan lentur, tinggi balok yang diperlukan dari sisi tekan
dinding ke titik berat tulangan tarik adalah sekitar 0,8 dari panjang dinding
lw. Dinding geser bekerja sebagai sebuah balok kantilever vertikal dan
maupun geser. Untuk dinding seperti itu, geser maksimum Vu dan momen
pada dinding yang lebih tinggi, terutama pada dinding dengan tulangan
semua bukaan, baik diperlukan atau tidak oleh analisa struktur. Praktek
seperti ini penting untuk mencegah retak tarik diagonal yang cenderung
METODE PENELITIAN
ARI : FX Architect
Mulai
Pemodelan Struktur
pembebanan
Tidak Aman
Kontrol
Aman
Perbandingan Output
A
A
Kesimpulan Dan
Saran
Selesai
Gambar 3.2