Tahun 2022
Steela Structure
“Bangunan Baja 8 Lantai Tahan Gempa”
1
RINGKASAN EKSEKUTIF
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
4
frekuensi = 1 atau mendekati satu, maka pembesaran dinamis akan semakin besar
bahkan menjadi takterhingga.
̅
Dimana :
= rasio frekuensi
̅ = frekuensi natural beban
= frekuensi natural struktur.
5
fleksibel yang mampu berdeformasi saat terjadi gempa (memiliki daktilitas tinggi)
pada jenis perencanaan SRMPK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus).
Kapasitas desain SRMPK digunakan untuk memastikan tidak terjadinya sendi
plastis pada kolom selama terjadinya gempa. Mekanisme SCWB Pada saat struktur
mendapat suatu gaya lateral gempa, distribusi kerusakan sepanjang ketinggian
bangunan bergantung pada distribusi lateral Story Drift (Simpangan antar lantai)
Jika struktur memiliki kolom yang lemah, simpangan antar lantai akan cenderung
terpusat pada satu lantai (soft Story effect) sebaliknya jika kolom lebih kuat dari
balok (Strong Coloumn Weak Beam) maka drift akan tersebar secara merata dan
keruntuhan lokal disatu lantai dapat diminimalkan.
2.3 Sistem Struktur
Sifat khusus dari struktur yang berhubungan dengan tingkat layanan bangunan
akibat gempa adalah kekakuan (Stiffness) dan kakuatan (Strength). Sistem struktur
dasar penahan beban lateral secara umum dapat dibedakan atas Sistem Dinding
Struktural (SDS), Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM), dan Sistem Ganda
(gabungan SRPM dan SDS). Untuk Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM),
teridiri dari:
a. Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB)
b. Sistem Rangka Pemikil Momen Menengah (SRPMM)
c. Sistem dinding struktural
Dalam memilih jenis struktur yang tepat, ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan misalnya tinggi bangunan, arsitektural, dan fungsi bangunan.
Dengan mendesain bangunan sesuai dengan berbagai ketentuan yang ada di SNI
diharapkan struktur bangunan tersebut tidak mengalami keruntuhan pada saat
terjadi gempa. Salah satu jenis struktur bangunan adalah struktur Open Frame.
Struktur Open Frame terdiri dari kolom dan balok yang digabungkan dengan
sambungan tahan momen. Kekakuan lateral dari portal kaku cenderung tergantung
dari kekakuan lentur dari kolom, balok, dan sambungan.
6
3. Beban respond speaktrum jakarta dengan asumsi bangunan kelas D RSA 2019
7
Gambar 2.4 Potongan Samping
8
periode/frekuensi yang diberikan. Sehingga dapat dikatakan bangunan gedung
tersebut aman dari resonansi gempa yang diberikan.
T = 0,11358
f = 8,80405
9
Gambar 2.7 Analisa Struktur Portal
Keterangan : (a) Analisa Struktur Portal Tampak XZ (b) Analisa Struktur Portal
Tampak YZ
2.6 Desain Komponen Struktur
Desain Komponen Struktur, dimensi harus dirancang sedemikian rupa
sehingga memenuhi prinsip dasar struktur yaitu kekuatan, kestabilan, dan
keseimbangan. Pada desain ini menggunakan material struktur baja dengan
komponen:
- Berat jenis baja 7800 kg/m3
- Modulus elastisitas 200000
- Poisson 0,3
Hasil periode struktur dibandingkan dengan periode beban:
Hasil periode struktur yang diperoleh dari SAP 2000 T = 0,11358 s
Hasil periode beban:
- f = 1,5 Hz T= = = 0,667 s ≠ 0,11358 s (Ok)
10
3. Lantai
Plat lantai 1-8 menggunakan triplek 3 mm dengan massa jenis kayu
Sengon, dengan Modulus elastisitas 7256 N/mm², Berat jenis 600 kg/m³,
Angka voisson 0,22.
Elevasi perlantai 70mm
11
Gaya yang bekerja pada angkur baut yang tertarik
12
3. Gaya geser akibat beban terfaktor (Vu) = 1528,88 N
13
5. Faktor reduksi kekuatan tarik
(AMAN)
(AMAN)
14
4. Tegangan tarik putus pelat
6. Tahanan tumpu
(AMAN)
(AMAN)
6. Gaya tarik akibat beban berfaktor
(AMAN)
2.9 Berat Desain Dari Model Bangunan
Berat Desain Dari Model Bangunan (W) harus menyatakn seluruh beban mati
dan beban hidup terhitung dalam struktur
Beban Seismik Lantai 1 (W1-W7)
Berdasarkan SNI 1727 – 2019 Pasal 4.7.2 Hal. 30, beban hidup dapat
direkduksi untuk factor elemen beban hidup (kLL) diambil nilai 3, karena termasuk
15
golongan kolom tepi dengan pelat kantilever, dapat dilihat pada Tabel 4.7 – 1 SNI
1727 – 2019 , Area tributary (AT) terbesar adalah 70 mm x 8 = 580 mm, nilai
beban hidup tereduksi adalah
Berat Hidup = Berat Hidup Pelat x Luas Area
= 1 Kg/cm2 x (10 cm x 20 cm)
= 1 Kg/cm2 x 200 cm2
= 200 Kg
Beban Mati = Beban Sendiri Bangunan
Balok
Tabel 2.1 Profil Balok
Tipe Profil Jumlah Berat (kg/cm) Panjang (cm) Total (Kg)
W1 IWF 35 x 25 x 8 x 12 17 0,054 10 9,18
Total 9,18
Kolom
Tabel 2.2 Profil Kolom
Tipe Profil Jumlah Berat (Kg/mm) Panjang (cm) Total (Kg)
K1 KC 40 x 20 x 6 x 8 12 0,0408 5 4,896
Total 4,896
16
Balok
Tabel 2.3 Profil Balok
Tipe Profil Jumlah Berat (kg/cm) Panjang (cm) Total (Kg)
W1 IWF 35 x 25 x 8 x 12 17 0,054 10 9,18
Total 9,18
Kolom
Tabel 2.4 Profil Kolom
Tipe Profil Jumlah Berat (Kg/mm) Panjang (cm) Total (Kg)
K1 KC 40 x 20 x 6 x 8 12 0,0408 5 4,896
Total 4,896
17
2.10 Daftar Material Yang Di Gunakan Dalam Permodelan Struktur Gedung
Tabel 2.6 Rekap profil utama dan pelat
Jumlah
No Nama Komponen Spesifikasi Komponen Satuan
Komponen
Profil Kingcross 40 X 20 X 6
1 Mutu BJ 37 5,88 m
X 8 Mm
Profil Iwf 35 X 25 X 8 X 12
2 Mutu BJ 37 7,98 m
Mm
Kayu Sengon E =7256
3 Multiplek 3 Mm 0,48 m2
N/Mm2
Kayu Sengon E =7256
4 Multiplek 12 Mm 0,06 m2
N/Mm2
sedangkan faktor pembesaran defleksi (Cd) = 5,5 untuk rangka baja pemikul
momen khusus
18
Simpangan pusat massa ditingkat-x (∆x) (mm) harus ditentukan sesuai dengan
SNI 1726-2019 sebagai berikut :
δx =
Keterangan :
Cd = Faktor pembesaran simpangan lateral = 5,5 untuk ranga baja pemikul
momen khusus
= Simpangan di tingkat-x yang di isyaratkan pada pasal ini, yang
ditentukan dengan analisis elastic
Berdasarkan SNI 1726-2019 Pasal 7.12.1, simpangan antar lantai desain (∆)
pada gedung tidak boleh melebihi simpangan antar lantai ijin (∆a). pada SNI 1726-
2019 Pasal 7.12.1.1 menyatakan untuk sistem penahan gaya gempa yang terdiri
dari hanya rangka momen pada struktur yang dirancang untuk kategori desain
seismik D, E dan F, simpangan antar tingkat desain (∆) tidak boleh melebihi ∆a/𝜌
untuk semua tingkat, dengan nilai 𝜌 = 1,3 untuk kategori desain seismik D, E dan F
∆a = 0,010 hsx
Keterangan :
∆a = simpangan ijin
hsx = tinggi tingkat dibawah tingkat-x
𝜌 = redudansi = 1,3
19
Simpangan arah X (Model-1)
TABLE: Joint Displacements
Joint OutputCaseCaseType StepType U1 U2 U3 R1 R2 R3
9 QUAKE X LinRespSpec
Max 0,000649 2,23E-07 0,000064 4,71E-09 6,48E-07 6,9E-08
8 QUAKE X LinRespSpec
Max 0,000597 2,4E-07 0,000064 2,05E-09 7,82E-07 6,17E-08
7 QUAKE X LinRespSpec
Max 0,000529 2,09E-07 0,000062 1,59E-09 9,48E-07 5,48E-08
6 QUAKE X LinRespSpec
Max 0,000448 1,84E-07 0,000059 1,5E-09 1,08E-06 4,86E-08
5 QUAKE X LinRespSpec
Max 0,000355 1,61E-07 0,000053 1,34E-09 1,17E-06 4,25E-08
4 QUAKE X LinRespSpec
Max 0,000255 1,38E-07 0,000044 1,06E-09 1,21E-06 3,66E-08
3 QUAKE X LinRespSpec
Max 0,000152 1,06E-07 0,000033 7,28E-10 1,16E-06 2,76E-08
2 QUAKE X LinRespSpec
Max 0,000058 5,13E-08 0,000018 5,01E-10 9,21E-07 1,3E-08
1 QUAKE X LinRespSpec
Max 0 0 0 0 0 0
δ1 = = = 0,000213 mm
- Untuk tingkat 2
δ2 = = = 0,000345 mm
20
- Untuk tingkat 3
δ3 = = = 0,00059 mm
- Untuk tingkat 4
δ4 = = = 0,000711 mm
- Untuk tingkat 5
δ5 = = = 0,000931 mm
- Untuk tingkat 6
δ6 = = = 0,001008 mm
- Untuk tingkat 7
δ7 = = = 0,001181 mm
- Untuk tingkat 8
δ8= = = 0,001199 mm
0,000213
0,000213 mm ……(ok)
- Cek terhadap simpangan lantai 2
0,000345
0,000345 mm ……(ok)
- Cek terhadap simpangan lantai 3
0,00059
0,00059 mm ……(ok)
- Cek terhadap simpangan lantai 4
21
0,000711
0,000711 mm ……(ok)
- Cek terhadap simpangan lantai 5
0,000931
0,000931 mm ……(ok)
- Cek terhadap simpangan lantai 6
0,001008
0,001008 mm ……(ok)
- Cek terhadap simpangan lantai 7
0,001181
0,001181 mm ……(ok)
- Cek terhadap simpangan lantai 8
0,001199
0,001199 mm ……(ok)
22
Simpangan Antar Lantai (Drift) Model 1
h Simpangan arah x Simpangan arah y Drift Arah-X Drift Arah-Y Cek
560 0,000649 0,000801 0,000327 0,000411 0,001199 0,001507 0,538462 OK
490 0,000597 0,000724 0,000322 0,000390 0,001181 0,001430 0,538462 OK
420 0,000529 0,000631 0,000275 0,000334 0,001008 0,001225 0,538462 OK
350 0,000448 0,000524 0,000254 0,000297 0,000931 0,001089 0,538462 OK
280 0,000355 0,000408 0,000194 0,000227 0,000711 0,000832 0,538462 OK
210 0,000255 0,000287 0,000161 0,000181 0,000590 0,000664 0,538462 OK
140 0,000152 0,000167 0,000094 0,000106 0,000345 0,000389 0,538462 OK
70 0,000058 0,000061 0,000058 0,000061 0,000213 0,000224 0,538462 OK
500
400
300
arah x
200
100 arah y
0
0.000000 0.000500 0.001000 0.001500 0.002000
Simpangan (mm)
23
Simpangan Antar Lantai (Drift) Model 2
h Simpangan arah xSimpangan arah y Drift Arah-X Drift Arah-Y Cek
560 0,000649 0,00074 0,000328 0,000262 0,001203 0,000961 0,538462 OK
490 0,000597 0,000819 0,000321 0,000478 0,001177 0,001753 0,538462 OK
420 0,000530 0,000645 0,000276 0,000341 0,001012 0,001250 0,538462 OK
350 0,000448 0,000536 0,000254 0,000304 0,000931 0,001115 0,538462 OK
280 0,000355 0,000417 0,000194 0,000232 0,000711 0,000851 0,538462 OK
210 0,000255 0,000294 0,000161 0,000185 0,000590 0,000678 0,538462 OK
140 0,000153 0,000172 0,000094 0,000109 0,000345 0,000400 0,538462 OK
70 0,000059 0,000063 0,000059 0,000063 0,000216 0,000231 0,538462 OK
24
BAB 3
GAMBAR METODE PERAKITAN MODEL BANGUNAN GEDUNG
Terlepas dari kelengkapan proyek lain hal yang perlu dipersiapkan dalam
tahap persiapan pekerjaan adalah lokasi proyek yang mana lokasi proyek
merupakan lokasi dimana proyek pembangunan gedung dilaksanakan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu hal pokok yang
menjadi hal penting yang perlu diperhatikan dalam setiap pelaksanaan pekerjaan
karena setiap item pekerjaan memiliki resiko dan potensi terhadap kecelakaan
kerja.
Penyebab kecelakaan dibagi menjadi 2, yaitu unsafe condition (faktor
lingkungan) dan unsafe action (faktor manusia). Contoh dari unsafe condition
adalah kondisi peralatan sudah tidak layak pakai, pengamanan gedung kurang
standar, pencahayaan, kurangnya ventilasi, dan sebagainya. Contoh dari unsafe
action adalah kurangnya pendidikan, tidak memakai APD, mengangkut beban
berlebih, dan sebagainya. Hasil penelitian menyatakan bahwa 80-85% kecelakaan
kerja disebabkan oleh unsafe action. (Anizar, 2009).
Hal utama yang perlu diantisipasi atau mengurangi dampak resiko kecelakaan
adalah dengan melengkapi diri dengan perangkat dan alat keselamatan diantaranya
menggunakan :
1. Helm pengaman
2. Sepatu kerja
3. Helm kerja
4. Kaca mata ( safety glass )
5. Sarung tangan ( glove)
6. Ear plug
7. Masker
25
8. Safety harness
9. Respirator
10. Pelindung wajah
11. Wearpack atau Coverall
12. Rompi safety
13. Safety APAR
1. Pelat baja
2. Baut
3. Screw driver machine
4. Alat sambung
5. Angkur
6. Multipleks
Dalam proses pelaksanaan perakitan model bangunan gedung pada kontes ini
struktur rangka utama sudah dirakit dari tempat asal, sedangkan dinding, atap dan
lantai dalam bentuk bagian-bagian tertentu. Kemudian dilakukan perakitan di tempat
lomba.
Dikarenakan rangka utama telah dibuat dan dirakit di tempat asal maka
dilokasi perlombaan hanya tinggal merakit dan membuat bagian dari dinding, atap
dan lantai. Sehingga pekerjaan akan lebih cepat dan efisien.Pembagian segmen atau
bagian-bagian merupakan hal penting karena berkaitan dengan waktu pelaksanaan
pekerjaan model bangunan gedung.Penyambungan pada setiap alat sambung tetap
memperhatikan kekuatan dan metode penyambungan. Masing-masing peserta dalam
tim bekerja bersama (team work) dengan tim kerja yang solid.
26
3.2.2. Pemasangan (erection)
4. Memasang plat lantai multiplek dengan meletakkannya di atas balok induk per
elemen atau per ruangan.
27
Gambar 3.2 Rangkaian Balok dan Kolom
28
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Struktur bangunan gedung menggunakan bahan baja yang membuat beban
bangunan relatif lebih ringan. Karena memiliki beban yang lebih ringan di
bandingkan material beton, maka struktur bangunan baja lebih tahan terhadap
gempa dibandingkan dengan struktur bangunan beton.
2. Penggunaan material kolom king Cross Column adalah perpaduan dua buah
profil WF yang dilas penuh pada kedua sisi web nya. Profil ini dipilih karena
memiliki kuat aksial yang cukup tinggi pada arah X dan arah Y. Maka dari
itu King Cross Column paling baik digunakan untuk struktur kolom pada
bangunan.
3. Penggunaan Material Balok IWF Dipilih Karena Profil IWF memiliki
Fleksibilitas tinggi, sehingga bangunan yang dibuat dari rangka ini menjadi
lebih kuat dan tidak mudah runtuh. Bahannya tidak memerlukan biaya dan
perbaikan yang tinggi.
4. Hasil rancangan menunjukan keamanan struktur sehingga bangunan dapat
diralisasikan
5. Beban hozontal yang diterapkan yaitu beban plat sebesar 1000gr yang
ditumpu pada bagian tengah bangunan
6. Metode perakitan baja yang dinilai cukup cepat dan efektif, sehingga dapat
diterapkan oleh para pekerja dibidang teknik sipil. Melalui metode ini waktu
pengerjaan lebih cepat dan ekonomis sehingga dapat menekan biaya material
dan tenaga selama pengkonstruksian.
29
200
mm
mm
300
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
12 mm
mm
300 400
mm
REVISIONS
01
GAMBAR PERENCANAAN KBGI MM/DD/YY REMARKS
1 _ _ /_ _ /_ _ ...
GAMBAR 3D ISOMETRI 2 _ _ /_ _ /_ _ ...
3 _ _ /_ _ /_ _ ...
A
4 _ _ /_ _ /_ _ ...
5 _ _ /_ _ /_ _ ...
100 mm 100 mm 100 mm
70 mm
30 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
12 mm
REVISIONS
02
GAMBAR PERENCANAAN KBGI MM/DD/YY REMARKS
1 _ _ /_ _ /_ _ ...
TAMPAK DEPAN 2 _ _ /_ _ /_ _ ...
3 _ _ /_ _ /_ _ ...
A
4 _ _ /_ _ /_ _ ...
5 _ _ /_ _ /_ _ ...
100 mm 100 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
12 mm
REVISIONS
03
GAMBAR PERENCANAAN KBGI MM/DD/YY REMARKS
1 _ _ /_ _ /_ _ ...
TAMPAK SAMPING KIRI 2 _ _ /_ _ /_ _ ...
3 _ _ /_ _ /_ _ ...
A
4 _ _ /_ _ /_ _ ...
5 _ _ /_ _ /_ _ ...
100 mm 100 mm 100 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
12 mm
REVISIONS
04
GAMBAR PERENCANAAN KBGI MM/DD/YY REMARKS
1 _ _ /_ _ /_ _ ...
TAMPAK BELAKANG 2 _ _ /_ _ /_ _ ...
3 _ _ /_ _ /_ _ ...
A
4 _ _ /_ _ /_ _ ...
5 _ _ /_ _ /_ _ ...
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
Dinding kertas 150 gram
70 mm
Plat lantai multiplek 3 mm
Frame kaca 32 mm x 30 mm x 1 mm
70 mm
Plat lantai multiplek 12 mm
12 mm
REVISIONS
05
GAMBAR PERENCANAAN KBGI MM/DD/YY REMARKS
1 _ _ /_ _ /_ _ ...
POTONGAN A-A 2 _ _ /_ _ /_ _ ...
3 _ _ /_ _ /_ _ ...
A
4 _ _ /_ _ /_ _ ...
5 _ _ /_ _ /_ _ ...
100 mm 100 mm 100 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
Frame kaca 32 mm x 30 mm x 1 mm
30 mm 3 mm
32 mm
70 mm
12 mm
REVISIONS
06
GAMBAR PERENCANAAN KBGI MM/DD/YY REMARKS
1 _ _ /_ _ /_ _ ...
POTONGAN B-B 2 _ _ /_ _ /_ _ ...
3 _ _ /_ _ /_ _ ...
A
4 _ _ /_ _ /_ _ ...
5 _ _ /_ _ /_ _ ...
Multiplex 3 mm
IWF 35 mm x 25 mm x8 mm x 12 mm
70 mm
KINGCROSS 40 mm x 20 mm x 8 mm x 6 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
100
mm
100 mm
mm 100
100 mm
mm 100
REVISIONS
07
GAMBAR PERENCANAAN KBGI MM/DD/YY REMARKS
1 _ _ /_ _ /_ _ ...
ISOMETRI DETAIL STRUKTUR DAN DAFTAR KOMPONEN 2 _ _ /_ _ /_ _ ...
3 _ _ /_ _ /_ _ ...
A
4 _ _ /_ _ /_ _ ...
5 _ _ /_ _ /_ _ ...
100 mm 100 mm 100 mm 100 mm 100 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
70 mm
REVISIONS
08
GAMBAR PERENCANAAN KBGI MM/DD/YY REMARKS
1 _ _ /_ _ /_ _ ...
TAMPAK DETAIL STRUKTUR 2 _ _ /_ _ /_ _ ...
3 _ _ /_ _ /_ _ ...
A
4 _ _ /_ _ /_ _ ...
5 _ _ /_ _ /_ _ ...