RANGKAP
Dosen : Hani Purwanti., ST. MT.
ANALISIS BALOK TULANGAN RANGKAP
/ compressive
/ tension
Sengkang
Balok dengan Tulangan Tekan
• Pengaruh Tulangan Tekan pada Kekuatan dan Perilaku Balok
(a) Balok dengan tulangan tarik saja (b) Balok dengan tulangan tarik dan tekan
• semua gaya tekan yang terjadi • gaya tekan C ditahan baik oleh beton
akan ditahan oleh beton (=Cc) maupun oleh tulangan tekan (=Cs)
b) Meningkatkan
daktilitas
c) Merubah jenis keruntuhan
tekan menjadi keruntuhan
tarik
d) Mempermudah pelaksanaan.
Tulangan tekan
sebagai pengikat
sengkang
ANALISIS BALOK BERTULANGAN RANGKAP
c=0,003 0,85.f’c
Cs = As’.fs
d’ a=1.c ½.a
As’ c ’s= f’s /Es
Cc=0,85.f’c.a.b
d
h
As
Ts = As.fs
s = fs/Es Ts = As.fs
b
a. Penampang b. Diagram c. Diagram
Regangan d. Gaya
Tegangan
Analisis Balok dengan Tulangan Tarik dan Tekan
Dalam analisis balok bertulangan ganda (tarik dan tekan) dibagi/dipecah menjadi:
Balok I : yang terdiri atas tulangan tekan dan tulangan tarik dengan jumlah
secukupnya sehingga T1=Cs
Balok II : yang terdiri atas daerah tekan beton dan sisa tulangan Tarik
(As2 = As – As1)
• Pada gambar distribusi regangan diatas dapat dibuktikan:
c d'
εs ' .0,003
c
• Jika εs’ ≥ εy, maka fs’ = fy. Substitusi c = a/β1 pada persamaan di atas:
β .d'
ε s ' 1 1 .0,003
a
d' 1 fy
1
a lim β1 600
• Cara pemeriksaan kelelehan tulangan dilakukan sebagai berikut :
d' d'
Jika tulangan tekan tidak leleh
a a lim
d' d'
Jika tulangan tekan leleh
a a lim
• Dengan adanya kondisi leleh dan tidak leleh dari tulangan tekan maupun
tulangan tarik, maka ada 4 kemungkinan terjadinya kondisi ultimit pada
balok dengan tulangan ganda,
Yaitu :
1.Tulangan tarik dan tekan sudah leleh
2.Tulangan tarik leleh sedangkan tulangan tekan belum
3.Tulangan tarik maupun tulangan tekan belum leleh
4.Tulangan tarik belum leleh sedangkan tulangan tekan sudah leleh
•Untuk balok I:
Luas tulangan tarik yang dibutuhkan pada balok I dihitung berdasarkan kondisi
keseimbangan Cs = T1, sehingga:
As’ . fy = As1 . fy
atau As1 = As’
Kapasitas momen balok I dapat dihitung sebagai berikut:
Mn1 = As’ . fy (d – d’)
• Untuk balok II:
Luas tulangan sisa = As2 = As – As1
Jika tulangan tarik leleh maka :
T2 = (As – As1) . fy = (As – As’) fy
Gaya tekan pada beton:
Cc = 0,85 . fc’ . a . b
Berdasarkan keseimbangan gaya Cc = T2, maka:
A s A s '.f y
a
0,85.f c '.b
d' d'
(Kondisi Tulangan Tekan leleh)
a a lim
• Sedangkan untuk membuktikan apakah fs=fy, persamaan berikut
perlu dicek yaitu:
a
Mn C c . d C s .d d'
2
Rasio Tulangan Tarik Maksimum untuk Balok dengan
Tulangan Tekan
SNI 2848 th 2013 memberikan batasan maksimum tulangan tarik:
Untuk fs’=fy:
ρ maks. 0,75.ρ b
0,85.β1.f c ' 600
ρ ρ'b
600 f y
fy
ρ ρ'.f' s 0,85.β1.f c ' 600
fy fy 600 f y
b
Contoh 1.
Hitung kapasitas momen penampang berikut. fc’=20 MPa dan fy=400 MPa.
1) Asumsi fs’=fy dan fs=fy dan analisis balok menjadi dua bagian (gambar b dan c).
Karena semua baja leleh maka As1 = As’ = 1000 mm2
Sedangkan As2 = As – As1 = 3000 – 1000 = 2000 mm2
2) Hitung a untuk balok 2:
A s A s '.f y 2000.400
a 171 mm
0,85.f c '.b 0,85.20.27 5
3) Cek apakah tulangan tekan leleh
d’ = 65 mm
d' 65
0,380
a 171
d' 1 fy 1 400
1 1 0,392
a
lim β 600 0,85 600
1
d' d'
maka tulangan tekan leleh
a a lim
4) Cek jika fs = fy
a 171
a 171 mm 0,335
d
510
a 600
Sedangkan b β1 0,85.0,6 0,510
d 600 f y
a a
Karena b maka tulangan tarik leleh
d d
5) Hitung ΦMn
a) untuk balok 1:
Mn1 A s '.f y .d d'
1000.400.510 - 65 142,4 kN - m
b) untuk balok 2:
a
Mn2 (A s A s ' ).f y . d
2
171
(3000 - 1000).400. 510 - 271,68 kN - m
2
A s A s 'f y 3333,75.400
a 166,013 mm
0,85.f' c .b 0,85.27.350
Kapasitas momen balok tulangan tunggal:
a
Mn1 A s .f y d
2
166,013
3333,75.40 0 635 -
2
736 kN - m
d=612,5
mm
710
mm = +