Anda di halaman 1dari 57

1.

Data-data teknis perencanaan jembatan komposit

A. Data jembatan
Bentang = 20 m
Jumlah gelagar memanjang = 6 buah
Lebar jalan = 7 m
Lebar trotoar = 1 m
Kuat tekan beton (fc' ) = 19 Mpa
Tegangan leleh baja (fy ) = 410 Mpa
Modulus elastis baja (Es) = 200000 Mpa
1,5 '
Modulus elastis beton (Ec) = 22037,49 Mpa-2400 (0,043) fc (Pasal 8.2-1)

B. Data Beban
Berat sendiri (Beban mati Primer)
a) Slab beton
3
Berat = 2400 kg/m
Tebal = 200 mm
b) Profil baja IWF 500 x 300 x 11 x 23
3
Berat = 128 kg/m
Beban mati tambahan (beban mati sekunder)
a) Perkerasan aspal
3
Berat = 2240 kg/m
Tebal = 75 mm
b) Genangan air
3
Berat = 1000 kg/m
Tebal = 50 mm
c) Overlay (pengaspalan ulang)
3
Berat = 2240 kg/m
Tebal = 50 mm
d) Trotoar
3
Berat = 2400 kg/m
Tebal = 250 mm
e) Lain – lain
3
Berat = 0,5 kg/m
Beban transien ditinjau berdasarkan RSNI T-03-2005
Beban lain yaitu Beban gempa ditinjau berdasarkan koefisien perencanaan gempa
pada RSNI T-03-2005 (Tabel 23 pasal 14.1.3) diperoleh nilai C = 0,15

C. Detail Profil yang Akan Digunakan


Profil baja yang digunakan adalah IWF 500 x 300 x 11 x 23
Tinggi profil (ds) = 488 mm
Lebar sayap (bf) = 300 mm
Tebal badan (tw) = 11 mm
Tebal sayap (tf) = 18 mm
Berat profil (W) = 128 kg/m
2
Luas penampang (As) = 163,5 cm
4
Momen inersia (Iox) = 71000 cm
4
Momen inersia (Ioy) = 8110 cm
Modulus tampang (S) = 2910 cm3

be

ts

tf

tw ds

bf

2. Perhitungan Gelagar

A. Pemeriksaan Gelagar Baja sebagai Penampang "Kompak"


Pemeriksaan dilakukan untuk mengecek ke-kompak-an struktur komposit mempunyai
kekuatan dan syarat - syarat yang cukup dalam menerima lentur. Syarat - syarat yang
diperlukan struktur komposit sebagai penampang kompak adalah sebagai berikut :
a) Syarat proposi bagian-bagian (member proportians)
Dalam menerima lentur, gelagar baja tampang IWF harus proporsional sehingga
dapat memenuhi syarat :
I yc
0,1   0,9
Iy
3
Iyc = 1/12 x tf x bf = 40500000 mm4
4
Iy = Ioy = 81100000 mm
Sehingga

I yc
0,1   0,9 = 0,1  0,499383  0.9 → OK
Iy
Dari perhitungan di atas syarat bagian - bagian struktur terpenuhi.

B. Syarat kelangsingan
Pada kondisi komposit mengalami pelenturan positif dan struktur komposit
diasumsikan termasuk dalam klasifikasi kompak, maka syarat kelangsingan badan
harus memenuhi rumus berdasarkan RSNI T-03-2005(Pasal 8.3.1.2) di bawah ini.

2hcp E
 3,76 s
tw Fye
Dengan
hcp
' 5
h
h cp tinggi badan profil baja yang tertekan pada tulangan plastis yang dihitung dengan persamaan
8.3-9 dan 8.3-10 RSNI T-03-2005 (Pasal 8.3.1.2) , yang dinyatakan dalam mm.
Dengan pengertian :

H t  th
h  
' p

7 ,5
lebar efektif (bEmin) :

1
bE =  L = 4000 mm
5

bE =
Lebar jalan = 1400 mm
Jumlahgelagar-1
bE = 12 x ts = 2400 mm dipakai bEmin = 1400 mm

C = 0,85 f c ’ x bE xt p +(Afy)c = 11225500 N

C 
'  ( Af y ) = -2261000 N
C
2
(Afy )tf = 2214000 N
Dari syarat RSNI T-03-2005 persamaan 8.3-9 dan 8.3-10 didapat nilai y
'
C
hcp = y t tf = -18,3821 mm → garis netral yang diukur dari punc
( A y)
f
H t p th 
h   = h '  0,7 488 200 0 
'
= 64,21 mm
7,5 7,5

hcp
' 5 = -0,28627 ≤ 5 → OK
h
Prasyarat klasifikasi kompak :

2h cp E s
3, ↔ -3,3422 ≤ 83,04451 → OK
76 F ye

t w

C.Syarat kelangsingan sayap yang mengalami tekan (compression flange slenderness).

Tidak diperhitungkan
D. Syarat jarak perkuatan pada sayap yang mengalami tekan (distance) Supaya
sayap pada gelagar baja IWF yang mengalami tekan dapat menahan
beban-beban yang bekerja sebelum slab beton mengeras, maka diperlukan adanya
perkuatan pada sayap mengalami tekan. Jarak perkuatan pada sayap yang
mengalami tekan tersebut haruslah memenuhi syarat (RSNI pasal 7.3.5) :

Lb ≤ 1,76 x r t x Es dengan rt = I yc

Fy c Ac

dengan
3 2
Iyc = 1/12 x tf x bf = 40500000 mm

2
Ac = tf x b f = 5400 mm
sehingga

Lb≤ 1,76 x 40500000 x 200000


5400 410

Lb ≤ 3366,41 mm

digunakan perkuatan (bracing) pada sayap yang mengalami tekan (compression


flange) pd setiap jarak 1/6 bentang jembatan, sehingga :

Lb ≤ 20000 = 3333,333333 < 3366,41 → OK


6
Dari uraian di atas mengenai pemerikasaan syarat- syarat penampang kompak telah
terpenuhi maka gelagar baja dan struktur komposit diklasifikasikan sebagai penampang kompak

E. Resistensi geser nominal pada badan gelagar tanpa pengaku


Resistensi geser nominal pada badan gelagar tanpa pengaku yang ditentukan dengan menggunaka
tak berhingga, sehingga hanya resistensi geser akibat aksi balok yang berpengaruh.
Nilai dari resistensi geser nominal pada badan gelagar tanpa pengaku dibedakan menjadi tiga mac
perilaku badan gelagar dalam menerima geser, yaitu kondisi plastis, inelastic, dan elastis

No Buckling Inelastic Buckling Elas


Web D E D E D
 2 , 46  3 , 07 
Slenderness t F t F t
w yw w yw 3 w
Nominal
2 4
Shear Vn = Vp Vn = 1,48 (tw) EF yw
Vn 
Resistace

dengan V p  0,58 x Fy x D x t w
Profil yang dipilih memiliki nilai D/tw sebesar
D 452
  41,09091
t w
11

Kontrol

2,46 E
Fy w
 54,33231

3,07 E  67,80496
Fy w
Sehingga :
D
 41,09091 < 67,805 ……. kondisi no buckling
t w
Profil baja yang digunakan merupakan profil yang dalam kondisi no
sehingga nilai resistensi geser nominal (Vn) adalah :

Vn= 1182341,6 N
R
Vr= K x Vn
S
0,9 x 1182342 = 1064107 N
= 1064,107 KN

F. Kapasitas Resistensi Lentur Struktur


Penampang komposit pada daerah momen positif menggunakan persamaan keseimbangan mo
sebagai berikut :

C - (Afy)c 9933500  (163 .5  100  410 )


a  = =
0.85  19  1000
0,85fc' bp
Jika ats maka : M r  K R
C  0 ,85  f c ' b E  a  d 1

Jika a  t s maka : M r  K R c  C S  d 2   KR S  C C  d 3

Maka : M r  0,9  0,85  19  1000  200  13.1301


=
=

G. Perhitungan Beban
Beban mati primer (MS)
♦ Slab beton =  c x g x t s x b E x 10-9
-9
= 2400 x 9,81 x 200 x 1400 x 10
= 6,59232
kN/m
♦ Gelagar baja =  s x g x 10-3
-3
= 128 x 9,81 x10
= 1,25568 kN/m
Total QMS = 2
6,5 923 1,26 = 7,848 kN/m
Maka gaya geser dan momen maksimum dari beban mati primer total adalah :
VMS = ½ x Q MS x L
=½x 7,848 x 20
= 78,480 kN
2
MMS = 1/8 x Q MS x L
2
= 1/8 x 7,848 x 20
= 392,400 kNm

Beban mati sekunder (MA)


♦ Perkerasan aspal = b x g x tb x bE x 10 -9
= 2240 x 9,81 x 75 x 1400,000 x -9
10
= 2,307 kN/m
♦ Genangan air = w x g x tw x bE x 10 -9
= 1000 x 9,81 x 50 x 1400,000 x -9
10
= 0,687 kN/m
♦ Overlay = b x g x tb x bE x 10 -9
= 2240 x 9,81 x 50 x 1400,000 x 10-9
= 1,538 kN/m
♦ Berat tanda, lampu, pipa drainase = 0,5
Total QMA = 
2,307 0,687  1,538  0,5
= 5,032 kN/m
Maka gaya geser dan momen maksimum dari beban mati primer total adalah :
VMA = ½ x QMA x L
= 1/2 x 5,032 x 20
= 50,322 kN
2
MMA = 1/8 x Q MA x L
= 1/8 x 5,032 x 20 2
= 251,611 kNm

Beban Aksi Transien (Beban hidup + Kejut)


a) . Beban lajur "D"
Beban lajur ”D” terdiri dari beban tersebar merata (UDL) yang digabung deng
Gambar 1. Beban Lajur ”D” (Standar Pembebanan RSN
UDL (BTR)
L  30 m : q  9 KN / m 2

 15 
L  30 m : q  9  0 ,5   KN / m
2

 L 
Karena bentang jembatan (L) adalah 20 m ≤
2
q= 9 kN/m ,
QTL = q x bE
= 9 x 1400,000
= 12,6000 kN/m

KEL (BGT)
Beban garis dengan intensitas p kN/m harus ditempatkan tegak lurus dar
Besarnya intensitas p adalah 49 kN/m. Untuk beban garis ini, diperhitungka
faktor beban dinamisnya didapatkan dari fungsi panjang bentang ekivalen (L
bawah ini

50

40

30
DLA (%)

20

10

0
0 50 90
Bentang (m)

p= 49 kN/m (RSNI T-02-2005)


faktor DLA (dari grafik di atas) = 0,4
PTL = p x bE x 1,4
= 49 x 1400,000 x 1,4
= 96,040 kN
gaya geser dan momen maksimum akibat beban lajur “D” adalah :
VTL = (1/2 x QTL x L) + (1/2 x PTL)
= (1/2 x 12,6000x 20 ) + ( 1/2 x 96,040
= 174,02 kN
2
MTL = (1/2 (1/8 x QTL x L ) + (1/4 x P TL x L)
= (1/8 x 12,6000x 20 2 ) + ( 1/4 x 96,040 x
= 1110,2 kNm
Momen Maksimum Akibat Beban Berjalan

Momen Berjalan ke depan

20

10 10
Ukuran dalam meter (m)

Resultan R = 25 + 112.5 + 112.5  250 kN

a. Kondisi 1

25
5

A
X1 = 15 a1 = 5

20

10 10
Ukuran dalam meter (m)

Av =  6,25 kN

Mmaks 1 = Av x 18  93,75 kNm

Gaya Geser  6,25 kN

b. Kondisi 2

25 112,5
5 5

A
X1 = 15 a1 = 5
20

10 10
Ukuran dalam meter (m)

= 128,9063 kNm

Gaya Geser = 40,625 kN

c. Kondisi 3

25 112,5 112,5
5 5

A
X1 = 15 a1 = 5

20

10 10
Ukuran dalam meter (m)

= 62,5 kNm

Gaya Geser = 146,875 kN

d. Kondisi 4

25 112,5 112,5
5 5

A
5 X1 = 15 a1 = 5

20

10 10
Ukuran dalam meter (m)

= 112,5 kN

= 1125 kNm
Gaya Geser = 112,5 kN

e. Kondisi 5

25 112,5 112,5
5 5

A
5 15

20
10

Ukuran dalam meter (m)

= 84,375 kN

= 1265,625 kNm

Gaya Geser = 84,375 kN

Kondisi Mmax (kNm) Gaya Geser (kN)


1 93,75 6,25
2 128,90625 40,625
3 62,5 146,875
4 1125 112,5
5 1265,625 84,375
Jumlah 390,625

Momen Berjalan kembali

a. Kondisi 1

113 112,5 25
5 5

A
5 15

20
10
Ukuran dalam meter (m)

= 0,083333 kN

= 0,416667 kNm

Gaya Geser = 0,083333 kN

b. Kondisi 2

113 112,5 25
5 5

A
5 X1 = 15 a1 = 5

20

10 10
Ukuran dalam meter (m)

= 687,5 kNm

Gaya Geser = 96,875 kN

c. Kondisi 3

112,5 112,5 25
5 5

A
X1 = 15 a1 = 5

20

10 10
Ukuran dalam meter (m)

= 146,875 kN

= 1468,75 kNm

Gaya Geser = 146,875 kN


d. Kondisi 4

112,5 112,5
5 5

A
X1 = 15 a1 = 5

20

10 10
Ukuran dalam meter (m)

= 84,375 kN

= 351,5625 kNm

Gaya Geser = 84,375 kN

e. Kondisi 5

112,5
5

A
X1 = 15 a1 = 5

20

10 10
Ukuran dalam meter (m)

= 28,125 kN

= 421,875 kNm

Gaya Geser = 28,125 kN

Kondisi Mmax (kNm) Gaya Geser (kN)


1 0,416666667 0,083333333
2 687,5 96,875
3 1468,75 146,875
4 351,5625 84,375
5 421,875 28,125
Maks 1468,75 146,875

Beban hidup dari Momen dan Gaya geser Beban berjalan adalah :
Maks = 1468,75 kNm
Gaya Geser Maks = 390,625 kN

Diambil Momen dan Gaya geser Maksimum antara Beban Transien dan Beban Berjalan untuk
Mmaks = 1468,75 kNm
Gaya Geser Maks = 390,625 kN
ak profil baja
n nilai do sama dengan

am yang disesuaikan dengan

tic buckling
E
, 07
F yw

,55(t )
3
E
w

D
buckling

men plastis sederhana

200 mm ≤ ts
= 200 mm

7,5E+07 Nmm
74,8115 kNm.
an beban garis (KEL).
I T-02-2005)

30 m, maka :

ri arah lalu-lintas pada jembatan.


n terhadap beban dinamis, dengan
E) seperti terlihat pada Gambar di

10

20 
25 112,5 112,5

5 5
B

112,5 112,5
5

112,5

B
`

`
B

10
`

10
`
B

`
25

112,5 25
5

`
beban hidup:
B. Penentuan Nilai Rasio Modular (n)
Berdasarkan tabel harga praktis rasio modular (n) untuk kuat tekan beton fc = 19 MPa digunakan
rasio modulur = 10

C. Perhitungan Sifat-sifat Irisan Komposit berdasarkan Sayap Atas Gelagar Baja


Untuk jangka pendek (k = 1)
Acl = bE /k.n x ts = 28000 mm
2
Ycl = -ts / 2 = -100
AclYcl mm
= -2800000
3
Ysl = ds / 2 = 244 mm
mm
Aslysl = 3989400 mm
3
Al = Acl + Asl = 44350 mm
2
AYl = AclYcl + AslYsl = 1189400 mm
3
Yl = AY1 / Al = 26,82 mm
Yytc1 = Yc1 – Y1 = -126,82 mm
Yyts1 = Ys1 – Y1 = 217,18 mm
AclYytcl = Acl x (Yytcl)2 = 450322018,32 mm
4
4
AslYytsl = Asl x (Yyts1) 2 = 771193670,52 mm
AYytl = AclYytcl + AslYytsl = 1221515688,84
4
Iocl = bE / (12 x n) x t s 3
= mm
93333333,33 mm
4

4
Iosl = 710000000 mm
4
Iol = Iocl + Iosl = 803333333,33 mm
ytcl = - (yl) = -26,82 mm
ybcl = ds – yl = 461,18 mm
4
Ixcl = Iol + AYytl = 2024849022,17 mm
3
Stcl = Ixc1 / ytcl = -75501979,26 mm
3
Sbcl = Ixc1 / ybcl = 4390568,52 mm

bE = 1000
ytcl = 54.73
tf = 200 g.n

d = 488
ybcl = 43

bf = 300
Gambar 1.2 Potongan melintang struktur komposit untuk jangka pendek
Untuk Jangka Panjang (k = 3)
2
Ac3 = bE /k.n x ts = 9333 mm
Yc3 = -ts / 2 = -100,00 mm
3
Ac3Yc3 = -933333,33 mm
Ys3 = ds / 2 = 244,00 mm
3
As3ys3 = 3989400,00 mm
2
A3 = Ac3 + As3 = 25683,33 mm
3
AY3 = Ac3Yc3 + As3Ys3 = 3056066,67 mm
Y3 = AY3 / A3 = 118,99 mm
Yytc3 = Yc3 – Y3 = -218,99 mm
Yyts3 = Ys3 – Y3 = 125,01 mm
4
Ac3Yytc3 = Ac3 x (Yytc3)2 = 447596208,54 mm
As3Yyts3 = As3 x (Yyts3) 2 = 255508539,02 mm4
4
AYyt3 = Ac3Yytc3 + As3Yyts3 = 703104747,57 mm
4
Ioc3 = bE / (12 x n) x t s3 = 31111111,11 mm
4
Ios3 = 710000000,00 mm
4
Io3 = Ioc3 + Ios3 = 741111111,11 mm
ytc3 = - (y3) = -118,99 mm
ybc3 = ds – y3 = 369,01 mm
4
Ixc3 = Io3 + AYyt3 = 1444215858,68 mm
3
Stc3 = Ixc3 / ytc3 = -12137260,52 mm
3
Sbc3 = Ixc3 / ybc3 = 3913760,87 mm

bE = 1000 (mm)
ytc3 = 14
tf = 200 g.n

d = 488
ybc3 = 34

bf = 300
Gambar 1.3. Potongan melintang struktur komposit untuk jangka panjang

b) . Pengaruh susut dan rangkak


ALantai = bE/3n x ts = 9333,33 mm2
ecs = ecs,b x k1= 700 x 10^-6 x 0,3 = 0,00021
FSR = -3 =
Alantai x e cs x E c x 10 43,19 kN
e = y3 + ts/2 = 218,99 mm
-3
MSR = F x e x 10 = 9,46 kNm

c) . Gaya rem
L= 20 m maka digunakan TTB = 250
Gaya rem diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang dan dianggap bekerja pa
tingkat permukaan jalan (deck level) maka momen rem adalah :
e1 = y1 + ts + t(aspal) = 301,82 mm
MTB = TTB x e1 x 10 -3
= 75,45 kNm
d) . Beban lingkungan
1) Gesekan Perletakan
Tumpukan sendi – rol digunakan koefisien gesek (c g) = 0,01. momen yang terjadi
dihitung berdasarkan beban tetap dan koefisien gesek, sedangkan gaya geser dianggap ti
MFB = 0,01 (MMS + MMA)
= 6,44011 kNm

2) Pengaruh Temperatur
Beban ini hanya mengakibatkan terjadinya momen,
sedangkan gaya geser dianggap tidak akan terjadi. Besar momen adalah :
0
Perbedaan suhu rencana (D t) = 15 C (RSNI
Modulus elastis baja (Es) = 200.000 MPa
o
Koefisien muai suhu baja (es) = 1,20E-05 per C (R
h = d + ts = 688 mm
-6
MET = Dt x es x Es x Ixcl/h x 10 = 105951402,32
= 105,95 kNm
3) Beban angin
Berdasarkan RSNI T-02-2005 maka harga Cw :
Untuk b/dw = 2 maka harga Cw = 1,5
Untuk b/dw = 6 maka harga Cw = 1,25
Dimana dw = ds + ts + tt = 938 mm
Untuk b/dw = 9,59
Harga Cw = 1,25  6 - b/dw (1,5 1,03
2
-1,25)
6-2
Ab = dw x L = 28140000 mm
-3
e2 = ( tt + ts + y1) x 10 = 0,48 m
kecepatan angin rencana untuk keadaan batas ultimit :
VWU = 30 m/det (> 5 km dari pantaiRSNI T-02-2005)
U
TEW1 = 0,0006 x Cw x (VWU)2 x Ab
= 15,58 kN
Jika suatu kendaraan sedang berada di atas jembatan maka beban garis merata
arah horisontal yang harus ditetapkan pada ketinggian lantai, ditentukan sebaga
CW = 1,2
U
Q EW2 = 0,0012 x C W x (V WU)2
= 1,296 kN/m
beban garis ini bekerja sepanjang lantai :
U
TEW2 = Q EW2Ux L = 38,88 kN
U U U
MEW = (TEW1 + TEW2 ) x e2 = 25,97 kNm
kecepatan angin rencana untuk keadaan batas daya layan :
VW S = 25 m/det (> 5 km dari pantaiRSNI T-02-2005)
S
TEW1 = 0,0006 x C W x (V WS)2 x Ab
= 12,663 kN
Jika suatu kendaraan sedang berada di atas jembatan maka beban garis merata
arah horisontal yang harus diterapkan pada ketinggian lantai, ditentukan sebagai berikut
CW = 1,2
S
Q EW2 = 0,0012 x C W x (V WU)2
= 0,9 kN/m
beban garis ini bekerja sepanjang lantai :
S
TEW2 = Q EW2S x L = 27 kN
S S S
MEW = (TEW1 + TEW2 ) x e2 = 18,91 kNm
e). Beban lain
1) Beban gempa
Dari gambar RSNI T-02-2005 diambil koefisien geser dasar daerah (C) = 0,15
Dari tabel RSNI T-02-2005 diambil faktor kepentingan (I) = 1
Dari tabel RSNI T-02-2005 diambil Tipe Bangunan (S) = 3
Koefisien pembebanan seismik horisontal :
Kh = CxS = 0,45
Beban sendiri dan berat mati tambahan (kNm) :
MT = (MMS + MMA) = 644,01 kNm
MEQ = Kh x I x MT = 289,80 kNm

Nilai-nilai maksimum dan gaya geser maksimum akibat pembebanan pada struktur jembatan dapat di lih
Tabel di bawah ini.

Momen Maksimum Gaya Geser


No Jenis Bahan
(kNm) Maksimum (kN)
Beban MMS = 392,4 78,48
1 Mati/permanen(MS &
MMA = 251,611 50,3222
MA)
2 Beban Hidup (LL) MLL = 1468,75 390,625
3 Beb. Perletakan (SR) MSR = 9,46 -
4 Beban Gaya Rem(TB) MTB = 75,45 -
5 Beban Perletakan(FB) MFB = 6,44011 -

6 MET = 105,95 -
Beban Temperatur (ET)
U =
Beban Angin (EWU dan MEW 25,97 38,88
7
EWS)
M= EW
S 18,91 27
8 Beban Gempa (EQ) MEQ = 289,80 -

Dari Momen maksimum dan Gaya geser maksimun diatas dapat di hitung Nilai terfaktornya
yaitu Momen terfaktor dan Gaya geser terfaktor.

U = 1.25 ((1.2 MS + 1.4 MA)+ 1.00 (LL) + 1.00 (SR) + 1.00(TB) + 1.00 FB + 1.00 (ET) + 0.3 (EWS) + 1.00

(EW Tabel Perhitungan nilai Momen terfaktor

Momen x faktor Besarnya Momen


No
pangali terfaktor
1 1.2 MS 470,88
2 1.4 MA 352,2554
3 1.00 (LL) 1468,75
4 1.00 (SR) 9,458951556
5 1.00(TB) 75,45462232
6 1.00 FB 6,44011
7 1.00 (ET) 105,9514023
8 0.3 (EWS) 5,673615522
9 1.00 (EWU) 25,96770181
10 1.00 (EQ) 289,80495
Jumlah total 2810,636754
Mu = 1.25 x Jumlah total 3513,295942

Tabel Perhitungan nilai Gaya Geser terfaktor

Momen x faktor Besarnya Momen


No
pangali terfaktor
1 1.2 VS 94,176
2 1.4 VA 70,45108
3 1.00 (LL) 390,625
4 1.00 (SR) 0
5 1.00(TB) 0
6 1.00 FB 0
7 1.00 (ET) 0
8 0.3 (EWS) 11,664
9 1.00 (EWU) 27
10 1.00 (EQ) 0
Jumlah total 593,91608
Mu = 1.25 x Jumlah total 742,3951
3.27
4.36

3.64
kN
da

dak terjadi.

T-02-2005)

SNI T-02-2005)
tambahan
i berikut :

tambahan
:

at pada
U) + 1.00 (EQ)
KOMBINASI GAYA GESER RENCANA GELAGA
AKSI Kelayanan
1 2 3 4 5 6 1
VMS* 78,480 78,480 78,480 78,480 78,480 78,480 94,176
baja (x) (x) (x) (x) (x) (x) (x)
VMA* 50,322 50,322 50,322 50,322 50,322 50,322 70,451
beton (x) (x) (x) (x) (x) (x) (x)
VLL* 390,625 390,625 390,625 390,625 390,625 390,625 390,625
(x) (x) (x) (x) (x) (x) (x)
VTD* 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
(x) (o) (o) (o) (o) (o) (x)
Jumlah 519,427 519,427 519,427 519,427 519,427 519,427 555,252
kN

KOMBINASI MOMEN RENCANA GELAGAR T


AKSI Kelayanan
1 2 3 4 5 6 1
MMS* 392,400 392,400 392,400 392,400 392,400 392,400 470,880
baja (x) (x) (x) (x) (x) (x) (x)
MMS* 251,611 251,611 251,611 251,611 251,611 251,611 352,255
beton (x) (x) (x) (x) (x) (x) (x)
MLL* 1468,750 1468,750 1468,750 1468,750 1468,750 1468,750 1468,750
(x) (x) (x) (x) (x) (x) (x)
MSR* 9,459 9,459 9,459 9,459 9,459 9,459 9,459
(x) (x) (x) (x) (x) (x) (x)
MTB* 75,5 75,5 75,5 75,5 75,5 75,5 75,45
(x) (o) (o) (o) (o) (o) (x)
MFB* 6,440
(x) (o) (o) (o) (x)
MET* 105,951 105,951 105,951 105,951
(o) (o) (x) (o) (o) (o)
MEW*
(o) (o) (o)
MEQ*

Jumlah 2303,626 2197,675 2303,63 2197,67 2197,67 2303,63 2489,190


kNm
F. Menentukan tegangan pada bagian atas dari sayap atas gelagar baja dan bagian bawah dari
Penentuan besar tegangan ini berdasarkan kombinasi momen keadaan batas ultimit I
Tegangan pada bagian paling atas dari sayap atas gelagar baja

Tabel Tegangan tekan pada bagian atas dari sayap atas gelagar baja untuk gelagar te
Jenis Besar St baja Stc komposit Tegangan
momen Momen (mm )
3 3
(mm ) (MPa)
Ultimit I
(kNm)
MMS* baja 470,88 -12137261 -5,72

MMA* 352,26 -12137260,5 -4,28


beton
MLL* 1468,75 -12137260,5 -17,83
MSR* 9,46 -12137260,5 -0,11
MTB* 75,45 -75501979,3 -5,70
MFB* 6,44 -75501979,3 -0,49
MET* 105,95 -75501979,3 -8,00
MFB* 5,67 -75501979,3 -0,43
MEW* 25,97 -75501979,3 -1,960613
MEQ* 289,80 -75501979,3 -21,88085
Tegangan total -66,38

Jadi tegangan tekan pada bagian atas dari sayap atas gelagar baja yaitu sebesar
-66,38 < 19 ok

Tegangan pada bagian paling bawah dari sayap bawah gelagar baja.

Tabel Tegangan tekan pada bagian bawah dari sayap bawah gelagar baja untuk gelag
Jenis Besar St baja Stc komposit Tegangan
momen Momen 3
(mm ) (mm )
3 (MPa)
Ultimit I
(kNm)
MMS* baja 470,88 3913760,9 1,84
MMA* 352,26 3913760,9 1,38
beton
MLL* 1468,75 3913760,9 5,75
MSR* 9,46 3913760,9 0,04
MTB* 75,45 4390568,5 0,33
MFB* 6,44 4390568,5 0,03
MET* 105,95 4390568,5 0,47
MFB* 5,67 4390568,5 0,02
MEW* 25,97 4390568,5 0,114013
MEQ* 289,80 4390568,5 1,2724085
Tegangan total -223,18

Jadi tegangan tekan pada bagian bawah dari sayap bawah gelagar baja yaitu sebesar
-223,18 < 360 ok
R TENGAH
Ultimit
2 3 4 5 6
94,176 94,176 94,176 94,176 94,176
(x) (x) (x) (x) (x)
70,451 70,451 70,451 70,451 70,451
(x) (x) (x) (x) (x)
390,625 390,625 390,625 390,625 390,625
(x) (x) (x) (x) (x)
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
(o) (o) (o) (o) (o)
555,252 555,252 555,252 555,252 555,252

ENGAH
Ultimit
2 3 4 5 6
470,880 470,880 470,880 470,880 470,880
(x) (x) (x) (x) (x)
352,255 352,255 352,255 352,255 352,255
(x) (x) (x) (x) (x)
1468,750 1468,750 1468,750 1468,750 1468,750
(x) (x) (x) (x) (x)
9,459 9,459 9,459 9,459 9,459
(x) (x) (x) (x) (x)
75,45 75,45 75,45 75,45 75,45
(o) (o) (o) (o) (o)

(o) (o) (o)


105,951 105,951
(o) (o) (o) (o) (o)
25,968
(o) (x) (o)
0
(x)
2376,799 2482,75 2402,77 2376,80 2482,75
sayap bawah gelagar baja.

ngah

ar tengah
G. Lendutan
Perhitungan lendutan berdasarkan metode pelaksanaan dengan penunjang
δ1 = (5 x L 4 x QMS) / (384 x Es x Ixc3)
= 0,00615581 mm
δ2 = (5 x L 4 x QMA) / (384 x Es x Ixc3)
= 0,00453697 mm
δ3 = (5 x L 4 x QTD) / (384 x Es x Ixc1)
= 0,01135997 mm
3
δ4 = (P TD x L ) / (64 x E s x I xc1)
= 7,411E-05 mm

 maks =  1 +  +  + 
2 3 4
= 0,02212686 < 25 ….ok
syarat :
H. Penghubung Geser
Berdasarkan Tabel RSNI 2005 dipilih stud dengan diameter 22 mm dan tinggi 100 mm

CC = 0,85 x f c x b E x t
= 4522 kN

TS = As x fy
= 6703,5 kN

Jumlah total alat penyambung geser yang dibutuhkan pada daerah diantara momen lentur
maksimum dan momen nolnya (sepanjang setengah bentang)dihitung dengan persamaan b
VLS adalah nilai terkecil dari Cc dan Ts, maka VLS = 4522 kN
Nst = VLS / (0,55 x V SU)
= 62 stud

Maka diambil jumlah stud (Nst) = 62 stud per meter, disusun dalam 3
P = 1000 / (N st / 3-1)
= 51
Maka diambil jarak antar stud (P) = 51 mm
VSU = 133 kN, maka :

erikut ;

baris.
b. Kondisi 2

A
X1 = 18

20

10 10
Ukuran dalam meter (m)

Av = 0

kN Mmaks 1 = Av x 18
 0 kNm
B
a1 = 2

Anda mungkin juga menyukai