Jarum
ukur 10"
6"
Perumusan Empiris :
Perumusan empiris secara umum dapat dituliskan sbb :
Bila perumusan ini dipakai pada penguapan air pada Pan dan di danau, maka dapat
ditulis sbb :
Water Balance :
E
E = I – O S
S
O
Evaporasi dari Permukaan Tanah
Evaporasi tanah ≠ evaporasi air bebas tergantung jenis tanah
Tanah jenuh air Evaporasi tanah Elevasi air disekitarnya ( t sama)
Bila permukaan tanah tidak berhubungan dengan MAT Evaporasi <<
tergantung curah hujan (R) : R >> Evaporasi >>
Bila permukaan tanah berhubungan dengan daerah kapiler E >> (supply
dari air tanah)
LYSIMETER
E I E = I – O S
Bila ditanami
S
Evapotranspirasi
O
TRANSPIRASI
Tergantung :
Meteorologi
Persediaan air (hujan, irigasi dll)
Tipe & fase pertumbuhan tanaman
Pengukuran :
Dilakukan di laboratorium
Alat :
Phytometer (selisih berat)
EVAPOTRANSPIRASI
Pengukuran di laboratorium / di lapangan :
Water balance Lysimeter
Rumus-rumus berdasarkan percobaan-percobaan :
Menggunakan data suhu udara rata-rata harian :
- LOWRY – JHONSON - THORNTHWAITE
- BLANEY - CRIDDLE
Menggunakan data suhu udara rata-rata harian dan radiasi matahari :
- TENSEN – HAISE - TURC
- GRASSI - STEPHENS – STEWARD
- MAKKINK
Menggunakan data suhu udara rata-rata harian dan kelembaban :
- BLANEY – MORIN - HAMON
- HARGREAVES - PAPADIKIS
Rumus-rumus kompleks :
- PENMAN - CHRISTIANSEN
- VAN BAVEL
Rumus-rumus yang sering dipakai untuk irigasi :
- THORNTHWAITE - BLANEY – CRIDDLE
- PENMAN - TURC – LANGBEIN - WUNDT
BLANEY - CRIDDLE
PET t rata-rata bulanan, prosentase bulanan jam
siang hari, koefisien pertumbuhan tanaman.
Rumus :
tP
uK inchi
100
Modifikasi :
K P 45,7t 813
u mm
100
K = kc x K t
Kt = 0,0311 t + 0,240
PENMANN MODIFIKASI
Evapotranspirasi diartikan sebagai kehilangan air dari lahan dan permukaan air
dari suatu daerah aliran sungai akibat kombinasi proses evaporasi dan
transpirasi.
Jika jumlah air selalu tersedia secara berlebihan dari yang diperlukan oleh
tanaman selama proses transpirasi, maka jumlah air yang ditranspirasikan
relatif lebih besar dibandingkan apabila tersedianya air di bawah keperluan.
dengan,
H = energy budget
= R(1-r) (0.18 + 0.55 S) – B(0.56 – 0.092 . √ed ) (0.10 + 0.9 S)
Ea = tekanan uap air jenuh (saturated vapour pressure) pada temperatur rata-rata (mmHg)
R = radiasi matahari
r = koefisien refleksi, yaitu perbandingan antara radiasi elektromagnetik (dalam
sembarang rentang nilai panjang gelombang yang ditentukan) yang dipantulkan
oleh suatu benda dengan jumlah radiasi yang terjadi, dan dinyatakan dalam
persentase.
S atau (n/N)= rata-rata persentasi penyinaran matahari bulanan, dalam persen (%)
jika,
maka,
dan jika,
E = E1 – E2 + E3
Nilai radiasi matahari tergantung pada letak lintang, dapat ditentukan melalui
tabel berikut :
Tabel : Nilai radiasi matahari pada permukaan horizontal luar atmosfir [R(] mm/hari)
Posisi Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
5o LU 13.7 14.5 15.0 15.0 14.5 14.1 14.2 14.6 14.9 14.6 13.9 13.4
0o 14.5 15.0 15.2 14.7 13.9 13.4 13.5 14.2 14.9 15.0 14.6 14.3
5o LS 15.2 15.4 15.2 14.3 13.2 12.5 12.7 13.6 14.7 15.2 15.2 15.1
10o LS 15.8 15.7 15.1 13.8 12.4 11.5 11.9 13.0 14.4 15.3 15.7 15.8
Tabel 4.6 : Koefisien refleksi (r)
No Permukaan Koefisien Refleksi (r)
1 Rata-rata permukaan bumi 40 %
2 Cairan salju yang jatuh diakhir musim – masih segar 40 – 85 %
3 Spesies tumbuhan padang pasir dengan daun berbulu 30 – 40 %
4 Rumput, tinggi dan kering 31 – 33 %
5 Permukaan padang pasir 24 – 28 %
6 Tumbuhan hijau yang membayangi seluruh tanah 24 – 27 %
7 Tumbuhan muda yang membayangi sebagian tanah 15 – 24 %
8 Hutan musiman 15 – 20 %
9 Hutan yang menghasilkan buah 10 – 15 %
10 Tanah gundul kering 12 – 16 %
11 Tanah gundul lembab 10 – 12 %
12 Tanah gundul basah 8 – 10 %
13 Pasir, basah - kering 9 – 18 %
14 Air bersih, elevasi matahari 45o 5%
15 Air bersih, elevasi matahari 20o 14 %
CONTOH :
E = 5.187 mm/hari