Anda di halaman 1dari 22

EVAPORASI

 Molekul air di permukaan  molekul uap


air di atmosfer melalui kekuatan panas
 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
evaporasi :
 Meteorologi
 Macam permukaan yang menguapkan
 Jenis :
 Evaporasi dari permukaan air bebas
 Evaporasi dari permukaan tanah
Evaporasi dari Permukaan Air Bebas
 Cara menghitung evaporasi :
 Pengukuran langsung
 Persamaan empiris
 Neraca air (water budget)
 Pengukuran langsung dengan alat :
 Atmometer
 Pan evaporasi
Atmometer :
 Prinsip : Penguapan melalui bidang yang berpori-pori
 Hasil : bukan data evaporasi absolut
 Type : - Piche
- Livingstone
- Bellani
Pan Evaporasi :
 Cara pemasangan alat :
1. Dibenamkan / ditanam dalam tanah :
- mengeliminir pengaruh radiasi pada dinding pan dan
pertukaran panas antara atmosfer dengan panci.
- Kerugian :
- sampah
- sulit dipasang, diperbaiki, dibersihkan
- kebocoran sukar dicari
- pengaruh tumbuhan di sekitarnya
2. Mengambang pada permukaan air :
- untuk evaporasi danau / waduk
- mendekati harga sebenarnya
- kesulitan : - percikan air
- mahal (pemasangan, operasional)
3. Di atas permukaan tanah :
- ekonomis
- mudah dipasang, dioperasikan, dipelihara
- kerugian : harga penguapan lebih besar dari sebenarnya
 Macam-macam alat :
1. Ditanam :
- Young : - : 2’ (61 cm)
- h : 3’ (91.5 cm)
- ditutup saringan : ⃞ ¼” ( 6 mm)
- Koef. Pan : 0.91 – 0.99
- Colorado : - ⃞ : 3’ (91.5 cm)
- h : 18” (46 cm)
- Koef. Pan : 0.75 – 0.86
- BPI (Bureau of Plant Industri) :
-  : 6’ (183 cm)
- h : 2’ (61 cm)
- Koef. Pan : 0.91 – 0.99
2. Mengambang :
- Seperti Class A Pan Evaporation
- Diapung di atas permukaan air (danau)
- Koef. Pan : 0.8
3. Di permukaan tanah :
- Yang banyak dipakai :
- Class A Pan Evaporation :
- Dari besi tidak digalvanisir dan tidak dicat
-  : 4’ (122 cm)
- h : 10” (25.4 cm)
- Terletak diatas rangka kayu setinggi 6”
- Terisi air sampai kedalaman 8” (20 cm)
- Tinggi muka air diukur setiap hari
- Evaporasi dihitung sebagai perbedaan level muka air
- Hasil > dari kenyataan
- Koef. Pan : 0.6 – 0.8
Class A Evaporation Pan
4'

Jarum
ukur 10"

6"

- GGI 300 (USSR) :


-  : 24.3’ (61.8 cm)
- A : 3000 cm2
- h : 23.6” (60 cm) dibagian dinding, dibagian tengah lebih dalam
 Ada 3 kondisi pengukuran :
1. Tidak terjadi hujan, air harus ditambahkan ke dalam Pan. Besarnya
penguapan = banyaknya air yang ditambahkan kedalam Pan dikalikan
Koef. Pan.
2. Terjadi hujan, air harus ditambahkan ke dalam Pan. Besarnya
penguapan = besarnya hujan ditambah banyaknya air yang
ditambahkan ke dalam Pan dikalikan Koef. Pan.
3. Terjadi hujan, air harus dikeluarkan dari dalam Pan. Besarnya
penguapan = besarnya hujan dikurangi banyaknya air yang
dikeluarkan dari dalam Pan dikalikan Koef. Pan.

Perumusan Empiris :
Perumusan empiris secara umum dapat dituliskan sbb :

Ea = c (es – ea) f (u)


Ea = penguapan
c = konstanta
es = tekanan uap air jenuh pada temperatur t
ea = tekanan uap aktual pada temperatur t
f(u) = kecepatan angin
Dari beberapa hasil pengamatan diperoleh perumusan sbb :

Ea = 0.35 (es – ea) (0.5 + 0.54 U2)


U2 = kecepatan angin pada keitnggian 2 m (m/dt)

Bila perumusan ini dipakai pada penguapan air pada Pan dan di danau, maka dapat
ditulis sbb :

Eap = 0.35 (esp – eap) (0.5 + 0.54 U2)


Ead = 0.35 (esd – ead) (0.5 + 0.54 U2)
Dengan menganggap konstanta dan kecepatana angin adalah sama, maka :
Ead esd  ead  esd  ead  esd  ead 
 
Eap esp  eap  atau e  eap  e  eap 
Ead E ap
sp
Dimana : sp

Water Balance :
E
E = I – O  S
S

O
Evaporasi dari Permukaan Tanah
 Evaporasi tanah ≠ evaporasi air bebas  tergantung jenis tanah
 Tanah jenuh air  Evaporasi tanah  Elevasi air disekitarnya ( t sama)
 Bila permukaan tanah tidak berhubungan dengan MAT  Evaporasi <<
 tergantung curah hujan (R) : R >>  Evaporasi >>
 Bila permukaan tanah berhubungan dengan daerah kapiler  E >>
(supply dari air tanah)

LYSIMETER
E I E = I – O  S

Bila ditanami 
S
Evapotranspirasi

O
TRANSPIRASI
 Tergantung :
 Meteorologi
 Persediaan air (hujan, irigasi dll)
 Tipe & fase pertumbuhan tanaman
 Pengukuran :
 Dilakukan di laboratorium
 Alat :
 Phytometer (selisih berat)
EVAPOTRANSPIRASI
 Pengukuran di laboratorium / di lapangan :
 Water balance  Lysimeter
 Rumus-rumus berdasarkan percobaan-percobaan :
 Menggunakan data suhu udara rata-rata harian :
- LOWRY – JHONSON - THORNTHWAITE
- BLANEY - CRIDDLE
 Menggunakan data suhu udara rata-rata harian dan radiasi matahari :
- TENSEN – HAISE - TURC
- GRASSI - STEPHENS – STEWARD
- MAKKINK
 Menggunakan data suhu udara rata-rata harian dan kelembaban :
- BLANEY – MORIN - HAMON
- HARGREAVES - PAPADIKIS
 Rumus-rumus kompleks :
- PENMAN - CHRISTIANSEN
- VAN BAVEL
 Rumus-rumus yang sering dipakai untuk irigasi :
- THORNTHWAITE - BLANEY – CRIDDLE
- PENMAN - TURC – LANGBEIN - WUNDT
BLANEY - CRIDDLE
 PET  t rata-rata bulanan, prosentase bulanan jam
siang hari, koefisien pertumbuhan tanaman.
 Rumus :
tP
uK inchi
100
 Modifikasi :
K  P  45,7t  813
u mm
100

K = kc x K t
Kt = 0,0311 t + 0,240
PERSAMAAN PENMAN (Modifikasi FAO)
ETP = C [ W . Rn + (1 – W) . f (U) . (es – ea)]
ETP = evapotranspirasi (mm/hr)
W = faktor pembobot
Rn = radiasi netto, ekivalen dengan evaporasi (mm/hr)
F (U) = fungsi kecepatan angin
(es – ea)= selisih antara tekanan uap jenuh dan tekanan uap aktual
rata-rata pada temperatur rata-rata (mbar)
C = “adjustment factor” untuk kompensasi pengaruh kondisi
cuaca pada siang dan malam hari.

Catatan :
- Rumus ini hanya berlaku apabila satuan masing-masing komponen seperti di
atas
- Dalam rumus aslinya (es – ea) tertulis (ea – ed) ………………..!!!!!!!!!
A. Tekanan Uap Air (es – ea)
 Selisih antara harga rata-rata tekanan uap jenuh
es dan harga rata-rata tekanan uap aktual ea
 Data kelembaban udara didapatkan dari :
 Data kelembaban relatif (hmax dan hmin dalam %)
 Pembacaan Psychrometer (temp. bola basah dan
bola kering  C)
 Data temperatur titik embun (C)
 Tekanan uap air harus dinyatakan dalam mbar
 Tabel 5 dan 6 : untuk mendapatkan es dan ea
Contoh :
I. tmax = 35C hmax = 80 %
tmin = 22C hmin = 30 %

II. tmax = 35C tbk = 24C


tmin = 22C tbb = 20C

III. tmax = 35C td = 18 C


tmin = 22C

Untuk menghitung es dan ea, data tmax dan tmin dirata-rata terlebih dahulu,
demikian juga untuk hmax dan hmin.

Catatan :
- Untuk beberapa daerah, kelembaban (h) pada malam hari ~ 100 %  tmin = tbb =
td  ea dapat ditentukan dari data es dan tmin
IV. DILARANG CARA MENGHITUNG SEPERTI
CONTOH DIBAWAH ….!!!!!!!!

tmax = 35C hmax = 80 %


tmin = 22C hmin = 30 %

es pada tmax (tabel 6a) = 56.2 mbar


ea pada tmax : es x hmax = 16.9 mbar
(es - ea ) pada tmax = 39.3 mbar

es pada tmin (tabel 6a) = 26.4 mbar


ea pada tmin : es x hmin = 21.1 mbar
(es - ea ) pada tmin = 5.3 mbar

 (es - ea ) rata-rata : 22.3 mbar

Tidak boleh dihitung dengan cara ini, karena f (U) yang dipakai
dalam rumus hanya berlaku untuk harga (es - ea ) dari hasil
perhitungan dengan cara I, II atau III
B. Fungsi Kecepatan Angin : f (U)

 U 
f U   0.271  
 100 
U = Kecepatan angin (km/hr) diukur pada ketinggian 2 m

- Rumus diatas hanya berlaku bila (es - ea ) mempunyai satuan mbar dan
dihitung menurut cara I, II atau III diatas.
- Tabel 7 : untuk mencari f (U) dengan data kecepatan angin pada
ketinggian 2 m.
- Bila data kecepatan angin tercatat pada ketinggian  2 m  dikoreksi

Pengukuran pd 0.5 1.0 1.5 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0


ketinggian (m)
Faktor koreksi 1.35 1.15 1.06 1.00 0.93 0.88 0.85 0.83

Contoh : U 3m = 250 km/hr


U 2m = 0.93 x 250 = 232 km/hr
C. Faktor Pembobot : (1 – W)
(1 – W) = faktor pembobot pengaruh angin dan kelembaban terhadap evapotranspirasi
Tabel 8 = harga (1 – W) berdasarkan altitude dan temperatur

t = 0.5 (tmax + tmin)

Contoh :
Altitude = 95 m, tmax = 35C, tmin = 22 C

D. Faktor Pembobot : W
W = faktor pembobot pengaruh radiasi terhadap evapotranspirasi
Tabel 9 = harga W berdasarkan altitude dan temperatur

t = 0.5 (tmax + tmin)

Contoh :
Altitude = 95 m, tmax = 35C, tmin = 22 C
E. Radiasi Matahari Netto : Rn
Rn = selisih antara semua radiasi yang datang dan yang pergi (dipantulkan) di permukaan bumi

Rn bisa diukur, tetapi sering tidak tersedia datanya


Rn bisa dihitung dari :
- radiasi matahari
- lamanya penyinaran matahari, temperatur dan kelembaban

Ra
LONGWAVE
SHORTWAVE

Rs Rs

Rnl

Rns
 Radiasi yang diterima pada puncak batas atmosfer (Ra)
tergantung pada latitude dan waktu (Tabel 10)

 Sebagian Ra diserap dan disebarkan di atmosfer. Sisanya 


radiasi matahari (Rs)  tergantung pada Ra dan derajat
penutupan awan

 Sebagian Rs dipantulkan kembali oleh bumi dan tanaman.


Besar pemantulan  tergantung pada jenis permukaan :
- air :5–7%
- tanaman : 15 – 25 %
 Sisa ini semua = “NET SHORTWAVE SOLAR RADIATION”
= Rns

 Rl = LONGWAVE RADIATION
= bagian radiasi yang tersebar dan terserap energinya di
atmosfer
 Langkah-langkah perhitungan mencari Rn :
1. Bila data Rs tidak tersedian  gunakan Tabel 10 untuk mencari Ra

 n
2. Rs   0.25  0.50  Ra
 N
n
= prosentase penyinaran
N
n = penyinaran aktual (diketahui)
N = dicari pada Tabel 11
3. Rns = (1 - ) Rs
 = faktor refleksi dari tanaman, diambil = 0.25
Tabel 12 : penyederhanaan perhitungan (2) dan (3)
n
4. Rnl adalah fungsi dari : t, ea dan
N n
Tabel 13, 14 dan 15 : harga f (t), f (ea) dan f ( )
N
5. Rn = Rns - Rnl
Rl = datang lebih lambat ke bumi daripada Rs dan akan dipantulkan
kembali ke atmosfer
Rnl = selisih Rl yang datang dan yang dipantulkan

 Total net radiasi : Rn = Rns – Rnl


yang dinyatakan ekivalen dengan satuan evaporasi : mm/hr
F. Adjustment Factor (C)
Pada awalnya persamaan Penman diasumsikan untuk kondisi sebagai
berikut :
- Radiasi matahari : sedang – tinggi
- Kelembaban relatif max : sedang – tinggi
- Kecepatan angin siang hari ± 2 x kecepatan angin malam hari
Diluar kondisi tersebut  harus dimasukkan faktor C
Tabel 16 : harga C untuk berbagai kondisi hmax, Rs, Uday, Uday/ Unight

Contoh : hmax = 90 % Rs = 12 mm/hr


Uday = 3 m/det Uday/ Unight = 3

Bila data tidak terdapat pada Tabel 16  interpolasi

Contoh : hmax = 80 % Rs = 11.2 mm/hr


Uday = 3.2 m/det Uday/ Unight = 2.1

Anda mungkin juga menyukai