PERTEMUAN IV

MATA KULIAH HIDRAULIKA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JAMBI
FREDDY ILFAN, S.T.,M.T.
MATERI HARI INI

• Headloss (Kehilangan Energi)

• Pembahasan tugas dan contoh soal
TUGAS

• Sebuah pipa dengan posisi horizontal

berdiameter 4 cm dan panjang 30 meter, dialiri
air dengan debit 8 L/s. Suhu air 15oC (ρ = 999.1
kg/m3 dan μ = 1,138 x 10-3 kg/m·s). Jenis pipa
stainless steel. Tentukanlah head loss karena
gesekan.

JAWABAN TUGAS Tabel Kekasaran Permukaan Dalam Pipa

Diketahui:
• Diameter pipa = D = 4 cm = 0,04 m • Jenis pipa stainless steel
• Panjang pipa = L = 30 m  ε = 0,002 mm
• Debit air = Q = 8 L/s
• Massa jenis air = ρ = 999.1 kg/m3
• Viskositas dinamik = μ = 1,138 x 10-3 kg/m·s
JAWABAN TUGAS
Asumsi:
1. Aliran steady dan incompressible
2. Tidak ada belokan, katup, dan penghubung pipa.
3. Tidak ada pompa dan turbin

Pertanyaan: ¼  d2
Berapa Head loss (kehilangan tinggi tekan) karena gesekan?
Q/A Q Q
Caranya lihat di ujung:
hf = head loss (m)
 = f = faktor friksi (gesekan)  belum diketahui
l = Panjang pipa (m) • Panjang pipa = L = 30 m
v = kecepatan rata-rata (m/s) ?
• Debit air = Q = 8 L/s
d = diameter pipa (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2) = 9,81 m/s2 • Diameter pipa = D = 4 cm = 0,04 m
 Bagaimana mencari faktor friksi ( = f)?
Dengan menggunakan diagram moody
 mesti tahu ε/D dan Bilangan Reynolds (Re)

ε = 0,002 mm
D = 4 cm = 40 mm
ε/D = 0,002 mm / 40 mm = 5 x 10-5 Massa jenis air = ρ = 999.1 kg/m3
Viskositas dinamik = μ = 1,138 x 10-3 kg/m·s
ε/D = 5 x 10-5 = 0,00005

λ = f = sulit ditentukan
Karena ε/D tidak terlihat

Kalau begitu
kita perlu beralih ke
Rumus langsung....
Bagaimana mencari faktor friksi ( = f) dengan rumus ?
1. Aliran laminar

2. Aliran turbulen 1   / D 1.11 6.9  Laminar atau turbulen?

 1.8 log    
f  3 .7  Re 
Bagaimana mencari faktor friksi ( = f) dengan rumus ?

Kalau turbulen 1   / D 1.11 6.9 

 1.8 log    
f  3 .7  Re 
,
1 𝜀 ⁄𝐷 6,9
= −1,8 log +
𝑓 3,7 Re
Laminar atau turbulen?
,
5x ,
= −1,8 log + = 8,025
, ,

= 8,025 = 𝑓 f=( )2 = 0,0155

, ,
HEAD LOSS MAYOR

0,0155 24,01 m

• Supaya air bisa tetap mengalir di pipa, perlu ditambahkan pompa.

 MINOR LOSSES

• Selain head loss karena adanya gesekan, ada head loss lain
yang diakibatkan oleh pembesaran pipa, pengecilan pipa,
adanya belokan (bend), katup (valve) dan berbagai jenis
sambungan pipa.
• Head loss ini dinamakan dengan head loss minor.
• Jika pipanya Panjang, head loss minor dapat diabaikan
karena kecil dibandingkan dengan head loss karena gesekan.
• Tapi jika pipanya pendek, perlu diperhitungkan minor losses
ini.

11
 A. KEHILANGAN TINGGI TEKAN KARENA SAMBUNGAN PIPA

V2
h Lm  K (6.16)
2g

Type K
where hLm= minor loss Exit (pipe to tank) 1.0

Entrance (tank to pipe) 0.5

K = minor loss coefficient
90 elbow 0.9
V = mean flow velocity
45 elbow 0.4

T-junction 1.8

Gate valve 0.25 - 25

12
Table 6.2: Typical K values
 B. KEHILANGAN TINGGI TEKAN KARENA
PEMBESARAN TIBA-TIBA DIAMETER PIPA

 Ketika fluida mengalir dari pipa kecil ke pipa besar secara tiba-
tiba, kecepatannya berubah secara tiba-tiba pula; menyebabkan
terjadinya turbulensi dan mengakibatkan kehilangan energi.

 Tingkat turbulensi dan kehilangan energi ini tergantung dari

perbandingan antara kedua diameter pipa.

 Minor loss (hLm) ini dihitung dari rumus berikut:

Va 2
h Lm  K E
2g
dimana KE adalah koefisien ekspansi, yang nilainya tergantung dari
perbandingan diameter pipa (Da/Db) seperti tabel berikut.

Table 1. Nilai KE vs. Da/Db

13 Da/Db 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8

K 1.00 0.87 0.70 0.41 0.15
 Figure 6.9: Flow at Sudden Enlargement
14
 C. KEHILANGAN TINGGI TEKAN KARENA
PENGECILAN TIBA-TIBA DIAMETER PIPA
Kehilangan energi karena pengecilan tiba-tiba diameter pipa bisa
dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
Vb 2
h Lm  K C
2g

KC adalah coefficient of contraction dan nilainya tergantung

dari rasio diameter pipa (Db/Da) seperti ditunjukkan tabel 2.
Table 6.4: Values of KC vs. Db/Da

Db/Da 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

K 0.5 0.49 0.42 0.27 0.20 0.0

15

Gambar 2 Flow at sudden contraction

 Contoh Soal 1
 Air dengan suhu 10C mengalir dengan debit 0,03 m3/s melalui pipa.
 Pipa tersebut memiliki diameter 150 mm, Panjang 500 m.
 Kekasaran permukaan diperkirakan 0,06 mm.
 Hitunglah head loss dan perubahan tekanannya sepanjang pipa.

Petunjuk:

16
ΔP=ghf
 Solution:
 Dari Tabel (for water):  = 1000 kg/m3 and  =1.30x10-3 N.s/m2
V = Q/A and A=R2
A = (0.15/2)2 = 0.01767 m2
V = Q/A =0.03/.0.01767 =1.7 m/s
Re = (1000x1.7x0.15)/(1.30x10-3) = 1.96x105 > 2000  turbulent flow
To find , use Moody Diagram with Re and relative roughness (ε/D).
ε /D = 0.06x10-3/0.15 = 4x10-4
From Moody diagram,   0.018
The head loss may be computed using the Darcy-Weisbach equation.

L V2 500 x 1.7 2
hf    0.018 x  8.84m.
D 2g 0.15 x 2 x 9.81

The pressure drop along the pipe can be calculated using the relationship:
17
ΔP=ghf = 1000 x 9.81 x 8.84
ΔP = 8.67 x 104 Pa
 Example 6.3
 Determine the energy loss that will occur as 0.06 m3/s water flows
from a 40-mm pipe diameter into a 100-mm pipe diameter through
a sudden expansion.
Solution:
 The head loss through a sudden enlargement is given by;
2
Va
hm  K
2g
Q 0.0045
Va    3.58 m / s
A a (0.04 / 2) 2

Da/Db = 40/100 = 0.4

3.58 2
From Table 6.3: K = 0.70 h Lm  0.70 x  0.47m
18 2 x 9.81
Thus, the head loss is
 ENERGI YANG DITAMBAHKAN DAN DIAMBIL DARI
SYSTEM HIDROLIKA
• Ada banyak kejadian dimana dibutuhkan tambahan energi
pada system hidrolika agar dapat mengatasi perbedaan
ketinggian, kehilangan energi karena gesekan dan
kehilangan minor.

• Pompa merupakan peralatan yang umum digunakan untuk

menambahkan energi sehingga meningkatkan ketinggian
(head)

• Pada pompa dinamakan head pompa (Hp) yang merupakan

fungsi dari debit air yang melewati pompa.

• Untuk mengambil energi dari system hidrolika, misalnya

pada PLTA, ditambahkan turbin yang yang disebut Head
19 turbin (Ht).
  Denoting the head loss due to friction and minor losses as HL, and
the external energy added/extracted by HE, then the Bernoulli
equation may be rewritten as
P1 V2 P V 2 (6.17)
 z1  1  H E  2  z 2  2  H L1 2
g 2g g 2g

HE = Hp (positive for pump) when the head is added to the fluid, or

HE = Ht (negative for turbine) when the head is extracted from the
fluid. Note the similarity of this equation with equation (3.12). It
is often necessary to convert the total power (P) of a pump or
turbine to HE or vice versa. Recall from Chapter 3, the
relationship between P and HE is given by the following
P = gQHE (3.8)

In a pump HE = HP, the value is positive since power is added to the

20 fluid. In a turbine, HE = Ht is negative and power is extracted
from the flow.
  The term efficiency is used to denote the ratio of the power delivered by the
pump to the fluid to the power supplied to the pump.

 Because of energy loses due to mechanical friction in pump components, fluid

friction in the pump, and excessive fluid turbulence in the pump, not all of
the input power is delivered to the fluid. Therefore, the efficiency of a
pump can be written as;

Power delivered to fluid P gQH p

p   
Power supplied to pump Pin Pin

 The value of p is less than 1.0.

 Similarly, energy losses in a turbine are produced by mechanical and fluid
friction. Therefore, not all the power delivered to the motor is ultimately
converted to power output from the device. The efficiency of a turbine is
defined as;
Power output from motor Po Po
t   
Power supplied by fluid Pt gQH t

21
 Here again, the value of t is less than 1.0.
Example 6.4
 Calculate the head added by the pump when the water system
shown below carries a discharge of 0.27 m3/s. If the efficiency
of the pump is 80%, calculate the power input required by the
pump to maintain the flow.

22
 Solution:
Applying Bernoulli equation between section 1 and 2

P1 V2 P V 2
 z1  1  H p  2  z 2  2   H L1 2 (1)
g 2g g 2g

P1 = P2 = Patm = 0 (atm) and V1=V2 0 Thus equation (1) reduces to:

H p  z 2  z1   H L12 (2)

HL1-2 = hf + hentrance + hbend + hexit

V2  1000 
 H L12   0.015x  0.5  0.4  1
2g  0.4 
V2
 39.4
2g

23 V2
From (2): H p  230  200  39.4
2x9.81
 The velocity can be calculated using the continuity equation:

Q 0.27
V   2.15 m / s
A 0.4 / 22

Thus, the head added by the pump: Hp = 39.3 m

gQH p
p 
Pin

gQH p 1000 x 9.81x 0.27 x39.3

Pin  
p 0.8

24
Pin = 130 117 Watt ≈ 130 kW.
THANK YOU!
SOMEONE@EXAMPLE.COM