Anda di halaman 1dari 58

Dr.Ir. Rudi Herman, ST, MSc.

 Penguapan merupakan bagian yang sangat


penting dalam siklus hidrolgi.
 Penguapan salah satunya sangat berpengaruh
dalam perencanaan kebutuhan air irigasi
yang diambil dari sungai atau waduk
 Selain penguapan air laut yaitu evaporasi
juga terdapat penguapan pada tambuhan
yang disebut transpirasi peristiwa keduanya
disebut evapotranspirasi
Proses
Trasnpirasi
Alat Ukur Pan Evaporasi
PENYINARAN MATAHARI (n/N)
ANGIN (u)
KELEMBABAN UDARA (RH)
SUHU (t)
1. Interface evaporation : suatu proses
pertukaran air dipermukaan menjadi uap air di
permukaan ( interface ) yang besarnya tergantung
dari energi dalam yang tersimpan ( strored
energy )
2. Vertical vapor transfer : suatu pemindahan lapisan
udara yang jenuh uap air dari interface ke lapisan
diatasnya, dan ini kalau memungkinkan proses
penguapan akan berjalan terus. Transfer ini
dipengaruhi oleh kecepatan angin, topografi dan
iklim lokal.
 Soil evaporation: penguapan yg tjd dr permuk
tnh tanpa ada tanaman di atasnya (bare soil)
 Transpirasi : Suatu penguapan yang terjadi
dari tanaman melalaui sel stomata pada daun
 Evapotranspirasi : Suatu kejadian bersama–

sama antara evaporasi dan transpirasi


 Potensial evapotranspirasi ( PET ):

Evapotranspirasi dari tanaman bila


memperoleh air (dari hujan atau irigasi) yang
cukup untuk pertumbuhanya yang optimum
 Actual evapotranspirasi (EAT) :
Evapotranspirasi dari tanaman dibawah cukup
untuk pertumbuhanya karena air yang
diberikan kurang.
 MENGHITUNG EVAPORASI
Didalam analisa mendapatkan besarnya
evaporasi dibedah menjadi dua yaitu
evaporasi dari permukaan air bebas dan
evaporasi dari permukaaan tanah.
 Pada dasarnya evaporasi terjadi karena perbedaan
tekanan uap dari udara pada permukaan air dan
dari udara diatasnya.
Perumusan dasarnya (Dalton) :
E = C ( ew – ea ) f (u) ………………………………..(5.1.)
f (u) = fungsi kecepatan angin
E = evaporasi dari permukaan air (open water).
C = koefisien tergantung dari tekanan barometer.
U = kecepatan angin.
ew = tekanan uap jenuh muka air danau.
ea = tekanan uap udara diatasnya.
 Persamaan empiris
Seperti disebutkan diatas bahwa besarnya
evaporasi sangat dipengaruhi kecepatan angin .
Evaporasi permukaan air bebas perumusan
empirisnya dibedakan dua kejadian :
a). Bila temperatur permukaan air sama dengan
temperatur permukaan udara :
Ea = C (es – ea) (f (u)…………..(5.2)
Dimana :
Ea = evaporasi dari muka air (open water)
untuk temperatur udara dan air yang
sama toC dlm mm/hari.
C = konstante empiris.
es = tekanan uap jenuh udara toC (mmHg).
ea = tekanan uap sesungguhnya udara
diatasnya (mmHg).
u = kecepatan angin pada ketinggian standard.
Dari pers. (5.2) diperoleh pers. Empiris :
Ea = 0,35 (es - ea) (0,5 + 0,54 U2)...............(5.3)
Dimana :
U2 = kecepatan angin dalam m/dt pada
ketinggian 2m
Ea = dalam mm/hari.
(b). Bila temperatur udara dan permukaan air

berbeda, perumusan yang dipakai sama


dengan pers.(5.2) :
Eo = C (es’- ea) f ( u )...............(5.4)
Dimana :
es’ = tekanan uap jenuh dalam lapisan
batas antara udara dan air, yang
mempunyai temperatur ts’dan tidak
sama dengan temperatur air atau
udara.
Eo = 0,645(ew - ea) (1 + 0,25 U6)……………(5.5).
Dimana :
Eo = Evaporasi di danau (mm/hari).
ew = tekanan uap jenuh pada temperatur tw
untuk muka air danau (mmHg).
ea = tekanan uap air sesungguhnya (mmHg).
U6 = kecepatan angin (m/dt) pada ketinggian
6m diatas permukaan.
Perhitungan evaporasi dengan cara ini
disebut
juga dengan cara storage aquation approach, yaitu
dengan menarik suatu keseimbangan yang tetap
pada semua air yang masuk dan meninggalkan
daerah aliran (catchment/drainage basin).
 Perubahan storage dalam daerah aliran air,
salah satunya adalah danau atau air tanah
(aquifer).
 Perbedaan dalam aliran air tanah yang
masuk dan keluar dari daerah aliran.
 Karena evaporasi dan transpirasi.
E = P + Si + GWo – So + ∆S
Dimana :
E = Evaporasi.
P = total presipitasi.
Si = surface inflow (kalau ada).
GWo = ground water out flow.
So = surface out flow.
∆S = perubahan storage di permukaan
dan dibawah permukaan (sub
surface)
 Besarnya evaporasi dapat diukur dilapangan
dengan memasang alat pengukur evaporasi
yaitu atmometer atau pan evaporasi.
 Atmometer : alat pengukuran evaporasi
yang kecil yang biasa dipakai dalam stasiun
meteorolgi.
Ada tiga atmometer yaitu :
* Tipe Piche
* Tipe Livingstone
* Tipe Bellani
Banyak jenis pan yang dipakai diantaranya adalah :
* Class A Pan Evaporation
* Sunkan pan dengan tipe Colorado
* Young dan BPI
* Floating pan
Ada tiga kondisi kejadian perubahan muka air didalam Pan
yaitu :
a. Bila air turun standard ukur dan pada hari itu tidak terjadi
hujan.
b. Bila muka air turun dari standard ukur dan pada hari itu
terjadi hujan
c). Bila muka air naik dari standard ukur dan pada hari itu
terjadi hujan.
Gerakan perubahan uap air diudara (removal vapour)
agar proses evaporasi dapat kontinue, dapat dirumuskan
sebagai berikut :
K – β – б (ts’- t)
Eo (es’- ea)

5.2. Evaporasi dari permukaan tanah.


5.2.1 Dengan membandingkan evaporasi permukaan air
bebas.
Harga E0 dari perhitungan cara Penman dapat
dibandingkan dengan besar evaporasi permukaan tanah,
turved soil atau bare soil (ET atau EB) yang dapat ditulis
dalam persamaan sebagai berikut :
E
B = … (… < 1)
E
o
5.2.2.2 Pengukuran dengan Lysimeter.
Lysimeter adalah alat yang dipakai untuk
mengukur evaporasi dari permukaan tanah secara
langsung.
Bila pemberian air irigasi diadakan maka persamaan
menjadi sebagai berikut :
P + I = Et + O ± ∆ S
dimana :
I = air irigasi
Et = evapotranspirasi
∆S = perubahan storago
5.3. MENGHITUNG TRANSPIRASI
Besarnya transpirasi tergantung dari penyinaran
matahari, temperatur, kelembaban, angin,
tersedianya air dan fase pertumbuhan tanaman.
Pengukuran air akibat transpirasi dapat diketahui
dengan cara mengukur berat pot dengan tanaman
dan air setiap waktu tertentu. Selisih bacaan berat
antara dua waktu akan menunjukkan besarnya
transpirasi dari suatu tanaman.
5.4. MENGHITUNG EVAPOTRANSPIRASI
5.4.1. Perumusan evapotranspirasi dari Thornthwaite.
j = ( tn ) 1.514
5
dimana : j = heat index bulanan
tn = temperatur rata-rata bulanan (0C)
Temperatur rata-rata t0 diberikan dengan perumusan :
AET = PET x DT mm
360
dimana : D = jumlah hari dalam satu bulan
T = jumlah rata-rata jam siang dalam Satu bulan

Perumusan Thronthwaite telah diuji dan disederhanakan


oleh Serra untuk persamaan diatas menjadi sebagai
berikut :
j = 0,09 th1,5
dan a = 0,016 J + 0,5
5.4.2. Perumusan evapotranspirasi dari Elanney Criddle.
Elanney Criddle mengemukakan perumusan untuk
menghitungkan besarnya potensi evatranspirasi yang
dihubungkan dengan temperatur rata-rata bulanan,
prosentase penyinaran matahari bulanan dalam setahun
dan koefisien pertumbuhan tanaman.
Cara ini menggunakan perumusan sebagai berikut :
U = k . f …………..(5.39)
100
dan f = t x p ……………(5.40)
dimana :
U = evapotranspirasi bulanan (in)
k = koefisien pemakaian air konsumtif (empiris)
f = faktor pemakaian air konsumtif
t = temperatur rata-rata bulanan (0F)
p = persentase jam siang hari bulanan dalam
setahun (tabel 5.4).
5.4.3. perumusan evapotranspirasi dari Ture, Langbein dan Wundt.
dapat dirumuskan sebagai berikut :
P=Ē+Ō–Ī
dimana :
P = rata2 hujan tahunan.
Ē = rata2 evapotranspirasi tahunan.
Ō = rata2 autflow tahunan.
Ī = rata2 inflow tahunan.
Maka menurut ture :
E= P .
0,9 + p2
L2
5.4.4. Perumusan evapotranspirasi dari Parman.
Perumusan dapat ditulis sebagai berikut :
PET = k . E0
dimana :
k = koefisien tanaman bulanan (tabel 5.5)
5.5. CONSUMPTIVE USE.
 Penggunaan konsumtif (consumtive use) adalah
evapotranspirasi dari suatu daerah yang
ditumbuhi tanaman, biasanya dipakai dalam
hubungannya dengan pertanian yaitu untuk
menghitung besarnya kebutuhan air irigasi,
penggunaan konsumtif (c.u) sama besarnya
dengan PET.
 Besarnya C.U. tergantung dari berbagai faktor
seperti iklim supplay moisture tanah, macam dan
umur tanaman yang tumbuh, macam tanah dan
cara pengarapan.
 Keperluan air untuk tanaman ada optimumnya,
yaitu banyaknya air yang harus diberikan untuk
mendapatkan hasil yang tertinggi.
 Evaporasi potensial (ETo) dipengaruhi oleh iklim dan bergantung letak
lintang.
 Perbedaan ketiga rumus tersebut adalah dalam penentuan angka koreksi

(c) dan evaporasi (Eto*) dari data terukur


Data terukur untuk perhitungan Eto* dan c

Rumus Data terukur yang Kedaan iklim untuk


diperlukan penetapan c
Keterangan :
Blaney-Criddle LL, t RH, u, n/N
LL = Letak lintang
Radiasi LL, t, n/N RH, u
TPenman
= suhu rata-rata bulanan
LL,(oC)
t, n/N, u, RH Perbedaan u siang dan
n/N = kecerahan matahari (%) malam
U = perbedaan kecepatan angin siang dan malam
RH = Kelembaban relatif (%)
 Data terukur yang diperlukan adalah LL, t dan c
 Rumus :
ETo = c. ETo*
ETo* = P(o,547 t + 8,13)
 Prosedur perhitungan :
 Cari LL daerah yang ditinjau
 Cari nilai P sesuai LL daerah yang ditinjau (tabel BC. 1)
 Cari data suhu rata-rata bulanan, t
 Hitung ETo* = P(0,547 t +8.13)
 Sesuai bulan yang ditinjau cari nilai c (tabel BC.2)
 Hitung ETo = c ETo*
LL Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

5.0 LU 0.2 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27
7
2.5 LU 0.2 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27
7
0 0.2 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27
7
2.5 LS 0.2 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28
8
5.0 LS 0.2 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28
8
7.5 LS 0.2 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.29
9
10 LS 0.2 0.28 0.28 0.27 0.26 0.26 0.26 0.26 0.27 0.28 0.28 0.29
9

Tabel BC. 2 : Angka Koreksi (c) menurut Blaney-Criddle


Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

Nilai c 0.8 0.8 0.75 0.7 0.7 0.7 0.7 0.75 0.8 0.8 0.8 0.8
Hitung besar ETo pada bulan Februari suatu
daerah pengairan di Porong Jawa Timur yang
terletak pada 7.5o LS dan suhu rata-rata bulan
februari 25,7o C
Jawab :
LL = 7.5o LS  dari Tabel BC.1 , P = 0,28
ETo* = P(0,547 t +8.13)
= 0,28(0.547x25,7 + 8,13 = 5,56
Feb  Tabel BC.2 : c = 0.8
Jadi, ETo = 0.8 x 5.56 = 4.48 mm/hari
 Data terukur yang diperlukan adalah LL, t dan n/N
 Rumus : ETo = C. ETo*
ETo* = w. Rs
Rs = (0.25 +0.54 n/N) Rg
w =faktor pengeruh suhu dan elevasi ketinggian daerah
(tabel R.1)
C = Angka Koreksi (Tabel R.3)
Rs = radiasi gelombang pendek yang diterima bumi
(mm/hari)
n/N= Kecerahan matahari (%)
Rg = Radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas
luar atm (angka angot tergantung LL)  Tabel R.2
Suhu (t) w Suhu (t) w
24.0 0.735 27.0 0.765
24.2 0.737 27.2 0.767
24.4 0.739 27.4 0.769
24.6 0.741 27.6 0.771
24.8 0.743 27.8 0.773
25.0 0.745 28.0 0.775
25.2 0.747 28.2 0.777
25.4 0.749 28.4 0.779
25.6 0.751 28.6 0.781
25.8 0.753 28.8 0.783
26.0 0.753 29.0 0.785
26.2 0.757 29.2 0.787
26.4 0.759 29.4 0.789
26.6 0.761 29.6 0.791
26.8 0.763 29.8 0.793
Lintang Utara (LU) Lintang Selatan (LS)
Bulan 0
5 4 2 2 4 6 8 10
Jan 13.0 14.3 14.7 15.0 15.3 15.5 15.8 16.1 16.1
Feb 14.0 15.0 15.3 15.5 15.7 15.8 16.0 16.1 16.0
Mar 15.0 15.5 15.6 15.7 15.7 15.6 15.6 15.1 15.3
Apr 15,1 15.5 15.3 15.3 15.1 14.9 14.7 14.1 14.0
Mei 15.3 14.9 14.6 14.4 14.1 13.8 13.4 13.1 12.6
Jun 15.0 14.4 14.2 13.9 13.9 13.2 12.8 12.4 12.6
Jul 15,1 14.6 14.3 14.1 14.1 13.4 13.1 12.7 11.8
Agt 15.3 15.1 14.9 14.8 14.8 14.3 14.0 13.7 12.2
Sep 15.1 15.3 15.3 15.3 15.3 15.1 15.0 14.9 13.1
Okt 15.7 15.1 15.3 15.4 15.4 15.6 15.7 15.8 14.6
Nop 14.8 14.5 14.8 15.1 15.1 15.5 15.8 16.0 15.6
Des 14.6 14.1 14.4 14.8 14.8 15.4 15.7 16.0 16.0

Tabel R.3 : Angka Koreksi ( c ) untuk Rumus Radiasi

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

Nilai c 0.8 0.80 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.80 0.80 0.80 0.80 0.80
0
Hitung besar ETo pada bulan Februari suatu daerah
pengairan di Porong Jawa Timur yang terletak pada 7.5o
LS, suhu rata-rata bulan februari 25,7o C dan kecerahan
matahari 41,8%
Jawab :
t = 25,7o C  w = 0,752 (tabel R.1)
LL = 7,5o LS  Rg = 15,75 (tabel R.2)
Rs = (0.25 +0.54 n/N) Rg
= (0,25 + 0,54 x 41,8%) 15,75 = 7,49 mm/hari
C = 0,8 (tabel R.3)
Jadi ETo = C w. Rs = 0,8 x 0,752 x 7,49 = 4,49 mm/hari
 Data terukur yang dibutuhkan adalah t, RH, n/N, u, LL
 Rumus : ETo = C . ETo*
ETo* = w (0,75Rs – Rn1) + (1-w)f(u)(eg - ed)
Rs = (0,25 + 0.54n/N)Rg
Rn1 = f(t). f(ed). f(n/N)
f(t) = s. Ta4
f(ed) = 0.34 – 0.044 ed1/2
ed = eg . RH
f(n/N) = 0.1 + 0.9 n/N
f(u) = 0.27(1+0.864u)
w = Faktor yang berhubungan dengan suhu tabel PN.1
Rs = Radiasi gelombang pendek (mm/hari)
Rg = radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar
atm. (angka angot)  tabel PN.2 = tabel R.2
Rn1 = radiasi bersih gelombang panjang
f(t) = fungsi waktu  tabel PN.1
f(ed) = fungsi tekanan uap
f(n/N) = fungsi kecerahan matahari
f(u) = fungsi kecepatan angin pada elevasi 2.00 m
eg = tekanan uap jenuh  tabel PN.1
ed = tekanan uap sebenarnya
RH = kelembaban relatif (%)
C = angka koreksi
Suhu (t) eg w f(t) Suhu eg w f(t)
mbar (t) mbar
24.0 29.85 0.735 15.40 26.6 34.83 0.761 16.02
24.2 30.21 0.737 15.45 26.8 35.25 0.763 16.06
24.4 30.57 0.739 15.50 27.0 35.66 0.765 16.10
24.6 30.94 0.741 15.55 27.2 36.09 0.767 16.14
24.8 31.31 0.743 15.60 27.4 36.50 0.769 16.18
25.0 31.69 0.745 15.65 27.6 36.94 0.771 16.22
25.2 32.06 0.747 15.70 27.8 37.37 0.773 16.26
25.4 32.45 0.749 15.75 28.0 37.81 0.775 16.30
25.6 32.83 0.751 15.80 28.2 38.25 0.777 16.34
25.8 33.22 0.753 15.85 28.4 38.70 0.779 16.38
26.0 33.62 0.753 15.90 28.6 39.14 0.781 16.42
26.2 34.02 0.757 15.94 28.8 39.61 0.783 16.46
26.4 34.42 0.759 15.98 29.0 40.06 0.785 16.50

Tabel PN.3 : Angka Koreksi ( c ) untuk Rumus Penman


Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

Nilai c 1.1 1.1 1.1 0.9 0.9 0.9 0.9 1.0 1.1 1.,1 1.1 1.1
Hitung besar ETo pada bulan Februari suatu daerah
pengairan di Porong Jawa Timur yang terletak pada 7.5o
LS, suhu rata-rata bulan februari 25,7o C, kelembaban
relatif : 79,6%, kecerahan matahari 41,8% dan perbedaan
kecepatan angin siang dan malam : 1,8 m/dt
Jawab :
t = 25,7o C  w = 0,752 , f(t) = 15,752 dan
eg = 33,025 (tabel PN.1)
LL = 7,5o LS  Rg = 15,75 (tabel R.2)
ed = eg x RH = 33.025 x 79,6% = 26,28 mbar
f(ed) = 0.34 – 0.044 ed1/2 = 0,34 – 0,044 x 26,281/2 =
0,115
Rs = (0.25 +0.54 n/N) Rg
= (0,25 + 0,54 x 41,8%) 15,75 = 7,49 mm/hari
f(n/N) = 0.1 + 0.9 n/N = 0,1 + 0,9 41,8% = 0,476
Rn1 = f(t). f(ed). f(n/N)
= 15,752 x 0,115 x 0,476 = 0,866 mm/hari
f(u) = 0.27(1+0.864u) = 0.27(1+0.864x1,8) = 0,69
Eg - ed= 33,025 - 26,28 = 6,745 mbar
C = 1.1 (tabel PN.3)
ETo* = w (0,75Rs – Rn1) + (1-w)f(u)(eg - ed)
= 0,752 (0,75x7,49 – 0,866) + (1 – 0,752)(0,69)
(6,745)
= 4,733 mm/hari
ETo = C . ETo* = 1.1 x 4,733 = 5,2063 mm/hari
Suatu daerah mempunyai data iklim terukur selama setahun (lihat
tabel data). Hitung Eto dengan metode Blaney-Criddle, Radiasi dan
Penman jika letak lintang sbb :
a.No absen 1 – 10  10o LS – no absen

b.No absen > 11  5o LU - 0,1 x no absen

c.Buat grafik ETo gabungan 3 metode tersebut

d.Buat kesimpulannya
Bulan Suhu RH U n/N
o
C (%) (m/dt) (%)
Jan 25.4 76,6 2,3 41,8
Feb 25,7 79,6 1,8 41,8
Mar 26,1 74,4 1,9 53,6
Apr 26,9 78,0 2,0 49,1
Mei 26,4 79,1 2,0 60.0
Jun 26,6 78,8 2,4 63.6
Jul 26,2 79,6 2,5 60,9
Agt 25.9 79,8 3.0 57,3
Sep 26,6 77,4 3.3 61,8
Okt 27,9 79,4 3.0 65,5
Nop 28,4 77,2 2,0 61,8
Des 27,2 77,7 2,4 47,3

Anda mungkin juga menyukai