Anda di halaman 1dari 33

Evaporasi

Evaporasi dan Transpirasi


(Evapotranspirasi/ET)
Penguapan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1.Suhu
Suhu atau temperatur sangat penting dalam
perubahan bentuk baik pemuaian, penyusutan,
lebih – lebih pada penguapan, sehingga suhu yang
tinggi dapat dipastikan penguapan pun besar.
2. Kelembaban adalah kondisi di mana jumlah uap
air yang dikandung oleh udara dalam besaran 1
m3. Suhu makin tinggi, maka kandungan uap air
pun semakin besar.

Kelembaban relatif adalah perbandingan antara


massa uap dalam suatu satuan volume dan massa
uap yang jenuh dalam satuan volume itu pada
suhu yang sama.
Kelembaban relatif dinyatakan dalam % dengan formula
H = e/E x 100
dimana :
H : kelembaban relatif
 e : tekanan uap pada waktu pengukuran (mb atau mmHg)
 E : tekanan uap jenuh (mb atau mmHg)

Klasifikasi Kelembaban
 Rendah < 20%
 Menengah 20 - 50%
 Tinggi > 50%
 Kering < 20%
 Lembab > 50%
3.Tekanan Udara
 Makin tinggi suatu tempat makin berkurang tekanan
udaranya.
 Hubungan antara tekanan udara dan elevasi suatu tempat
diperoleh dari rumus Laplace sebagai berikut:

H = 18.400 (1 + t) log(o/)

dimana :
H : selisih elevasi (m)
 : tekanan udara pada elevasi H (m) dalam mmHg
o : tekanan udara pada elevasi mula-mula (mmHg).
α : koefisien pengembangan udara = 0,00367.
t : suhu rata-rata sampai H (m) dalam oC.
4.Sinar matahari
 Lama penyinaran matahari diukur dengan alat ukur sinar
matahari Jordan.
 Lama penyinaran matahari dapat diketahui, dengan mencatat
sinar yang masuk ke mulut alat pencatat.
 Jumlah jam selama matahari bersinar disebut jam penyinaran
matahari.
 Laju radiasi matahari adalah perbandingan antara jumlah
jam penyinaran yang terjadi dan jumlah jam penyinaran
yang dapat terjadi. Makin besar harga perbandingan ini
makin baik keadaan cuaca. Klasifikasi Penyinaran
Matahari berdasar laju radiasi dalam %.

Low (rendah) < 60


Sedang 60 – 80
Tinggi > 80
5. Kecepatan angin
 Angin sangat berpengaruh dalam evaporasi, dikarenakan
angin dapat membawa kandungan uap dan selanjutnya
akan merubah kandungan tersebut. Apalagi kalau udara
yang dibawa oleh angin tersebut berasal dari daerah yang
lebih panas.
Kecepatan angin diukur dengan alat Anemometer.

Klasifikasi kecepatan angin


 Ringan < 2 m/dt
 Umum (moderat) 2 – 5 m/dt
 Kuat(kencang) 5 – 8 m/dt
 Amat kencang > 8 m/dt
Beberapa metoda pengukuran Evaporasi:
a)Panci evaporasi (pan-evaporation) cara sederhana
b)Lisimeter (jenis Weighing, Zero-tension dan tension)
c)Pengukuran meteorologis.

 Semakin tinggi temperatur dan semakin rendah


kelembaban udara, semakin tinggi potensi evaporasi.
 Terdapat beberapa metode untuk menghitung
besarnya evaporasi, diantaranya adalah metode
Penman.
Rumus evaporasi dengan metode Penman adalah :
Eo = 0,35 (Pa - Pu) (1 + U2/100)

dengan :
Eo = Penguapan (mm/hari)
Pa = Tekanan uap jenuh pada suhu rata harian (mmHg)
Pu = Tekanan uap sebenamya (mmHg)
U2 = Kecepatan angin pada ketinggian 2 m (mile/hari)
Sehingga bentuk U2 harus diganti ke dalam satuan
(m/dt) masih harus dikalikan dengan 24 x 60 x 60
/1600.
Tabel Tekanan Uap Jenuh

Tabel Kelembaban
CONTOH SOAL
Diketahui suhu bola kering 30°C, suhu bola basah
26°C dan kecepatan angin 1 m/det Ditanyakan :
Berapakah besarnya evaporasi nya (E)?
Penyelesaian :
 Dari Tabel dengan suhu udara bola kering 30oC, maka
didapatkan Tekanan uap jenuh (Pa) =31,86 (mm/Hg).

 Dari Tabel dengan perbedaan suhu = 4oC dan suhu bola


basah = 26 oC, maka besarnya kelembaban relatif =
68%.
 Jadi tekanan uap sebenarnya
Pu = 31,86 mm/Hg x 68% = 21,65 mm/Hg.

Kecepatan angin (U2) 1 m/det diubah menjadi 1 m/det x 24


jam x 60 menit x 60 detik / 1600 ml/mile = 54 mile/hari.
 Eo = 0,35 x (Pa - Pu) x (1 + U2/100)
 Eo = 0,35 x (31,86 - 21,65) x (1 + 54/100) Eo = 5 mm/hari
Tugas I
Diketahui suhu bola kering 30°C, suhu bola basah 27°C
dan kecepatan angin 2 m/det . Ditanyakan :
Berapakah besarnya evaporasi nya (E)?
TRANSPIRASI
 Perpindahan air dari tanaman ke atmosfer melalui
permukaan daun (mulut daun/stomata)
 Proses fisiologis alamiah pada tanaman, dimana air
yang dihisap oleh akar diteruskan lewat tubuh
tanaman dan diuapkan kembali melalui daun.
 Transpirasi dari tubuh tanaman pada siang hari dapat
melampaui evaporasi dari permukaan air atau
permukaan tanah basah, tetapi sebaliknya pada
malam hari lebih kecil bahkan tidak ada transpirasi.
 Faktor iklim yang mempengaruhi laju transpirasi
adalah
1. intensitas penyinaran matahari
2. tekanan uap air di udara
3. suhu
4. kecepatan aingin.
Penggunaan Konsumtif
 Penggunaan konsumtif adalah jumlah total air yang
dikonsumsi tanaman untuk penguapan (evaporasi),
transpirasi dan aktivitas metabolisme tanaman,

Kadang-kadang istilah itu disebut juga sebagai


evapotranspirasi tanaman
Faktor iklim yang mempengaruhi laju transpirasi adalah 1.
intensitas penyinaran matahari
2. tekanan uap air di udara
3. suhu
4. kecepatan aingin.

Kombinasi pengaruh evaporasi dan transpirasi dikenal


sebagai EVAPOTRANSPIRASI (ET).
 Evapotranspirasi sering disebut sebagai kebutuhan
konsumtif tanaman yang merupakan jumlah air
untuk evaporasi dari permukaan areal tanaman
dengan air untuk transpirasi dari tubuh tanaman.
 Evapotranspirasi potensial adalah evapotranspirasi
yang mungkin terjadi pada kondisi air yang tersedia
berlebihan. Faktor penting yang mempengaruhi
evapotranspirasi potensial adalah tersedianya air
yang cukup banyak.
Evapotranspirasi / kebutuhan air tanaman (consumtive use)

Evaporasi Transpirasi

iklim •Iklim
•jenis, varietas, umur tanaman

Cara pengukuran :
1. Secara langsung  dengan Lysimeter
2. Rumus empiris :
a) Pennman Modifikasi
b) Hargreaves
c) Thornwaite
d) Blaney-Criddle
Dari rumus-rumus empiris di atas, Metoda Mock menggunakan
rumus empiris dari Penman.

Metode Penman (modifikasi) :

ETo = c[ W.Rn + (1-W).f(u).(ea-ed) ]


dimana:
c : faktor koreksi
W : weighting factor
Rn : radiasi netto ekivalen (mm/hari)
f(u) : fungsi kecepatan angin
ea : tekanan uap jenuh (mmHg)
ed : tekanan uap aktual (mmHg)

Ea = Ep - ΔE
 Data-data yang diperlukan meliputi :

1. T  temperatur/suhu bulanan rerata (°C)


2. RH kelembaban relatif bulanan rerata (%)
3. n/N  kecerahan matahari bulanan rerata (%)

4. U  kecepatan angin bulanan rerata (m/det)

5. LL  letak lintang daerah yang ditinjau

6. C  angka koreksi Penman


PERHITUNGAN EVAPOTRANSPIRASI PENMAN
1. Mencari nilai radiasi ekstra terretrial (Ra)
Tabel 1.1. Radiasi Ekstra Terretrial (Ra) , (mm/hari)
2. Menghitung radiasi yang datang (Rs)
Rs =[0.25+ (0,5 x n/N) Ra]
3. Mencari tekanan uap jenuh (ea) dari Tabel

Tabel 1.2. Tekanan Uap Jenuh / ea , (mbar)


4. Menghitung tekanan uap nyata (ed)
ed = Rh x ea
5. Menghitung Radiasi Netto Gelombang Pendek
(Rns)
Rns = Rs x (1-α)
6. Menghitung fungsi tekanan uap nyata / f(ed)
f(ed) = 0,33 – 0,044 (ed)0.5.
7. Menghitung fungsi rasio lama penyinaran /f(n/N)
f(n/N) = 0,1 + 0,9 (n/N)
8. Mencari pengaruh suhu udara pada panjang
gelombang radiasi / f(T)
Tabel 1.3. Pengaruh Suhu Udara pada Panjang Gelombang Radiasi f(T)

9. Menghitung Radiasi Netto gelombang Panjang (Rnl)


Rnl = f(T) x f(ed) x f(n/N)

10. Menghitung Radiasi Netto (Rn) Rn = Rns – Rnl


11. Menghitung fungsi kecepatan angin f(U) f(U) = 0,27 x (1 + U/100)
12. Mencari nilai angka koreksi (c)
Tabel 1.4. Angka Koreksi Penman (c)
13. Mencari weighting factor/ faktor pembobot (W)
Tabel 1.5. Weighting Factor

14. Menghitung Evapotranspirasi Potensial (ETo)


ETo = c [ (WxRn) + (1-W)xf(U)x(ea-ed)]
Contoh Soal 2
Lokasi berada pada posisi 03° 40' 18” - 03°41T 56” LU
Pada bulan januari didapatkan data klimatologi
sebagai berikut :
a. Temperatur udara (T) = 28,2 °C
b. Kecepatan angin (U) = 67,2 km/hari
c. Penyinaran matahari (n/N) = 49%
d. Kelembapan udara (RH) = 85%
Hitunglah besarnya evapotranspirasi potensial
dengan menggunakan metode penman
(modifikasi)

Anda mungkin juga menyukai