Evapotranspirasi
Evapotranspirasi merupakan faktor penting,
dalam berbagai aplikasi : memprediksi debit
dari data curah hujan dan klimatologi .
transpirasi.
Evapotranspirasi Potensial
Evapotranspirasi potensial adalah evapotranspirasi yang
mungkin terjadi pada kondisi air yang tersedia
berlebihan.
E = AH 0,27D/ A 0,27
H = energy budget,
= R (1-r) (0,18 + 0,55 S) - B (0,56 – 0,092 d e
) (0,10 + 0,9 S)
D = panas yang diperlukan untuk evapotranspirasi,
= 0,35 (ea – ed) (k + 0,01w)
A = slope vapour pressure curve pada temperatur
rata-rata, dalam mmHg/oF.
B = radiasi benda hitam pada temperatur rata-rata, dalam
mmH2O/hari.
ea = tekanan uap air jenuh (saturated vapour pressure) pada
temperatur rata-rata (mmHg).
.
atau
r = radiasi elektromagnetik yang dipantulkan/jumlah
radiasi yang terjadi x 100%
m Daerah
0% Hutan primer, sekunder
0 – 40 % Daerah tererosi
30 – 50 % Daerah ladang pertanian
Selain exposed surface evapotranspirasi aktual
juga dipengaruhi oleh jumlah hari hujan (n)
dalam bulan yang bersangkutan.
ΔE =Ep(m/20) (18- n)
Dari formulasi diatas dapat dianalisis bahwa
evapotranspirasi potensial akan sama dengan
evapotranspirasi aktual (atau ΔE = 0) jika:
a. Evapotranspirasi terjadi pada hutan primer
atau hutan sekunder. Dimana daerah ini
memiliki harga exposed surface (m) sama
dengan nol (0).
b. Banyaknya hari hujan dalam bulan yang
diamati pada daerah itu sama dengan 18
hari.
Evapotranspirasi aktual dapat diartikan
evapotranspirasi yang sebenarnya terjadi
atau actual evapotranspiration
PET = K x Ev
PE = ΔH +γEa/ Δ +γ
H = Ra (1 – a)(a+ b h/H) - δ T4(0,56-
0.092√ed)(0,1 + 0,9h/H)
H : head budget rata rata harian pada
permukaan ( mm air/hari)
E = 0,35 (ea – ed) ( 1+ 0,0098 W2)
E : evaporasi
a = 0,18, b = 0,55
Tekanan uap jenuh pada titik embun yaitu
tekanan uap air aktual di udara (mm Hg)
ed = ea x RH
W2 Kec. Angin rata harian pada ketinggian 2 m
diatas permukaan tanah
W2 = W1 log 6,6/log h
w1 kec angin pada ketinggian h (kaki) mil/hari
h = tinggi lokasi pencatatan kec angin (kaki)
Energi matahari yang diserap oleh permukaan bumi
dirubah dalam bentuk panas dan energi. Udara
sendiri menerima energi panas langsung dari radiasi
matahari dan radiasi balik dari bumi
Hubungan antara ketinggian tempat dan suhu udara
pada tempat di P. Jawa sampai pada ketinggian 2000
m dpl, menurut Braak ( 1929):
t = (26.3 – 0.61 x h)oC
t=suhu rata2 tahunan,sebagai dasar diambil suhu
pantai P Jawa 26.3oC
h=ketinggian tempat (m)