A. Evaporasi
Evaporasi atau yang sering disebut penguapan adalah proses di mana air di lautan,
rawa, sungai, dan tempat lain menguap karena panas matahari. Dalam hal ini, air diubah
menjadi uap air atau gas, sehingga bisa naik ke atmosfer. Evaporasi dipengaruhi oleh faktor
suhu air, suhu udara, kelembapan tanah, kecepatan angin, tekanan udara, dan sinar
matahari.
Penguapan air laut memulai adanya daur hidrologi. Uap yang dihasilkan dibawa
oleh udara yang bergerak. Dalam kondisi yang memungkinkan, uap tersebut terkondensasi
membentuk awan, yang pada akhirnya akan membentuk presipitasi. Presipitasi yang jatuh
ke bumi menyebar dengan arah yang berbeda-beda dalam beberapa cara.
B. Transpirasi
Transpirasi adalah hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan. Proses ini serupa
dengan evaporasi, hanya saja proses penguapan ini terjadi pada jaringan makhluk hidup,
seperti tumbuh-tumbuhan.
Proses transpirasi terjadi pada bagian tumbuhan yang berada di atas permukaan
tanah. Air yang berada di dalam tumbuhan menguap melalui bagian-bagian yang
berhubungan dengan udara luar seperti pori-pori daun atau stomata, lubang kutikula dan
lentisel atau celah batang berkat proses fisiologi tumbuhan tersebut.
1.1 Evapotranspirasi
Air di bumi mengalami siklus hidrologi yang terus menerus. Ada dua jenis siklus
hidrologi yaitu siklus panjang dan siklus pendek. Siklus hidrologi pendek jatuh ke laut,
danau dan sungai dalam bentuk curah hujan, kemudian kembali ke laut. Pada saat yang
sama, siklus hidrologi panjang yang masuk ke dalam tanah berupa hujan mengalami
proses infiltrasi. Air bawah tanah akan terus mengalir ke laut pada waktu yang berbeda.
Pada saat yang bersamaan akan terjadi proses penguapan di permukaan laut.
1
dapat dihitung (Hansen dkk., 1986). Evaporasi yaitu penguapan di atas permukaan
tanah, sedangkan transpirasi yaitu penguapan melalui permukaan dari air yang semula
diserap oleh tanaman. Atau dengan kata lain, evapotranspirasi adalah banyaknya air
yang menguap dari lahan dan tanaman dalam suatu petakan karena panas matahari
(Asdak, 1995).
Parameter iklim ini berperan penting karena udara dapat menyerap air sesuai
dengan kondisinya (termasuk suhu dan tekanan atmosfer).
2. Suhu (Temperature)
Suhu merupakan komponen tak terpisah dari RH dan Radiasi. Suhu ini dapat berupa
suhu badan air, tanah, dan tanaman ataupun juga suhu atmosfir.
3. Radiasi Matahari
Komponen sumber energi dalam memanaskan badan-badan air, tanah dan tanaman.
Radiasi potensial sangat ditentukan oleh posisi geografis lokasi.
4. Angin
ET = k . ETo
2
Dengan :
Tabel 1.1
s
Ketetapan Nilai Koefisien Tanaman
Sumber : FAO Guideline for Crop Water Requirements (Ref. FAO, 1977)
Jika ada cukup air di dalam tanah, evaporasi tersebut disebut evaporasi
potensial. Dengan mempertimbangkan banyak faktor yang mempengaruhi proses
evapotranspirasi, maka tidak mungkin memperkirakan jumlah nilai
evapotranspirasi secara akurat. Namun evapotranspirasi merupakan dasar untuk
menentukan kebutuhan air dalam rencana irigasi. Oleh karena itu, ada banyak jenis
metode untuk menentukan evapotranspirasi, salah satunya dengan perhitungan
menggunakan rumus.
3
1.2.1 Metode Blaney-Criddle
Rumus :
o ETo = C . ETo*
Keterangan :
a. Mencari Letak Lintang Daerah yang ditinjau dan mencari nilai P pada tabel
1.2 hubungan P dan letak lintang (LL)
b. Mencari data suhu bulanan (t)
c. Menghitung ETo*
d. Sesuai dengan bulan yang ditinjau mencari angka koreksi (c) pada tabel 1.3
angka koreksi menurut Blaney – Criddle
e. Menghitung Eto
4
1.2.2 Metode Radiasi
Untuk metode ini, data-data yang dibutuhkan adalah data letak lintang (LL), suhu
(t), kecerahan matahari (n/N).
Rumus :
o ETo = C . ETo*
o ETo*= w . Rs
Keterangan :
5
1.2.3 Metode Penman
Untuk metode ini, data yang diperlukan adalah suhu rerata bulanan, kelembapan
relatif bulanan rerata, kecerahan matahari bulanan, kecepatan angin bulanan rerata, letak
lintang daerah, angka koreksi.
Rumus :
o ETO = c . ETo*
Keterangan :
6
• f(u) = Fungsi kecepatan angin pada ketinggian 2,00 m
= 0,27 . (1 + 0,864 . u)
• (ɛγ - ɛd) = Perbedaan tekanan uap jenuh dengan tekanan uap yang
sebenarnya
7
1.3.1 Perhitungan Evaporasi Potensial menggunakan Metode Blaney-Criddle
Tabel 1.2
Lintang Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
5 Utara 0.27 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27
2.5 Utara 0.27 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27
0 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27
2.5 Selatan 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28
5 Selatan 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28
7.5 Selatan 0.29 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.29
7 Utara 0.26 0.27 0.27 0.28 0.28 0.29 0.29 0.28 0.28 0.27 0.26 0.26
Tabel 1.3
Angka Koreksi ( c ) menurut Blaney Criddle
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
(C) 0.80 0.80 0.75 0.70 0.70 0.70 0.70 0.75 0.80 0.80 0.80 0.80
Tabel 1.4
o ETo* ETo
No. Bulan T ( C) P C
(mm/hr) (mm/hr)
8
Contoh Perhitungan Metode Blaney – Criddle :
➢ (Bulan Januari)
Diketahui :
• LL = 70 LU
• T = 25,70 C
Jawab :
= 5,167 mm/hari
Eto = C . ETo*
= 0,80 . 5,167
= 4,134 mm/hari
Tabel 1.5
LS LU
Bulan 0
8 6 4 2 2 4 6 7
Jan 16.1 15.8 15.5 15.3 15 15.3 15.5 15.8 13.7
Feb 16.1 16 15.8 15.7 15.5 15.7 15.8 16 14.6
Mar 15.1 15.6 15.6 15.7 15.7 15.7 15.6 15.6 15.3
Apr 14.1 14.7 14.9 15.1 15.3 15.1 14.9 14.7 15.5
Mei 13.1 13.4 13.8 14.1 14.4 14.1 13.8 13.4 15.2
Juni 12.4 12.8 13.2 13.9 13.9 13.9 13.2 12.8 14.8
Juli 12.7 13.1 13.4 14.1 14.1 14.1 13.4 13.1 15
Agst 13.7 14 14.3 14.8 14.8 14.8 14.3 14 15.3
Sept 14.9 15 15.1 15.3 15.3 15.3 15.1 15 15.3
Okt 15.8 15.7 15.6 15.4 15.4 15.4 15.6 15.7 14.8
Nov 16 15.8 15.5 15.1 15.1 15.1 15.5 15.8 14
Des 16 15.7 15.4 14.8 14.8 14.8 15.4 15.7 13.4
9
Tabel 1.6
Hubungan T dan w
Tabel 1.7
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
(C) 0.80 0.80 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.80 0.80 0.80 0.80 0.80
Tabel 1.8
10
% Rg Rs ETo*
No. Bulan T (oC) w C ETo
(mm/hr) (mm/hr) (mm/hr)
1 Jan 25.7 0.833 0.752 13.7 9.590 7.212 0.8 5.769
2 Feb 26.6 0.833 0.761 14.6 10.220 7.777 0.8 6.222
3 Mar 25.4 0.833 0.749 15.3 10.710 8.022 0.75 6.016
4 Apr 25.6 0.833 0.751 15.5 10.850 8.148 0.75 6.111
5 Mei 25.7 0.833 0.752 15.2 10.640 8.001 0.75 6.001
6 Juni 25.8 0.833 0.753 14.8 10.360 7.801 0.75 5.851
7 Juli 25.9 0.833 0.754 15 10.500 7.917 0.75 5.938
8 Agst 26 0.833 0.755 15.3 10.710 8.086 0.8 6.469
9 Sept 26.1 0.833 0.756 15.3 10.710 8.097 0.8 6.477
10 Okt 26.2 0.833 0.757 14.8 10.360 7.843 0.8 6.274
11 Nov 26.3 0.833 0.758 14 9.800 7.428 0.8 5.943
12 Des 27.3 0.833 0.768 13.4 9.380 7.204 0.8 5.763
• t = 25,70 C
• LL = 80 LU
= 9,590 mm/hari
• ETo* = w . Rs
= 0,752 . 9.590
= 7,212 mm/hari
• ETo = c . ETo*
11
= 0,80 . 7,212
= 5,769 mm/hari
Tabel 1.10
Tabel 1.11
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
(C) 1.10 1.10 1.10 0.90 0.90 0.90 0.90 1.00 1.10 1.10 1.10 1.10
Sumber : Lilimantara, 2010:31
Tabel 1.12
12
𝜀𝛾 RH 𝜀 Rs U Rn1 ETo* ETo
No. Bulan T (oC) w f (t) 𝜀 Rg % ) f (U) C
mbar % mbar mm/hr m/dt mm/hr mm/hr mm/hr
1 Jan 25.7 33.03 0.752 15.83 60.1 19.85 0.144 13.7 0.833 9.590 0.85 2 0.737 1.937 1.1 6.359 6.995
2 Feb 26.6 34.83 0.761 16.02 60.1 20.93 0.139 14.6 0.833 10.220 0.85 2 0.737 1.889 1.1 6.842 7.527
3 Mar 25.4 32.45 0.749 15.75 60.1 19.50 0.146 15.3 0.833 10.710 0.85 2 0.737 1.950 1.1 6.949 7.644
4 Apr 25.6 32.83 0.751 15.80 60.1 19.73 0.145 15.5 0.833 10.850 0.85 2 0.737 1.941 0.9 7.056 6.350
5 Mei 25.7 33.03 0.752 15.83 60.1 19.85 0.144 15.2 0.833 10.640 0.85 2 0.737 1.937 0.9 6.952 6.256
6 Juni 25.8 33.22 0.753 15.85 60.1 19.97 0.143 14.8 0.833 10.360 0.85 2 0.737 1.932 0.9 6.808 6.127
7 Juli 25.9 33.42 0.754 15.88 60.1 20.09 0.143 15 0.833 10.500 0.85 2 0.737 1.927 0.9 6.901 6.211
8 Agst 26 33.62 0.755 15.90 60.1 20.21 0.142 15.3 0.833 10.710 0.85 2 0.737 1.922 1 7.034 7.034
9 Sept 26.1 33.82 0.756 15.92 60.1 20.33 0.142 15.3 0.833 10.710 0.85 2 0.737 1.917 1.1 7.049 7.754
10 Okt 26.2 34.02 0.757 15.94 60.1 20.45 0.141 14.8 0.833 10.360 0.85 2 0.737 1.911 1.1 6.865 7.551
11 Nov 26.3 34.22 0.758 15.96 60.1 20.57 0.140 14 0.833 9.800 0.85 2 0.737 1.905 1.1 6.561 7.217
12 Des 27.3 36.70 0.768 16.16 60.1 22.06 0.133 13.4 0.833 9.380 0.85 2 0.737 1.832 1.1 6.498 7.148
• T = 25,7℃
• 𝜀𝛾 = 33,03
• W = 0,752
• f(t) = 15,83
• RH = 60,1
• 𝜀 = (𝜀𝛾 . RH)/100
= (33,03 . 60,1)/100
= 19,85 mbar
= 0,144
• LL = 8°LU
• n/N = 0,833
= 9,590 mm/hr
13
• f(n/N) = 0,1 + 0,9 . n/N
= 0,85
• u = 2 m/dt
• f(u) = 0,27.(1+0,864.u)
= 0,27.(1+0,864 . 2)
= 0,737
= 1,937 mm/hr
=6,359 mm/hr
• c = 1,10
• ETO = ETO* . c
= 6,359 . 1,10
= 6,995 mm
14
1.4 Perbandingan Hasil Perhitungan Evaporasi Potensial
15
Tabel 1.14
Perbandingan perhitungan metode Blaney-Criddle, Radiasi, Penman
ETo ETo*
No. Bulan Blaney Blaney
Radiasi Penman Radiasi Penman
Criddle Criddle
1 Jan 4.134 5.769 6.995 5.167 7.212 6.359
2 Feb 4.382 6.222 7.527 5.477 7.777 6.842
3 Mar 3.997 6.016 7.644 5.329 8.022 6.949
4 Apr 3.887 6.111 6.350 5.552 8.148 7.056
5 Mei 3.895 6.001 6.256 5.565 8.001 6.952
6 Juni 4.044 5.851 6.127 5.777 7.801 6.808
7 Juli 4.053 5.938 6.211 5.790 7.917 6.901
8 Agst 4.203 6.469 7.034 5.603 8.086 7.034
9 Sept 4.493 6.477 7.754 5.616 8.097 7.049
10 Okt 4.342 6.274 7.551 5.428 7.843 6.865
11 Nov 4.191 5.943 7.217 5.239 7.428 6.561
12 Des 4.286 5.763 7.148 5.358 7.204 6.498
1.5 Kesimpulan
16