Anda di halaman 1dari 20

KEBUTUHAN AIR

IRIGASI
Dr. Haryono Putro
Hubungan Kebutuhan Air Irigasi dengan
Kebutuhan Air Tanaman
• Tanaman membutuhkan air agar dapat tumbuh dan
berproduksi dengan baik.
• Air tersebut dapat berasal dari air hujan maupun
air irigasi.
• Air irigasi adalah sejumlah air yang umumnya
diambil dari sungai atau waduk dan dialirkan
melalui system jaringan irigasi, guna menjaga
keseimbangan jumlah air di sawah.
• Keseimbangan air yang masuk dan keluar dari
suatu lahan digambarkan seperti :
Ilustrasi Keseimbangan Air Tanaman
Air Air Bagi
Hujan Tanaman
(R) (ET)

Air Irigasi
(IR)

Air Bagi Air Merembes


Pengolahan (Perkolasi dan
Tanah (Pd) Infiltrasi P & I)

Kebutuhan Air Bagi Air Untuk Air Yang


Jumlah Air Kebutuhan Mengolah Merembes (P
Air Irigasi
Hujan (R) Tanaman (ET) Tanah (Pd) &I)
(IR)
 IR = (ET + Pd + P&I) – R
 Jika tidak ada hujan (R = 0), maka jumlah air irigasi IR =
(ET + Pd + P&I)
 Jika hujan deras (R lebih besar dari ET + PD + P&I ),
pada saat ini air irigasi tidak dibutuhkan, bahkan
diperlukan pembuangan air (drainase) agar lahan tidak
tergenang air secara berlebihan.
 Kelebihan maupun kekurangan air pada lahan pertanian
berakibat buruk terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman.
Kebutuhan Air Tanaman
• Kebutuhan air tanaman adalah : sejumlah air yang
dibutuhkan untuk mengganti air yang hilang akibat
penguapan.
• Penguapan bisa terjadi melalui permukaan air (evaporasi)
maupun daun-daun tanaman (transpirasi).
• Bila kedua proses penguapan tersebut terjadi bersama-
sama terjadilah EVAPOTRANSPIRASI.
• Dengan demikian besar kebutuhan air tanaman adalah
sebesar jumlah air yang hilang akibat proses
EVAPOTRANSPIRASI.
Evapotranspiration (ET)

Evapotranspirasi
(ET) transpirasi
evaporasi

Terjadi pada saat


yang sama
 Besar evaporasi sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim,
meliputi temperatur udara, kecepatan angin, kelembaban
udara dan kecerahan penyinaran matahari.
 Besar transpirasi dipengaruhi oleh : keadaan iklim, jenis
tanaman, varietas tanaman dan umur tanaman, biasa
disebut faktor tanaman.
 Rumus Kebutuhan Air Tanaman adalah : ET = k . ETo
 k = koefisien tanaman, besarnya tergantung dari jenis,
varitas dan umur tanaman.
 Eto = Evapotranspirasi potensial, besarnya dapat dihitung
melalui berbagai rumus.
 Bagan hubungan faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kebutuhan air tanaman adalah :

Faktor Iklim Faktor Tanaman

- Temperatur udara. - Jenis tanaman.


- Kecepatan angin. - Varitas tanaman.
- Kelembaban udara. - Umur tanaman
- Kecerahan matahari

Kebutuhan Air
Tanaman
Didapat Eto k didapat
ET = k . ETo
Koefisien Tanaman (k)
• Notasi k menyatakan koefisien tanaman (sering disebut koefisien
evapotranspirasi tanaman), merupakan angka pengali untuk
menjadikan evapotranspirasi potensial (Eto) menjadi
Evapotranspirasi yang sebenarnya (ET).
• Besarnya koefisien tanaman (k) erat berhubungan dengan :
 Jenis tanaman (padi, jagung, tebu).
 Varitas tanaman (Padi IR2, Padi PB5)
 Umur tanaman.
• Beberapa data koefisien tanaman padi seperti berikut: (Suyono dan
Takeda,hlm 62)
Koefisien tanaman bulanan
Lokasi Catatan
1 2 3 4 5 6
Ciujung, Cisadane, Rentang,
Glapan, Sedadi, Pekalen 0.90 1.10 1.35 1.20 0.90 0.80 Masa tumbuh 160 hari
Sampean
Gambarsari, Pesanggrahan 0.55 0.90 1.12 1.27 1.20 0.80 160 hari
Solo 0.55 0.90 1.17 1.25 0.82 140 hari
Cisadane 0.60 0.80 0.85 0.85 0.85 0.85 Musim basah
Cisadane 0.60 0.80 0.85 0.85 0.85 Musim kering
• Salah satu tujuan irigasi adalah membagi sejumlah air
yang sama pada lahan yang seluas mungkin. Untuk itu
dilakukan berbagai macam cara. Salah satunya adalah
memperkecil kebutuhan air irigasi (IR).
• Upaya memperkecil IR bisa dilakukan dengan
memperkecil kebutuhan air tanaman (ET).
• Upaya memperkecil kebutuhan air tanaman (ET) hanya
dapat dilakukan dengan memperkecil koefisien tanaman
(k), karena besaran evapotranspirasi potensial (Eto) sukar
dimanipulasi karena sangat berhubungan dengan keadaan
iklim.
• Mengubah factor koefisien tanaman (k) berarti mengubah
jenis, varitas dan umur tanaman. Yaitu dengan memilih
tebu sebagai pengganti padi, mengubah waktu tanam
pada bulan tertentu.
• Kegiatan mengatur jenis tanaman, varitas tanaman dan masa
pertumbuhan tanaman biasanya disebut pengaturan POLA TATA TANAM.
• Dengan demikian usaha mengatur pola tata tanam dimaksudkan untuk
mengubah besar koefisien tanaman (k) agar didapat besaran ET tertentu.
• Contoh : Berdasarkan perhitungan nilai Eto didapatkan hasil seperti berikut
:

Bulan Jan Feb mar Apr Mei

Eto 4.42 4.45 3.21 3.86 3.68


(mm/hari)

Diketahui nilai rata-rata bulanan koefisien tanaman (k) jagung jenis tertentu
seperti berikut :

Umur pertumbuhan 1 2 3
(bulan)
(k) 0.45 0.70 0.40
• Jika penanaman jagung dimulai pada awal Januari, maka kebutuhan air
tanaman (ET) dapat diketahui seperti :
Bulan Jan Feb mar Apr Mei
Eto (mm/hari) 4.42 4.45 3.21 3.86 3.68
(k) 0.45 0.70 0.40
ET = k . ETo 1.91 3.11 1.28
• Jika awal penanaman diganti menjadi awal Februari maka :

Bulan Jan Feb mar Apr Mei


Eto (mm/hari) 4.42 4.45 3.21 3.86 3.68
(k) 0.45 0.70 0.40
ET = k . ETo 2.00 2.25 1.54

• Dari table di atas tampak bahwa jika awal tanam dimulai pada awal
Januari, maka besar ET bulan Februari sebesar 3.11 mm/hari. Dengan
mengubah awal tanam menjadi awal Februari, maka terjadi perubahan
ET, pada bulan Februari menjadi 2.00 mm/hari.
Rumus Perhitungan ETo
• Berbagai rumus telah dikembangkan untuk menghitung besaran ETo, diantaranya rumus
Blaney – Criddle, rumus Radiasi dan rumus Penman. Badan pertanian dan pangan PBB
(FAO) merekomendasikan rumus Penman untuk dipakai dalam perhitungan ETo.
• Prinsip ketiga rumus untuk menghitung Eto adalah Eto = c . ETo*
• ETo sangat dipengaruhi keadaan iklim, sedangkan keadaan iklim sangat berhubungan
erat dengan letak lintang daerah.
• Perbedaan dari ketiga rumus tadi ialah dalam penerapan besaran c dan ETo*, yang
berhubungan dengan macam data iklim yang dipergunakan.
• Perhitungan ETo* membutuhkan data-data iklim yang benar-benar terjadi di suatu tempat
(data terukur).
• Rumus Penman membutuhkan data terukur :
- Temperature udara ( t )
- Kecepatan angina ( u )
- Kelembaban relative (RH)
- Kecerahan matahari (n/N)
- Letak lintang.
• Pada daerah tertentu bisa jadi tidak semua data terukur bisa didapat, sehinggarumus
Penman tidak bisa dipakai dan sebagai gantinya digunakan rumus lainnya seperti rumus
Blaney Cridle yang membutuhkan data terukur lebih sedikit.
• Secara umum perbedaan kebutuhan data terukur yang
dibutuhkan untuk menghitung ETo* adalah :

Rumus Data terukur yang dibutuhkan


Blaney- Criddle Letak lintang (LL), Suhu udara ( t )
Radiasi Letak lintang (LL), temperature udara ( t ), dan kecerahan
matahari (n.N)
Penman Letak lintang (LL), temperature udara ( t ), kecerahan matahari (n
/ N) kecepatan angina ( u ), kelembaban ralatif (RH)

• Untuk menyesuaikan perbedaan hasil perhitungan ETo*,


sehubungan dengan berbedanya data iklim terukur, maka
masing-masing rumus mempunyai angka koreksi yaitu c.
• Besaran c ditetapkan berdasarkan perkiraan keadaan iklim
dari daerah yang ditinjau, dengan demikian penetapan
harga c juga berbeda-beda dariketiga rumus tadi.
• Perbedaan penetapan angka koreksi c adalah :
Rumus Keadaan iklim yang diperkirakan guna
penetapan c
Blaney - Kelembaban relatf (RH), kecepatan angin ( u ),
Criddle kecerahan matahari (n/N)
Radiasi Kelembaban relatf (RH), kecepatan angin ( u )
Penman Perbedaan kecepatan angin siang dan malam

• Bila diasumsikan bahwa makin banyak data iklim yang


diperkirakan, maka kurang teliti hasil perhitungannya. Dari
sini tampak bahwa rumus Penman merupakan rumus yang
paling teliti. Karena rumus Penman menggunakan banyak
data iklim terukur.
Rumus Penman Modifikasi
•Rumus Penman adalah seperti berikut :

dengan
ETO  c  ET *
ET *  w (0,75 Rs  Rn1 )  (1  w) f (u) (ea  ed )
dimana:
w = faktor yang berhubungan dengan temperatur (T) dan elevasi daerah. Untuk daerah Indonesia dengan elevasi antara 0 - 500
m, hubungan harga T dan w seperti pada Tabel 1.
Rs = radiasi gelombang pendek dalam satuan evaporasi (mm/hari)
= (0,25 + 0,54 n/N) Ra
Ra = radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar atmosfir (angka angot) yang dipengaruhi oleh letak lintang daerah.
Harga Ra seperti (Tabel 2).
Rn1 = radiasi bersih gelombang panjang (mm/hari)
= f(t) . f(ed) . f(n/N)
f(t) = fungsi suhu (Tabel 1)
f(ed) = fungsi tekanan uap
= 0,34 - 0,44 . (ed)
f(n/N) = fungsi kecerahan
= 0,1 + 0,9 n/N
f(u) = fungsi dari kecepatan angin pada ketinggian 2 m dalam satuan (m/dt)
= 0,27 (1 + 0,864 u)
U = kecepatan angin (m/dt)
(ea-ed)= perbedaan tekanan uap jenuh dengan tekanan uap yang sebenarnya
ed = ea . Rh
RH = kelembaban udara relatif (%)
ea = tekanan uap jenuh (mbar) (Tabel 1).
ed = tekanan uap sebenarnya (mbar)
c = angka koreksi Penman yang memasukkan harga perbedaan kondisi cuaca siang dan malam. Harga C tertera pada Tabel 3.
Tabel 1 Hubungan antara T, ea, w dan f(t)
T ea
W F(t)
0 C Mbar
24.00 29.50 0.735 15.40
25.00 31.69 0.745 15.65
26.00 33.62 0.755 15.90
27.00 35.66 0.765 16.10
28.00 37.81 0.775 16.30
28.60 39.14 0.781 16.42
29.00 40.06 0.785 16.50
•Tabel 2 Angka Angot (Ra) (mm/hari) (Untuk Daerah Indonesia, antara 50 LU
sampai 100 LS)
Lintang Utara Lintang Selatan
Bulan
5 4 2 0 2 4 6 8 10
Januari 13.0 14.3 14.7 15.0 15.3 15.5 15.8 16.1 16.1
Pebruari 14.0 15.0 15.3 15.5 15.7 15.8 16.0 16.1 16.0
Maret 15.0 15.5 15.6 15.7 15.7 15.6 15.6 15.5 15.3
April 15.1 15.5 15.3 15.3 15.1 14.9 14.7 14.4 14.0
Mei 15.3 14.9 14.6 14.4 14.1 13.8 13.4 13.1 12.6
Juni 15.0 14.4 14.2 13.9 13.5 13.2 12.8 12.4 12.6
Juli 15.1 14.6 14.3 14.1 13.7 13.4 13.1 12.7 11.8
Agustus 15.3 15.1 14.9 14.8 14.5 14.3 14.0 13.7 12.2
September 15.1 15.3 15.3 15.3 15.2 15.1 15.0 14.9 13.3
Oktober 15.7 15.1 15.3 15.4 15.5 15.6 15.7 15.8 14.6
Nopember 14.8 14.5 14.8 15.1 15.3 15.5 15.8 16.0 15.6
Desember 14.6 14.1 14.4 14.8 15.1 15.4 15.7 16.0 16.0
•Tabel 3 Angka Koreksi ( c ) Bulanan Untuk Rumus Penman

Bulan C Bulan C
Januari 1.04 Juli 0.90
Peruari 1.05 Agustus 1.00
Maret 1.06 September 1.10
April 0.90 Oktober 1.10
Mei 0.90 Nopember 1.10
Juni 0.90 Desember 1.10
Perhitungan Evapotranspirasi Metode Pennman Modifikasi
- Nama Stasiun : Babulu Darat Kalsel
- Posisi Geografis : 01 40 14 Ls

BULAN
No. URAIAN Satuan Keterangan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

1 Temp. rata² bulanan oC data 27.29 26.97 27.25 26.81 26.74 26.95 27.18 26.97 26.41 26.60 26.90 26.95
2 Ea m bar tabel 36.09 35.25 36.09 35.25 34.83 35.25 35.66 35.25 34.42 34.42 35.25 35.25
3 Kelembaban relatif, RH % data 88.55 87.20 92.40 87.18 88.26 88.10 96.54 89.27 89.31 87.35 98.21 87.48
4 Ed m bar Ea(RH/100) 31.96 30.74 33.35 30.73 30.74 31.06 34.43 31.47 30.74 30.07 34.62 30.84
5 (Ea-Ed) m bar hitung 4.13 4.51 2.74 4.52 4.09 4.19 1.23 3.78 3.68 4.35 0.63 4.41
6 Kecepatan Angin. U km/hari data 646.08 573.86 661.23 364.20 381.13 423.47 432.03 646.08 206.23 145.19 155.20 162.37
Kecepatan Angin. U m/det hitung 0.12 0.11 0.13 0.07 0.07 0.08 0.08 0.12 0.04 0.03 0.03 0.03
7 f(u) km/hari hitung 0.30 0.30 0.30 0.29 0.29 0.29 0.29 0.30 0.28 0.28 0.28 0.28
8 W - tabel 0.767 0.763 0.767 0.763 0.761 0.763 0.765 0.763 0.759 0.759 0.763 0.763
9 (1-W) mm/hari hitung 0.233 0.237 0.233 0.237 0.239 0.237 0.235 0.237 0.241 0.241 0.237 0.237
10 Ra mm/hari tabel 15.2 15.6 15.7 15.2 14.3 13.7 13.9 14.7 15.3 15.3 15.2 15.0
12 Penyinaran Matahari, n/N % data 34.77 36.90 36.53 33.30 44.77 57.15 55.53 69.85 62.52 56.42 56.62 28.29
13 (0,25+0,54n/N) - hitung 0.44 0.45 0.45 0.43 0.49 0.56 0.55 0.63 0.59 0.55 0.56 0.40
14 Rs=Ra(0,25+0,54 n/N) mm/hari hitung 6.63 7.01 7.02 6.53 7.01 7.65 7.64 9.19 8.96 8.46 8.45 6.02
15 Rns=(1-A)Rs ,A=0,25 mm/hari hitung 4.97 5.26 5.27 4.90 5.26 5.74 5.73 6.89 6.72 6.34 6.34 4.52
16 f(t) tabel 16.14 16.06 16.14 16.06 16.02 16.06 16.10 16.06 15.98 15.98 16.06 16.06
17 f(Ed) hitung 0.09 0.10 0.09 0.10 0.10 0.09 0.08 0.09 0.10 0.10 0.08 0.10
18 f(n/N) hitung 0.41 0.43 0.43 0.40 0.50 0.61 0.60 0.73 0.66 0.61 0.61 0.35
19 Rn1=f(t) f(Ed) f(n/N) hitung 0.61 0.67 0.59 0.62 0.77 0.94 0.79 1.09 1.02 0.96 0.79 0.54
20 C tabel 1.10 1.10 1.00 0.90 0.90 0.90 0.90 1.00 1.10 1.10 1.10 1.10
25 ETo=C [W.(Rns - Rn1) + (1-W).f(u).(Ea-Ed) mm/hari hitung 3.67 3.85 3.78 3.54 3.66 3.92 3.86 4.69 4.60 4.41 4.27 3.35
26 ETo =(20) x bulan mm/bln hitung 113.6 107.8 117.0 106.3 113.6 121.7 119.5 145.5 138.0 136.6 128.2 103.8
Data Klimatologi , Stasiun : Babulu Darat,
Posisi geografil : 01˚40’14” LS

No. Data Klimatologi Satuan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Rerata

o
1 Suhu C 27.29 26.97 27.25 26.81 26.74 26.95 27.18 26.97 26.41 26.60 26.90 26.95 26.92

2 Kelembaban relatif % 88.55 87.20 92.40 87.18 88.26 88.10 96.54 89.27 89.31 87.35 98.21 87.48 89.99

3 Penyinaran % 34.77 36.90 36.53 33.30 44.77 57.15 55.53 69.85 62.52 56.42 56.62 28.29 47.72
Matahari

4 Kecepatan Km/hari 646.08 573.86 661.23 364.20 381.13 423.47 432.03 646.08 206.23 145.19 155.20 162.37 399.76
Angin

Anda mungkin juga menyukai