Tanaman membutuhkan air agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik
Air tersebut dapat berasal dari air hujan maupun air irigasi
Air irigasi adalah sejumlah air yang umumnya diambil dari sungai atau waduk dan dialirkan
melalui sistem jaringan irigasi guna menjaga keseimbangan jumlah air di sawah
Keseimbangan air yang masuk dan keluar dari suatu lahan dapat diilustrasikan seperti gambar
di bawah ini:
Kebutuhan air tanaman adalah sejumlah air yang dibutuhkan untuk mengganti air yang hilang
akibat penguapan.
Penguapan bisa terjadi melalui permukaan air (evaporasi) maupun daun-daun tanaman
(transpirasi).
Dengan demikian besar kebutuhan air tanaman adalah sebesar jumlah air yang hilang akibat
proses evapotranspirasi.
Besar evaporasi sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim, meliputi temperature, udara,
kecepatan angin, kelembaban udara dan kecepatan penyinaran matahari.
Besar transpirasi dipengaruhi oleh keadaan iklim, jenis tanaman, varietas tanaman dan umur
tanaman, yang biasa disebut dengan faktor tanaman.
Dimana:
k = koefisien tanaman, besarnya tergantung dari jenis, varietas dan umur tanaman
Bagan hubungan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kebutuhan air tanaman adalah:
Beberapa data koefisien tanaman padi seperti pada tabel berikut (Suyono dan Takeda, hlm
62) :
Salah satu tujuan irigasi adalah membagi sejumlah air yang sama pada lahan yang seluas
mungkin. Untuk itu dilakukan berbagai macam cara, salah satunya adalah memperkecil
kebutuhan air irigasi (IR).
Upaya memperkecil IR dapat dilakukan dengan memperkecil kebutuhan air tanaman (ET).
Upaya memperkecil kebutuhan air tanaman (ET) hanya dapat dilakukan dengan memperkecil
koefisien tanaman (k), karena besarnya evapotranspirasi potensial (Eto) sulit dimanipulasi
karena sangat berhubungan dengan keadaan iklim.
Mengubah faktor koefisien tanaman (k) berarti mengubah jenis, varitas dan umur tanaman,
yaitu dengan memilih tebu sebagai pengganti padi, mengubah waktu tanam pada bulan
tertentu, dan lain-lain.
Kegiatan mengatur jenis tanaman, varitas tanaman dan masa pertumbuhan tanaman
biasanya disebut dengan pengaturan pola tata tanam.
Diketahui nilai rata-rata bulanan koefisien tanaman (k) jagung jenis tertentu seperti berikut:
Jika penanaman jagung dimulai awal Januari, maka kebutuhan air tanaman (ET) dapat
diketahui sebagai berikut:
Pada daerah tertentu bisa jadi tidak semua data terukur bisa didapat, sehingga rumus
Penman tidak bisa dipakai dan sebagai gantinya digunakan rumus lainnya seperti rumus
Blaney Cridle yang membutuhkan data terukur lebih sedikit.
Secara umum perbedaan kebutuhan data terukur yang dibutuhkan untuk menghitung ETo*
adalah:
Besaran c ditetapkan berdasarkan perkiraan iklim dari daerah yang ditinjau, dengan demikian
penetapan harga c juga berbeda-beda dari ketiga rumus tersebut.
Bila diasumsikan bahwa makin banyak data iklim yang diperkirakan, maka kurang teliti hasil
perhitungannya. Dari sini tampak bahwa rumus Penman menggunakan banyak data iklim
terukur.
Dimana:
Rs = radiasi gelombang pendek dalam satuan evaporasi (mm/hari) = (0,25 + 0,54 n/N) Ra
Ra = radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar atmosfir yang dipengaruhi oleh
letak lintang daerah.
f(u) = fungsi kecepatan angina pada ketinggian 2 m dalam satuan (m/dt) = 0,27 (1+0,864 u)
(ea-ed) = perbedaan tekanan uap jenuh dengan tekanan uap yang sebenarnya
ed = ea x Rh
c = angka koreksi Penman yang memasukkan harga perbedaan kondisi cuaca siang dan
malam. Harga c tertera pada tabel