Anda di halaman 1dari 24

ANALISA KEKERINGAN

MENGGUNAKAN METODE
THORNTHWAITE MATHER P

Momon Sodik Imanudin


Klasifikasi kekeringan menurut Sekretariat TKPSDA (2003) ada beberapa
kriteria sebagai berikut:

• Kekeringan Meteorologis; berkaitan dengan tingkat curah hujan di


bawah normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan
meteorologis merupakan indikasi pertama adanya kekeringan. 

• Kekeringan Hidrologis; berkaitan dengan kekurangan pasokan air


permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi
muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah. Ada
tenggang waktu mulai berkurangnya hujan sampai menurunnya
elevasi muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah.

•  Kekeringan Pertanian; berkaitan dengan kekurangan kadar air tanah


(kandungan air dalam air tanah) sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada
wilayah yang luas. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah gejala
kekeringan meteorologi.
Pengertian
• Kekeringan (drought) adalah berkurangnya curah hujan yang cukup
besar dan berlangsung lama yang dapat mempengaruhi kehidupan
dan hewan pada suatu daerah dan akan menyebabkan berkurangnya
keperluan hidup sehari-hari maupun untuk kebutuhan tanaman,
terutama terjadi di daerah-daerah yang biasanya cukup untuk tujuan
semacam itu Biro Cuaca Amerika Serikat (dalam Chow, 1964).
• Selanjutnya Chow (1964) menyatakan bahwa kekeringan dapat terjadi
secara local maupun meluas yang meliputi beberapa bagian Negara,
atau dengan kata lain bahwa istilah kekeringan mmempunyai konotasi
yang berbeda pada berbagai tempat di dunia.
• Besarnya kekeringan di suatu daerah dirumuskan sebagai indeks
kekeringan yang diperhitungkan berdasarkan besarnya curah hujan
tahunan dengan besarnya evapotranspirasi potensial tahunan
(Thornthwaite,1975).
Tujuan
• Menurut Hounam et al., (1975) penentuan indeks kekeringan
bertujuan antara lain sebagai berikut:
• Mengevaluasi kecenderungan iklim menuju keadaan kering
atau tingkat kekeringan dan suatu daerah;
• Memperkirakan kebutuhan air irigasi pada suatu daerah
tertentu;
• Mengevaluasi kekeringan pada suatu tempat secara local;
• Melaporkan secara berkala perkembangan kekeringan secara
regional.
.Metode Analisa Indeks Kekeringan
• Indeks kekeringan merupakan suatu perangkat utama untuk
mendeteksi, memantau, dan mengevaluasi kejadian
kekeringan.
• Untuk menduga nilai indeks kekeringan suatu wilayah terdapat
beberapa metode yang dalam proses perhitungannya dapat
memanfaatkan beberapa data, baik data iklim maupun
kelembaban tanah.
Beberapa Metode Indeks Kekeringan dan Masukan Data yang
Dibutuhkan dalam Perhitungan
Metode ThornthwaiteMather

• Metode ini menekankan pentingnya faktor curah hujan (P) dan


evapotranspirasi potensial (PE) sebagai faktor iklim. Selain itu juga
dibutuhkan parameter kadar air tanah tanah dan tanaman.

• Imbangan antara hujan dan evapotranspirasi potensial (P dan PE)


menunjukkan keadaan berlangsungnya periode bulan kering maupun
periode bulan basah.

• Periode kering terjadi bila P<PE dan menimbulkan keadaan


kekurangan air, sehingga diperlukan tambahan kadar air tersimpan
dalam tanah yang berupa kelengasan. Penggunaan kelembban air
(storage=ST) oleh tanaman menyebabkan terjadinya perubahan kadar
air tanah dalam tanah (ST), sehingga kekurangan air hujan yang terus-
menerus menyebabkan kelembaban dalam tanah semakin menurun.
lanjutan
• Awal periode basah berikutnya (P>PE), kelembaban dalam tanah akan
terisi kembali dan terjernihkan hingga mencapai kapasitas lapang (Sto)
jika jumlah kelebihan air hujan mencukupi. Sebaliknya jika jumlah
keseluruhan kelebihan air hujan pada periode basah tersebut lebih kecil
daripada kapasitas lapang, Sto tidak akan tercapai. Besarnya Sto
ditentukan oleh kapasitas tanah menahan air (water hoding capacity)
yaitu faktor tanah dan vegetasi.
Bila tanah memiliki porositas 50% artinya tanah itu mampu menyimpan air
maksimal sebanyak 50%. Misal hujan turun 80 mm, maka air yang mampu
disimpan oleh tanah = 50/100 x 80 = 40 mm
• Pada periode bulan basah evapotranspirasi aktual diasumsikan sama
dengan nilai evapotranspirasi potensial (PE=EA), tetapi pada periode
bulan kering evapotranspirasi aktual selalu lebih kecil daripada
evapotranspirasi potensial (EA<PE). Saat demikian nilai evapotranspirasi
aktual sama dengan besarnya hujan ditambah jumlah kelembaban yang
digunakan oleh tanaman (EA=P+ST).
Lanjutan Teori
• Periode bulan basah, biasanya jumlah curah hujan masih lebih
besar daripada yang teruapkan atau yang digunakan tanaman,
sehingga terjadi kelebihan kadar air (moisture surplus).
Sebaliknya periode bulan kering, jumlah air hujan tidak
mencukupi kebutuhan air yang digunakan oleh tanaman,
sehingga terjadi kekurangan kadar air tanah (moisture deficiency)

• Thornthwaite kemudian membuat suatu hubungan antara


kelebihan maupun kekurangan lengas (moisture) dengan
evapotranspirasi potensial. Jika terdapat kelebihan kadar air,
hubungan antara kadar air dan evapotranspirasi menghasilkan
indeks kelembaban (Moisture Indeks, Im). Jika terdapat
kekurangan kadar air, hubungan kekurangan kadar air dan
evapotranspirasi potensial menghasilkan indeks kekeringan (Ia).
Data yang harus ada

• Data curah hujan 20 tahun, minimal 10 tahun.


• Data klimatologi, meliputi data temperatur udara tahun
minimal 10 tahun, diperoleh dari BMKG
• Data debit tahun
• Peta tata guna lahan, diperoleh dari Dinas PU atau Bappeda
atau pertanian
• Peta jenis tanah dan tekstur tanah, diperoleh dari Dinas
Pertanian atau Puslitanak Bogor
• Peta batas daerah aliran sungai, diperoleh dari Dinas PU
Ponorogo.
AnaislaDataSuhu

• Perhitungan suhu udara menggunakan cara Mock. Cara Mock


menggunakan ketinggian sebagai koreksi untuk menghitung
selisih suhu antara stasiun.
ΔT = 0,006 (Z1-Z2) …………………….. (1)
dimana:
• ΔT = selisih temperatur udara masing- masing stasiun (°C)
• Z1 = ketinggian stasiun acuan (m)
• Z2 = ketinggian curah hujan yang diperhitungkan (m)
EvapotranspirasiPotensial

• Thornthwaite mengusulkan metode empiris menghitung evapotranspirasi


potensial dari data suhu rata-rata bulanan, standar bulan 30 hari dan jam
penyinaran 12 jam. Adapun persamaannya adalah sebagai berikut:

dimana:
• Pex = evapotranspirasi potensial belum terkoreksi (mm/bulan)
• T = suhu udara (°C)
• i = indeks panas
• I = jumlah indeks panas dalam setahun
• a = indeks panas
• Untuk evapotranspirasi potensial terkoreksi dikalikan dengan faktor koreksi yang
bisa dilihat pada Persamaan (6).
Lanjutan Perhitungan
• Untuk evapotranspirasi potensial terkoreksi dikalikan dengan
faktor koreksi yang bisa dilihat pada Persamaan (6).
PE= f.Pex ……………………..(6)
dimana:
• PE = evapotranspirasi potensial terkoreksi (mm/bulan)
• f = faktor koreksi (dilihat pada tebal koreksi lintang dan waktu)
KapasitasTanahdalamMenyimpanAir(WaterHoldingCapacity)

• Kapasitas tanah dalam menyimpan air adalah jumlah air


maksimum yang dapat disimpan di dalam lapisan tanah yang
besarnya ditentukan oleh porositas tanah dan kedalaman akar.
• Ruang pori total = kadar air jenuh
• Data bisa didekati dengan peta penggunaan (vegetasi) dan
tekstur tanah
EvapotranspirasiAktual

• Nilai Evapotranspirasi aktual bisa didapat dengan


memperhitungkan bulan basah dan bulan kering dimana,
Untuk bulan-bulan basah (P>PE), maka nilai AE=PE Untuk nilai
bulan-bulan kering (P<PE), maka nilai AE=P-ΔST

• http://dataonline.bmkg.go.id/home
• Kunjungi web bmkg minta data iklim harian
• Hitung ET or PE
• Dowload data tahun 2015 dan 2019 (kerin)dan 2017 dan 2018
itu basa
PerhitunganSurplus

• Nilai surplus (S) atau kelebihan kadar air tanah yang terjadi
didapat dengan persamaan sebagai berikut:
S = (P - PE) - ΔST ………………..(8)
dimana:
• S = surplus (mm/bulan)
• P = curah hujan (mm/bulan)
• PE = evapotranspirasi potensial (mm/bulan)
• ΔST = perubahan kadar air tanah (mm)
PerhitunganDefisit

• Defisit atau kekurangan lengas tanah yang terjadi didapat


dengan menghitung selisih antara PE dengan AE (lihat
Persamaan 9).
D = PE – AE ………………………………..(9)
dimana:
• D = defisit (mm/bulan)
• PE or ET0= evapotranspirasi potensial (mm/bulan)
• AE or ETc = evapotranspirasi aktual (mm/bulan)
PersamaanIndeksKekeringan ThornthwaiteMather

• Indeks kekeringan menurut Thornthwaite Mather dihitung


dengan nilai prosentase perbandingan antara nilai defisit air
dengan potensial evapotranspirasi (lihat Persamaan 10).
Ia = (D/PE) x 100................ (10)
dimana:
• Ia = indeks kekeringan (%)
• D = defisit (mm/bulan)
• PE = evapotranspirasi potensial (mm/bulan)
• Selanjutnya nilai indeks kekeringan rerata disajikan dalam peta
tingkat kekeringan. Pembagian daerah tingkat kekeringan
rendah, sedang dan tinggi berdasarkan kelas indeks
kekeringan pada tabel berikut:
Tabel 2. Indeks Kekeringan Thornthwaite
Mather
Silakan Hubungi
• https://www.youtube.com/watch?v=fLlUVHs6ubs
• https://www.youtube.com/watch?v=JFKAXqeBzEI
Menghitung ETo/PE
• PE or ETo = evapotranspirasi potensial (mm/bulan)
menggunakan Software ET calculator
• Kunjungi web
• http://www.fao.org/land-water/databases-and-software/eto-c
alculator/en
/
• Download
• Dan install
• Actual Evapotranspirasi (ETc) = kc x ETo
• Kc adalah koefisien tanahaman , masing-masing tanaman
berbeda. Pada pertumbuhan awal 0,5, vegetatif 0,9 -1,1, dan
panen menurun kc sekitar 0,7
Hujan Bulaan Tahunan

Bulan 2014 2015 2016 2017 2018 2019


1 152,7 222 277 233,0 130 109,2
2 17,6 132,2 229 276,0 260 289,8
3 116 387,5 251 423,0 340 485,2
4 350,4 375,9 324 303,0 240 349,2
5 92,2 178 330 213,0 230 167,1
6 107,8 170,2 105 123,0 220 119,8
7 112,2 21 94 78,0 100 96
8 63 21 214 111,0 10 0,5
9 32,6 0 314 42,0 30 14,5
10 1,4 0 537 264,0 200 82
11 249,2 193 466 263,0 370 67
12 343,2 323 341 256,0 220 239
3652,3 4039,5 5498 4602 4368 4038
ETO Kc ETc Perkolasi Hujan Neraca
` Bulan 2015 Air
(mm/hr) (mm/bln) ETc mm
1 Jan 3,200 96,000 0,900 86,400 60,000 222 75,200 Ia = (D/PE) x
2 Feb 3,200 96,000 0,900 86,400 60,000 132,2 -14,200
3 Maret 3,200 96,000 0,900 86,400 60,000 387,5 241,100 100..........
4 April 3,200 96,000 0,900 86,400 60,000 375,9 229,500 Ia =125/86,4 x
5 Mei 3,200 96,000 0,900 86,400 60,000 178 31,500
6 Juni 3,200 96,000 0,900 86,400 60,000 170,2 23,800 100
7 Juli 3,200 96,000 0,900 86,400 60,000 21 -125,000
Ia=144,6%
8 Agust 3,200 96,000 0,900 86,400 60,000 21 -125,200
9 Sept 3,200 96,000 0,900 86,400 60,000 0 -146,400
10 Okt 3,200 96,000 0,900 86,400 60,000 0 -146,200
11 Nop 3,200 96,000 0,900 86,400 60,000 193 47,000
12 Des 3,200 96,000 0,900 86,400 60,000 323 176,600
Grafik
Neraca Air

300.000

250.000

200.000

150.000

100.000 Neraca Air

50.000

0.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
-50.000

-100.000

-150.000

-200.000

Anda mungkin juga menyukai