1. Hujan
Nilai hujan bulanan (P) didapat dari pencatatan data hujan bulanan (mm) dan
jumlah hari hujan pada bulan yang bersangkutan (h)
2. Evapotranspirasi
Evapotranspirasi terbatas adalah evapotranspirasi actual dengan
mempertimbangkan kondisi vegetasi dan permukaan tanah sehingga
persamaannya sebagai berikut: d
E = ETo* x .m
30
Dimana:
• E = perbedaan antara evapotranspirasi potensial dan evapotranspirasi
terbatas (mm)
• ETo* = evapotranspirasi potensial (mm)
• d = jumlah hari kering atau hari tanpa hujan dalam 1 bulan
• m = prosentase lahan yang tidak tertutup vegetasi, ditaksir dari peta tata
guna lahan, diambil:
– m = 0 % untuk lahan dengan hutan lebat
– m = 0 % pada akhir musim hujan, dan penambahan 10 % setiap bulan
kering untuk lahan dengan hutan sekunder
– m = 10 % - 40 % untuk lahan yang tererosi/eroding
– m = 30 % - 50 % untuk lahan pertanian yang diolah (sawah, ladang,
perkebunan dll)
Jumlah permukaan kering setengah bulanan (d) dihitung dengan asumsi bahwa
tanah dalam satu hari hanya mampu menahan air 12 mm dan selalu menguap
sebesar 4 mm. Berdasarkan frekwensi curah hujan di Indonesia dan sifat infiltrasi
serta penguapan dari tanah permukaan, didapat hubungan:
•d = 3/2 (18 – h) atau d = 27 – 3/2 h
•h = jumlah hari hujan dalam sebulan
Selanjutnya substitusi persamaan tersebut di atas sehingga diperoleh:
•E /ETo* = m/20 (18 – h)
•E = ETo* x (m/20 x (18 – h)
•ET = ETo* – E
•ET = evapotranspirasi terbatas
Soil water surplus adalah volume air yang akan masuk ke permukaan tanah.
•Soil water surplus = (P – ET) – soil storage
•Soil water surplus = 0 jika deficit, yaitu : (P – ET) > soil storage
Initial storage adalah besarnya volume air pada saat permulaan mulainya
perhitungan. Ditaksir sesuai dengan keadaan musim, jika musim hujan initial
storage bisa menyamai nilai moisture capacity, tetapi pada musim kemarau
nilainya akan menurun lebih kecil dari nilai soil moisture capacity.
3. Keseimbangan air di permukaan tanah
Keseimbangan air di permukaan tanah dihitung berdasarkan besarnya curah
hujan bulanan dikurangi nilai evapotranspirasi terbatas rata-rata bulanan
sehingga dperoleh persamaan:
ΔS = P – ET
Dimana:
• ΔS = perubahan kandungan air tanah (soil storage).
• Nilainya positip apabila P > ET, air masuk ke dalam tanah
• Nilainya negatif apabila P < ET, sebagian air tanah keluar sehingga terjadi
defisit
Soil Storage (SS) adalah perubahan volume air yang ditahan oleh tanah yang
besarnya tergantung pada ΔS dan SS bulan sebelumnya.
• Soil Moisture (SM) adalah volume air untuk melembabkan tanah yang
besarnya tergantung ΔS, SS, dan SM bulan sebelumnya.
• Soil Moisture Capacity (SMC) adalah volume air yang diperlukan untuk
mencapai kapasitas kelengasan tanah
Water Surplus (WS) adalah volume air yang akan masuk ke permukaan tanah,
yaitu:
• WS = ΔS – SS dan WS = 0 jika ΔS < SS
•WS = 0 jika ΔS < SS
Simpanan awal (initial storage) didefinisikan sebagai besarnya volume pada saat
permulaan mulainya perhitungan. Ditaksir sesuai keadaan musim, untuk musim
hujan bisa sama dengan SMC tetapi untuk musim kemarau pada umumnya
dipakai data kadar air tanah.
SOIL STORAGE
GROUND WATER
TOTAL DISCHARGE
Ra = hujan tahunan
4. Hitung limpasan langsung (direct run off) = kelebihan kelengasan – tampungan ait tanah
5. Aliran total = limpasan langsung + aliran air tanah
Gambar. Rasio AET/PET Rasio
Gambar. Rasio tampungan kelengasan tanah
Debit Andalan
• Debit andalan adalah debit yang diharapkan selalu tersedia sepanjang tahun dengan
risiko kegagalan yang diperhitungkan sekecil mungkin (Lily Montarcih Limantara,
2009), (Soemarto, 1987). Debit andalan untuk berbagai keperluan disajikan pada
tabel berikut:
Air Irigasi 95 - 98
Air Irigasi:
- Daerah basah 70 - 85
- Daerah kering 80 - 95
PLTA 85 - 90