IRIGASI
Dosen Pengampu :
Ir. Virgo Trisep Haris, MT
Menentukan Koefisien Tanaman (Kc)
Nilai koefisien pertumbuhan tanaman ini tergantung jenis tanaman
yang ditanam. Untuk tanaman jenis yang sama juga berbeda menurut
varietasnya. Sebagai contoh padi dengan varietas unggul masa tumbuhnya
lebih pendek dari padi varietas biasa. Pada Tabel dibawah disajikan harga-
harga koefisien tanaman padi dengan varietas unggul dan varitas biasa
menurut Nedeco/Prosida dan FAO.
B. Perkolasi
Perkolasi adalah gerakan air ke bawah dari zona tidak jenuh, yang tertekan di
antara permukaan tanah sampai ke permukaan air tanah (zona jenuh). Daya
perkolasi (P) adalah laju perkolasi maksimum yang dimungkinkan, yang
besarnya dipengaruhi oleh kondisi tanah dalam zona tidak jenuh yang terletak
antara permukaan tanah dengan permukaan air tanah. Pada tanah-tanah
lempung berat dengan karakteristik pengelolahan yang baik, laju perkolasi
dapat mencapai 1 s/d 3 mm/hari. Pada tanah-tanah yang lebih ringan laju
perkolasi bisa lebih tinggi
Menurut Susilowati (2004), semakin tua umur sawah, maka kondisi fisik
tanahnya akan makin stabil dan kedap air, sehingga laju perkolasi akan
relative stabil dan konstan pada satuan-satuan tanah yang berbeda.
Pendekatan perhitungan nilai perkolasi merupakan hubungan antara kondisi
fisik tanah sawah dan luasan pada tiap petak sawah, diperoleh dengan
menggunakan persamaan oleh Sufyandi (1993) :
P = 15,67. A-0.131
Keterangan :
P = perkolasi (mm/hari) A = Luasan petak sawah (m2)
C. Hujan Effektif (Re)
Curah Hujan Efektif ( Re = Rainfall Efektive) adalah hujan yang betul-betul yang
dapat dimanfaatkan oleh tanaman selama masa pertumbuhannya baik langsung
maupun tidak langsung. Secara pendekatan perhitungan dilakukan terhadap data
curah hujan rerata (bulanan/setengah bulan, mm) dari hasil pencatatan statiun hujan
di lokasi daerah Irigasi, yang diolah secara ranking utnuk menentukan urutan
andalannya (R-80% untuk tanaman padi dan R-50% untuk tanaman palawija.
Kemudian besarnya hujan efektif direkomendasikan sebagai 70% dari hujan
andalan.
………… ……………..
Nilai probabilitas curah hujan yang digunakan yaitu dengan tingkat keandalan 80%,
Nilai R (80) didapatkan dari interpolasi analisis probabilitas diatas.
99) + 99 = 105 mm
) + 107 = 120 mm
Untuk Padi:
Untuk Palawija:
Curah hujan efektif pada bulan Maret hingga bulan Desember didapatkan dengan
perhitungan seperti diatas. Rekapitulasi perhitungan curah hujan efektif untuk
tanaman padi dan palawija dapat dilihat pada di bawah ini:
C. Penggantian Lapisan Air
(Water Layer Replacement /WLR)
Debit:
jumlah volume air yang mengalir melewati suatu penampang melintang saluran
atau sungai per satuan waktu
Debit simulasi:
debit yang dihasilkan dari simulasi hujan limpasan
Debit observasi:
Debit yang diperoleh dari pencatatan tinggi muka air di pos duga air setelah
dikonversi oleh lengkung aliran
Persyaratan data Data debit yang digunakan dalam menghitung debit
andalan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) memiliki panjang pencatatan data minimal 10 tahun untuk
mendapatkan debit andal dengan probabilitas keberhasilan lebih kecil
atau sama dengan 90 %; sedangkan untuk debit andal dengan
probabilitas keberhasilan lebih besar dari 90 % membutuhkan panjang
pencatatan 20 tahun
b) data debit dengan interval waktu tertentu seperti bulanan atau tengah
bulanan atau 10 harian digunakan untuk perhitungan debit andalan
sesuai peruntukannya harus memiliki kualitas yang cukup baik, dengan
melakukan validasi terlebih dahulu seperti uji keseragaman
(homogenity), ketidaktergantungan (independency) dan ambang batas
(outlier).
Data yang diperlukan
a) Jika tersedia data debit observasi yang sesuai dengan persyaratan dapat
langsung dilakukan perhitungan.
b) Jika data debit observasi tidak tersedia dan/atau tidak lengkap maka
diperlukan perhitungan debit simulasi yang memerlukan data antara lain:
data hujan, data klimatologi, dan data daerah aliran sungai sesuai dengan
keperluan .
𝑀 𝑒𝑘
𝐼𝑅=
( 𝑒𝑘 − 1 )
𝑀 𝑥𝑇
𝑘= (T) = Lama Penyiapan Lahan (hari)
𝑆
S = Tebal Penjenuhan (mm)
Latihan 6 :
Hitung kebutuhan air di sawah untuk Penyiapan Lahan (LP), dengan nilai ETo
sebesar 4,410 mm/hari, Tebal Penjenuhan (S) 300 mm, Nilai Perkolasi sebesar 2
mm/hari, dan Lama Penyiapan Lahan (T) 30 hari.
M = (1,1 × ETo) + P
= (1,1 × 4,410) + 2 = 6,851 mm/hari
K = (M × T)/S
= (6,851 × 30)/300 = 0,685
𝑀 𝑒𝑘
𝐼𝑅=
( 𝑒𝑘 − 1 )
6,851 𝑥 2,7182810,685
𝐼𝑅=
( 2,7182810,685 − 1 )
= 13,814 mm/hari