PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.5.2 Evapotranspirasi
2.6.4 Perkolasi
BAB 3
LANGKAH KERJA
Probabilitas = × 100 %
c. Membuat grafik dari data curah hujan setengah bulanan dengan
angka probabilitas pada ms. excel, Dengan bantuan trendline
polynomial, akan didapatkan garis yang menghubungkan titik-titik
pada grafik dan koefisien determinasi (R2) yang baik nilainya
apabila sama dengan 0,9 hingga 1. Garis yang didapatkan melalui
trendline harus bagus dengan tidak menurun ke bawah, garis harus
naik secara konstan dengan cara mengganti orde polynomial.
d. Memasukkan x = 20 ke dalam persamaan di atas untuk mengetahui
besarnya R80,
e. Rumus dari curah hujan efektif (Re) di persamaan (2.1)
f. Curah hujan efektif dihitung setiap bulan Januari hingga Desember
dengan mengulang cara (a) hingga (g).
BAB 4
Pada Tugas Besar Rekayasa Irigasi ini, diambil soal untuk NIM 3.
Dengan ketentuan data hujan diambil dari Stasiun Godong tahun 1992
sampai 2001 dan data klimatologi dari Stasiun Karangploso tahun 1998
sampai 1999. Daerah irigasi (D.I.) xxx memiliki pola tanam padi-kedelai-
jagung, dengan awal masa tanam dimulai pada bulan Desember periode 01.
Luas D.I. diperoleh dari hasil penjumlahan luas D.I. golongan I dan II. Luas
D.I. golongan I = 1000 + NIM × 10 = 1000 + 1 × 10 = 1010 ha. Luas D.I.
golongan II didapat dari tanggal dan bulan kelahiran secara berurutan, yaitu
2512 ha. Sehingga didapat luas D.I. xxx = 1010 + 2512 = 3522 ha. Ketentuan
mengenai tugas besar dapat dilihat dari Tabel 4.1.
Luas D.I.
Data Hujan Data Klimatologi Pola Tanam
(ha) Awal
MT 1
Dr Smp Dr Smp Gol.
Stasiun Stasiun Gol. I MT1 MT2 MT3
Thn Thn Thn Thn II
Godong 1992 2001 Karangploso 1998 1999 1010 2512 Padi Padi Kedelai Okt 1
4.2.1 Pengumpulan Data Hujan Setiap Periode (Dua Periode Tiap Satu
Bulan)
Tabel 4.2. Data Hujan Setengah Bulanan Stasiun Godong Tahun 1992-
2001 Januari-Juni (mm/hari)
Tabel 4.3. Data Hujan Setengah Bulanan Stasiun Godong Tahun 1992-
2001 Juli-Desember (mm/hari)
4.2.3 Mengurutkan data hujan tiap periode dari yang terkecil hingga yang
terbesar
Probabilitas = × 100 %
Probabilitas= × 100 %
= 16.67 %
24.633
y = 71.65 mm/hari
Maka, nilai R80 pada bulan Januari periode pertama yaitu sebesar
71.65 mm/hari. Setelah itu barulah dicari Re (curah hujan efektif)
dengan cara:
Re = × 0.7 × R80
Menghitung curah hujan efektif (Re)
Re = × 0.7 × R80
= × 0.7 × 71.65
= 3.34 mm/hari
Berikut adalah hasil R80 dan Re selama satu tahun yang disajikan pada
tabel 4.5-4.28 dan gambar 4.2-4.25.
Januari
dalam setiap bulan per tahun didapat kemudian barula dirata-rata per
bulannya, barulah didapatkan nilai ETo rata-rata.
Berikut ini adalah contoh perhitungan ETo bulan Januari tahun 1998 :
= 0.34 – 0.14 ×
= 0.12 kPa
14. Menghitung radiasi gelombang panjang (Rnl )
Rnl = f (εa – εvs) × σ × T4
= 0.66 (0.12) × 4.90 × 10-9 × 24.384
= 3.12 MJ/m2/hari
15. Menghitung radiasi matahari netto di atas permukaan tanah (Rn)
Rn = Rns - Rnl
= 16.80 – 3.12
= 13.68 MJ/m2/hari
16. Menghitung kecepatan angin pada ketinggian 2 m diatas permukaan
tanah (U2)
U2 = 4.21 km/jam
4.87
= 4.21 × 0.278
ln 67.8 0.278 5.42
= 0.89 m/s
17. Menghitung nilai evapotranspirasi tanam acuan (ET0)
900
0.408 R n γ U (e s e a )
ETo = ( T 273 ) 2
γ ( 1 0.34 U 2 )
900
0.408 0.18 13.68 0.07 0.89 3.05 2.40
ETo = 24.38 273
0.18 0.07 1 0.34 0.89
Perkolasi= 2 mm/hari
WLR= 3.3 mm/hari
T= 30 hari
S= 250 mm
Berikut ini adalah tabel-tabel yang berisi ketersediaan air untuk irigasi :
Tabel 4.30. Tabel Perencanaan Ketersediaan Air Desember-Mei
Tabel 4.31. Tabel Perencanaan Ketersediaan Air Juni-November
Tabel 4.33. Tabel Kebutuhan dan Ketersediaan Air di Saluran Primer Juni-
November
b. Neraca Air
Dari tabel 4.32.-4.33. dibuat grafik yang menunjukkan
perbandingan kebutuhan air di saluran primer dengan ketersediaan air.
Gambar 4.30. Grafik Neraca Air
BAB 5
5.1 Kesimpulan
a. Hasil perhitungan kebutuhan air terbesar ada pada xxx periode xxx, yaitu
sebesar xxx m3/s. Sedangkan kebutuhan air terkecil ada pada xxx periode
xxx, yaitu sebesar xxx m3/s.
b. Hasil perhitungan ketersediaan air terbesar ada pada xxx periode xxx,
yaitu sebesar xxx m3/s. Sedangkan ketersediaan air terkecil ada pada xxx
periode xxx, yaitu sebesar xxx m3/s.
5.2 Saran
b. (Ketersediaan air)
c. (Ketersediaan air)