Anda di halaman 1dari 23

2/20/2021

PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI

METODE STANDART PERENCANAAN IRIGAS


B. Kebutuhan air di sawah (Netto Farm Requirement)
NFR = ETc + P – Reff + WLR
Kebutuhan Air Irigasi
Untuk Tanaman Padi -------> IR = NFR / e
Untuk Tanaman Polowijo -------> IR = (ETc – Reff) / e

ETc = Evapotranspirasi Potensial (Consumtive Use)


P = Perkolasi + Infiltrasi
Reff = Curah Hujan Efektif
WLR = Penggantian Lapisan Air
e = Efisiensi

1
2/20/2021

A. Kebutuhan Air Untuk Penyiapan


Lahan

Kebutuhan Air Untuk Penyiapan Lahan


1. IRp = Mlk / (lk-1)
IRp = Kebut. air untuk penyiapan lahan
M = Kebut. air unt mengganti air yg hilang akibat
evaporasi dan perkolasi di sawah yg telah
dijenuhkan

M = E0 + P

M = E0 + P

Eo = Evaporasi air terbuka selama penyiapan


lahan

Eo = 1.1 x ETo
K = MT/S

T = Jangka waktu penyiapan lahan


S = Air yg dibutuhkan unt penjenuhan di tambah
dengan 50 mm

2
2/20/2021

2. Dengan menggunakan Tabel (1).


(Tabel Kebutuhan Air Untuk Penyiapan
Lahan)
Prosedur perhitungan :
a.Tentukan waktu yang diperlukan untuk penyiapan
lahan (sesuai table T = 30 hari dan T = 45 hari)
b.Tentukan air untuk penjenuhan (S)
c. Hitung Eo + P = (1.1 x ETo) + P
ETo = Evapotranspirasi potensial yg tergantung
jenis tanaman (K)
P = Perkolasi
d.Berdasarkan butir (a), (b), (c)
Tentukan kebutuhan air untuk penyiapan lahan dengan
Tabel, (dapat juga dengan interpolasi)

KEBUTUHAN AIR UNTUK


PENGGANTIAN LAPISAN AIR (WLR)
Ketentuan :
1. A. WLR diperlukan saat terjadi pemupukan maupun
penyiangan yaitu 1-2 bulan dari transplating
2. B. WLR = 50 mm (dibut. penggantian lap air
diasumsikan = 50 mm) ----> KP Bagian
Penunjang
Jangka waktu WLR = 1.5 bulan (selama 1.5 bulan,
air digunakan untuk WLR sebesar 50 mm)

3
2/20/2021

Perhitungan dalam periode 15 hari


WLR = 50 mm selama 1.5 bulan
Di dapat WLR / 15 hari = 50 mm : 15 hari
= 3.3 mm / 15
WLR / hari = 50 mm / 45 = 1.11 mm / hari

PROSEDUR PERHITUNGAN
1. Polatanam : direncanakan (ditentukan)
2. Koefisien tanaman : berdasarkan pola tanam
3. Rerata Koefisien Tanaman : Rata – rata butir (2)
4. Evaporasi Potensial : M. Penman, dll
5. Penggunaan Air Konsumtif : (3) x (4)
6. Ratio Luas P.A.K.
7. (5) x 6
8. Penyiapan Lahan : terdapat 2 cara :
9. IRP = Mlk / (lk-1) dan IRP = Dengan Tabel (1)
10. Ratio Luas P.L
11. (8) x (9)

4
2/20/2021

12. Perkolasi : Perkolasi tidak terjadi saat penyiapan


lahan dan WLR
13. WLR : Jangka waktu 1 s/d 2 bulan mulai
transplating (mulai tanam) selama 1.5 bulan,
masih dikalikan dengan ratio luas.
14. (7) + (10) + (11) + (14)
15. Curah Hujan Efektip
16. Kebutuhan air kotor (mm)/hari
17. Kebutuhan air bersih (l/det/ha) : (16) x efisiensi
sal/jaringan) (l/det/ha) ------> (16)
menjadi (17) adalah (mm/hari)(16)
menjadi (l/det/ha)

1 mm / hari = 0.01 dm x 1.000.000 dm3


(24 x 60 x 60) dt x 1 Ha
= 10.000
86.400 dt x 1 Ha
= 0.116 l/dt/ha

5
2/20/2021

IRIGASI PANCAR
(Sprinkler Irrigation)

1. Definisi
metode irigasi pancar dengan cara air
dipancarkan keudara dan jatuh dipermukaan
tanah seperti hujan. Pancaran ini disemprotkan
melalui aliran air yang bertekanan (berasal dari
pompa) melalui lubang kecil atau yang
dinamakan nozzle.

2. Syarat Utama Pemilihan Irigasi Pancar

a.Sangat sesuai unt kondisi tanah dng kemiringan


yg sangat terjal dan mudah mengalami erosi.
b.Tanahnya cukup porous.
c. Lapisan top soil tipis, angin tidak kencang.
d. Kemiringan lereng terjal.
e. Permukaan tanah bergelombang
f. Debit yang tersedia terlalu kecil (terbatas), bila
digunakan system irigasi permukaan.
g.Meningkatkan produksi secara cepat
h.Tenaga kerja terbatas

6
2/20/2021

3. Kelebihan Irigasi Pancar adalah :

1.Dapat menjaga keseimbangan temperatur


tanaman, shg dpt menghasilkan tanaman dng
kuantitas dan kualitas yang baik
2. Pemanfaatan air lebih mudah dan efisien
3. Sistem pancaran direncanakan sesuai dng
kondisi tanaman (tinggi-pendek, rimbun dan
tidak rimbun, dll)
4.Meningkatkan produksi secara cepat.
5.Tenaga kerja terbatas.

4.Kekurangannya Irigasi Pancar

•Keseragaman tekanan yang tidak merata,


sehingga mengakibatkan pemberian
airnya tidak merata.
•Kontur yang bergelombang akan membutuhkan
biaya investasi yang tinggi.
• Pemilihan nozzle yang tidak tepat (dengan
tekanan kecepatan rotasi, jarak
sprinkler) akan mempengaruhi hasil yang
tidak optimal.

7
2/20/2021

5. Komponen Jaringan Irigasi Pancar.

a. Pompa
b. Pipa utama (main pipe)
c. Pipa lateral (lateral pipe)
d. Nozzle
e. Elemen penunjang untuk :
• Belokan (reversible bend)
•· Persilangan (valves and elbows)
•· Penempatan nozzle (sprinkler coupler)
•· Penyambung antar pipa (reducer coupler)
•· Penutup pangkal pipa (end plug)

6. Tipe-tipe Sprinkler

a. A. Menurut sifat dan peralatannya


•· Tipe Portable
•· Tipe Semi Portable atau Semi Permanen
•· Tipe yang digerakkan dengan mekanis
•· Tipe Solid Set (sama dengan tipe semi
permanen tetapi penggunaannya
disesuaikan dengan kebutuhan air
tanaman)

8
2/20/2021

B. Menurut cara pencurahannya


• · Sprinkler dengan nozzle
• · Sprinkler dengan pipa berporasi
• · Sprinkler dengan pipa berputar
C. Menurut besar tekanannya
• Sprinkler dng tekanan rendah (5-30 psi)
• Sprinkler dng tekanan sedang (30-60
psi)
• Sprinkler dng tekanan tinggi (60-100
psi)

7. UJI LAHAN (UJI STATISTIKA)

A. Uniform of Application (Koefisien


Keseragaman
Tujuan: agar tercapai pengoperasian siraman yg
seragam.
RumusChristiansen(1942)
Cu = 100 ( 1.0 - X )
m.n
m = harga rata-rata obeservasi (rata-rata application rate)
Cu= Uniformity of application
n= jml titik observasi (total number of observasi rate)
= deviasi numeric dari rata-rata application)

9
2/20/2021

8. APPLICATION AND
DISTRIBUTION PATTERN EFFICIENCY

Adalah : kehilangan air irigasi pancar karena factor


evaporasi dan pengaruh kecepatan angin serta
perkolasi

Ec = ( 1 – Ld ) ( 1 – LS )
Ld = fraction of depth percolation (kehilangan air
karena perkolasi)
LS = fraksi/prosentase kehilangan air krn pengaruh
evaporasi dan angin (%)

9. The Average depth of deep Percolation


(rata-rata kedalaman perkolasi)

Ld = 1 - E
Ld = fraction of depth percolation
E = Water Storage Coeffisient (dari table tergt
harga Uniformity Coefficient (Ucc))

Adequacy of Irrigate (a)


Adalah : tingkat kecukupan air untuk irigasi
(secara prinsip harus lebih besar dari net irrigation
requirement)

10
2/20/2021

Kategori Ucc dan a :

File crops Ucc = 80% a = 75%


Orchads (buah-buahan) Ucc = 70% a = 50%
Specialty crops Ucc = 85% a = 90%

10. Pengaruh Evaporasi dan Angin

a. Cara Nomogram
Frost and Schwalen, 1955
Cara kerja :
a. RH – temperature -----> di dapat Vapour
pressure deficit
b. Vapour pressure deficit – Nozzle diameter ----->
didapat Pivot A
c. Wind velocity – Nozzle pressure -------> didapat
Pivot B
d. Pivot A – Pivot B -----> didapat precent
evaporation cost (%)

11
2/20/2021

b. Metode Trimmer (1987)

Vapour pressure deficit (es-ea)


( 17,27 T )
( es – ea )= 0,61 exp ---------------  ( 1 – RH )
( T + 237,3 )
(es-ea) = Vapour pressure deficit (kPa)
LS =  1,98 (D) –0,72 + 0,22 (es – ea) 0,63 + 3,6 x 10 –4 (h) 1,16 +
0,14 (U) 0,7 4,2
LS = prosentase pengaruh evaporasi dan angin (%)
D = diameter nozzle (mm)
H = tekanan nozzle saat operasi (kPa)
U = kecepatan angin (m/sec)

11. KEBUTUHAN AIR IRIGASI PANCAR

Total Deplesi (Depletion Total)


Adalah : sisa ketersediaan air dalam tanah untuk
pertumbuhan tanaman
Total Allowed Depletion (TAD)
Adalah : sisa ketersediaan air dalam tanah yang
diijinkan untuk pertumbuhan tanaman
TAD = TAM ( MAD ) Df
TAD = Total Allowed Depletion (mm)
TAM = Total Available Moisture (mm/m)
MAD = Management Allowed Depletion (Faction)
Df = Kedalaman akar (m)

12
2/20/2021

12. Interval Irrigation

Adalah : interval pemberian air irigasi pancar


selama Tday (hari), hal ini untuk merencanakan
jadwal pemindahan pipa lateral

Ti = TAD / Etcrop

Ti = Tday = Interval Irrigation (day atau hari)


TAD = Total Allowed Depletion (mm)
Etcrop = Evapotransprirasi potensial atau Peak
Period Crop Water Requirement (mm/day)

13. Kebutuhan Air Irigasi kotor


(Gross depth of Irrigation)

Adalah : kebutuhan air irigasi pancar selama


pemberian pada interval irigasi (Tday) yang sudah
memperhitungkan factor kehilangan karena
evaporasi dan perkolasi (Ec = Application and
Distribution Combination Pattern Efficiency)

13
2/20/2021

Ig = im / Ec, im = ETcrop x Tday


Iq = Gross Depth of Irrigation (mm)
Im = kebut air tanaman selama pemberian
air Tday ETcrop = Evapotranspirasi
Potensial (mm/day)
Tday = Ti = interval pemb air iri / Interval
Irrigation (day)

14. Kebutuhan Air Irigasi Bersih


(Net Irrigation Requirement)

Adalah : kebutuhan air irigasi pancar selama pemberian


pada interval irigasi (Tday) dan Tset (jam/hour) yang
sudah memperhitungkan factor kehilangan karena
evaporasi dan perkolasi (Ec/Application and
Distribution Combination Pattrern Efficiency)
dg = iq / Tset
dg = kebutuhan air tanaman pada irigasi pancar
iq = Gross Depth of Irrigation (mm)
Tset = jadwal pemberian air irigasi pancar dalam
( jam/hari)

14
2/20/2021

15. Perencanaan Nozzle

I. Kriteria Pemilihan Nozzle


Informasi criteria pemilihan nozzle meliputi :
· Rekomendasi Pressure Nozzle (Tabel 7-7)
· Diameter basah siraman (Wetted Diamater,
Tabel 7-8)
· Discharge (debit, Tabel 7-9)
· Average Gross Application Depth (Tabel 7-10)
Caranya :
diameter nozzle ----> debit -----> dengan berdasarkan jarak
lateral & pipa utama ------> dapat ditentukan average gross
application depth.

Caranya :

diameter nozzle ----> debit -----> dengan


berdasarkan jarak lateral & pipa utama ------>
dapat ditentukan average gross application depth.

15
2/20/2021

16. Gross Application Rate (dg’)

Adalah : besarnya air per jam yang harus keluar


dari nozzle yang menyirami lahan untuk
pertumbuhan tanaman, didekati dengan kebutuhan
air irigasi pancar selama pemberian apada interval
irigasi (Tday) dan Tset (jam/hour) yang sudah
memperhitungkan factor kehilangan karena
evaporasi dan perkolasi (Ec/Application and
Distribution Combination Pattern Efficiency ) dq’ 
dg

Average gross application depth (Tabel 7-10) :

Caranya :
diameter nozzle ----> debit -----> dng berdsrkan
jarak lateral & pipa utama ----> dapat ditentukan
average gross application depth dg’  dg

dq’  dg = iq / Tset

dg = kebutuhan air tanaman pada irigasi pancar


selama interval pemberian air irigasi
jam/hari (Tset), mm/hour
iq = gross Depth of Irrigation (mm)
Tset = jadwal pemberian air irigasi pancar dalam
jam/hari

16
2/20/2021

17. Net Application Rate (Dn)

Adalah : besarnya air per jam yang keluar dari


nozzle yang menyirami lahan untuk pertumbuhan
tanaman setelah memperhitungkan factor
kehilangan air karena evaporasi dan kecepatan air.
Dn = da = dg’ (1 - LS) bila perkolasi tidak
terjadi
Dn = da = dg’ (1 - Ec) bila perkolasi terjadi
Dn = net Application Rate
dg’ = Gross Application Rate (cm/hour)
LS = kehilangan air siraman karena evaporasi
kecepatan angin (fraksi, %)

18. Jarak Sprinkler

Jarak Sprinkler (Sprinkler Spacing )


No. Wind Speed (km/hour) Si/Dw
Sm/Dw
1 0–8 0,60 0,65
2 8 – 16 0,50 0,50
3 > 16 0,35 0,50

SI = Jarak lateral (m)


Sm = Jarak pipa utama / mainline (m)
Dwet = Dw = Diamater Siraman (m)

17
2/20/2021

19. Debit Nozzle Seluruh System


(Sprinkler Nozzle Discharge)

Dq x Sl x Sm
q = ------------------
360
dg = Gross Application Rate (cm/hour)
q = debit nozzle (l/sec)
Sl = jarak lateral (m)
Sm = jarak pipa utama / mainline (m)

20. Kebutuhan air irigasi untuk seluruh area


(Continous Flow Rate Requirement atau Q)
ig x A
Q = 2,778 -----------------
Ti x Tset
Q = Continous Flow Rate Requirement (l/sec)
Iq = Gross Depth of Irrigation (mm)
A = Total Irrigated area (ha)
Ti = Nop = Tday=Interval Irrigation (day atau
hari)
Tset = jadwal pemberian air irigasi pancar dalam
jam/hari

18
2/20/2021

21. PERENCANAAN SISTIM DISTRIBUSI


IRIGASI SPRINKLER
(Distribution Systim Design Irrigation)
1.Perencanaan Pipa Lateral

a. Perenc.tinggi tekan maks


b. Perenc. Hidrolika pipa lateral
- Actual kehilangan tinggi
- Kehilangan tinggi krn gesekan
- Equivalent Head Loss

2. Perencanaan Pipa Utama

a. Tekanan di pipa utama


b.Tekanan kritis di pipa utama
c. Tekanan Dinamik

19
2/20/2021

22. Perencanaan pipa lateral


(Lateral System Design)
Kehilangan Tinggi Tekan Maksimum yang Diijinkan
(Maximum Allowable Headloss Due To Friction)
  (Ha) – (Hc) 
HL = -----------------------------
L
HL = kehilangan tinggi tekan maksimum yang diijinkan,
friction (m/m)
 = beda tekanan maksimum yang diijinkan, fraction
Ha = tekanan nozzle rencana (m)
Hc = penurunan elevasi antara dua sprinkler
L = jarak dua sprinkler

23. Perencanaan Hidrolika Pipa Lateral

Kriteria perencanaan adalah :


Fraksi kehilangan tinggi yang diijinkan harus
dibandingkan dengan actual kehilangan tinggi di lateral.

Perhitungan actual kehilangan tinggi di pipa lateral


mempunyai syarat :
•Sprinkler terletak satu permukaan (selevel) di Pipa
lateral
•Debit perencanaan yang keluar di masing-masing
nozzle sama
•Total debit di lateral adalah debit yangmelalui nozzle.

20
2/20/2021

24. Aktual Kehilangan Tinggi (H1-ac)

(H L-ac) = F (HL-P)

(H L-ac) = actual kehilangan tinggi (m/m)


F = factor gesekan (friction factor) krn
adanya penurunan debit lateral, fraction
(HL-P) = equivalent head losses / kehilangan tinggi
equivalent (m/m) hf/L

25. Kehilangan Tinggi karena Gesekan

Rumus Hazen – Williams :


( Q / C ) 1,852
hf = k. L ------------------- 
D 4,87
hf = kehilangan tinggi karena gesekan
k = factor konversi
L = panjang pipa
Q = debit
C = koefisien friction dari Hazen – William
D = diameter pipa

21
2/20/2021

26. Equivalent Head Losses (HL-p)

Adalah : factor penurunan debit di pipa lateral


The Christiansen Friction Factor (F)
1 1 ( m-1 )0,5
F = --------- + ------------- + ------------
m +1 2N 6 N2
N = Jumlah Sprinkler (Nozzle) sepanjang lateral
M = factor exponen
Metode Scobey m = 1,9
Metode Hazen-William m = 1,852
Metode Darcy-Weisbach m=2
Hal tersebut dapat menggunakan table 7 – 12

27. PERENCANAAN HIDROLIKA PIPA


UTAMA

Kebutuhan tekanan di pipa utama

Hm = Ha +  0,75 ( Hf + He ) + Hr  x 9,807
Hm = tek yg dibutuhkan di pipa utama (kPa/m)
Ha = tekanan operasi nozzle rencana (m)
Hf = totkehil tinggi krn gesekn di pipa lateral (m)
He = peningkatan el.di pipa lateral dr inlet ke
posisi critical sprinkler (m)
0,75= factor konstanta krn pengaruh tek rata-
rata saat operasi di pipa lateral
Hr = tinggi sprinkler (m)

22
2/20/2021

28. Tekanan kritis di pipa utama


(Critical Pressure Requirement On
Main Line)

Hi = Hn + h f-in + H c-in + Hv-in


Hi = kebutuhan tekanan di titik I (m)
Hn = kebutuhan tekanan di titik n (m)
h f-in = kehilangan tinggi karena gesekan
dari titik i ketitik n (m)
Hc-in= peningk elev. head dr ttk i ke ttk n (m)
Hv-in = pening velocity head (v2 / 2g) dr titik I ke
titik n (m)

29. Tekanan Dinamik (The Dynamic Head)

Adalah : tekanan yang dibutuhkan untuk perencanaan


pemilihan pompa
TDHi = Hi + hf-pn + H c-sn + Hf-s + vi 2/ 2g

TDHi = total dynamic head requirement for point i (m)


Hi = pressure head requirement at point i (m)
hf-pn = friction headloss from the pump ti point I (m)
H c-sn = increase in elevation head from level of water
source to point I (m)
Hf-s = friction headloss on suction side of pump (m)

23

Anda mungkin juga menyukai