Anda di halaman 1dari 14

BAB II

KEBUTUHAN AIR IRIGASI

2.1 Umum

Yang dimaksud dengan kebutuhan tanaman terhadap air meliputi :

1. Kebutuhan air pada masa pengolahan lahan.


2. Penggantian lapisan air.
3. Air yang diperlukan tanaman dalam masa pertumbuhan.
4. Air yang terserap oleh tanah (perkolasi).
5. Air yang hilang karena penguapan (Evaporasi).

Perkiraan banyaknya air yangd iperlukan untuk daerah irigasi didasarkan pada faktor-faktor
sebagai berikut :

1. Jenis Tanaman
2. Jenis Tanah
3. Cara Pemberian Air
4. Cara Pengolahan Tanah
5. Besarnya Curah Hujan
6. Waktu Penanaman
7. Iklim
8. Pemeliharaan Saluran dan Bangunan

2.2 Kebutuhan Bersih Air di Sawah

Banyaknya air yang dibutuhkan pada masa pertumbuhan padi, dapat dihitung dengan
persamaan 2.1 berikut :
1
NFR=Etc + P−R eff +WLR (2.1)

Dimana :

Etc = Penggunaan komsumtif tanaman (mm/hari).

P = Perkolasi (mm/hari).

Reff = Curah hujan efektif (mm/hari).

WLR = Water Layer Replacement / Tinggi penggantian lapisan air (mm/hari).

Sedangkan kebutuhan air pada masa pertumbuhan palawija, dapat dihitung dengan
persamaan 2.2 berikut :

NFR=Etc + P−R eff (2.2)

Satuan NFR adalah : liter/detik/ha

Dan jumlah air yang harus diambil dari sumbernya dapat dihitung dengan persamaan 2.3
berikut :
10
NFR 2 l
Q= x 10000 m ( ) (2.3)
eff det
Dimana :

Q = Jumlah air yang harus diambil untuk 1 m2 lahan

eff = Efisiensi jaringan irigasi (± 65 %).

2.3 Penggunaan Komsumtif Tanaman (Etc)

Penggunaan komsumtif air oleh tanaman diperkirakan berdasarkan metode perkiraan


empiris, dengan menggunakan data iklim dan koefisien tanaman pada tahap pertumbuhan, seperti
dinyatakan dalam persamaan 2.4 berikut :

Etc=Kc x Eto (2.4)

Dimana :

Kc = Koef. Tanaman seperti pada table 2.1 dan 2.2

Eto = Evaporasi Potensial (mm/hari)

Eto=c x {W x Rn+ ( 1 – w ) x f (u)(en – ed ) }


Dimana :

c = Faktor koreksi terhadap perbedaan suhu antara siang dan malam

W = Faktor koefisien temperatur

Rn = Radiation Net

f(u) = Fungsi kecepataan angin

en = Vapour pressure solutation (tekanan uap air max)

ed = Actual vapour pressure (tekanan uap air sebenarnya)

Tabel 2.1, Koefisien tanaman (Kc) untuk padi (berdasarkan Prosida dan FAO) dan untuk kedelai.

Padi
Periode Prosida FAO
Tengah Kedelai
Bulanan Bibit Bibit Bibit Bibit
Biasa Unggul Biasa Unggul
1 1.2 1.2 1.1 1.1 0.5
2 1.2 1.27 1.1 1.1 0.75
3 1.32 1.33 1.1 1.05 1.0
4 1.4 1.30 1.1 1.05 1.0
5 1.35 1.30 1.05 0.95 0.82
6 1.24 0 0.95 0 0.45
7 1.12 - - - -
8 0 - - - -
Sumber : Buku Irigasi dan Bangunan Air, Penerbit Gunadarma : 44-45

11
Tabel 2.2, Skema koefisien tanaman (Kc) untuk padi bibit biasa prosida.

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

Kc1 Lp 1.2 1.2 1.32 1.4 1.35 1.24 1.12 0 - - -

Kc2 - Lp 1.2 1.2 1.32 1.4 1.35 1.24 1.12 0 - -

Kc3 - - Lp 1.2 1.2 1.32 1.4 1.35 1.24 1.12 0 -

Kc Lp Lp Lp 1.24 1.317 1.36 1.33 1.24 0.79 0.37 0 0

Keterangan :

Lp = Land preparation (Penyiapan Lahan)

2.4 Perkolasi

Perkolasi adalah gerakan air sampai ke bawah dari zona tak jenuh (antara permukaan tanah
sampai ke bawah permukaan air tanah) ke dalam daerah jenuh (daerah di bawah permukaan air
tanah) (Soemarto, 1986: 80).

Daya perkolasi (Pp) adalah laju perkolasi maksimum yang dimungkinkan dan besarnya
dipengaruhi kondisi tanah dan muka air tanah perkolasi terjadi saat daerah tak jenuh mencapai
daya medan (field capacity).

Besarnya perkolasi dipengaruhi oleh beberapa faktor:

1. Tekstur Tanah
2. Permeabilitas
3. Tebal lapisan tanah bagian atas
4. Tebal permukaan air tanah

Harga perkolasi untuk berbagai jenis tekstur tanah dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut :

Tabel 2.3, Harga perkolasi untuk berbagai tekstur tanah

Perkolasi
No. MacamTanah
(mm/hari)
1 Tanah Porous (Sandy Loam) 3-6
2 Lempung Sedang (Loam) 2-9
3 Liat Berat (Clay) 1-2
Sumber : Hidrologi Teknik, Soemarto, 1986 : 80

2.5 Curah Hujan Efektif (Reff)

Curah hujan efektif adalah curah hujan yang diharapkan akan jatuh selama masa
pertumbuhan tanaman sampai masa panen yang dapat digunakan untuk memenuhi air konsumtif.
Untuk standar Indonesia curah hujan efektif dibuat dalam ½ bulan.

1
Reff =70 % x x R1 (2.5)
15 2
bulan

Dimana :

12
Reff = Curah hujan efektif (mm/hari)

R1/2bulan = Curah hujan min tengah bulan = ½ bulan

Tabel 2.4, Perhitungan curah hujan efektif berdasarkan curah hujan tengah bulanan.
Curah hujan
Bulan tengah bulanan Reff (mm/hari)
(mm)
Januari 26,4 1,232
Februari 33,6 1568
Maret 50,4 2,325
April 9,6 0,448
Mei 21,6 1,008
Juni 14,4 0,672
Juli 10,8 0,504
Agustus 18 0,840
September 48 2,240
Oktober 96 4,480
November 120 5,600
Desember 72 3,360

Dimana :

1
Reff =70 % x x cura h h ujantenga h bulanan
15
1
Reff =70 % x x 72=3,360
15

2.6 Penggantian Lapisan Air/Water Layer Replacement (WLR)

Penggantian lapisan air erat hubungannya dengan kesuburan tanah. Beberapa saat setelah
penanaman, air yang digenangkan di permukaan sawah akan kotor dan mengandung zat yang
tidak lagi diperlukan tanaman, bahkan akan merusak. Air genangan ini perlu dibuang agar tidak
merusak tanaman di lahan. Saat pembuangan lapisan genangan, sampah-sampah yang ada di
permukaan air akan tertinggal, demikian pula lumpur yang terbawa dari saluran pengairan. Air
genangan yang dibuang perlu diganti dengan air yang bersih.

Adapun ketentuan-ketentuan dalam Water Layer Replacement (WLR) adalah sebagai


berikut :

1. WLR diperlukan saat terjadi pemupukan maupun penyiangan, yaitu 1-2 bulan dari
transplating.
2. WLR = 50 mm (diperlukan penggantian lapisan air, diasumsikan = 50 mm, hal itu sesuai
dengan KP bagian penunjang.
3. Jangka waktu WLR = 1,5 bulan (selam 1,5 bulan air digunakan untuk WLR sebesar 50 mm)

Jadi keseluruhan penggantian kebutuhan air tambahan adalah 50 mm/15 hari atau 3.3
mm/hari dalam jangla waktu 1.5 bulan. Skema pemberian air WLR dapat dilihat pada tabel
berikut.

13
Tabel 2.5, Tabel penggantian lapisan air

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4


 
1 2 1 2 1 2 1 2
WLR 1 Lp - - 3,3 - 3,3 - -
WLR 2 - Lp - - 3,3 - 3,3 -
WLR 3 - - Lp - - 3,3 - 3,3
WLR Lp Lp Lp 1,1 1,1 2,2 1,1 1,1

2.7 Kebutuhan Air Selama Pengolahan Lahan

Selama jangka waktu pengolahan lahan diberikan air dalam jumlah yang berbeda dengan
air yang diberikan pada pertumbuhan tanaman yaitu :
NFR=Lp−Reff (2.6)
M x ek
Lp= (2.7)
ek −1

Dimana :
M = Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi/perkolasi
M = Eo + P
Eo = Evaporasi air terbuka (1,1. Eto)
M xT
k =
s
T = Jangka waktu penyiapan lahan (45 hari)
s = Air yang dibutuhkan untuk penjenuhan/presturation (± 50 mm)
= 250 mm + 50 mm = 300 mm (Untuk T = 45 hari)
e = 2,718282

Dan jumlah air untuk masa pengolahan lahan yang harus diambil dari sumbernya :
NFR 2 l
Q= x 10000 m ( ) (2.8)
eff det
Dimana :
Q = Jumlah air yang harus diambil untuk 1 m2 lahan
eff = Efisiensi jaringan irigasi (± 65%)

Selama pengolahan lahan, air diperlukan untuk :

1. Menjenuhkan tanah daerah akar tanaman.


2. Penggenangan permukaan tanah dengan tinggi air tertentu.
3. Mengganti kehilangan air akibat evaporasi.
4. Mengganti kehilangan air akibat perkolasi.

2.8 Efisiensi Irigasi

Kehilangan air di petak sawah saluran irigasi sangat sulit untuk diperhitungkan.
Kehilangan air ini adalah diakibatkan oleh adanya perembesan air di saluran, kebocoran dan
penguapan yang terjadi selama air mengalir di petak dan air yang tergenang di petak sawah.

14
Perhitungan kehilangan air sulit diperhitungkan, karena itu sebagai pendekatan kehilangan
air diperkirakan besarnya sekitar 35 % sehingga efisiensi di jaringan irigasi hanya sekitar 65 %
saja, yaitu :

1. Efisiensi di sawah e1 = 90%


2. Efisiensi di saluran e2 = 80%
3. Efisiensi di operasional e3 = 90%

Jadi, besar efisiensi total keseluruhan adalah :

e = 90% x 80% x 90%

= 0,648 ~ 0,65 = 65%

2.9 Evapotranspirasi (Eto)

Evapotranspirasi merupakan gabungan dari proses penguapan air bebas (evaporasi) dan
penguapan melalui tanaman (transpirasi) (Suhardjono, 1994 : 11).

Transpirasi dan evaporasi dari permukaan tanah bersama-sama disebut evapotranspirasi


atau kebutuhan air (consumtive use). Jika air yang tersedia di dalam tanah cukup banyak, maka
evapotranspirasi disebut evapotranspirasi potensial.

Evapotranspirasi adalah faktor dasar untuk menentukan kebutuhan air dalam rencana
irigasi dan merupakan proses yang penting dalam siklus hidrologi (Sosrodarsono, 1976 : 60).
Data-data yang diperoleh dari stasiun klimatologi adalah letak lintang, temperatur rata-rata
bulanan (t), kelembaban relatif rata-rata bulanan (Rh), kecepatan angin rata-rata bulanan (u),
kecerahan matahari rata-rata bulanan (n/N). Yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Suhu udara rata-rata bulanan (T)


 Kelembabanrelatif rata-rata bulanan (Rh)
 Kecepatan angin rata-rata bulanan (u)
 Kecerahan matahari rata-rata bulanan (n/N)

Besarnya evapotranspirasi potensial dapat dihitung dengan menggunakan metode Penman


(Penman Method). Modifikasi yang telah disesuaikan dengan keadaan daerah Indonesia
(Suhardjono, 1994 : 54) dengan rumus sebagai berikut :

Eto=c x {W x Rn+ ( 1 – w ) x f (u)( en – ed ) } (2.9)

Dimana :

c = Faktor koreksi terhadap perbedaan suhu antara siang dan malam

W = Faktor koreksi temperatur

Rn = Radiation net

f(u) = Faktor kecepataan angin

en = Tekanan uap air di udara pada temperatur rata-rata (m.bar)

ed =Tekanan jenuh uap air di udara (m.bar)

2.9.1 Tekanan Uap Udara (ea, ed)

15
Untuk bulan :

T max +T min 36+16,8


Januari− April ,T 1= = =26,4 ° c
2 2

T max +T min 33,6+16,32


Mei− Agustus ,T 2= = =24,96 ° c
2 2
T max +T min 28,8+14,4
September−Desember ,T 3= = =21,6 ° c
2 2
Menggunakan rumus :

o
e ( T ) =0,6108 exp
[ 17,27 T
T +237,3 ]
Dan
o o
e ( Tmax ) + e (Tmin)
ea=
2
Dimana :

e°(T) = tekanan uap jenuh pada temperatur udara T (kPa)

T = temperatur udara (°c)

ea = tekanan uap jenuh (kPa)

e°(Tmax) = tekanan uap jenuh pada temperatur udara maksimum (kPa)

e°(Tmax) = tekanan uap jenuh pada temperatur udara minimum (kPa)

Diperoleh :

o
e ( T 1 ) =0,6108 exp
[ 17,27 x 26,4
26,4+ 237,3 ]=1,056

e o ( T 2 ) =0,6108 exp [ 17,27 x 24,96


24,96+ 237,3 ]
=1,003

o
e ( T 3 ) =0,6108 exp
[ 17,27 x 21,6
21,6+ 237,3 ]= 0,880

Maka :

1,056 ( 36 ) +1,056(16,8)
Januari− April , ea1= =27,88 mbar
2

1,003 ( 33,6 ) +1,003(16,32)


Mei− Agustus , ea2= =25,03 mbar
2

0,880 ( 28,8 )+ 0,880(14,4)


September−Desember ,ea 3= =19,01 mbar
2

16
R hmax – R hmin
R h=
2
72 %+ 22,8 %
R h= =47,4 %
2
R h x ea
Maka, ed =
100 %
Untuk bulan :

47,4 % x 27,88
Januari− April , ed 1= =13,30 mbar
100 %
47,4 % x 25,03
Mei− Agustus , ed 2= =11,94 mbar
100 %
47,4 % x 19,01
September−Desember ,ed 3 = =9,07 mbar
100 %
Sehingga untuk bulan :

Januari− April , ea1−ed 1=27,88−13,30=14,58 mbar

Mei− Agustus , ea2−ed 2=25,03−11,94=13,04 mbar

September−Desember ,ea 3−ed 3 =19,01−9,07=9,94 mbar

2.9.2 Fungsi Kecepatan Angin [f(u)]

Kecepatan angin pada ketinggian 4 m diatas permukaan tanah (u) Un :

()
0,15
2
u=Un
h
Dimana :

Un = kecepatan angin pada ketinggian h diatas permukaan tanah

Karena pada ketinggian h = 4 m, maka Un = 2,4 m/det, sehingga :

()
0,15
2
u=2,4 =2,16 m/det ²=186,624 km/hari ²
4
Fungsi kecepatan angin :

u
f ( u )=0,27 x (1+ )
100
Maka :

f ( u )=0,27 x 1+( 186,624


100 )
=0,774 km/h ari=6,656 mm/det ²

2.9.3 Faktor koreksi terhadap temperatur

Faktor koreksi terhadap temperatur :

17
w= ( Δ+Δ γ ) (2.10)

Dimana :

Δ = sudut dari kurva hubungan antara tekanan uap air dengan temperatur

Δ=33,86 { 0,05904(0,00738 x T +0,8072) −0,0000342 }


7
(2.11)

Untuk bulan :

Januari− April , Δ1=33,86 {0,05904(0,00738 x 26,4 +0,8072)7−0,0000342 }

Januari− April , Δ1=2,027

Mei− Agustus , Δ2=33,86 {0,05904(0,00738 x 24,96+0,8072) −0,0000342 }


7

Mei− Agustus , Δ2=1,880

September−Desember , Δ 3=33,86 { 0,05904(0,00738 x 21,6+ 0,8072) −0,0000342 }


7

September−Desember , Δ 3=1,574

Latent heat, e=595−(0,51 x T )

Tekanan atmosfir, Pa=1013−0,1055 x E

Dimana :

E = elevasi dari permukaan air laut

Konstanta Psuhometrik :

0,0386 Pa
γ= (2.12)
e
Untuk bulan :

0,0386 (1013−0,1055 x 1220)


Januari− April , γ 1= =0,0586 0,586
595−(0,51 x 26,4)

0,0386 (1013−0,1055 x 1220)


Mei− Agustus , γ 2= =0,0585 0,585
595−(0,51 x 24,96)

0,0386(1013−0,1055 x 1220)
September−Desember , γ 3= =0,0583 0,584
595−(0,51 x 21,6)

Sehingga, faktor koreksi temperatur (w) untuk bulan :

Januari− April , w1= ( 2,027+0,586


2,027
)=0,776
Mei− Agustus , w2= ( 1,880+0,585
1,880
)=0,762
18
September−Desember , w3= ( 1,5741,574
+0,584 )
=0,729

2.9.4 Net Radiation (Rn)

Net Radiation dapat dihitung dengan rumus :

Rn=Rns−Rnl (2.13)

Dimana :

Rns = Radiasi gelombang pendek netto

T = Radiasi gelombang panjang netto

Rns= (1−α ) x Rs (2.14)

Rn=f (T ) x f (ed ) x f ( n/ N) (2.15)

Dimana :

Rs = (0,25 + 0,50 x n/N) x Ra

= ( γ x σ Tk ) x ( 0,34−0,044 √ ed ) x (0,1+0,9 n/ N )
4
Rnl

f(T) = fungsi suhu (tabel 2.5)

f(ed) = fungsi tekanan uap = 0,34−0,044 √ ed

f(n/N) = fungsi kecerahan = 0,1+0,9 n /N

α = koefisien pantul permukaan diasumsikan = 0,25

n = lamanya penyinaran matahari/hari = 8 jam/hari

N = kemungkinan penyinaran matahari maksimum.

Ra = Total radiasi yang diperoleh dari lapisan atas atmosfir.

Seterusnya akan dilakukan perhitungan nilai Ra dengan menggunakan posisi kordinat daerah
Kabupaten Toba Samosir yang terletak di koordinat : 02°28'20 LU dan 99°15'10 BT.

Maka diperoleh nlai Ra adalah :

Tabel 2.6, Nilai Ra berdasarkan posisi 02°28'20 LU dengan cara interpolasi.

Agus
Latitude Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Sept Okt Nov Des
t
14,3 15,0 15,5 15,4 14,9 14,4 14,6 15,3 15,1 14,5 14,1
04° 15,10
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
02°28'2 14,6 15,2 15,5 15,3 14,6 14,2 14,3 15,3 15,2 14,7 14,3
14,95
0 1 3 8 2 7 5 7 0 5 3 3
14,7 15,3 15,6 15,3 14,6 14,2 14,3 15,3 15,3 14,8 14,4
02° 14,90
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19
02 ° 28 ' 20−02°
Contoh perhitungan : Jan=14,7+ x ( 14,3−14,7 )=14,61
04 °−02°
Mencari nilai N :

Dilakukan perhitungan nilai N dengan menggunakan posisi kordinat daerah Kabupaten Toba
Samosir yang terletak di koordinat : 02°28'20 LU dan 99°15'10 BT.

Tabel 2.7, Nilai N berdasarkan posisi 02°28'20 LU dengan cara interpolasi.

Latitude Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agust Sept Okt Nov Des
05° 11,80 11,90 12,00 12,20 12,30 12,40 12,30 12,30 12,10 12,00 11,90 11,80
02°28'20 11,90 11,95 12,00 12,10 12,15 12,20 12,15 12,15 12,05 12,00 11,95 11,90
00° 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00

Mencari nilai Rs :

Untuk mencari nilai Rs dapat dihitung dengan persamaan :

Rs= ( 0,25+0,50 x n /N ) Ra
Dimana :

n = 8 jam/hari

Maka untuk posisi koordinat Kabupaten Toba Samosir :

02°28'20 LU dan 99°15'10 BT.

Tabel 2.8, Nilai Rs berdasarkan posisi 02°28'20 LU

Bulan N n/N Ra Rs
Januari 11,90 0,672 14,61 8,563
Februari 11,95 0,669 15,23 8,905
Maret 12,00 0,667 15,58 9,088
April 12,10 0,661 15,32 8,894
Mei 12,15 0,658 14,67 8,497
Juni 12,10 0,661 14,25 8,273
Juli 12,15 0,658 14,37 8,323
Agustus 12,15 0,658 14,95 8,659
September 12,05 0,664 15,3 8,904
Oktober 12,00 0,667 15,25 8,896
November 11,95 0,669 14,73 8,613
Desember 11,90 0,672 14,33 8,399

2.9.5 Faktor Koreksi (c)

Berdasarkan data yang diperoleh, Rhmax = 60% dan Rs telah dihitung serta diasumsikan :

Kecepatan angin siang Uday


= =1
kecepatan angin malam Unight
Dimana Uday = 1,08 m/det. Maka dari tabel diperoleh :

20
Tabel 2.9, Nilai Uday untuk Rhmax 30% sampai 90%

  Rhmax 30 % Rhmax 60% Rhmax 90%


Rs
(mm/day 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12
)
Uday
Uday/Unight = 1,0
(m/det)
0 0,86 0,90 1,00 1,00 0,96 0,98 1,05 1,05 1,02 1,06 1,10 1,10
3 0,64 0,71 0,82 0,89 0,78 0,86 0,94 0,99 0,85 0,92 1,01 1,05

Dari tabel dapat diperoleh :

Tabel 2.10, Mencari nilai Uday = 1,08 m/det untuk Rhmax 72%

  Rhmax 72%
Rs
(mm/day 3 6 9 12
)
Uday
Uday/Unight = 1,0
(m/det)
0 0,972 0,989 1,062 1,062
1,08 ? ? ? ?
3 0,792 0,873 0,951 0,999

Sehingga untuk Uday = 1,08 m/det, dengan interpolasi diperoleh :

Rs=3 mm/day , c=0,972+ ( 1,08−0


3−0 )
x ( 0,792−0,972 )=0,907

Rs=6 mm/day , c=0,989+ ( 1,08−0


3−0 )
x ( 0,873−0,989 ) =0,947

Rs=3 mm/day , c=1,062+ ( 1,08−0


3−0 )
x ( 0,951−1,062 )=1,022

Rs=3 mm/day , c=1,062+ ( 1,08−0


3−0 )
x ( 0,999−1,062 ) =1,039

21
Maka diperoleh :

Tabel 2.11, Nilai Uday = 1,08 m/det untuk Rhmax 72%

  Rhmax 72%
Rs
(mm/day 3 6 9 12
)
Uday
Uday/Unight = 1,0
(m/det)
0 0,972 0,989 1,062 1,062
1,08 0,907 0,947 1,022 1,039
3 0,792 0,873 0,951 0,999

Untuk nilai c dengan Rs tiap bulannya :

Januari, c=0,947+ ( 8,563−6


9−6 )
x ( 1,022−0,947 )=1,011

Februari , c=0,947+ ( 8,905−6


9−6 )
x ( 1,022−0,947 ) =1,019

Maret , c=1,022+ ( 9,088−9


12−9 )
x ( 1,039−1,022 )=1,039

April , c=0,947+ ( 8,894−6


9−6 )
x ( 1,022−0,947 )=1,019

Mei , c=0,947+ ( 8,497−6


9−6 )
x ( 1,022−0,947 )=1,009

Juni, c=0,947 + ( 8,273−6


9−6 )
x ( 1,022−0,947 )=1,004

Juli , c=0,947+ ( 8,323−6


9−6 )
x ( 1,022−0,947 ) =1,005

Agustus, c=0,947+ ( 8,659−6


9−6 )
x ( 1,022−0,947 )=1,013

September , c=0,947+ ( 8,904−6


9−6 )
x ( 1,022−0,947 )=1,020

Oktober , c=0,947+ ( 8,896−6


9−6 )
x ( 1,022−0,947 )=1,022

November , c=0,947+ ( 8,613−6


9−6 )
x ( 1,022−0,947 )=1,012

Desember , c=0,947+ ( 8,399−6


9−6 )
x ( 1,022−0,947 )=1,007

22
Tabel 2.12, Nilai c dengan Rs tiap bulannya.

Bulan Rs Rns c
Januari 8,563 6,422 1,011
Februari 8,905 6,679 1,019
Maret 9,088 6,816 1,039
April 8,894 6,671 1,019
Mei 8,497 6,373 1,009
Juni 8,273 6,205 1,004
Juli 8,323 6,242 1,005
Agustus 8,659 6,494 1,013
September 8,904 6,678 1,02
Oktober 8,896 6,672 1,022
November 8,613 6,460 1,012
Desember 8,399 6,299 1,007

Tabel 2.13, Nilai Eto setiap bulan.

(1-w) * Eto
Rn f(u) ea-ed w x Rn
Bulan c w 1-w f(u) * (mm/hari
(mm/hari) (km/hari) (m.bar) (mm/hari)
(ea-ed) )
Januari 1,011 0,776 4,352 0,224 0,522 6,625 3,377 0,775 4,198
Februari 1,019 0,776 4,616 0,224 0,522 6,625 3,582 0,775 4,439
Maret 1,039 0,776 4,761 0,224 0,522 6,625 3,694 0,775 4,643
April 1,019 0,776 4,630 0,224 0,522 6,625 3,593 0,775 4,450
Mei 1,009 0,762 4,426 0,238 0,522 5,326 3,372 0,662 4,070
Juni 1,004 0,762 4,251 0,238 0,522 5,326 3,239 0,662 3,916
Juli 1,005 0,762 4,295 0,238 0,522 5,326 3,273 0,662 3,954
Agustus 1,013 0,762 4,547 0,238 0,522 5,326 3,465 0,662 4,180
September 1,02 0,729 4,499 0,271 0,522 7,951 3,280 1,125 4,493
Oktober 1,022 0,729 4,485 0,271 0,522 7,951 3,270 1,125 4,491
November 1,012 0,729 4,265 0,271 0,522 7,951 3,109 1,125 4,285
Desember 1,007 0,729 4,097 0,271 0,522 7,951 2,986 1,125 4,140

23

Anda mungkin juga menyukai