Sumber: FAO Guideline for Crop Water Requirements (Ref. FAO, 1977)
3. Perkolasi dan rembesan
• Perkolasiinidipengaruhiantaralain oleh:
a. Tekstur tanah, tanah dengan tekstur halus
mempunyai angka perkolasi yang rendah,
sedangkan tanah dengan tekstur yang kasar
mempunyai angka perkolasi yang besar.
b. Permeabilitas tanah
c. Tebal lapisan tanah bagian atas, makin tipisl
apisan tanah bagian atas ini makin rendah/keci
langka perkolasinya.
• Perkolasi ini dapat dibedakan menjad idua, yaitu perkolasi
vertikal dan horizontal. Menurut hasil penelitian dilapangan,
perkolasi vertikal lebih kecil dari pada perkolasi horizontal,
angkanya berkisar antara 3 sampai 10 kali, hal ini terutama
untuk sawah-sawah dengan keadaan lapangan yang
mempunyai kemiringan besaryai tusawah-sawah dengan
teras-teras.
• Akan tetapi perkolas ihorizontal ini, masih dapat
dipergunakan lagi oleh petaksawah dibawahnya sehingga
perkolasi horizontal tidak diperhitungkan sebagai
kehilangan.
• Di Jepang menurut hasil penelitian
dilapangan, angka-angka Perkolasi untuk
berbagai jenis tanah disawah dengan lapisan
tanah bagian atas(top soil) lebih tebal dari 50
Cm adalahsebagaiberikut(Rice Irrigation in
Japan, OTCA 1973)
Tabel(4) angka-angka Perkolasi untuk berbagai jenis tanah disawah dengan lapisan tanah bagian
atas(top soil) lebih tebal dari 50 Cm adalah sebagai berikut(Rice Irrigation in Japan, OTCA 1973)
• Sedangkan Pemerintah Indonesia telah
membuats tandar pemakaian angka perkolasi
seperti disajikan dalam tabel berikut
Tabel(5) Tingkat perkolasi pada berbagai tekstur tanah
Sumber: standarPerencanaanIrigasiKP. 01
• Di Indonesia menurut penelitian dilapangan, angka
perkolasi ini seperti untuk Proyek Irigasi Sempor
adalah0,70 mm/hari. Didaerah daratan pantai utara
pulau Jawa dari percobaan-percobaan yang telah
dilakukan berkisar1 mm/hari. Di NTB digunakan angka
2mm/hari.
• Untuk menentukan besarnya perkolasisecaratepat,
satu satunya cara yang diperlukan adalah dengan
mengadakan pengukuran dilapangan
Penggantian lapisan air (WLR)
• WLR (water layer replacement) adalah penggantian
air genangan disawah dengan air irigasi yang baru
dan segar.
• Penggantian lapisan air dilakukan setelah
pemupukan. Penggantian lapisan air dilakukan
menurut kebutuhan.
• Biasanya dilakukan penggantian lapisan air
sebanyak2 kali masing-masing 50mm atau (3,3
mm/hari) selama1 bulan dan2 bulan setelah
transplantasi.
5. Curah hujan efektif
• Curahhujanefektifjugadapatdihitungdenganme
nggunakanmetodeLog Pearson III
berdasarkandata hujanyang tersedia.
Tabel 6. Contoh perhitungan hujan efektif
HujanSetengahBulanRata-Rata Daerah (Sta.Sengkol, Mangkung, Rambitan)
A. PerhitunganCH Efektif(andalan)
dengancaraBASIC YEAR