Anda di halaman 1dari 36

12.

Analisis Kebutuhan Air Irigasi


dan Rotasi Tanaman
Kebutuhanair untuk tanaman padi
Menentukanbesarkebutuhaanair tanamandisawah,
yang merupakanpenjumlahandarikebutuhanair
untukkeperluan:
• 1.Penyiapanlahan
• 2.PenggunaanKonsumtif 
• 3.Perkolasi
• 4.Penggantian lapisan air
• 5.Evaporasi selama penyiapan lahan
• Besarnya kebutuhan air disawah bervariasi
menurut jenis dan umur tanaman dan
bergantung kepada cara pengolahanlahan
• Besarnyakebutuhanair
disawahdinyatakandalammm/ hari.
1. Penyiapanlahan
• Faktor yang menentukan besarnyak ebutuhan air
untuk penyiapan lahan adalah:
1.Lama waktu penyiapan lahan
2.Jumlahair untuk penyiapan lahan
• Untuk seluruh petak tersier,jangka waktu yang
dianjurkan untuk penyiapan lahan adalah 1,5bulan(45
hari)
• Bila penyiapan lahan terutama dilakukan dengan
peralatanmesin, jangka waktu satu bulan (30 hari)
dapat dipertimbangkan
• Kebutuhanairuntukpengolahanlahan(puddling)
bisadiambil200 mm, iniuntukpenjenuhan(presaturation).
Dan
untukkeperluanpenggenangansawahpadaawaltransplanta
siakanditambahkanlapisanair 50 mm lagi.
• Angka200 m
diatasmengandaikanbahwatanahitutidakditanamiselamale
bihdari2,5 bulan. Jikatanahitudibiarkanberalebihlama lagi,
ambillah250 mm sebagaikebutuhanair
untukpenyiapanlahan.
• Kebutuha nair untuk penyiapan lahan dapat
dihitung dengan rumus Van de Goor dan
Ziljstra(1968) dengan rumus
• IR = kebutuhan air disawah(mm/hr)
• M= Kebutuhanair untuk menggantikanair yg hilang
akibat evaporas idan perkolasi disawahy ang sudah
dijenuhkan(mm/hr)
• Eo= evaporasi air terbuka selama penyiapan
lahan(mm/hr)
• P = perkolasi(mm/hr)
• T = jangka waktu penyiapanlahan(hari)
• S = kebutuhan air untuk penjenuhan sebesar 200mm +
50mm untuk lapisan genangan
Tabel kebutuhan air untuk penyiapan lahan
Tabel(1)

Sumber: Roedy, Soekibat., 2005


2. Penggunaankonsumtif

• Penggunaan konsumtif(consumptive use) adalah


jumlah air yang dipakai untuk proses
evapotranspirasi
• Dihitung dengan rumus:

• Etc = Evapotranspirasicrop (mm/hr)


• Eto= Evapotranspirasipotensial(mm/hr)
• kc= koefisientanaman
ETc
• Evapotranspirasi potensial(Eto) adalah
evapotranspirasi tanaman acuan yang
nilainyadiperolehdenganrumusPenman.
• Koefisien tanaman(kc) adalah harga konversi
untuk mendapatkan nilai Etc (evapotranspirasi
tanaman)
• Besarnya kc dipengaruhi dari jenis, varietas
dan umur tanaman
• Tabel 2 contoh koefisien tanaman padi
berdasarkan tabel FAO dan Nedeco/Prosida
(Dirjen Pengairan, Bina Program PSA 010,
1985)
Tabel 3. Harga koefisien tanaman palawija berdasarkan FAO (Ref. FAO,
1977)

Sumber: FAO Guideline for Crop Water Requirements (Ref. FAO, 1977)
3. Perkolasi dan rembesan
• Perkolasiinidipengaruhiantaralain oleh:
a. Tekstur tanah, tanah dengan tekstur halus
mempunyai angka perkolasi yang rendah,
sedangkan tanah dengan tekstur yang kasar
mempunyai angka perkolasi yang besar.
b. Permeabilitas tanah
c. Tebal lapisan tanah bagian atas, makin tipisl
apisan tanah bagian atas ini makin rendah/keci
langka perkolasinya.
• Perkolasi ini dapat dibedakan menjad idua, yaitu perkolasi
vertikal dan horizontal. Menurut hasil penelitian dilapangan,
perkolasi vertikal lebih kecil dari pada perkolasi horizontal,
angkanya berkisar antara 3 sampai 10 kali, hal ini terutama
untuk sawah-sawah dengan keadaan lapangan yang
mempunyai kemiringan besaryai tusawah-sawah dengan
teras-teras.
• Akan tetapi perkolas ihorizontal ini, masih dapat
dipergunakan lagi oleh petaksawah dibawahnya sehingga
perkolasi horizontal tidak diperhitungkan sebagai
kehilangan.
• Di Jepang menurut hasil penelitian
dilapangan, angka-angka Perkolasi untuk
berbagai jenis tanah disawah dengan lapisan
tanah bagian atas(top soil) lebih tebal dari 50
Cm adalahsebagaiberikut(Rice Irrigation in
Japan, OTCA 1973)
Tabel(4) angka-angka Perkolasi untuk berbagai jenis tanah disawah dengan lapisan tanah bagian
atas(top soil) lebih tebal dari 50 Cm adalah sebagai berikut(Rice Irrigation in Japan, OTCA 1973)
• Sedangkan Pemerintah Indonesia telah
membuats tandar pemakaian angka perkolasi
seperti disajikan dalam tabel berikut
Tabel(5) Tingkat perkolasi pada berbagai tekstur tanah

Sumber: standarPerencanaanIrigasiKP. 01
• Di Indonesia menurut penelitian dilapangan, angka
perkolasi ini seperti untuk Proyek Irigasi Sempor
adalah0,70 mm/hari. Didaerah daratan pantai utara
pulau Jawa dari percobaan-percobaan yang telah
dilakukan berkisar1 mm/hari. Di NTB digunakan angka
2mm/hari.
• Untuk menentukan besarnya perkolasisecaratepat,
satu satunya cara yang diperlukan adalah dengan
mengadakan pengukuran dilapangan
Penggantian lapisan air (WLR)
• WLR (water layer replacement) adalah penggantian
air genangan disawah dengan air irigasi yang baru
dan segar.
• Penggantian lapisan air dilakukan setelah
pemupukan. Penggantian lapisan air dilakukan
menurut kebutuhan.
• Biasanya dilakukan penggantian lapisan air
sebanyak2 kali masing-masing 50mm atau (3,3
mm/hari) selama1 bulan dan2 bulan setelah
transplantasi.
5. Curah hujan efektif

• Curah hujan efektif adalah curah hujan yang  jatuh


selama masa tumbuh tanaman, yang dapat
digunakan untuk memenuhiair konsumtif tanaman.
• Besarnya curah hujan ditentukan dengan 70% dari
curah hujan rata –rata tengah bulanan dengan
kemungkinan kegagalan 20% (Curah hujan R80 ).
Dengan menggunakan Basic Year dengan rumus:
R80=n/5+1 dengan n adalah periode lama
pengamatan
 Re padi =(R80x70%)/10mm/hari.
 Re tebu =(R80x60%)/10mm/hari.
 Re palawija =(R80x50%)/10mm/hari

• Curahhujanefektifjugadapatdihitungdenganme
nggunakanmetodeLog Pearson III
berdasarkandata hujanyang tersedia.
Tabel 6. Contoh perhitungan hujan efektif 
HujanSetengahBulanRata-Rata Daerah (Sta.Sengkol, Mangkung, Rambitan)
A. PerhitunganCH Efektif(andalan)
dengancaraBASIC YEAR

1. Hujan setengah bulanan rata-rata daerah, dijumlahkan (menjadihujantahunan)


2. Hujan tahunan dirangking dan diber ipeluang
Tabel(8)

• 3. R efektif adalah hujan pada tahun tertentu


dengan probabilitas tertentu. Dapat langsung
diambil (th1994 dan2001) atau diinterpolasi(2001
-1994 dan1995 -1993). Lihat tabel(7)
• 4. Jadi hujan dengan peluang 80% (R80) adalah
seluruh data pada tahun 2001, sedangkan R50
adalah seluruh data tahun 1995
• 5. Hujan efektif padi= 0.7*R80, dan hujan efektif
palawija = 0.7*R50
Efisiensi Irigasi
• Efisien simerupakan persentase perbandingan
antara jumlah air yang dapat digunakan untuk
pertumbuhan tanaman dengan jumlah air
yang dikeluarkan dari pintu pengambilan. Agar
air yang sampai pada tanaman tepat
jumlahnya seperti yang direncanakan, maka
air yang dikeluarkan dari pintu pengambilan
harus lebih besar dari kebutuhan.
• Biasanya Efisiensi Irigasi dipengaruhi oleh
besarnya jumlah air yang hilang
diperjalanannya dari saluran primer, sekunder
hingga tersier.
• − saluran tersier:80%
• − saluran sekunder:90%
• − saluran primer:90%
• Efisiensii rigasitotal (C)= 80%x90%x90%=65%
Ringkasan Langkah-langkah perhitungan
kebutuhan air
• 1.Menentukanbesarnyanilaievapotranspirasidaera
hsetempat, denganmenggunakanmetodePenman,
radiasi, thornwhite, atauyang lain.
• 2.Menentukankoefisientanaman(kc )berdasarkan
berdasarkan tabel FAO atau NEDECO.
• 3.Menentukan penggunaan konsumtif
tanaman(Cu atau ETc),didapatkan dengan cara
mengalikan koefisien tanaman (kc) dengan angka
evapotranspirasi potensial(ETo).
• 3.Menentukan kebutuhan air untuk persiapan
lahan, biasanya ditentukan berdasarkan
kondisi kekeringan lahan serta kebiasaan
petani. Besarnya 200+50 mm untuk genangan,
atau 250 mm utk tanah kering berat/pecah2 +
50mm untuk genangan.
• 4.Selanjutnya dihitung kebutuhan air selama
penyiapan lahan dengan persamaan Van
Goordan Ziljstra atau bacat abel dari KP 01 di
atas.
• 5.Menentukan nilai perkolasi. Nilai perkolasi
untuk daerah NTB (biasanya diambil) sebesar
2,0 mm/hari.
• 6.Menentukan evaporasi selama penyiapan
lahan yang didapatkan dari mengalikan nilai
evapotranspirasi potensial dengan koefisien
1,1.
• 7.Penggantian lapisan air dilakukan sebanyak
2 kali masing-masing 50 mm pada saat
sebulan dan dua bulan setelah transplantasi
(atau3,33mm/hari selama setengah bulan).
• 8.Menentukan hujan efektif R eff dengan
rumus: (0,7 x R 80
)/Jumlahharisetengahbulanan.
−R80 adalahhujandenganprobabilitas80%,
untuktanamanpadi.
−R50 adalahhujandenganprobabilitas50%
untuktanamanpalawija
• 9.Menentukan kebutuhan air irigasi disawah yaitu
dengan cara mengurangi total kebutuhan air dengan
hujan efektif untuk tanaman padi/palawija.
• 10.Mengkonversi satuan kebutuhan air disawah dari
mm/hari menjadil/dt/ha dengan cara membagi
kebutuhan air irigasi dengan8,64. (lihatc ontoh hitungan).
• 11.Menentukan kebutuhan air diintake (DR) yaitu dengan
cara membagikan kebutuhan air disawah dengan
efisiensii rigasi. Nilai efisiensi irigasi ke seluruhan adalah
0,65.

Anda mungkin juga menyukai