Anda di halaman 1dari 18

Kuliah ke 5

KEBUTUHAN AIR UNTUK IRIGASI


Faktor-faktor yang menetukan dalam menghitung kebutuhan air

1. Penyiapan lahan (LP = Land Preparation)


2. Penggunaan konsumtif (ETc = Consumtive Use) Urusan
Hidrologi
3. Perkolasi dan rembesan (P = Percolation) Urusan
Hidrologi
4. Penggantian Lapisan Air (WLR = Water Layer WLR minta
ke nisrina
Replacement)
5. Curah Hujan Efektif ( Re = Rainall Efektive) Untuk menyuburkan
tanaman padi
6. Kebutuhan air untuk tanaman di sawah (NFR = Nett
Field Requirement) Kebutuhan air di sawah berasal dari
hujan dan dari debit sungai
7. Efisiensi saluran, e (kehilangan air selama
penggunaan) Perhitungkan di saluran sekunder, primer, dan tersier
• Primer harus kecil hanya 10% = efisiensi 90%
• Sekunder hanya 20% = efisiensi 80%
Ad.1 Penyiapan Lahan (LP = Land Preparation)
Perhitungan kebutuhan air untuk pengolahan tanah (LP)
sebelum penanaman padi dapat dihitung dengan
pendekatan berdasarkan hasil interpolasi yang
dipengaruhi oleh :
 Lamanya waktu pengolahan penyiapan lahan
(T : 30 – 45 hari)
 Jumlah air yang diperlukan untuk penjenuhan
( S : 250 – 300 mm) = 3 m
 Jumlah air akibat kehilangan karena penguapan dan
rembesan, dengan menggunakan rumus :
M = Eo + P, dimana Eo adalah evaporasi air terbuka,
Eo = 1,1 x ETo
3m x 104 meter2 = 3 x 104 m3/ 45 hari x 24 jam x 60 menit x 60 detik = ..... Lt/dt/ha
Ad.2 Penggunaan Konsumtif ( Etc)
Perkiraan kebutuhan air untuk pertumbuhan tanaman
diukur dari penguapan tanaman.
Pada penerapan praktis dapat dihitung dengan
pendekatan perkalian evapotranspirasi potensial (Eto)
dengan koefisien tanaman (kc) dengan rumus:
ETc = ETo x kc
Dimana :
ETc = penggunaan konsumtif
ETo = evaporasi potensial
kc = koefisien tanaman
Lihat di materi kuliah
Hidrologi
Evaporasi Potensial dipengaruhi oleh :
 Temperatur rerata (° C) bulanan/setengah bulanan
 Kelembaban relatif rerata (Relative humadity, %)
 Kecepatan angin (wind velocity, m/det) acuan
setinggi 2 m di atas tanah
 Lamanya penyinaran matahari (Duration o
Radiation, %)
 Kedudukan meridian (Latitude, ..° , ..', .." )
 Koefisien Albedo untuk tanaman acuan
(rerumputan pendek = 0,25)
KOEFISIEN TANAMAN (kc)
Koeisien Tanaman (kc) adalah besaran yang menunjukkan kebutuhan tanaman
akan air untuk pertumbuhan optimal yang besarnya tergantung kepada
tahapan perkembangan tanaman tersebut.

Periode PADI
Tengah NEDECO/PROSIDA FAO KEDELAI
Bulanan Varitas Biasa Varitas Unggul Varitas Biasa Variras Unggul
1 1,20 1,20 1,10 1,10 0,50
2 1,20 1,27 1,10 1,10 0,75
3 1,32 1,33 1,10 1,05 1.00
4 1,40 1,30 1,10 1,05 1.00
5 1,35 1,30 1,10 0,95 0,82
6 1,24 0.00 1,05 0.00 0,45
7 1,12 0,95
8 0.00 0.00
Ad.3 Perkolasi dan Rembesan (P = Percolation)

• Perkolasi atau gerakan aliran air dalam tanah secara


vertikal ke bawah dan kesamping sebenarnya juga
didapatkan dari hasil penelitian di lapangan, sangat
tergantung pada sifat-sifat tanah dan karakteristik
pengolahannya.

• Pada tanah lempung dengan pengolahan yang baik


mempunyai laju perkolasi antar 1-3 mm/hari dan pada
tanah pasiran antara 3-6 mm/hari.
NILAI PERKOLASI
MENURUT TEKSTUR TANAH

NOMOR TEKSTUR TANAH BESARNYA PERKOLASI


(mm/hari)

1 CLAY 1,0 - 1,5

2 SILTY CLAY 1,5 - 2,0

3 SILTY CLAY LOAM 2,0 - 2,5

4 MUDDY CLAY LOAM 2,5 - 3,0

5 SANDY LOAM 3,0 - 6,0


Ad.4 Penggantian Lapisan Air
(WLR = Water Layer Replacement)

 Air untuk penjenuhan tanah adalah meliputi air


yang dibutuhkan untuk penyiapan lahan sebesar
250 mm(Padi 1) dan 200 mm(Padi 2) ditambah
pergantian lapisan air di sawah sebesar 50 mm
sehingga total menjadi 300 mm untuk padi musim
hujan dan 250 mm untuk padi musim kemarau.
Maksud penggantian lapisan air adalah memberi air ke sawah dengan ukuran tinggi
tertentu untuk melakukan kegiatan pemupukan padi di sawah
Penggantian lapisan air di sawah ( Water Layer
Replacement) setinggai 50 mm selama jangka waktu
penyiapan lahan (LP) yaitu:
 Jika LP selama 45 hari maka WLR = 50 mm/45 hari
=1.1 mm/hari.
 Jika LP selama 30 hari makaWLR = 50 mm/30 hari =1.7
mm/hari.
 Nilai WLR tersebut disusun dalam 2 atau 3 tahapan
lama waktu pengolahan tanah dengan selang tiap 15
harian.
Ad.5 Curah Hujan Efektif ( Re = Rainall Efektive)

 Hujan efektif adalah hujan yang betul-betul yang dapat dimanfaatkan


oleh tanaman selama masa pertumbuhannya baik langsung maupun
tidak langsung.

 Secara pendekatan perhitungan dilakukan terhadap data curah hujan


rerata (bulanan/setengah bulan, mm) dari hasil pencatatan statiun
hujan di lokasi daerah Irigasi, yang diolah secara ranking untuk
menentukan urutan andalannya (R-80% untuk tanaman padi dan R-
50% untuk tanaman palawija.

 Kemudian besarnya hujan efektif direkomendasikan sebagai 70% dari


hujan andalan.
Cara menghitung Curah Hujan Effektif (Re)
1. Dari data curah hujan bulanan selama n tahun
diranking dari mulai terkecil ke terbesar
2. Hitung R80 untuk padi dengan rumus n /5 + 1 dan
3. R50 dengan rumus n/2 untuk palawija
4. Sehingga didapat : R-eff = 0.7 x R80 untuk padi,
mm/bulan
5. R-eff = 0.7 x R50 untuk palawija, mm/ hari bulan

Untuk menghitung R 80 – 1/2 bulanan dengan


menggunakan angka pembanding rumus:

R80 – I = AP – I/(AP-I +AP- II) * R 80


R80 – II = AP – II/(AP-I +AP- II) * R 80
Untuk Menghitung R80 – 1/2 bulanan dengan
menggunakan angka pembanding rumus:

Untuk padi
AP -I = R80JAN – (R80JAN – R80DES)/4
AP- II = R80JAN - (R80JAN - R80FEB)/4
R80 – I = AP–I/(AP-I +AP-II) * R80
R80–II = AP -II/(AP-I +AP- II) * R80
Ref JAN-I = 0.70 * R80-I/15
Ref JAN-II = 0.70 * R80-II/15

Untuk palawija
Ref = 0,7 * R50 / Jumlah hari bulan
Ad.6 Menghitung kebutuhan air di sawah dapat
40 mm dihitung dengan rumus sebagai berikut :
m
80 mm NFR = ETc + P – Re + WLR → padi

NFR = ETc – Re → palawija


WLR
0 Keterangan :
ETc = penggunaan air konsumtif, mm
P = kehilangan air akibat Perkolasi, mm/hari
Re = curah hujan effektif, mm.hari
WLR = penggantian lapisan air, mm/hari ntuk periode
Untuk Periode LP, maka rumus yang dipakai
NFR = LP – Re
Besarnya LP dilihat dari tabel kebutuhan air untuk
penyiapan lahan
CONTOH 1 :
PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR
UNTUK PENYIAPAN LAHAN

Berapa besarnya Kebutuhan air untuk penyiapan lahan


selama 45 hari, air yang dibutuhkan untuk penjenuhan S
= 300 mm, Eto = 5,2 mm/hari, curah hujan effektif ( Re)
= 2 mm/hari dan perkolasi (P) = 2 mm/hari
Jawaban :
Eo + P = 1,1 ETo + P = 1,1 x 5,2 + 2 = 7,72 mm/hari
Dari tabel Eo + P , LP = 11,3 mm/hari
NFR = LP – Re = 11,3 – 2 = 9,3 mm/hari
Eisiensi total = (0,8x0,9x0,9) = 0,65
DR = NFR / (0,65 X 8,64) = 1,66 l/det/ha
Hubungan Evaporasi Potensial + Perkolasi dengan Penyiapan Lahan
Untuk Perhitungan Kebutuhan Air

Eo + P T 30 hari T 45 hari
mm/hr S : 250 mm S: 300 mm S : 250 mm S: 300 mm

5,0 11,1 12,7 8,4 9,5


5,5 11,4 13,0 8,8 9,8
6,0 11,7 13,3 9,1 10,1
6,5 12,0 13,6 9,4 10,4
7,0 12,3 13,9 9,8 10,8
7,5 12,6 14,2 10,1 11,1
8,0 13,0 14,5 10,5 11,4
8,6 13,3 14,8 10,8 11,8
9,0 13,6 15,2 11,2 12,1
9,5 14,0 15,5 11,6 12,5
10,0 14,3 15,8 12,0 12,9
10,5 14,7 16,2 12,4 13,2
11,0 15,0 16,5 12,8 13,6
CONTOH 2 :
KEBUTUHAN AIR SETELAH PENYIAPAN LAHAN

Berapa besarnya kebutuhan air disawah apabila


diketahui :
ETo = 4,2 mm/hari, curah hujan effektif ( Re) = 2,5
mm/hari, WLR = 1,1 mm/hari , perkolasi (P) = 2
mm/hari dan kc = 1,08
Jawab :
ETc = kc Eto = 1,08 x 4,2 = 4,536 mm/hari
NFR = ETc + P + WLR - Re
= 4,536 + 2 + 1,1 - 2,5 =5,136 mm/hari
DR = NRF/(0,65x8,64) = 0,915 l/det/ha
Ad.7 Efisiensi Saluran (e)
(kehilangan air selama penyaluran/distribusi)
Adalah perbandingan antara air yang dipakai dan air
yang disadap dalam %. Besarnya tergantung dari
kehilangan air selama pengaliran dari pengambilan
utama bendung sampai saluran dan petak sawah
tersier. Jika tidak ada penelitian maka untuk daerah
irigasi direkomendasikan memakai efesiensi dengan
tingkat :
1.efisiensi di saluran tersier ± 75 – 80 %
2.efisiensi di saluran sekunder ± 85 – 90 %
3.efisiensi di saluran primer ± 90 – 95 %
Sehingga efisiensi total jaringan adalah ± 60 – 65 %.
KEBUTUHAN AIR
DARI BANG.SADAP, BANG. BAGI DAN DARI INTAKE
Luas Petak tersier A = 50 Ha, luas petak sekunder A= 500 Ha dan luas
keseluruhan Daerah Irigasi A = 1500 Ha
Kebutuhan air di sawah (NFR) = 0,90 l/det/ha
Berapa besarnya debit yang harus dialirkan dari bangunan sadap,
bangunan bagi dan dari bendung tersebut

Jawab :
Saluran Tersier
Q = A X NFR = 50 Ha x 0,90 l/det/Ha = 56,25 l/det
e 0,80
Saluran Sekunder
Q = A X NFR = 500 Ha x 0,90 l/det/Ha = 625 l/det
e (0,8 x 0,9)
Saluran Primer
Q = A X NFR = 1500 Ha x 0,90 l/det/Ha = 2077 l/det = 2,077 m³/det
e (0,8 x 0,9 x 0,9)

Anda mungkin juga menyukai