Anda di halaman 1dari 25

TEKNIK IRIGASI

(Kebutuhan Air Irigasi)

Dosen Pengampu
The future starts today, www.umy.ac.i
d
Dr. Ani Hairani, S.T., M.Eng.
Puji Harsanto, S.T., M.T., Ph.D.
not tomorrow.
Jazaul Ikhsan, S.T., M.T., Ph.D
Dr. Surya Budi Lesmana, S.T., M.T. FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
TUJUAN PEMBELAJARAN

Q.S. AL A’RAAF : 57
TUJUAN PEMBELAJARAN

Q.S. AL AN’AM : 99
KEBUTUHAN AIR

Berapa kebutuhan air / orang dalam 1 hari ?

Kebutuhan Air Domestik menurut Dirjen Cipta Karya, PU

❑ Minum = …………. Liter


❑ Mandi = ……………Liter
❑ Cuci baju =…………Liter
❑ Toilet = ……………..Liter
KEBUTUHAN AIR

Berapa kebutuhan air di sawah untuk menghasilkan 1 kg beras ?


Klik video

Source: FAO,Food and Agriculture Organization (2008)


KEBUTUHAN AIR IRIGASI

Penyiapan
Penanaman Perawatan Panen
Lahan

(1-1,5 bulan)
(3-4 bulan)
KEBUTUHAN AIR IRIGASI

Tahapan Perencanaan Kebutuhan Air:

Perhitungan kebutuhan air diperlukan untuk menentukan :


❑ Pola tanam
❑ Luas sawah yang dapat diairi
❑ Dimensi saluran irigasi
❑ Pedoman eksploitasi jaringan irigasi sesuai dengan air yang tersedia
KEBUTUHAN AIR IRIGASI

Perhitungan kebutuhan air diperlukan untuk :


❑ Menentukan pola tanam, rencana tata tanam, dan intensitas tanaman
❑ Menentukan areal yang dapat diairi berdasarkan air yang tersedia
❑ Menentukan dimensi saluran dan bangunan sadapnya
❑ Membuat pedoman eksploitasi jaringan irigasi sesuai dengan air yang tersedia

Kebutuhan air irigasi mencakup:


❑ Penyiapan lahan
❑ Penggunaan konsumtif
NFR (Net Field Water)
❑ Perkolasi dan rembesan (P)
❑ Pergantian lapisan air (WLR)
❑ Curah hujan efektif (Re) GFR (Gross Field Water)
KESEIMBANGAN AIR DI LAHAN

Input – Output = Storage Kebutuhan air irigasi pada tanaman padi

NFR + Re – (Etc + P) = WLR NFR = Etc + P + WLR - Re

Hujan Efektif (Re) Transpirasi

ETc

Evaporasi
Air Irigasi (NFR)

Catatan:
Lapisan air (WLR) Untuk tanaman palawija, kebutuhan air untuk
penggunaan konsumtif dianggap hanya diizinkan
untuk mengakomodasi Etc (WLR = 0, P = 0)
Perkolasi (P)
PENYIAPAN LAHAN

Metode Van De Goor dan Zijlstra (1968) Tabel Hasil Perhitungan IR

MT Me k
M = E0 + P k= IR =
S ek −1
IR = Kebutuhan air selama penyiapan lahan (mm/hari)
M = Kebutuhan air akibat evaporasi dan perkolasi (mm/hari)
P = Perkolasi (mm)
E0 = Evaporasi air terbuka (=1,1 ET0)
T = lama waktu (hari) → 30 hari (jika dengan mesin)
→ 45 hari (jika tanpa mesin)
S = Kebutuhan air untuk penjenuhan + 50 mm lapisan air Catatan:
Untuk tanaman palawija, masa penyiapan lahan (T) = 15 hari
→ 250 mm (untuk tanah berstrukur berat tanpa retak) dengan kebutuhan air untuk penjenuhan (S) = 50 mm

→ 300 mm (untuk lahan yang lama dibiarkan, >2,5 bulan)


PENGGUNAAN KONSUMTIF

EVAPOTRANSPIRASI AKTUAL (ETC)


❑ Pengukuran langsung ET0 dengan panci evaporasi
ETC = K C  ET0 Evapotranspirasi
potensial

Koefisien Tanaman
ET0 = K p  E pan
Tabel Koefisien Tanaman Padi

Faktor pan
tergantung kec.angin,
kelembapan, dan
elevasi
122 cm Kp = 0,65 - 0,85

25.4 cm
PENGGUNAAN KONSUMTIF

Contoh hasil pengukuran langsung ET0 dengan panci evaporasi


PENGGUNAAN KONSUMTIF

❑ Perhitungan matematis ET0 menggunakan metode Penman

ET0 = cW  Rn + (1 − W )  f (U )  (es − ea )

c = Faktor pengaruh kondisi siang dan malam


W= Faktor bobot yang tergantung pada temperatur
dan ketinggian
Tabel yang memuat parameter
Rn = Radiasi penyinaran matahari (mm/hari) Penmann dapat diunduh di FAO
Irrigation and Drainage Paper (1977)
f(U)= Faktor kecepatan angin
http://www.fao.org/3/a-f2430e.pdf
es = Tekanan uap air nyata (mbar)
ea = Tekanan uap air jenuh (mbar)
PERKOLASI, PERGANTIAN LAPISAN
AIR, DAN CURAH HUJAN EFEKTIF
PERKOLASI (P)
❑ Perkolasi = gerak turunnya air ke bawah lapisan akar
❑ Umumnya 1-3 mm/hari tergantung sifat-sifat tanah, apakah lempung (1-2 mm/hari), lanau (2-3 mm/hari), atau pasir (3-6 mm/hari)
❑ Dapat diukur di lapangan dengan menggunakan alat ring infiltrometer
❑ Untuk palawija, P = 0, air irigasi hanya diizinkan di daerah perakaran (tidak terbuang menjadi perkolasi), untuk meningkatkan efisiensi

PERGANTIAN LAPISAN AIR (WLR)


❑ Biasa dilakukan setelah pemupukan. Dilakukan 2x, masing-masing 50 mm pada 1 bulan dan 2 bulan setelah tanam (atau 3,3 mm/hari
selama ½ bulan). Pada palawija, WLR=0

CURAH HUJAN EFEKTIF (Re)


❑ Curah hujan efektif = besarnya curah hujan yang dapat tertampung di petak sawah dan diimanfaatkan untuk pertumbuhan
❑ Perhitungan curah hujan efektif untuk padi di sawah masih dipertentangkan, sehingga asumsi hujan efektif dalam perencanaan proyek
irigasi masih beragam. Faktor reduksi 0.7 adalah kesepakatan ahli irigasi Indonesia dengan prediksi hujan yang jatuh di petak sawah tidak
termanfaatkan 100%, melainkan terbuang 30% melalui intersepsi, limpasan, perkolasi dan kehilangan lainnya, sedangkan untuk petak
palawija sebesar 50%.
KEBUTUHAN AIR PENGAMBILAN

Untuk menghitung kebutuhan air pengambilan (DR, Diversion Requirement) di bangunan pengambilan perlu
menyertakan faktor efisiensi pengaliran, eff

DR = NFR
eff
Efisiensi dimaksudkan untuk memasukkan faktor kehilangan selama pengaliran akibat:
❑ Evaporasi
❑ Rembesan
❑ Untuk keperluan lain (misal rumah tangga)

Menurut Ditjen Pengairan (1984) efisiensi irigasi adalah sebesar:


❑ 55%, untuk jaringan irigasi padi tanpa waduk
❑ 65%, untuk jaringan irigasi padi dengan waduk
❑ 50%, untuk tanaman palawija
PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR

SOAL 1 :
Hitung kebutuhan air selama masa penyiapan lahan untuk tanaman padi
Jika diketahui :
❑ Luas lahan 50 ha
❑ Evapotranspirasi potensial = 4.43 mm/hari
❑ Penyiapan lahan dilakukan dengan bantuan mesin
❑ Tanah berstruktur berat tanpa retak
❑ Perkolasi dianggap konstan = 3 mm/hari
PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR

JAWABAN SOAL 1 :
❑Kebutuhan air akibat evaporasi dan perkolasi, M
E0 = 1.1 ET0
= 1.1 x 4.43 = 4.87 mm/hari
M = E0 + P
= 4.87 + 3 = 7.87 mm/hari
❑Kebutuhan air irigasi, IR
Penyiapan lahan menggunakan mesin → T = 30 hari
Tanah tanpa retak → S = 250 mm
Me k
7.87  e 0.94
k = MT / S IR = = = 12.88 mm/hari
ek −1 e 0.94 − 1
= 7.87 x 30 / 250
= 0.94
PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR

JAWABAN SOAL 1 :
Atau menggunakan tabel perhitungan IR (lihat KP-01)
M1 = 7.5 mm/hari → IR = 12.6 mm/hari
M2 = 8.0 mm/hari → IR = 13.0 mm/hari
M3 = 7.87 mm/hari → IR = 12.8 mm/hari

❑Total kebutuhan air irigasi untuk lahan seluas 50 ha


−2
mm 1  10 dm
 1 ha =  1  10 6 dm 2 = 0.116 l/det/ha
hari 24  3600 det

12.88 mm/hari  0.116 = 1.49 l/det/ha


Konversi satuan mm/hari →l/det/ha
50 ha → 74.71 l/det
PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR

SOAL 2 :
Hitung kebutuhan air irigasi untuk tanaman padi varietas unggul di bangunan sadap
Jika diketahuI :
❑ Kebutuhan air selama masa penyiapan lahan = 12.88 mm/hari
❑ Evapotranpirasi potensial dianggap konstan = 4.43 mm/hari
❑ Penyiapan lahan dilakukan selama 1 bulan dengan bantuan mesin, sedangkan masa pertumbuhan 2.5 bulan
❑ Penyiapan lahan dimulai pada Minggu ke-1 bulan Desember
❑ Tanah berstruktur berat tanpa retak
❑ Perkolasi dianggap konstan = 3 mm/harI
❑ Efisiensi saluran primer = 65%
❑ Curah hujan minimum tengah bulanan adalah sebagai berikut
Bulan Rh80% (mm/15 hari)
Des 73.4
Jan 34.2
Feb 84.2
Mar 45.2
PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR

JAWABAN SOAL 2 :
❑ Evapotranspirasi aktual, ETC berdasarkan FAO

Umur KC (FAO) Padi ET0 ETC ETC = ET0 * KC


(bulan) Varietas Unggul (mm/hari) (mm/hari)
0.5 1.1 4.43 4.87
1 1.1 4.43 4.87
1.5 1.05 4.43 4.65
2 1.05 4.43 4.65
2.5 0.95 4.43 4.21
lihat KP-01
❑ Curah hujan efektif, Re

Rh80% Rh80% Re Re = 0.7 * Rh80% (Padi)


Bulan (mm/15 hari) (mm/hari) (mm/hari)
Des 73.4 4.9 3.4
Jan 34.2 2.3 1.6
Feb 84.2 5.6 3.9
Mar 45.2 3.0 2.1
PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR

JAWABAN SOAL 2 :
Penyiapan lahan
❑ Kebutuhan air irigasi di petak tersier
GFR-Re = NFR
2 Minggu ET0 ETC WLR Re
Bulan E0 (mm/hari) P (mm/hari) GFR NFR
ke- (mm/hari) (mm/hari) (mm/hari) (mm/hari)
mm/hari l/det/ha mm/hari l/det/ha

Des 1 4.43 4.87 0 3 0 3.4 12.88 1.49 9.48 1.10


2 4.43 4.87 0 3 0 3.4 12.88 1.49 9.48 1.10
Jan 1 4.43 4.87 4.87 3 1.65 1.6 9.52 1.10 7.92 0.92
2 4.43 4.87 4.87 3 1.65 1.6 9.52 1.10 7.92 0.92

Feb 1 4.43 4.87 4.65 3 1.65 3.9 9.30 1.08 5.40 0.63
2 4.43 4.87 4.65 3 1.65 3.9 9.30 1.08 5.40 0.63
Mar 1 4.43 4.87 4.21 3 0 2.1 7.21 0.84 5.11 0.59

WLR hanya diberikan pada bulan ke-1 dan ke-2 Pertumbuhan


setelah pemupukan
Total 50 mm/bulan = 3.3 mm/hari dalam 1 bulan NFR = ETC + WLR + P - Re
Asumsi : diberikan 2x dalam 1 bulan masing-masing
1.65 mm/hari
PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR

JAWABAN SOAL 2 :
❑ Kebutuhan air irigasi di bangunan sadap (efisiensi = 65%)

NFR DR
Bulan 2 Minggu ke-
mm/hari l/det/ha mm/hari l/det/ha
1 9.48 1.10 19.82 2.30
Des
2 9.48 1.10 19.82 2.30
1 7.92 0.92 12.20 1.41
Jan
2 7.92 0.92 12.20 1.41
1 5.40 0.63 8.26 0.96
Feb
2 5.40 0.63 8.26 0.96
Mar 1 5.11 0.59 7.84 0.91

DR = NFR / Eff
PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR

Berapa Kebutuhan Air untuk Menghasilkan Beras 1 ton?

Total
Bulan 2 Minggu ke- DR Kebutuhan Air
mm/hari l/det/ha (m3/ha)
1 19.82 2.30 2980
Des
2 19.82 2.30 2980
1 12.20 1.41 1827
Jan
2 12.20 1.41 1827
1 8.26 0.96 1244
Feb
2 8.26 0.96 1244
Mar 1 7.84 0.91 1179
Total = 13281 m3/ha
Rata-rata produksi beras = 7 – 10 ton/ha
Jadi 1 ton beras = 1300 – 1900 m3

Atau 1 kg beras = 1300 – 1900 liter


TUGAS

Lakukan analisis perhitungan kebutuhan air irigasi dengan menggunakan ketentuan berikut:
• Data hujan diambil dari data hujan harian pada MK Hidrologi. Terlebih dahulu dicari hujan rerata DAS (Poligon
Thiessen), lalu hitung hujan rerata tengah bulanan dan hujan tengah bulanan 80% (Weibull)
• Evapotranspirasi dihitung dengan metode Penmann Monteith. Data klimatologi terlampir
• Pola tanam : Padi Unggul – Padi Unggul _ Palawija
• Luas lahan 50 ha
• Penyiapan lahan dilakukan dengan bantuan mesin
• Tanah berstruktur berat tanpa retak
• Perkolasi dianggap konstan = 3 mm/hari
• Kumpulkan tugas dalam bentuk excel dengan sheet 1 : Analisis R80, sheet 2 : Perhitungan Evapotranspirasi,
sheet 3 : Analisis Kebutuhan Irigasi
Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai