Anda di halaman 1dari 8

REKAYASA IRIGASI

ANALISIS HIDROLOGI
KEBUTUHAN AIR IRIGASI DAN POLA TATA
TANAM

NAMA
PANCA SEPTIA MAULANA
202010340311299

DOSEN

Dr. Ir. DANDY AHMAD YANI, MM., MT

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya, penulis bisa menyelesaikan tugas ini. Tugas ini berjudul "Analisis Hidrologi –
Kebutuhan Air Irigasi dan Pola Tata Tanam"

Sehubungan dengan itu, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Dandy
Ahmad Yani, MM., MT selaku guru Mata Kuliah Rekayasa Irigasi karena telah membimbing
selama penulisan tugas ini. Penulis juga ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada rekan-
rekan yang telah membantu dalam proses penyusunan tugas ini.

Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki
selanjutnya. Penulis pun berharap agar tugas ini dapat memberikan manfaat serta
pengetahuan untuk pembaca.

Malang, 11 April 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Diketahui bahwa Indonesia merupakan negara agraris, dimana sebagian besar
penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Selain itu didukung juga oleh
tanah Indonesia yang subur untuk bercocok tanam. Dalam rangka mendukung program
pemerintah untuk mensejahterakan petani dan untuk meminimalisir beras dari luar negeri
maka diperlukan peningkatan produktivitas panen dengan meningkatkan intensitas tanam
tanaman padi.
Pada dasarnya jumlah penduduk Indonesia semakin hari bertambah pesat sehingga
kebutuhan pangan masyarakat Indonesia juga bertambah,namun tidak diimbangi dengan
memanfaatkan sumberdaya air semakin terbatas. Hal tersebut yang mejadi tantangan di
sektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas pangan di Indonesia.
Irigasi didefinisikan sebagai suatu cara pemberian air, baik secara alamiah ataupun
buatan kepada tanah dengan tujuan untuk memberi kelembapan yang berguna bagi
pertumbuhan tanaman. Secara alamiah air disuplai kepada tanaman melalui air hujan.
Cara alamiah lainnya, adalah melalui genangan air akibat banjir dari sungai, yang akan
menggenangi suatu daerah selama musim hujan, sehingga tanah yang ada dapat siap
ditanami pada musim kemarau.  Ketika penggunaan air ini mengikutkan pekerjaan
rekayasa teknik dalam skala yang cukup besar, maka hal tersebut dapat kita sebut
sebagai irigasi buatan ( Artificial Irrigation). Irigasi buatan secara umum dapat dibagi
dalam 2 ( dua ) bagian yaitu Irigasi Pompa ( Lift Irrigation ), dimana air diangkat dari
sumber air yang rendah ke tempat yang lebih tinggi, baik secara mekanis maupun manual.
Irigasi Aliran ( Flow Irrigation ), dimana air dialirkan ke lahan pertanian secara gravitasi
dari sumber pengambilan air. 
Sesuai dengan definisi irigasinya, maka tujuan irigasi pada suatu daerah adalah upaya
rekayasa teknis untuk penyediaaan dan pengaturan air dalam menunjang proses produksi
pertanian, dari sumber air ke daerah yang memerlukan serta mendistribusikan secara
teknis dan sistematis. Adapun manfaat dari suatu sistem irigasi, adalah :
1. untuk membasahi tanah, yaitu pembasahan tanah pada daerah yang curah hujannya
kurang atau tidak menentu.
2. Untuk mengatur pembasahan tanah, agar daerah pertanian dapat diairi sepanjang
waktu pada saat dibutuhkan, baik pada musim kemarau maupun musim penghujan.
3. Untuk menyuburkan tanah, dengan mengalirkan air yang mengandung lumpur & zat –
zat hara penyubur tanaman pada daerah pertanian tersebut, sehingga tanah menjadi
subur.
4. Untuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah / rawa dengan pengendapan
lumpur yang dikandung oleh air irigasi.
5. Untuk pengelontoran air , yaitu dengan mengunakan air irigasi, maka kotoran /
pencemaran / limbah / sampah yang terkandung di permukaan tanah dapat digelontor
ketempat yang telah disediakan ( saluran drainase ) untuk diproses penjernihan secara
teknis atau alamiah.
6. Pada daerah dingin, dengan mengalirkan air yang suhunya lebih tinggi dari pada
tanah, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan proses pertanian pada musim
tersebut.
Sedangkan keuntungan yang didapat dalam pembangunan irigasi yang tepat mutu, biaya
dan waktu adalah :
1. Mengatasi kekurangan pangan/bahaya kelaparan.
2. Meningkatkan hasil produksi dan niali jual tanaman.
3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat.
4. Pembangkit tenaga listrik.
5. Transportasi air/Peningkatan Transportasi.
6. Supply air baku
Jenis Tanaman Kebutuhan air irigasi tanaman di Indonesia umumnya dibagi menjadi
kebutuhan tanaman Padi dan Palawija. Tanaman Palawija merupakan definisi dari
tanaman panen pada musim kedua setelah Padi. Umumnya, musim panen di Indonesia
terdiri dari 2 sampai 3 musim panen. Tanaman Palawija terdiri dari, Sorghum, Kacang-
kacangan, Singkong, Ubi – ubian (kentang, gembili, wortel), Mentimum, Oyong, Jagung,
dan Kedelai. Faktor – Faktor Kebutuhan Air, yaitu Penyiapan lahan (IR), Penggunaan
konsumtif (ETc), Perlokasi dan rembesan (P), Pergantian lapisan air (WLR), dan Curah
hujan efektif (Re).

1.2 Rumusan Masalah


1. Hitung penggunaan konsumtif untuk varietas padi jenis unggul!

1.3 Tujuan
1. Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana cara menghitung penggunaan konsumtif

1.4 Manfaat
1. Agar menambah wawasan pembaca.
BAB II
ISI

2.1 LANDASAN TEORI


Penggunaan konsumtif digunakan rumus-rumus sebagai berikut, Evapotranspirasi
tanaman acuan (ET0) adalah kondisi evaporasi berdasarkan keadaan – keadaan
meteorologi seperti, Sinar matahari, Kelembapan, dan Angin Untuk perhitungan
evaporasi, dianjurkan untuk menggunakan rumus penman yang sudah dimodifikasi.

2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN

Contoh Perhitungan
x−x 1 y− y 23.9 0−24 y−29,85
Ea = x −x = y − y = 24.2−24 = 30,21−29,85
2 1 2 1

Ea = 29,67

x−x1 y− y 23.9 0−24 y−0,735


w = x −x = y − y = 24.2−24 = 0,737−0,735
2 1 2 1

w = 0,734
x−x1 y− y 23.9 0−24 y −15,4
ft = x −x = y − y = 24.2−24 = 15,45−15,4
2 1 2 1

ft = 15,375

Ea 29 ,67
Ed = RH /100 = = 7 9 /100 = 23,439
(Ea – Ed) = (29,67 – 23,439) = 6,231 mbar
Ra = 15,8

n/ N 59
Rs = (0,25 + 0,54 x 100 ) = (0,25 + 0,54 x 100 ) = 8,984 mbar

F (n /N ¿ = 0,1 + (0,9 x n/N)/100 = 0,1 + (0,9 x 59)/100 = 0,631

F ( Ed ¿ = 0,34 - (0,0044 x ed0,5)/100 = 0,34 - (0,0044 x 23,4390,5) = 0,319

F (U ¿ = 0,27 x (1 + 0,864 x U) = 0,27 + (1 x 0,864 x 4,00) = 1,203

Rn1 = f (t) x F ( Ed ¿ x F (n /N ¿ = 15,375 x 0,319 x 0,631 = 3,092

Et* = w x (0,75 x Rs – Rn1) + (1 – w) x F (U) x (Ea - Ed)


= 0,734 x (0,75 x 8,984 – 3,092) + (1 – 0,734) x 1,203 x 6,231
= 4,670 mm/hari

c bulan januari 1,04


Eto = c x Et*
= 1,04 x 4,670 mm/hari
= 4,857
BAB III
KESIMPULAN

Irigasi didefinisikan sebagai suatu cara pemberian air, baik secara


alamiah ataupun buatan kepada tanah dengan tujuan untuk memberi
kelembapan yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Secara alamiah air
disuplai kepada tanaman melalui air hujan. Cara alamiah lainnya, adalah
melalui genangan air akibat banjir dari sungai, yang akan menggenangi suatu
daerah selama musim hujan, sehingga tanah yang ada dapat siap ditanami pada
musim kemarau.  Jadi, penggunaan konsumtif untuk varietas padi jenis unggul
di Provinsi Jawa Barat memiliki rata-rata 5,258 mm/hari.
DAFTAR PUSTAKA

Usaha dan doa akan membuka mata dunia: BAB III DATA DAN ANALISA PERHITUNGAN
(thepowerofhalal.blogspot.com)
HUJAN.pdf (upi.edu)
BAB II.pdf (umm.ac.id)
(PDF) Tata cara penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan dengan metode Penman-Monteith |
Segel Ginting - Academia.edu

Anda mungkin juga menyukai