Disusun Oleh:
Nama : Khoirun Nisa
NIM : 4442220065
Kelas : II B
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya. Karena atas-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Pengenalan
Perangkat Lunak Kebutuhan Air Irigasi”. Laporan praktikum ini disusun dengan
tujuan untuk melengkapi tugas dari Pengampu mata kuliah teknologi irigasi dan
drainase.
Laporan yang disusun berdasarkan atas apa yang telah di amati pada
praktikum di Laboratorium yang memuat tentang Pengenalan Perangkat Lunak
Kebutuhan Air Irigasi. Laporan yang telah disusun semaksimal mungkin ini, tentu
telah mendapat bantuan dan kontribusi dari berbagai pihak sehingga laporan ini
dapat dibuat dengan lancar. Untuk itu saya berterima kasih kepada Ibu Sri
Ritawati, S.TP., M.Sc, Ibu Yayu Romdhonah, S.TP., M.Si., Ph.D, dan Ibu Kiki
Roidhelindho, S.TP., M.Sc. selaku dosen mata kuliah Teknologi Irigasi dan
Drainase. Asti Fauziah selaku Asisten Laboratorium dan atas dukungan moral dan
materi yang diberikan dalam penyusunan laporan praktikum ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk melengkapi
kekurangan dan kesalahan dari Laporan ini. Penulis berharap laporan tentang
pengambilan sampel tanah ini dapat bermanfaat dan dimanfaatkan sebagaimana
mestinya oleh pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
5.2 Saran....................................................................................................... 17
LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
air, mengevaluasi produksi tanaman di lahan kering, dampak kekeringan, serta
efisiensi praktek irigasi.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengenal perangkat lunak (software)
komputer untuk menghitung kebutuhan air tanaman dan kebutuhan air irigasi
beserta karakteristiknya.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengenal
perangkat lunak (software) komputer untuk menghitung kebutuhan air tanaman
dan kebutuhan air irigasi beserta karakteristiknya.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
irigasi di lahan itu sendiri. Ketersediaan air di lahan yang dapat digunakan untuk
pertanian terdiri dari dua sumber, yaitu konstribusi air tanah dan hujan efektif.
(Hasibuan, 2010)
4
berupa evatranspirasi potensial, hujan efektif, evapatranspirasi aktual, volume ari
irigasi yang dibutuhkan jadwal pemberian air irigasi serta potensi reduksi
produksi. (Koehuan., J, E., dkk, 2022)
Cropwat menggunakan persamaan Penman-Monteith untuk menghitung ET0,
dan beberapa penelitian di seluruh dunia telah menyarankan bahwa model ini
memiliki data yang dapat dibandingkan dengan kebutuhan air asli tanaman.
Cropwat mengintegrasikan beberapa parameter, seperti koordinat geografis area,
suhu permukaan (maks. Dan min.), Kelembaban Relatif (RH – maks. Dan min.),
kecepatan angin, dan jam radiasi matahari/sinar matahari, dan menghitung Eto
dan evapotranspirasi tanaman (ETc) dengan mempertimbangkan iklim, tanaman,
dan jenis tanah yang berbeda. Model memiliki ketentuan untuk menghitung
parameter RH dan kecepatan angin yang tidak diketahui (jika data tidak tersedia)
berdasarkan parameter yang diketahui yang tersedia , seperti koordinat geografis
dan suhu permukaan. (Surendran., U, dkk, 2017)
5
padi bila menggunakan KP-01 hasilnya lebih besar dari pada Cropwat 8.0
(Anggraeni & Kalsim, 2013).
6
BAB III
METODE PRAKTIKUM
7
a) Data total hujan tiap bulan dari Bulan Januari s/d Desember.
b) Pilih dan isikan metode perhitungan, option-(1) Fixed Percentage (70%
untuk perhitungan padi), (4) USDA soil conservation service (untuk
perhitungan palawija).
c) Otomatis curah hujan efektif terakulasi dan hasil langsung tampil.
6. Diklik icon Crop.
7. Diinput data tanaman (mengambil dari data base FAO – Rice dan FAO-Maize),
kemudian editing tanggal awal tanam.
8. Dilik icon soil.
9. Diinput data tanah (mengambil dari database FAO –Medium).
10. Diklik icon CWR untuk melihat hasil analisis kebutuhan air irigasi dengan
satuan mm3/dt.
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
9
efektif, evapatranspirasi aktual, volume ari irigasi yang dibutuhkan jadwal
pemberian air irigasi serta potensi reduksi produksi.
Dalam software cropwat 8.0 terdapat beberapa menu diantaranya yaitu menu
Climate / Eto digunakan untuk input data iklim, menu Rain digunakan untuk input
data curah hujan, menu Crop digunakan untuk input data tanaman, menu Soil
digunakan untuk input data tanah, menu CWR digunakan untuk mengetahui Crop
Water Requirement (Kebutuhan Air Tanaman), menu Crop Pattern digunakan
untuk mengatur pola tanaman, menu Schelude digunakan untuk mengatur
penjadwalan irigasi dan menu Scheme digunakan untuk menganalisis defisit curah
hujan (Neraca Air).
Kelebihan perangkat lunak cropwat dalam tingkat presisi yang tinggi adalah
perangkat lunak ini dapat memberikan tingkat presisi yang sangat tinggi dalam
menganalisis data. Ini memungkinkan pengguna untuk membuat keputusan yang
akurat tentang pengelolaan air tanah dan hasil yang diharapkan dari tanaman.
Kemudian kelebihan dalam tingkat kemudahan adalah perangkat lunak ini sangat
mudah digunakan dan dapat dioperasikan dengan cepat. Ini memungkinkan
pengguna untuk mengakses data yang diperlukan untuk membuat keputusan yang
tepat dengan cepat dan mudah. Lalu, kelebihan pada kesesuaian dengan jenis
tanaman tropis adalah perangkat lunak ini dapat digunakan untuk menganalisis
data pada jenis tanaman tropis. Hal ini memungkinkan pengguna untuk
menentukan jenis tanaman yang tepat untuk ditanam, berdasarkan kondisi
lingkungan dan tingkat kelembaban tanah. Dan kelebihan pada pengukuran
kualitas air tanah adalah perangkat lunak ini juga dapat digunakan untuk
mengukur kualitas air tanah. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memastikan
bahwa tanaman akan mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh dengan
baik.
Kelemahan dari perangkat lunak cropwat adalah perangkat lunak ini memiliki
biaya yang cukup mahal. Hal ini dapat menghalangi pengguna yang
berpenghasilan rendah untuk menggunakan perangkat lunak. Kemudian
penggunaan perangkat lunak ini memerlukan pelatihan khusus. Hal ini dapat
membuat proses pembelajaran yang panjang dan melelahkan bagi pengguna dan
perangkat lunak ini membutuhkan pengalaman yang cukup untuk dapat
10
menggunakannya dengan benar. Hal ini membuat pengguna yang belum
berpengalaman sulit untuk dapat menggunakannya dengan baik.
Dalam melakukan analisis penggunaan software cropwat 8.0 ini, mula-mula
buka aplikasi Climwat 2.0 kemudian tentukan lokasi data klimatologinya. Adapun
data klimatologi yang digunakan yaitu di Negara Indonesia tepatnya di stasiun
klimatologi Bandung, sedangkan jenis tanaman yang diujikan yaitu tanaman padi.
Selanjutnya beralih ke aplikasi cropwat 8.0 kemudian klik icon Climate/Eto.
Kemudian input data klimatologi yang sudah di tentukan. Data iklim dapat
ditemukan di dalam file. Data iklim yang dimasukkan merupakan data iklim rata-
rata 10 tahun. Data iklim yang diisi berupa temperatur minimum, temperatur
maksimum, kelembapan, angin, dan sinar matahari. Sementara itu, nilai radiasi
dan Eto akan didapatkan dari data-data tersebut dengan menggunakan software
ini. Lalu, curah hujan yang juga merupakan data curah hujan dimasukkan dengan
cara mengklik “Rain” yang ada disebelah kiri tampilan. Data “Eff Rain” akan
secara otomatis muncul. Kemudian, pilihan “Crop” yang berada di bawah “Rain”
diklik untuk mengisi tanaman yang akan ditanam. Tanggal panen akan didapatkan
beserta nilai parameter lainnya. Pilihan “Soil” kemudian diklik dan diisi dengan
jenis tanah yang akan digunakan dalam penanaman tanaman yang akan ditanam.
11
CLIMWAT adalah database iklim yang digunakan dalam kombinasi dengan
program komputer CROPWAT untuk perhitungan kebutuhan air tanaman, suplai
irigasi dan penjadwalan irigasi untuk berbagai tanaman dan berbagai stasiun
klimatologi di seluruh dunia. Data dapat diekstraksi untuk satu atau beberapa
stasiun dalam format yang sesuai untuk penggunaannya di CROPWAT. Dua file
dibuat untuk setiap stasiun yang dipilih. File pertama berisi data curah hujan
bulanan jangka panjang (mm/bulan). Selain itu, curah hujan efektif juga dihitung
dan dimasukkan dalam file yang sama. File kedua terdiri dari rata-rata bulanan
jangka panjang untuk tujuh parameter iklim. File ini juga berisi koordinat dan
ketinggian.
12
untuk di input pada program Cropwat di gunakan data curah hujan rata-rata R80%
perbulan periode 20 (dua puluh) tahun. Dengan di inputkan angka hasil
perhitungan rata-rata curah hujan pada Icon Rain dengan data rata-rata R80 % dari
Januari sampai Desember ke Sofware Cropwat 8.0 menggunakan metode fixed
percentage 70 %. Secara otomatis hasil perhitungan curah hujan efektif akan
muncul.
13
Gambar 4. Data Tanaman Padi (Crop)
Data tanaman meliputi tanggal penanaman, koefisien tanaman (Kc), fase
pertumbuhan tanaman, kedalaman perakaran tanaman, fraksi deplesi, dan luas
areal tanam (0-100% dari luas total area).Koefisien tanaman dipengaruhi oleh
jenis tanaman dan nilainya bervariasi selama tahap pertumbuhan karena
dipengaruhi penutupan tanah. Kedalaman perakaran merupakan kemampuan
tanaman untuk mengambil air tanah guna memenuhi kebutuhan air tanaman
selama periode pertumbuhan. Deplesi kritis adalah tingkat kelembapan tanah
kritis dimana mempengaruhi evapotranspirasi tanaman dan produksi tanaman.
Nilai deplesi kritis yang lebih rendah digunakan untuk tanaman sensitif dengan
sistem perakaran terbatas dan kondisi evapotranspirasi tinggi.
14
Gambar 5. Data Tanah di Bandung
Dalam penentuan jadwal irigasi, dibutuhkan data diantaranya yaitu, tipe tanah
yang meliputi total air tersedia, kedalaman perakaran maksimum, deplesi lengas
tanah awal (% dari kadar lengas total tersedia) dan ketebalan pemberian air yang
dikendaki.
15
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa CWR atau kebutuhan air
tanaman adalah mengakumulasikan kebutuhan irigasi untuk tanaman dimana pada
tabel menyediakan data stage, bulan, decade, koefisien tanaman, evaporasi pada
tanaman atau ETc dalam mm per hari, hujan efektif serta kebutuhan irigasi.
Akibat pergeseran musim akan berpengaruh pada perencanaan aktivitas kegiatan
pertanian, sehingga jadwal tanam akan terganggu dan menyebabkan penurunan
angka produksi bahkan kegagalan panen.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa Cropwat merupakan sebuah program komputer
untuk perhitungan kebutuhan air tanaman dan kebutuhan irigasi berdasarkan data
tanah, iklim dan tanaman. Kebutuhan air irigasi dihitung berdasarkan
evapotranspirasi acuan (Eto) dan dikombinasikan dengan pola tanam dan jadwal
tanam, sehingga akan diketahui jumlah kebutuhan airnya.
Jika dilihat kembali kota Bandung adalah salah satu kota yang memiliki curah
hujan tinggi, tetapi pada bulan Mei terjadi evapotranspirasi minimum dan pada
bulan Oktober terjadi evapotranspirasi maksimum.
5.2 Saran
Pada praktikum kali ini praktikan harus memperhatikan penjelasan dari asisten
praktikum dengan bersungguh-sungguh, agar praktikan dapat mengerti langkah-
langkah dan cara penggunaan perangkat software CROPWAT.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
Shalsabillah, Amri, & Gunawan, G. 2018. Analisis Kebutuhan air irigasi
menggunakan metode Cropwat Version 8.0. Inersia: Jurnal Teknik Sipil,
10(2), 61-68.
19
LAMPIRAN