Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN AGROKLIMATOLOGI

“PENENTUAN WAKTU SETEMPAT”

DISUSUN OLEH:

Muhammad Rafi Al-fiqkri

(D1B018073)

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Ir. ARYUNIS, M.P.

JURUSAN AGRIBISNIS KELAS (F)

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan petunjuk, sehingga kita dapat menyelesaikan Laporan Agroklimatologi
tentang Penentuan Waktu Setempat.

Saya ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam


penulisan laporan ini. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Dalam mengisi laporan ini saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan, oleh karenanya diharapkan kepada
pembaca untuk memberikan masukan-masukan berupa saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini.

02 November 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Waktu adalah saat orang menghabisi atau melewati aktivitasnya. Dengan waktu
manusia bisa melakukan dan merencanakan segala hal. Tanpa waktu yang ditunjukkan
dengan jarum jam, maka manusia akan kesulitan untuk melakukan apapun.
Umumnya orang menghitung waktu dari saat matahari terbit sampai matahari
terbit berikutnya. Tetapi karena kedudukan bumi terhadap matahari berubah sehingga
selama selama rentang waktu tertentu di kutub tidak pernah terlihat matahari terbit dan
selama rentang waktu lain tidak terlihat waktu terbenam. Oleh karena itu perhitungan
waktu dengan menggunakan saat matahari terbit dan terbenam tidak dapat digunakan
secara luas. Dengan adanya jarum jam yang menunjukkan waktu, waktu bisa dibagi
dalam hitungan jam, menit dan detik serta kontinyu sepanjang masa.
Secara Astronomis,bumi terdiri atas garis bujur dan garis lintang. Garis bujur
adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara & Kutub Selatan bumi. Garis
lintang adalah garis khayal yang melintang mengelilingi bumi dari barat ke timur. Garis
bujur digunakan sebagai pedoman untuk pembagian wilayah waktu. garis lintang
sebagai pedoman untuk pembagian wilayah iklim.
Wilayah Indonesia terbagi kedalam 3 zona waktu, yaitu Waktu Indonesia Bagian
Barat, Waktu Indonesia Bagian Tengah, dan Waktu Indonesia Bagian Timur.
Pembagian Zona Waktu ini didasarkan pada garis Bujur letak suatu daerah di Indonesia.
Dalam pembagian Zona Waktu ini, tak hanya waktu (jam) saja yang berbeda, tetapi
segala aktivitas sosial masyarakat dan aktivitas bumi juga berbeda.

1.2 Tujuan Praktikum


Keseragaman waktu pengamatan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Waktu atau Masa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh


rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam
hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa
merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Jenis-jenis pengukur waktu
atau jam adalah: Jam matahari, Jam analog, Jam digital.
Dasar penentuan WSt
Indonesia dibagi atas 3 daerah waktu yaitu :
1. Garis Bujur Dasar (GBD) Waktu Indonesia Barat (WIB) = 105° Bujur Timur (BT)
2. Garis Bujur Dasar (GBD) Waktu Indonesia Tengah (WITA) = 120° Bujur Timur
(BT)
3. Garis Bujur Dasar (GBD) Waktu Indonesia Timur (WITim) = 135° Bujur Timur
(BT)
Pada tempat-tempat yang terletak pada garis bujur dasar (GBD) maka WS sama
dengan WIB, WITA atau WIT (WS = WI).
Maksudnya :
Lokasi x pada 105° BT, jam 07.00 WS = 07.00 WIB.
Lokasi y pada 120° BT, jam 07.00 WS = 07.00 WITA
Lokasi z pada, 135° BT, jam 07.00 WS = 07.00 WIT.
Pada daerah yang terletak di sebelah timur garis bujur dasar maka : WS = WI -
beda waktu berdasarkan garis bujur dasar. Sedangkan daerah di sebelah barat garis barat
garis bujur dasar dihitung dengan : WS = WI + beda waktu berdasarkan garis bujur
dasar.
Cara pengamatan :
Untuk menentukan waktu setempat dalam waktu wilayah dan kemudian dikoreksi
dengan waktu revolusi dapat dipakai rumus :
                                     WW= Wst + B + K
Dimana :
WW     : Waktu Wilayah ( WIB, WITa, WITim )
Wst      : Waktu Setempat
B         : Beda waktu dalam menit, nilainya bisa positif, atau negatif
K         : Koreksi waktu akibat revolusi bumi menurut tabel yang ditentukan
Untuk menentukan nilai B ( beda waktu dalam menit ) adalah :
B= 4( dww-dbt ) menit
Dimana :
dww = derajat waktu wilayah
dbt : derajat bujur timur, dari tempat yang akan ditentukan. 

Pengaturan zona waktu dunia memang telah mengalami pergeseran, dari yang
dulu berada dalam ranah astronomis menjadi ranah politis-ekonomis di masa kini.
Secara astronomis rumus dasar pengaturan zona waktu dunia cukup sederhana. Bumi
berputar pada sumbunya sehingga setiap titik di permukaan Bumi (kecuali kutub utara
dan selatan) pada hakikatnya akan berputar tepat 360 derajat terhadap sumbu rotasi
Bumi. Periode rotasi Bumi rata-rata adalah 24 jam. Ini adalah angka rata-rata, sebab
nilai senyatanya bervariasi dimana pada satu kesempatan bisa lebih dari 24 jam dan di
lain waktu bisa kurang dari 24 jam. Dalam astronomi, selisih periode rotasi Bumi
senyatanya dengan nilai rata-rata dinamakan perata waktu atau equation of time atau
ta’diluzzaman, yang amat penting peranannya dalam penentuan waktu
Matahari (Sudibyo,2014)
Waktu Greenwich atau Greenwich Mean Time atau GMT adalah rata-rata waktu
surya seperti yang dilihat dari Royal Greenwich Observatory (Observatorium Kerajaan
di Greenwich), yang terletak di Greenwich, London, Inggris, yang melalui konvensi
dikenal terletak di 0 derajat garis bujur. Secara teori, tengah hari GMT adalah saat di
mana matahari melewati Meridian Greenwich (dan mencapai titik tertinggi di langit di
Greenwich). Karena bumi memiliki kecepatan yang tidak teratur dalam orbit
lonjongnya, kejadian ini (tengah hari di Greenwich) bisa 16 menit berbeda dari waktu
Matahari nyata (apparent solar time) (perbedaan ini dikenal sebagai persamaan waktu).
Namun tengah hari Greenwich ini diambil rata-ratanya sepanjang tahun, dengan
menggunakan waktu Matahari.( Wikipedia )
Penetapan Kota Greenwich sebagai mula perhitungan waktu, menurut geolog
Mesir Dr Zaglur Najjar yang juga dosen ilmu bumi di Wales University, Inggris, tidak
terlepas dari pengaruh Inggris pada kala itu yang merupakan kekuatan kolonial super
power dunia. Dari Greenwich-lah, bumi dibagi menjadi garis-garis bujur imajiner.
Setiap 15 derajat sama dengan satu jam. Dan, setiap 15 derajat dari sana dihitung
berbeda satu jam dalam hitungan 24 jam. Perhitungan hari dan penanggalan
internasional pun bermula dari bujur yang berjarak 180 derajat dari Greenwich.
Perbedaan waktu setiap belahan bumi juga bisa dihitung berdasarkan posisi kita di garis
bujur. Karena satu putaran bumi itu memakan waktu 24 jam, perbedaan waktu satu jam
adalah pada 360 derajat/24 = 15 derajat garis bujur. Artinya, setiap tempat yang
memiliki perbedaan posisi bujur sebesar 15 derajat akan memiliki perbedaan waktu satu
jam. Inilah pembagian zona yang dirintis oleh orang Kanada, Sir Stanford Fleming
(1827-1915).( renzdtama, 2011)
Indonesia terletak di antara 6º LU – 11º LS dan 95º BT - 141º BT, antara Lautan
Pasifik dan Lautan Hindi, antara benua Asia dan benua Australia, dan pada pertemuan
dua rangkaian pergunungan, iaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterranean.
Letak astronomi mengakibatkan terjadinya perbedaan waktu sekitar 3 jam (yang
lebih tepatnya 46 x 4 minit = 184 minit) antara bagian paling timur dengan bagian
paling barat Indonesia.
Sejak tanggal 1 Januari 1988 di Indonesia diberlakukan pembahagian daerah
waktu yang baru, menggantikan pembahagian waktu lama yang berlaku sejak 1
Januari 1964. Dengan berlakunya pembahagian daerah waktu baru ini, terjadi
pergeseran waktu di beberapa tempat.
Daerah Waktu Indonesia Barat (WIB). Waktu Indonesia Bahagian Barat
berdasarkan meridian pangkal 105º BT, meliputi keseluruhan Provinsi di
pulau Sumatera, seluruh Provinsi di pulau Jawa, Provinsi Kalimantan Barat dan
Provinsi Kalimantan Tengah (mempunyai selisih waktu 7 jam lebih awal daripada
waktu Greenwich).
Daerah Waktu Indonesia Tengah (WITA). Berdasarkan meridian pangkal 120º
BT, meliputi Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara
Barat (NTB),Nusa Tenggara Timur (NTT), dan seluruh Provinsi
di Sulawesi (mempunyai selisih waktu 8 jam lebih awal daripada Greenwich).
Daerah Waktu Indonesia Timur (WIT). Waktu Indonesia Bahagian Timur
berdasarkan meridian pangkal 135º BT, meliputi seluruh provinsi di Irian
Jaya (Papua), Maluku, danMaluku Utara (mempunyai selisih waktu 9 jam lebih awal
daripada waktu Greenwich).(wikipedia )
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Penentuan Waktu Setempat ini dilaksanakan pada hari senin, tanggal
28 Oktober 2019 pukul 11.00 WIB sampai selesai yang bertempat di laboratorium
Agroklimatologi Fakultas Pertanian Universitas Jambi.

3.2 Alat dan Bahan


Peta atau globe dan alat tulis

3.3 Prosedur Praktikum


1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mendengarkan penjelasan dari dosen pengampu tentang penentuan waktu
setempat.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Table koreksi waktu dalam menit

Tgl Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt No Des
v
1 04 14 13 04 -03 -02 04 06 00 -10 -16 -10
4 05 14 12 03 -03 -02 04 06 -01 -11 -16 -09
7 07 15 11 02 -03 -01 05 06 -02 -12 -16 -08
10 08 15 11 01 -04 -01 05 05 -03 -13 -16 -07
13 09 15 10 01 -04 00 06 05 -04 -14 -15 -05
16 10 15 09 00 -04 01 06 04 -05 -14 -15 -04
19 11 14 08 -01 -03 01 06 04 -06 -15 14 -02
22 12 14 07 -02 -03 02 06 03 -07 -15 -13 -01
25 13 14 06 -02 -03 03 06 02 -08 -16 -12 01
28 13 13 05 -02 -03 03 06 01 -09 -16 -11 02
31 14 04 -02 06 00 -16 04

1. Waktu wilayah (WW) di Jambi yang terletak pada 104ᵒ bujur timur pukul
07.35 pada tanggal 19 Agustus.
Jawab :
B = 4 (dww-dbt) menit
= 4 (105-104) menit
= 4 menit
K = 4 menit
WW = Wst+B+K
= 07.35+4+4
= 07.43
Jadi pukul 07.35 Wst sama dengan pukul 07.43 WIB.

2. Waktu wilayah (WW) di Lombok yang terletak pada 115ᵒ bujur timur pukul
07.40 pada tanggal 22 Agustus.
Jawab :
B = 4 (dww-dbt) menit
= 4 (120-115) menit
= 4 (5) menit
= 20 menit
K = 3 menit
WW = Wst+B+K
= 07.40+20+3
= 08.03
Jadi pukul 07.40 Wst sama dengan pukul 08.03 WITA.
3. Waktu wilayah (WW) di Maluku yang terletak pada 128ᵒ bujur timur pukul
07.45 pada tanggal 25 Agustus.
Jawab :
B = 4 (dww-dbt) menit
= 4 (135-128) menit
= 4 (7) menit
= 28 menit
K = 2 menit
WW = Wst+B+K
= 07.45+28+2
= 08.15
Jadi pukul 07.45 Wst sama dengan pukul 08.15 WIT.
4. Waktu wilayah (WW) di Banda Aceh yang terletak pada 95ᵒ bujur timur pukul
07.50 pada tanggal 7 Juli.
Jawab :
B = 4 (dww-dbt) menit
= 4 (105-95) menit
= 4 (10) menit
= 40 menit
K = 5 menit
WW = Wst+B+K
= 07.50+40+5
= 08.35
Jadi pukul 07.50 Wst sama dengan pukul 08.35 WIB
5. Waktu wilayah (WW) di Jayapura yang terletak pada 140ᵒ bujur timur pukul
07.55 pada tanggal 14 Juli.
Jawab :
B = 4 (dww-dbt) menit
= 4 (135-140) menit
= 4 (-5) menit
= -20 menit
K = 6 menit
WW = Wst+B+K
= 07.55-20+6
= 07.41
Jadi pukul 07.55 Wst sama dengan pukul 07.41 WIT.

4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil yang diperoleh perbedaan waktu setempat dengan waktu yang
sebenarnya tidaklah jauh, melainkan hanya beberapa menit. Hal ini terjadi karena
kecepatan rotasi bumi yang berbeda.
Pada praktikum ini dilakukan perhitungan 5 wilayah yang berbeda di Indonesia,
yaitu Jambi, Lombok, Maluku,Banda aceh dan Jayapura. Dan dengan jam yang
berbeda-beda pula.
Indonesia terbagi menjadi 3 zona waktu karena panjang wilayah Indonesia secara
“membujur” barat-timur adalah 44°, sehingga 44° : 15° = 2,93 (dibulatkan menjadi 3).
Sehingga “panjang” zona waktu Indonesia secara keseluruhan adalah 3 jam yang pada
akhirnya menyebabkan zona waktu Indonesia dibagi menjadi 3 zona. Zona-zona di
Indonesia yaitu Bagian barat, bagian tengah, dan bagian timur.
Pada penentuan waktu ini, berguna untuk menetapkan waktu sholat dan waktu
berpuasa. Dengan perubahan waktu yang terjadi setiap harinya, rumus ini berguna
menentukan waktu yang tepat untuk daerah yang kita tempati.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan yaitu Indonesia
memiliki tiga zona waktu yaitu waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia
bagian Tengah (WITA), waktu Indonesia bagian Timur (WIT).
Untuk menentukan berbagai perbedaan waktu diperoleh dengan
menggunakan rumus :
B = 4 (dww-dbt) menit         dan        WW = Wst + B + K
Perhitungan waktu dilakukan pada 5 wilayah yang berbeda di Indonesia,
yaitu Jambi, Lombok, Maluku, Banda aceh dan Jayapura. Dan dengan jam yang
berbeda-beda pula.
DAFTAR PUSTAKA

Pane M. 2015. Laporan Praktikum Agroklimatologi Penentuan Waktu Setempat.


Diunduh dari situs http://www.laporanpraktikum.com/2019/02/laporan-praktikum-
penentuan-waktu.html

Purba WB. 2013. Tugas Agroklimatologi Laporan Praktikum. Diunduh dari


situs https://plus.google.com/107678876451574334534/posts/ANCJHmfCvvz

Anda mungkin juga menyukai