Gambar1. Jaringan tanaman pembentuk beberapa macam buah (Wills et al., 1981)
Berdasarkan pada Gambar 1, dapat dijelaskan sebagai berikut: bagian buah jambu mete
yang dapat dimakan berasal dari pembesaran tangkai bunga (pedicel). Untuk buah strawberi,
dasar bunga pada bunga tunggal menjadi berdaging tebal dan merupakan bagian yang dapat
dimakan. Buah fig dasar bunganya yang berbentuk periuk membesar dan membulat tebal
berdaging menyelubungi sejumlah besar buah sesungguhnya yang terdapat bagian dalam dan
bagian ini juga dapat dimakan.
Gambar.2. Jaringan tanaman pembentuk beberapa macam sayuran (Wills et al., 1981)
Sel tanaman adalah sel yang dibungkus oleh dinding sel yang dari selulosa dan
mempunyai sebuah vakuola yang penuh berisi dengan cairan. Komponen dinding sel yaitu:
pektat, hemiselulosa, dan lignin. Lapisan senyawa pektat membentuk lamella tengah dan
berfungsi mengikat sel yang saling berdekatan. Dinding sel bersifat permeabel terhadap air.
Sel yang memiliki nukleus (inti) yang terpisah dari sitoplasma oleh selaput inti disebut
sel eukariot. Sedangkan sel prokariot adalah sel dimana kromosonnya bebas berada dalam
sitoplasma dan tidak dibungkus oleh suatu selaput dan tidak memiliki inti. Contoh sel prokariot
adalah bakteri dan ganggang hijau biru.
Dinding sel
Dinding sel adalah lapisan luar, yang merupakan bagian yang tidak hidup dari sel
tanaman, yang relatif bersifat kaku tetapi sedikit elastus dan berfungsi untuk melindungi sel.
Dinding sel dapat dibedakan menjadi dinding sel primer dan dinding sel sekunder yang
merupakan dinding sel yang letaknya lebih di dalam. Dinding sel primer dapat terdiri atas
komponen selulosa, hemiselulosa, pektin dan lignin. Dinding sel sekunder mengandung pektin,
selulosa, hemiselulosa dan lignin dalam jumlah relatif banyak. Lamella tengah terdiri atas
pektin dapat sebagai perekat menyatukan sel-sel yang berdekatan dan dapat berlaku sebagai
matrik (merupakan campuran pektin dan hemiselulosa). Pada lamella tengah ini, kadang-
kadang juga terdapat lignin.
Protoplasma
Protoplasma adalah seluruh isi sel. Sedangkan sitoplasma adalah seluruh material
protop;asma yang terdapat di dalam sel yang dianggap hidup tetapi tidak termasuk nukleus.
Sitoplasma biasanya berupa cairan yang kental atau gel yang berisi organel lain,
Bagian sel yang terdapat pada bagian dalam dari plasmalemma terdiri atas sitoplasma dan
pada umumnya terdapat sebuah vakuola. Akan tetapi, kadang-kadang terdapat lebih dari
sebuah vakoula. Di dalam vakuola, terdapat berbagai macam bahan seperti gula asam amino,
asam organik lainnya, dan garam. Bagian sebelah luar dari vakoula ini dilapisi oleh membran
yang bersifat semipermeabel, yang dikenal sebagai tonoplast. Bersama dengan plamalemma
yang bersifat semi permeable, tonoplast dapat mempertahankan tekanan hidrostastik dari sel.
Air dapat masuk, tetapi bila yang masuk larutan akan terjadi seleksi terhadap zat yang terdapat
di dalamnya.
Sitoplasma terdiri atas matriks protein, makro molekul lain, dan berbagai macam
larutan. Dalam sitoplasma, akan terjadi berbagai macam proses penting termasuk terjadinya
pemecahan karbohidrat. Pada sitoplasma terdapat organel, yang masing-masing mempunyai
fungsi khusus.
3. Khloroplas terdapat pada bagian sel hijau dan berfungsi sebagai alat fotosintesis intrasel.
Khloroplas mengandung pigmen khlorofil yang berwarna hijau dan terdapat bagian yang
dapat mengubah energi sinar matahari menjadi energi kimia. Enzim- enzim yang terdapat
didalamnya akan mengikat karbondioksida dari udara yang dirubah menjadi gula dan
senyawa karbon lain (asimilasi karbon)
4. Khromoplas merupakan perkembangan dari khloroplas yang sudah masak ketika
terjadi degradasi khlorofil. Khromoplas mengandung karotenoid yang menyebabkan warna
kuning pada buah-buahan /daun yang tua.
5. Amiloplas adalah tempat terdapatnya butir-butir pati walaupun butir-butir pati juga
terdapat pada khloroplas. Khloroplas, khromoplas, dan amiloplas bersama-sama dikenal
sebagai plastida.
6. Badan Golgi, berupa saluran pipih berfungsi mengekskresikan berbagai enzim dari sel
kemungkinan mensistesis dinding sel juga sebagai tempat akumulasi metabolit sekunder
7. Retikulum endoplasma, berupa saluran tipis yang berhubungan satu dengan lainnya dan
sering menempel pada ribosom dapat mensintesis protein dan berfungsi sebagai sistem
transport pada sitoplasma. Ribosom mengandung asam ribonukleat dan protein. Ada
dua jenis retikulum endoplasma, yaitu: retikulum endoplasma mulus, tidak ada ribosom dan
retikulum endoplasma kasar, ada ribosom.
2.4. Komposisi Kimia Buah dan Sayur- Sayuran
Komposisi setiap buah dan sayuran berbeda dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu varietas, keadaan iklim tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara pemanenan,
tingkat kematangan waktu panen, dan kondisi penyimpanan. Pada umumnya komposisi
kimia buah dan sayuran yaitu air, karbohidrat, protein, lemak, asam organik, vitamin dan
mineral.
2.4.1. Air
Pada umumnya produk hortikultura mengandung air tinggi yaitu lebih besar dari 80%,
ada juga yang mengandung air sekitar 95% berat bahan segar seperti, semangka,
mentimun, dan selada. Umbi-umbian dan biji-bijian, misalnya yam, singkong, dan jagung
mengandung lebih sedikit air yaitu sekitar 50%. Variasi yang cukup besar dalam kadar air
dapat terjadi dalam suatu spesies, karena kadar air dari masing-masing sel sangat
bervariasi. Sebenarnya kandungan air suatu bahan tergantung pada ketersediaan air dalam
jaringan pada saat panen, apakah pada waktu pagi hari atau siang hari, yang dipengaruhi
oleh fluktuasi suhu dan kelembaban. Sebagian besar komoditi sayuran dan buah-buahan
pada saat panen dikehendaki kandungan airnya maksimum, sebab akan menghasilkan
tekstur yang segar. Waktu panen memerlukan suatu pertimbangan yang matang
terutama untuk komoditi sayuran daun karena variasi kandungan air sangat besar dan
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan.
2.4.2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan komponen yang paling banyak terdapat dalam produk
hortikultura. Karbohidrat adalah komponen organik yang mengandung karbon, hidrogen, dan
oksigen. ada dasarnya, semua karbohidrat berasal dari reduksi fotosintesis CO 2 dan heksosa
(glukosa, fruktosa) dan pentosa (ribosa, ribulosa) yang merupakan perantara dalam jalur
selanjutnya dikonversi menjadi beberapa monomer gula. Polimer dari beberapa turunan gula
mengarah ke berbagai penyimpanan (pati) dan komponen struktural (selulosa, pektin).
Karbohidrat pada buah dan sayur sebagai gula dengan berat molekul rendah atau
polimer dengan berat molekul tinggi. dapat mencapai 2-40% dari jaringan. Komoditi dengan
kadar karbohidrat rendah, misalnya mentimun, sedangkan komoditi kadar karbohidrat tinggi,
misalnya singkong dan kentang. Gula hadir terutama dalam buah matang, dan tepung terjadi
pada sayuran dan buah mentah. Dalam buah yang sudah masak, ada karbohidrat yang terdapat
dalam bentuk gula. Karbohidrat dalam bentuk pati terdapat pada sayuran dan pada buah yang
belum masak. Jenis gula yang terdapat dalam buah adalah sukrosa, glukosa, dan fruktosa
dengan gula dominan bervariasi dalam buah-buahan yang berbeda (Tabel 2). Pati biasanya
dalam bentuk granula-granula dengan struktur karakteristik yang terbentuk di dalam
sitoplasma. Pati dari pisang raja, singkong, ubi jalar, ubi jalar dan kentang merupakan pangan
sumber energi di beberapa negara berkembang.
2.4.3. Protein
Pada umumnya kandungan protein dalam buah dan sayur-sayuran segar sangat rendah
yaitu: 1- 2 %. Namun pada tanaman leguminose, mengandung protein kurang lebih 5 %,
kacang-kacangan (5-6% dalam kacang polong) dan kacang-kacangan kering (20-34% dalam
lentil). dan kacang kedelai yang mengandung protein jenis globulin: phaseolin dalam kacang,
legumelin dalam kacang polong dan lentil, dan glisin dalam kacang kedelai). Protein dalam
tanaman mempunyai fungsi sebagai enzim dan tempat penyimpanan seperti biji-bijian dan
kacang-kacangan.
2.4.4. Lemak
Sama halnya dengan protein, lemak dalam buah dansayuran dalam jumlah rendah
(kecuali minyak sayur) yaitu <1 %, kecuali pada buah alpukat yang kadar lemaknya sekitar 20
%. Selain itu, buah olive mengandung lemak 15 % yang terdapat sebagai partikel pada sel dan
dapat sebagai pelindung jaringan permukaan tanaman misalnya terdapat pada epidermis buah.
Lemak yang terdapat baik dalam buah maupun sayuran tersusun atas a s a m l e m a k
j e n u h d a n asam lemak tidak jenuh. Di antara asam lemak jenuh, asam palmitat, miristik,
dan stearat dapat ditemukan dalam kacang polong, kacang-kacangan, dan bayam, dan dalam
jumlah rendah almond dan kacang. Sedangkan asam lemak tak jenuh tunggal, asam oleat
adalah diidentifikasi terdapat dalam kacang polong dan asam palmitoleat dalam bayam (23%).
Asam lemak tak jenuh ganda omega-3 adalah ditemukan dalam kacang kedelai.
2.4.5. Asam organik
Asam organik merupakan komponen utama dalam buah dan sayuran. Keasaman buah
timbul dari asam organik yang disimpan dalam vakuola, dan komposisinya dapat bervariasi
tergantung pada jenis buah. Pada umumnya buah masih muda banyak mengandung asam
organik dan akan terjadi penurunan selama pematangan dan pemasakan buah. Beberapa asam
organik terbentuk dalam jaringan tanaman sewaktu proses metabolisme yang berlangsung
secara normal. Beberapa macam asam dapat dihasilkan dari siklus Kreb (TCA, Tricarboxylic
acid ).
Asam yang banyak terbentuk pada jaringan tanaman yang dapat dimakan adalah asam
sitrat dan malat, yang kandungannya lebih dari 2 % dari berat segar. Pada jeruk, terdapat asam
sitrat lebih dari 3 %. Selain pada buah jeruk, asam sitrat juga terdapat pada buah nenas, pear,
dan lain-lainnya. Asam malat banyak terdapat pada buah apel, cherri, apricot, pisang, dan lain-
lainnya. Sayur-sayuran mengandung asam sitrat dan asam malat dalam jumlah yang berbeda-
beda. Pada kentang, biji leguminosa, tomat, dan lobak, banyak terdapat asam malat Asam
sitrat dan asam malat banyak terdapat pada lada, kubis, bawang, wortel. Asparagus juga
mengandung asam sitrat dan malat.
Buah dan sayuran mengandung sedikit vitamin C (asam askorbat ) dibandingkan dengan
komponen makromolekulnya tetapi vitamin C penting dalam diet manusia karena
daapat mencegah gusi berdarah. Vitamin C dalam gizi sebanyak 90 % diperoleh dari buah
dan sayuran. Tiap hari seorang laki-laki memerlukan vitamin C sebanyak 50 mg.
Buah dan sayuran merupakan sumber vitamin A dalam bentuk precursor vitamin A
(β-karoten) dan juga mengandung asam folat. Hanya 10 % karotenoid yang terdapat pada
buah dan sayuran merupakan precursor vitamin A. Karotenoid yang lain seperti seperti
likopen yang merupakan bagian utama pada buah tomat tidak aktif sebagai pemebntuk
vitamin A. B eberapa macam buah dan sayuran yang mengandung vitamin C, A, dan asam
folat disajikan pada Tabel 3.
Pada buah dan sayuran, terdapat juga berbagai mineral yang diperlukan tubuh.
Beberapa macam mineral yang terdapat pada buah dan sayuran sulit diserap oleh tubuh
manusia. Misalnya, kalsium yang terdapat pada bayam dalam bentuk kalsium oksalat
tidak dapat diserap oleh tubuh manusia.
Nilai gizi berbagai macam buah dan sayuran tidak hanya tergantung pada konsentrasi
yang terdapat di dalamnya, tetapi juga tergantung dari jumlah yang dikonsumsi.
Tabel 3. Kadar vitamin C, vitamin A, dan asam folat dalam beberapa buah dan
sayuran
Tabel 4. Komponen khusus dari aroma pada beberapa macam buah dan sayuran
Produk Senyawa
Apel – masak Ethyl 2- metibutirat
--------hijau Hexanal, 2 hexanal
Pisang hijau 2-hexanal
masak Eugenol
kelewat masak Isopentanol
Anggur Nootakatone
Lemon Citral
Orange Valencene
Raspberry 1-(p-Hidroxyphenyl)-3-btanone
Mentimun 2, 6-Nonadienal
Kubis mentah Allyl isothiocyanate
dimasak Dimethyl disulphide
Jamur 1- Octen-3-ol, lenthionine
Kentang Methoxy-3-ethyl pyrazine, 2,5-
dimethyl pyrazine
Lobak 4-Methylthio-trans-3-butenyl
isothiocyanat
Sumber: ( Wills et al., 1981)
Daftar Pustaka
Pantastico, ER.B., 1975. Postharvest physiology, handling, and utilization of tropical and sub-
tropical fruits and vegetables. The Avi Publishing Company, Inc. Westport,
Connecticut.
Wills, R.H.H., T.H. Lee, D. Graham, W.B. McGlasson, and E.G. Hall, 1981. Postharvest: An
Introduction to the Physiology and Hnadling of Fruit and Vegetables. New South Wales
University Press. Australia.