Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

KLIMATIOLOGI PERTANIAN
PENGENALAN PERALATAN AGROKLIMATOLOGI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Klimatologi Pertanian

Disusun oleh:
Nama : Arief Septiawan
NIM : 4442160067
Kelas : III B
Kelompok : 6 (Enam)

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2017
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat taufik


hidayah-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan laporan praktikum sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah
kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para
sahabatnya, dan umatnya yang setia sampai akhir zaman.
Laporan praktikum ini berjudul “Pengenalan Peralatan Agroklimatologi”.
Praktikan menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan praktikum ini
masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan diterima oleh praktikan dengan lapang dada. Semoga laporan
praktikum ini dapat bermanfaat, khususnya bagi praktikan dan umumnya bagi
para pembaca.

Serang, September 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Tujuan ....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klimatologi ............................................................................................3
2.2 Agroklimatologi .....................................................................................3
2.3 Cuaca dan Iklim ....................................................................................4
2.4 Peralatan Stasiun Agroklimatologi .........................................................5
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat .................................................................................7
3.2 Alat dan Bahan .......................................................................................7
3.3 Cara Kerja ..............................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil .......................................................................................................8
4.2 Pembahasan ..........................................................................................11
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ..............................................................................................16
5.2 Saran .....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................17
LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hasil Pengenalan Peralatan Agroklimatologi .......................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia hidup di Bumi pasti tidak akan terpisah dengan lingkungan.
Dalam lingkungan itu sendiri terdapat unsur yang penting yaitu iklim atau cuaca.
iklim adalah kondisi rata – rata cuaca dalam rentan waktu yang cukup lama
(sekitar 30 tahun) dan mencakup wilayah yang luas. Sedangkan cuaca adalah
kondisi atmosfer yang dinamis dalam jangka waktu yang singkat dan mencakup
wilayah yang sempit.
Agroklimatologi berasal dari kata Agro yang berarti tanaman dan
Klimatologi yaitu ilmu iklim. Agroklimatologi adalah ilmu iklim yang
mempelajari tentang hubungan antara unsur-unsur iklim dengan proses kehidupan
tanaman.Yang dipelajari dalam agroklimatologi adalah bagaimana unsur-unsur
iklim itu berperan di dalam kehidupan tanaman. Kita akan mempelajari
bagaimana agar fotosintesis bisa tinggi, respirasi optimal, transpirasi normal,
sehingga hasil bisa tinggi. Arah dari ilmu ini adalah bagaimana fotosintesis bisa
lebih tinggi dari Respirasi yang dipengaruhi unsur udara dan air (Wisnubroto, et
al, 1983).
Pengenalan alat dalam praktikum sangat penting karena akan berpengaruh
terhadap kemampuan praktikan itu sendiri. Seorang praktikan akan merasa
kesulitan untuk memahami setiap kegiatan praktikum apabila belum mengenal
alat-alat praktikum itu sendiri. Dalam laporan praktikum ini praktikan ingin
memperkenalkan setiap alat yang digunakan dalam pengukuran suhu udara/ suhu
tanah, curah hujan / presipitasi, pengukuran lama dan intensitas cahaya matahari,
kelembaban udara, kecepatan angin dan penguapan.
Mengingat betapa pentingnya mengetahuicara kerja peralatan
agroklimatologi, cara pengamatan, tata letak dan pemasangan peralatan
agroklimatologi, maka praktikan ingin membuat laporan praktikum yang berjudul
“Pengenalan Peralatan Agroklimatologi”.

1
1.2 Tujuan
1. Mengenal cara kerja peralatan agroklimatologi
2. Mengenal cara pengamatan peralatan agroklimatologi
3. Mengenal tata letak dan pemasangan peralatan agroklimatologi.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klimatologi
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata cuaca yang
terjadi pada suatu wilayah dalam kurun waktu yang sama. Cuaca merupakan
keadaan fisik atmosfer pada suatu saat dan tempat tertentu dalam jangka pendek.
Klimatologi pertanian ialah cabang ilmu iklim atau cuaca terapan yang
mempelajari tentang hubungan antara proses-proses fisik di atmosfer (unsur-unsur
cuaca) dan proses pertanian. Tercakup didalamnya antara lain hubungan antara
faktor iklim dengan produksi pertanian. Sasaran yang hendak dicapai oleh
klimatologi pertanian ialah untuk memahami dan mengkaji proses-proses yang
terjadi pada perubahan lingkungan fisik disekitar organisme pertanian akibat
perkembangan organisme tersebut serta dampak perubananya bagi organisme itu
sendiri (Bayong, 2004).
Unsur-unsur cuaca yang diamati dalam klimatologi pertanian meliputi:
radiasi matahari, suhu, kelembaban nisbi udara, tekanan udara, evaporasi, curah
hujan, angin,awan dan lain-lain. Sedangkan unsur pertanaian yang diamati
tergantung pada tujuan peneliat pertanian tersebut seperti : fase pertumbuhan
tanaman, produksi tanaman, serangan hama dan penyakit dan lain-lain (Handoyo,
2008).

2.2 Agroklimatologi
Agroklimatologi berasal dari kata Agro (Tanaman) dan Klimatologi (ilmu
iklim). Agroklimatologi adalah ilmu iklim yang mempelajari tentang hubungan
unsur-unsur iklim dengan proses kehidupan tanaman. Agrokrimatologi atau
klimatologi pertanian yaitu cabang klimatologi yang khusus di kaitkan dengan
kegiatan pertanian yang dipelajari dalam agroklimatologi yaitu berbagai unsur-
unsur iklim itu berperan didalam kehidupan tanaman (Wisnubroto, et al, 1983).
Ruang lingkup agroklimatologi adalah Atmosfer : kumpulan berbagai gas
yang menyelubungi hidrosfer, Hidrosfer : ruang berisi air terutama lautan, Litosfer
: ruang yang berisi zat padat berupa batuan bola bumi mengalami rotasi dan

3
revolusi:, Rotasi adalah perputaran bumi pada sumbunya yang menyebabkan
terjadinya siang dan malam, sedangkan revolusi adalah perputaran bumi
mengelilingi matahari yang menyebabkan terjadinya perbedaan iklim
(Wisnubroto, et al, 1983).

2.3 Cuaca dan Iklim


Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda
pengertian, khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk awal yang
dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat
pada suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim merupakan kondisi lanjutan
dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan dihitung
dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam kurun waktu tertentu (Winarso, 2003).
Ilmu cuaca atau meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji
peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas, sedangkan ilmu
iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga mengkaji tentang
gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut mempunyai sifat
umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi
(Rafi’i, 1995).
Iklim merupakan suatu konsep yang abstrak, dimana iklim merupakan
komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan elemen-elemen atmosfer di dalam
suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Iklim bukan hanya
sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang cukup memadai tanpa
ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan cuaca musiman serta
suksesi episode cuaca yang ditimbulkan oleh gangguan atmosfer yang bersifat
selalu berubah, meski dalam studi tentang iklim penekanan diberikan pada nilai
rata-rata, namun penyimpangan, variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang ekstrim
juga mempunyai arti penting (Trewartha dan Horn, 1995).

4
2.4 Peralatan Stasiun Agroklimatologi
Jenis-jenis peralatan meteorologi pertanian yang terdapat di stasiun
agroklimat yaitu sebagai berikut:
1. Alat pengukur suhu udara
a. Termometer biasa
b. Termometer minimum-maksimum
c. Termograf
2. Alat pengukur kelembaban udara
a. Psychrometer
b. Sling psychrometer
c. Hygrograf
d. Termo hygrograf
3. Alat pengukur curah hujan
a. Ombrometer
4. Alat pengukur penyinaran matahari
a. Solarimeter type campbell stokes
b. Pyrheliometer type bimetal actinograf
5. Alat pengukur kecepatan angin
a. Cup animometer
b. Hand animometer
6. Alat pengukur penguapan
a. Pan evaporimeter
Sebuah stasiun agroklimat membutuhkan letak yang cukup luas, terbuka
dengan taman alat ditengahnya. Ukuran luas yang diperlukan tergantung pada
banyaknya alat serta persyaratan karakteristik masing-masing alat yang dipasang,
syarat dasar taman alat (Sudira,2004).
Besarnya pengaruh curah hujan di berbagai sektor kehidupan menyebabkan
prediksi cuah hujan sangat di butuhkan untuk membuat perencanaan kedepan.
Namun keberadaan curah hujan secara spesial dan temporal masih sulit untuk di
prediksi. Selain itu sifatnya yang dinamis kemudian proses fisis yang terlibat juga
sangat koompleks sehingga sangat sulit untuk di prediksi (Estiningtyas, 2011).

5
Klimatologi yang pengukurannnya dilakukan secara kontinyu dan meliputi
periode waktu yang lama paling sedikit 10 tahun, bagi stasiun klimatologi
pengamatan utama yang dilakukan meliputi unsur curah hujan, suhu udara, arah
dan laju angin, kelembapan, macam dan tinggi dasar awan, banglash horizontal,
durasi penyinaran matahari dan suhu tanah (Wisnubroto, 1999).
Oleh karena itu persyaratan stasiun klimatologi ialah lokasi, keadaan stasiun
dan lingkungan sekitar yang tidak mengalami perubahan agar pemasangan dan
perletakan alat tetap memenuhi persyaratan untuk menghasilkan pengukuran yang
dapat mewakili (Wahyuningsih, 2004).

6
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum klimatologi pertanian yang berjudul pengenalan peralatan
agroklimatologi ini dilaksanakan pada hari selasa, 12 September 2017 pukul 09.00
-11.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Bioteknologi, Fakultas Pertanian,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum pengenalan peralatan agroklimatologi
ini adalah thermometer biasa, thermometer air raksa, thermometer alkohol,
thermometer minimum, thermometer maksimum, thermometer tanah, hygrometer,
thermo hygrometer, thermohygrograf, ombrograf, solarimeter type campbell
stokes, lux meter, hand anemometer, panci evaporimeter, HVS, alat tulis.

3.3 Cara Kerja


1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Nama dan fungsi peralatan agroklimatologi dijelaskan oleh asisten
laboratorium.
3. Peralatan agroklimatologi digambar.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1 Hasil Pengenalan Peralatan Agroklimatologi
No Nama Alat Gambar Alat Fungsi Alat

Thermometer Air Untuk mengukur suhu


1.
Raksa tinggi

Thermometer Untuk mengukur suhu


2.
Alkohol rendah

Thermometer Untuk mengukur suhu


3.
Minimum minimum

Thermometer Untuk mengukur suhu


4.
Maximum maksimum

8
Thermometer Untuk mengukur suhu pada
5.
Tanah tanah

Solarimeter Tipe Untuk mengukur lama


6.
Campbell Stokes penyinaran

Untuk mengukur kecepatan


7. Anemometer
angin

Untuk mengukur intensitas


8. Lux Meter
cahaya

9
Untuk mengukur suhu dan
9. Thermohygrograf
kelembapan udara

Thermo Untuk mengukur


10.
Hygrometer kelembaban udara

Untuk mengukur
11. Hygrometer
kelembaban udara

Untuk
Panci mengukur/memperkirakan
12.
Evaporimeter besarnya penguapan dari
muka air bebas

Untuk mengukur curah


13. Ombrograf
hujan

10
Thermometer Untuk mengukur suhu
14.
biasa dalam ruangan

4.2 Pembahasan
Dalam praktikum mengenai pengenalan peralatan agroklimatologi ini,
dibahas macam-macam alat yang terlibat pada stasiun klimatologi. Yang artinya
digunakan dalam proses pengumpulan data yang dilakukan oleh stasiun
klimatologi atau stasiun agroklimat.
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim dan menganalisis
keadaan iklim disekitar stasiun klimatologi serta membandingkan keadaan iklim
di daerah satu kedaerah lainnya. Dalam mengamati satu anasir cuaca dapat
digunakan beberapa jenis peralatan yang mempunyai prinsip kerja sama tetapi
memiliki beberapa perbedaan seperti dari segi ketelitian pengamatan, kepraktisan,
maupun cara penggunaan. Oleh karena itu, setiap alat yang digunakan dalam
pengukuran anasir cuaca ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing
(Lakitan, 1994).
Thermometer merupakan alat klimatologi yang berfungsi sebagai pengukur
suhu. Thermometer ada beberapa macam dan fungsinya berbeda beda
Thermometer biasa atau sering disebut juga termometer ruangan, merupakan alat
yang berfungsi untuk melihat suhu pada ruangan. Biasanya termometer ini
digantung atau dilekatkan di dinding suatu ruangan. Selain mengukur suhu,
termometer ruangan juga biasa dipakai sebagai hiasan rumah. Biasanya,
termometer ruangan menunjukan 2 satuan suhu yaitu celcius dan fahrenheit.
Termometer air raksa merupakan termometer yang berisi air raksa.
Termometer ini cocok untuk mengukur suhu tinggi. Termometer air raksa biasa
digunakan untuk mengukur suhu suatu media dalam satuan oC dengan cara
ditempelkan dan kemudain air raksa akan memuai dan akan terlihat kenaikannya.

11
Air raksa ini sebagai media untuk menunjukkan tingkat suhu, jika suhu tinggi
maka air raksa ini akan memuai/mengembang dan menunjukan angka tertentu dan
jika suhu turun (rendah) maka air raksa itu akan mengkerut dan suhu akan
mengecil, biasanya alat ini untuk mengukur suhu udara terbuka atau suhu suatu
cairan dan memiliki ketelitian sebesar 0,5 ºC. Prinsip kerja termometer
berdasarkan kepekaan zat cair terhadap perubahan suhu. Kelebihan alat ini
adalah mudah cara pemakaian dan pengamatannya karena air raksa yang
digunakan tampak mengkilap. Sedangkan kekurangannya adalah air raksa yang
digunakan sebagai isian hanya memiliki tingkat pemuaian kecil dan hanya mampu
mengukur suhu min -2oC.
Thermometer alkohol merupakan termometer yang tidak jauh berbeda dengan
thermometer air raksa, yang membedakan adalah thermometer alkohol berisi
cairan alkohol dan biasanya ujungnya berwarna keperakan sedangkan pada
thermometer air raksa berwarna merah. Thermometer ini lebih aman digunakan
daripada termometer air raksa. Termometer alkohol biasanya digunakan untuk
mengukur suhu yang dingin atau suhu rendah karena alkohol lebih peka terhadap
suhu yang dingin.
Thermometer Maksimum dan Minimum adalah alat untuk mengukur suhu
maksimum dan minimum dalam jangka waktu tertentu. Thermometer dipasang
dengan alat penunjuk skala yang terletak diatas permukaan air raksa.
Thermometer Maksimum Minimum bekerja dengan adanya katup pada leher
tabung dekat bohlam. Ketelitian alat ini sampai 0,25 ºC. Saat suhu naik, air raksa
didorong ke atas melalui katup oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun, air raksa
tertahan pada katup dan tidak dapat kembali ke bohlam membuat air raksa
tetap di dalam tabung. Pembaca kemudian dapat membaca temperatur
maksimum selama waktu yang telah ditentukan. Untuk mengembalikan
fungsinya, termometer harus diayun dengan keras. Kegunaan alat ini untuk
pertanian hampir sama dengan termometer lainnya yaitu untuk meningkatkan
ketelitian dalam menentukan suhu, hanya saja dengan cakupan yang luas dan
waktu yang lama, kemudian dapat dilihat suhu tertinggi dan suhu terendah pada
suatu wilayah yang diukur.
Termometer tanah merupakan termometer untuk mengukur suhu tanah.

12
Termometer ini digunakan dengan menancapkan ke tanah. Termometer ini sangat
berguna bagi para petani untuk mentukan suhu tanah agar tanaman dapat hidup
optimal.
Menurut Prawiroardoyo (1996), mengukur suhu tanah dilakukan pada
kedalaman 5, 10, 20, 50, dan 100 cm. termometer ini terbuat dari bahan plastik
yang kuat dan juga berukuran besar agar mampu menembus kedalam tanah sesuai
dengan kedalamannya.

Solarimeter tipe Campbell Stokes adalah alat yang digunakan untuk


mengukur intensitas dan lama penyinaran matahari. Satuan dari intensitas dan
lama penyinaran matahari adalah persen. Campbell Stokes dilengkapi dengan
kartu khusus. Kartu ini adalah kartu yang berperan sebagai pencatat data yang
disebut dengan kertas pias, kertas pias dapat di bagi menjadi 3 yaitu kertas pias
lengkung panjang, kertas pias lengkung pendek, dan kertas pias lurus, biasanya
kertas pias lurus digunakan pada saat posisi bumi berada di lintang equator
misalnya kita mengukur intensitas cahaya matahari di kota pntianak. Kartu
(campbell stokes) ini dipasang dibawah lensa pada alat, kemudian diletakkan di
tempat terbuka. Pencatat waktu pada kartu akan mencatat bekas bakaran kartu.
Bagian yang hangus itulah yang menunjukkan intensitas sinar matahari selama
satu hari. Bekas bagian hangus yang berwarna coklat, dicocokkan oleh satuan
waktu dan lamanya penyinaran.
Anemometer merupakan alat yang digunakan untuk menentukan kecepatan
angin. Selain kecepatan angin, anemometer juga dapat menentukan tekanan angin
dan juga menentukan arah angin. Penggunaaan anemometer dilakukan dengan
menyangga kipas sebelum mengukur dan menstabilkan angka pada layar.
Kemudian, penyangga kipas dilepas dan diarahkan ke luar ruangan. Hasil yang
terukur akan tampil di layar anemometer secara otomatis. Dalam bidang pertanian
alat ini juga berfungsi untuk mengetahui secara pasti kecepatan angin atau tekanan
angin disuatu aral atau lahan.
Luxmeter merupakan alat untuk mengukur intensitas cahaya. Biasanya alat
ini untuk mengukur intensitas cahaya matahari namun dapat juga digunakan untuk
mengukur intensitas cahaya lainnya. Luxmeter memiliki sensor yang dapat

13
menangkap cahaya yang kemudian hasil pengukuruan akan tampil pada layar.
Selain untuk mengukur intensitas cahaya, alat ini juga dapat digunakan untuk
mengukur suhu cahaya. Satuan intensitas cahaya adala lux. Alat ini sangant
berguna dalam bidang pertanian, karena fungsinya sebagai pengukur intensitas
cahaya maka para petani bisa mengetahui pasti tanaman yang cocok dengan
intensitas cahaya disuatu wilayah tersebut.
Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembapan pada
suatu tempat. Hygrometer mempunyai prinsip kerja yaitu dengan menggunakan
dua thermometer. Thermometer pertama dipergunakan untuk mengukur suhu
udara biasa dan yang kedua untuk mengukur suhu udara jenuh/lembab (bagian
bawah thermometer diliputi kain/kapas yang basah). Thermometer Bola Kering:
tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara
sebenarnya. Thermometer Bola Basah: tabung air raksa dibasahi agar suhu yang
terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air
dapat berkondensasi. Hygrometer terdapat dua skala, yang satu menunjukkan
kelembaban yang satu menunjukkan temperatur. Cara penggunaannya dengan
meletakkan di tempat yang akan diukur kelembabannya, kemudian tunggu dan
bacalah skalanya. Skala kelembaban biasanya ditandai dengan huruf h dan kalau
suhu dengan derajat celcius. Dalam bidang pertanian higrometer digunakan untuk
mengukur kelembaban udara relative.
Thermo Hygrometer adalah gabungan dari thermometer (termometer)
ruangan dan hygrometer (higrometer), yaitu alat untuk mengukur suhu udara dan
kelembaban, baik di ruang tertutup ataupun di luar ruangan. Thermo
hygrometer adalah satu alat dengan dua indikator pengukuran, yaitu
thermometer dan hygrometer. Thermometer berfungsi sebagai pengukur suhu
dalam satu area/ruangan. Sedangkan hygrometer berfungsi untuk mengukur
kelembaban dalam satu area/ruangan.
Menurut Lakitan (1994). Alat ini mempunyai 2 panah biasanya berbentuk
seperti jam dan aja juga yang digital. Cara penggunaan alat ini sangat mudah yaitu
tinggal dibaca berapa kelembaban dan suhu yang ada pada saat kita
menghitungnya. Dalam bidang pertanian untuk mengukur suhu dan kelembapan
dalam satu area tertentu.

14
Termohigrograf adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dan
kelembaban udara dalam satu waktu. Alat ini memiliki prinsip kerja dengan
pengembangan dan pengkerutan rambut akibat kelembaban didalamnya. Alat ini
memberikan kejelasan data dengan gambar yang ada dikertas grafik berupa data
kelembaban nisbi udara dan suhu udara dengan goresan yang tercatat dalam kertas
grafik. Alat ini mencakup dua alat lain yaitu termograf dan higrograf, cara kerja
pada Termograf yaitu kenaikan suhu udara menyebabkan keping dwi logam
memuai dan menggerakkan sistem tuas sehingga pena pencatat suhu udara
bergerak dan menggores pada kertas grafik. Sedangkan pada higrograf kenaikan
kelembaban udara menyebabkan rambut menyerap uap air sehingga rambut
mengembang dan akan menggerakan sistem tuas sehingga pena kelembaban udara
bergerak dan menggoreskan pada kertas grafik. Dalam bidang pertanian yaitu
untuk mengukur suhu kelembaban udara pada suatu area dalam satu waktu.
Ombrograf merupakan alat berbentuk tabung yang digunakan untuk
mengukur curah hujan. Alat ini ditempatkan diluar ruangan dan tidak boleh
ternaungi. Alat ini memiliki atap terbuka yang digunakan untuk menangkap air
hujan. Air yang masuk kemudian mengalir ke gelas ukur yang terdapat didalam
ombormeter. Gelas ukur tersebut dapat menentukan curah hujan yang dapat
dilihat dari skala yang tertulis di sisi gelas ukur.
Panci evaporimeter merupakan alat untuk mengukur penguapan. Alat ini
berbentuk wadah besar yang diisi air dan dipanaskan. air yang telah panas akan
mengeluarkan uap. Kemudian uap air dialirkan ke ruangan lainnya dengan suhu
yang lebih rendah. Uap air akan mencair dan air yang menguap dapat dukur
melalui ruangan yang berisi aliran uap air.

15
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan data dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa agroklimatologi adalah ilmu iklim yang mempelajari tentang
hubungan antara unsur-unsur iklim dengan proses kehidupan tanaman.Yang
dipelajari dalam agroklimatologi adalah bagaimana unsur-unsur iklim itu berperan
di dalam kehidupan tanaman. Peralatan agroklimatologi yang digunakan dalam
bidang pertanian ada alat pengukur curah hujan, kelembaban nisbi udara,
pengukur suhu udara, pengukur suhu dan kelembaban nisbi udara, pengukur suhu
air, pengukur suhu tanah, pengukur panjang penyinaran matahari, pengukur
intensitas penyinaran, pengukur kecpatan angin, dan pengukur evaporasi.

5.2 Saran
Dalam praktikum pengenalan peralatan agroklimatologi ini masih
mempunyai beberapa kekurangan, sebaiknya pada saat praktikum kita semua
lebih memperhatikan dan mencatat apa yang dijelaskan oleh asisten laboratorium,
menjaga kondisifitas ruangan agar praktikum berjalan lebih baik, dan usahakan
mempelajari terlebih dahulu materi yang akan dipraktikumkan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bayong, T.H.K, 2004. Iklim Dan Lingkungan. Bandung: PT Cendikia Jaya


Utama.
Estiningtyas, W. 2011. Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Volume 3
Nomor 1.Tangerang Selatan.
Handoyo, 2008. Prosiding Seminar Nasional Teknik Pertanian 2008. Yogyakarta.
Lakitan, Benyamin, 1994. Dasar-dasar Klimatologi. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.
Prawirowardoyo, S. 1996. Meteorologi. Bandung: ITB Press.
Rafii, S. 1995. Meteorologi dan Klimatologi. Bandung: Angkasa.
Sudira, Putu.1999. Pengantar Oseangrfi. Jakarta : Tira Pustaka.
Trewartha, G. T. dan L. H. Horn., 1995. Pengantar Iklim. Penerjemah Sri Andani.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Wahyuningsih, Utami. 2004. Geografi. Jakarta: Pabelan.
Winarso, P. A. 2003. Pengelolaan Bencana Cuaca dan Iklim untuk masa
mendatang. Indonesia: KLH.
Wisnubroto S., S.L. Aminah dan M. Nitisapto. 1983. Asas-Asas Meteorologi
Pertanian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Wisnubroto, S., 1999. Meteorologi Pertanian Indonesia. Yogyakarta: Mitragana
Widya.

17
LAMPIRAN

Lampiran 1 Thermometer Lampiran 2 Thermometer Lampiran 3 Thermometer


Biasa Air Raksa Alkohol

Lampiran 4 Thermometer Lampiran 5 Thermometer Lampiran 6 Thermometer


Maximum Minimum Tanah

Lampiran 7 Solarimeter Lampiran 8 Anemometer Lampiran 9 Lux Meter


Tipe Campbell Stokes

Lampiran 10 Lampiran 11 Thermo Lampiran 12 Hygrometer


Thermohygrograf Hygrometer
Lampiran 13 Panci Lampiran 14 Ombrograf
Evaporimeter

19

Anda mungkin juga menyukai