EKOLOGI PERTANIAN
Oleh :
AHMAD ASYHAR AMRULLAH
NIM :
205040207111086
Asisten :
Ferota Larasati
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Kelas : I
Disetujui Oleh :
Asisten Kelas,
Ferota Larasati
NIM : 196040200111031
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah kepada kita sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan
praktikum ekologi pertanian ini dengan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
dari asisten praktikum pada mata kuliah ekologi pertanian.Selain itu, Laporan ini
bertujuan untuk mengetahui dan memahami konsep keseimbangan
agroekosistem, untuk mengetahui komponen-komponen dalam agroekosistem,
untuk mengetahui tipetipe agroekosistem, untuk mengetahui dan memahami
interaksi yang terjadi antara komponen-komponen dalam agroekosistem.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Ferota Larasati selaku asisten
praktikum ekologi pertanian yang telah membimbing dan memberikan tugas
laporan ini sehingga dapat menambah pengetahuan serta wawasan sesuai
dengan jurusan yang saya tekuni.Terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik pengetahuan, materi, dan pengamatan laporan ini sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari, Laporan ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun akan saya tunggu demi perbaikan laporan
ini sehingga menjadi lebih baik .
Penulis
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………..v
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………….vi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………..vii
1. PENDAHULUAN............................................................................................7
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….7
1.2 Tujuan………………………………………………………………………...8
1.3 Manfaat………………………………………………………………………8
2. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………9
2.1 Agroekosistem……………………………………………………………….9
2.2 Peran Anthropoda dan Biota Tanah dalam Agroekosistem…………….12
2.3 Rantai dan Jaring-jaring Makanan………………………………………..14
2.4 Keseimbangan Agroekosistem……………………………………………14
Tabel Arthropoda……………………………………………………………………..25
DAFTAR GAMBAR
Gambar Semut………………………………………………………………………..32
Gambar Kumbang…………………………………………………………………….32
Gambar Lalat………………………………………………………………………….33
Gambar Pitfall…………………………………………………………………………33
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum Ekologi Pertanian pada agroekosistem untuk
mengetahui dan memahami konsep keseimbangan agroekosistem, untuk
mengetahui komponen-komponen dalam agroekosistem, untuk mengetahui tipe
tipe agroekosistem, untuk mengetahui dan memahami interaksi yang terjadi
antara komponen-komponen dalam agroekosistem seperti interaksi komponen
biotik yang menyebabkan terjadinya rantai makanan sehingga terjadi
keseimbangan agroekosistem.
1.3 Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari praktikum Ekologi Pertanian mengenai
agroekosistem yaitu mengetahui tingkat keseimbangan agroekosistem,
mengetahui data dan analisis agroekosistem dari aspek HPT, BP, dan tanah,
mengetahui informasi yang diperoleh dari pengamatan untuk memberikan
rekomendasi dalam pencapaian keseimbangan agroekosistem.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Agroekosistem
2.1.1 Pengertian Agroekosistem
Menurut Rusna (2008), agroekosistem adalah bagian dari toposekuen
atau katena lahan yang merupakan gabungan dari berbagai relief makro secara
berurutan dari pantai sampai ke puncak gunung, atau dikenali sebagai
perbedaan tinggi rendahnya permukaan bumi yaug diukur secara vertikal disebut
topografi. Relief makro tersebut dapat dibedakan menjadi dataran rendah,
pegunungan rendah, pegunungan menengah dan pegunungan tinggi.
Agroekosistem merupakan suatu ekosistem pertanian dapat dikatakan produktif
jika terjadi keseimbangan antara tanah, hara, sinar matahari, kelembaban udara
dan organisme-organisme yang ada, sehingga dihasilkan suatu pertanaman
yang sehat dan hasil yang berkelanjutan.
2.1.1 Abiotik
a. Suhu
Menurut Imran S (2009), suhu dapat mempengaruhi tiga fungsi fisiologi tanaman
yaitu pertumbuhan dan perkembangan, asimilasi dan pernafasan. Suhu minimum
adalah suhu terendah yang di bawahnya pertumbuhan, asimilasi dan pernafasan
menjadi lambat bahkan terhenti. Suhu yang rendah akan mengakibatkan
absorpsi air dan unsur hara terganggu karena transpirasi meningkat. Suhu
minimum, optimum dan maksimum dapat diketahui dalam ruang yang tak
terkendali sehingga dapat mempermudah dalam penyesuaian terhadap keadaan
iklim di suatu tempat.
b. Air
Air sangat penting dalam kehidupan tapi ketersediaanya bervariasi secara
dramatis diberbagai habitat (Imran S, 2009).
c. Cahaya Matahari
Menurut Suci dan Hedi (2018) sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman
untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu
tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat
dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah,
justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan.
d. Angin
Angin memperkuat suhu lingkungan pada suatu organisme dengan cara
meningkatkan hilangnya panas melalui penguapan (Evaporasi) dan konveksi
(faktor Wind-Chill) atau pendinginan oleh angina (Suci dan Hedi, 2018).
f.Iklim
Menurut Lamid (2011) iklim adalah suatu kondisi cuaca yang dominan pada
suatu lokasi yang terjadi dalam kurun waktu singkat, kita dapat melihat dampak
besar iklim pada persebaran organisme dengan cara membuat suatu
klimograf yaitu suatu plot suhu dan curah hujan dalam bentuk rata tahunan.
Rata ratatahunan untuk suhu dan curah hujan sangat berkorelasi dengan bioma
yangditemukan di wilayah yang berbeda beda.
2.1.2 Biotik
a.Herbivora
Herbivora adalah hewan yang memakan tumbuhan atau tanaman, pada
agroekosistem sawah seperti burung pemakan padi (Sowasono, 2001).
b.Parasit atau patogen
Parasit merupakan organisme yang membutuhkan organisme lain dalam
pemenuhan nutrisi sehingga merugikan inangnya contoh tanaman benalu
dengan inangnya (Soedarto, 2008).
c.Predator
predator merupakan hewan yang memburu dan memangsa hewan lain demi
kelangsungan hidupnya seperti kumbang yang memangsa nyamuk (Kusuma et
al., 2018).
2.1.3 Perbedaan Agroekosistem
Menurut Cahyono (2007), perbedaan agroekosistem dengan ekosistem
alami yaitu:
1. Ekosistem Alami
a. Terdiri dari banyak spesies tanaman dan hewan.
b. Keanekaragaman genetik sangat tinggi.
c. Sinar matahari adalah sumber energi untuk autotrof dan energi ini mendorong
semua siklus biologis.
d. Rantai makanan yang panjang dan rumit.
e. Suksesi ekologi berlangsung dalam ekosistem alami selama periode waktu.
f. Siklus nutrisi Alam memastikan bersepeda maksimal dan efisien nutrisi.
g. Produktivitas sangat bervariasi dan tergantung pada lingkungan. Produktivitas
hutan hujan tropis sangat tinggi, tapi di gurun produktivitas sangat rendah.
h. Keberlanjutan tinggi atau alami yang berkelanjutan.
2. Agroekosistem
a. Terdiri dari tanaman-tanaman utama (monokultur). Spesies lain di sekitar
disebut gulma dan petani menggunakan bahan kimia untuk menghancurkan
gulma.
b. Keanekaragaman genetik sangat rendah dan jenis tanaman lainnya dihapus
dengan menggunakan rumput pestisida.
c. Sinar matahari adalah sumber energi utama untuk autotrof atau tanaman
tetapi pupuk buatan, pupuk dan nutrisi lainnya secara eksternal dipasok ke
tanah.
d. Sederhana dan sering tidak lengkap sebagai spesies lainnya tewas sebagai
hama atau gulma.
e. Tidak ada suksesi ekologi.
f. Tidak lengkap dengan siklus haranya. Pemanenan tanaman menghilang
sejumlah besar nutrisi dari tanah membuat tanah yang kurang subur setiap
kali.
g. Dirancang untuk produktivitas tinggi.
h. Tidak berkelanjutan sebagai mayoritas pupuk berasal dari bahan bakar fosil
yang tidak terbarukan dan semakin menambah polusi air dan gangguan
ekologi lainnya.
2.2 Peran Arthropoda dan Biota Tanah dalam Agroekosistem
Peranan arthropoda dalam mempengaruhi agroekosistem di alam menurut
Herlinda et al. (2008), ada 3 macam. Peranan arthropoda tersebut yaitu :
1. Hama
Hama adalah binatang atau sekelompok binatang yang pada tingkat
populasi tertentu menyerang tanaman budidaya sehingga dapat
menurunkan produksi baik secara kualitas maupun kuantitas dan secara
ekonomis merugikan. Contoh : serangga tikus pada tanaman padi yang
menyebabkan gagalnya panen, serangan Crocidomolia binotalis yang
menyerang pucuk tanaman kubis-kubisan.
2. Predator
Predator merupakan organisme yang hidup bebas dengan
memakan atau memangsa binatang lainnya. Contohnya: Menochilus
sexmaculatus yang memangsa Aphid sp.
3. Parasitoid
Parasitoid adalah serangga yang memarasit serangga
atau binatang arthropoda yang lain. Parasitoid. bersifat parasitik pada
fase pradewasa dan pada fase dewasa mereka hidup bebas tidak terikat
pada inangnya. Contoh: Diadegma insulare yang merupakan parasitoid
telur dari Plutella xylostela. Apabila telur yang terparasit sudah menetas
maka D. insulare akan muncul dan hidup bebas dengan memakan nektar.
Aspek budidaya pertanian alat dan bahan yang digunakan berupa tali
rafia, alat pemotong berupa gunting, meteran jahit, alat tulis berupa pensil
bolpoin dan buku catatan dan kamera handphone.
Aspek hama dan penyakit tanaman alat dan bahan yang dibutuhkan
berupa spidol permanen, gelas mineral, kamera handphone, plastic, karung,
sekop, detergen.
Aspek Tanah alat dan bahan yang digunakan berupa frame dengan
ukuran 50 x 50 berupa pigora foto yang tak terpakai, sekop/cangkul, tas plastic,
Penggaris besi, Kamera handphone, alat tulis berupa bolpoin dan buku tulis, tali
raffia.
Kelembapan dan suhu udara dilakukan dengan cara melihat data BMKG pada
daerah gresik setiap minggu untuk mengetahui kelembapan udara dan suhu
pada daerah gresik, jawa timur, setelah itu data di masukkan pada table di
laporan.
Letak Kelurahan Titi Papan berada di Kelurahan Titi papan Kecamatan Deli Kota
Medan, Sumatera Utara. Kelurahan Titi Papan memiliki 16 Lingkungan yang
tersebar diwilayah kelurahan Titi Papan. Masing masing lingkungan dikepalai
oleh seorang kepala lingkungan. Kondisi Agroekosistem berupa agroekosistem
perkarangan rumah yang tanahnya lembab karena jika ditetapkan konsistensi
untuk kondisi lembab dan kering ditentukan dengan meremas segumpal tanah.
Apabila gumpalan tersebut mudah hancur, maka tanah dinyatakan
berkonsistensi gembur untuk kondisi lembab atau lunak.Vegetasi di
agroekosistem perkarangan terdiri dari banyak tanaman pot dan jumlahnya lebih
banyak dari pada agroekosistem sawah. Tanah pada agroekosisem perkarangan
lebih kering berupa tanah yang lembab sedangkan agroekosistem sawah yang
tanahnya terasa lebih gempur dan basah.Hama dan penyakit tanaman di
Agroekosistem sawah lebih banyak dan bervariasi dari pada agroekosistem
perkarangan
2 1 12 cm
2 12 cm
3 15 cm
4 14 cm
5 10 cm
6 16 cm
7 11 cm
8 16 cm
9 13 cm
10 14 cm
Rata-rata 13,3cm
3 1 14 cm
2 10 cm
3 13 cm
4 14 cm
5 12 cm
6 16 cm
7 11 cm
8 16 cm
9 10 cm
10 12 cm
Rata-rata 12,8 cm
4 1 9 cm
2 10 cm
3 12 cm
4 14 cm
5 15 cm
6 16 cm
7 16 cm
8 14 cm
9 9 cm
10 14 cm
Rata-rata 12,9cm
Tinggi tanaman pada agroekosistem sawah paling tinggi adalah tanaman pisang
dengan tinggi 340 cm dan yang paling pendek tingginya tanaman cabai dengan
tinggi 16 cm.Sedangkan pada agroekosistem perkarangan paling tinggi tanaman
jeruk purut dengan tinggi 154 cm dan tanaman bunga kertas paling pendek
tanaman bunga kertas dengan tinggi 58 cm.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Biodiversitas Tanaman terhadap Agroekosistem
Biodiversitas tanaman atau keragaman tanaman yang ditemukan pada
agroekosistem sawah berupa tanaman padi sebagai tanaman utama yang
sengaja di kembang biakkan untuk produksi beras, pisang sebagai tanaman sela
yang tumbuh dengan sendirinya, cabai sebagai tanaman sela yang tumbuh
dengan sendirinya, rumput sebagai gulma yang berkompetisi dengan padi dalam
unsur hara air dan nutrisinya sehingga harus dikendalikan agar tidak
mengganggu pertumbuhan tanaman utama , putri malu sebagai tanaman sela
yang tumbuh dengan sendirinya.Sedangkan pada agroekosistem perkarangan
rumah ditemukan tanaman bunga kertas, jeruk purut, jambu, anggur, cabe rawit,
kamboja, talas, bunga cendrawasih, bunga beludru, bunga keladi, pandan, kari
pulih, pare, kunyit dan lidah buaya yang semua tanaman berperan sebagai
tanaman utama yang sengaja dikembang biakkan.
2.Cahaya matahari
Seperti yang kita tahu cahaya matahari berperan sebagai sumber energi yang
membantu tanaman melakukan proses fotosintesis sehingga bahan bahan untuk
fotosintesis dapat diolah seperti karbondioksida (CO2), air (H2O) menjadi
karbohidrat (C6H12O6) untuk nutrisi tanaman itu sendiri dan terkadang disimpan
menjadi buah,O2 yang dilepaskan tanaman ke udara lepas untuk kita bernafas.
3. Air
Air pada tanah berfungsi sebagai pelarut bagi masuknya mineral – mineral yang
berasal dari tanah sehingga tanaman dapat melakukan reaksi metabolik.Selain
itu air juga dibutuhkan tanaman untuk proses fotosintesis tanaman.
5.2 Saran
Agroekosistem sawah tempatnya yang agak jauh dari tempat tinggal
sehingga membutuhkan waktu sebelum ke tempat pengamatan, selain itu luas
sawah yang sangat luas menyebabkan pengamatan menjadi lama dan agak sulit
dilaksanakan karena dilaksanakan secara individu.
DAFTAR PUSTAKA
Suci, Citra Wulan dan Suwasono Hedi. 2018. Pengaruh Intensitas Cahaya
terhadap Keragaman Tanaman Puring. Jurnal Produksi Tanaman 6 (1) : 161 –
169.
Pratikno, B., Wiji, Sunarsih. 2010. Model Dinamis Rantai Makanan Tiga Spesies.
Jurnal Matematika 13 (3) : 151-158.