Anda di halaman 1dari 24

MATERI KULIAH PEMULIAAN

TANAMAN

Laboratorium Pemuliaan Tanaman


Jurusan Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya
Materi 5
PEMULIAAN TANAMAN
MENYERBUK SILANG
PENDAHULUAN

• Pemuliaan tanaman menyerbuk silang adalah studi tentang


bagaimana perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan
melalui program pemuliaan tanaman.
• Bagaimana perbaikan tanaman dilakukan pada tanaman
yang keturunannya selalu beragam
• Bagaimana sifat genetik pada tanaman menyerbuk silang
• Bagaimana mempelajari genetik dari populasi tanaman
menyerbuk silang
• Bagaimana perubahan genetik pada tanaman menyerbuk
silang dapat terjadi
• Bagaimana mempertahankan komposisi genetik pada
populasi tanaman menyerbuk silang dari generasi ke
generasi
TUJUAN

Penguasaan materi ini dirancang sebagai landasan


pemahaman tentang populasi, kesetimbangan genetik
dalam populasi (Hukum Hardy-Weinberg) dan
perubahan frekuensi gen, genotip dan fenotip dalam
populasi
Disamping itu juga menjelaskan tentang dasar genetik
tanaman menyerbuk silang, pengertian heterozigot dan
heterogen, silang dalam dan depresi silang dalam serta
heterosis. Serta metode seleksi pada tanaman
menyerbuk silang
Kesetimbangan Hardy-Weinberg

Frekuensi gen dan genotip pada sebuah populasi kawin


acak akan selalu tetap dari generasi ke generasi selama
tidak terjadi seleksi, mutasi dan migrasi.

• Perbaikan sifat  POPULASI  komposisi alel  frekuensi


gen  frekuensi genotip
• Perubahan komposisi genotip dalam populasi  perubahan
frekuensi gen
• Seleksi  meningkatkan frekuensi gen dikehendaki
 menurunkan frekuensi gen tak dikehendaki
HWE Assumptions

 Mating is random.

 Effects of migration, mutation, selection


are negligible.
Frekuensi Fenotip, Genotip dan Gen

• Frekuensi Fenotip adalah proporsi fenotip yang ada


pada suatu populasi.
• Frekuensi Genotip adalah proporsi genotip yang ada
pada suatu populasi.
• Frekuensi Gen adalah proporsi gen yang ada pada suatu
populasi
When the HWE assumptions are met, the frequency of a
genotype is equal to the product of the allele frequencies.

AA Aa aa
p2 2pq q2

P2 AA + 2pq Aa + q2 aa = 1

Secara umum apabila ada N individu dalam populasi kawin


acak. Dari populasi tersebut terdapat D individu dominan
yang homosigot AA, H individu heterosigot Aa, serta R
individu resesif yang homosigot aa **
Demonstrating The H-W Principle
Generation 0
♂ gametes Random mating
N ∞
A1 A2

A1 A1 , A1 A2 , A2 A2
Zygotes
A1 A2
Genotype p2, 2pq, q2 ♂
♀ A1 (p) A2 (q)
frequencies
♀ gametes A1 A1 (p )
2
A1 A2 (pq)
A1
(p)

Generation 1 A1 A2 (pq) A2 A2 (q2)


A2
N ∞ (q)
Genotype frequencies
do not change from A1 A1 , A1 A2 , A2 A2
generation to generation
p2, 2pq, q2
DASAR GENETIK
1. Heterozigot dan Heterogen

• Heterozigot adalah istilah untuk komposisi genetik dari


pasangan alel yang berbeda
Contoh : Hh, HhBb,Tbtb, …
• Individu tanaman menyerbuk silang hampir selalu memiliki
komposisi genetik heterozigot, sehingga keturunannya akan
memiliki komposisi genetik heterozigot maupun homozigot pada
beberapa pasangan alelnya.
• Dalam suatu populasi tanaman, individu – individu yang
heterozigot akan memberikan keturunan yang beragam.
• Heterogen adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
keragaman fenotip dalam suatu populasi tanaman.
DASAR GENETIK
2. Silang Dalam dan Depresi Silang Dalam
a. Silang Dalam :
• Merupakan persilangan individu yang berkerabat dekat
(saudara kandung atau saudara tiri)
• Persilangan sendiri (selfing)
• Meningkatkan homosigositas
• Kegunaan Silang Dalam :
• Mengurangi frekuensi alel-alel resesif yang merugikan
• Meningkatkan variabilitas genetik di antara individu dalam
suatu populasi
• Mengembangkan genotip potensial
Inbred pada tanaman jagung yang digunakan untuk
membentuk tanaman hibrida
(Sumber: agron.missouri.edu)
DASAR GENETIK
2. Silang Dalam dan Depresi Silang Dalam
b. Depresi Silang Dalam :
• Penurunan vigor atau fertilitas yang terjadi akibat
inbreeding secara terus menerus, karena adanya
peningkatan homozigositas dari genotipe yang awalnya
berbentuk heterozigot
• Tingkat depresi silang dalam berbeda pada setiap
spesies tanaman
• Terjadi pada tanaman yang memiliki persentase
penyerbukan silangnya tinggi
• Dapat dideteksi pada generasi ke 5 dan 6
Pengembangan galur murni jagung melalui selfing
(7 – 8) generasi selfing
DASAR GENETIK
2. Silang Dalam dan Depresi Silang Dalam
b. Depresi Silang Dalam :
• Karakteristik :
• Penurunan vigor tanaman (ukuran, bobot dll)
• Beberapa galur dapat hilang
• Munculnya sifat lethal pada tanaman. Misal muncul albino
(gabungan gen homozigot resesif) dan nantinya akan mati
karena tidak bisa menyesuaikan hidup di lapang.
DASAR GENETIK
3. Heterosis
• Heterosis merupakan kebalikan dari depresi silang dalam
• Heterosis = hybrid vigor, peningkatan ukuran dan vigor
yang melebihi tetua atau rata-rata tetua
• Pemanfaatan heterosis untuk pembentukan Varietas
Hibrida
• Terdapat tiga teori yang mendasari heterosis ini, yaitu teori
over dominan, akumulasi gen dominan dan interaksi inter-
alel (interaksi antar alel berbeda lokus).
1. Teori over dominan
2. Akumulasi gen dominan
3. Interaksi inter-alel
1. Teori Over Dominan
• Over dominan adalah keadaan dimana nilai heterosigot (Aa) lebih besar
dari nilai homosigot dominan (AA). Dengan kata lain, nilai hibrida (F1)
melebihi nilai rata-rata tetua atau tetua yang lebih besar
AA (2) Aa (1½) aa (1) Aa (2) AA (1½) Aa (1)

Dominan Over Dominan

P: AA bb CC dd x aa BB cc DD
1½ 1 1½ 1 1 1½ 1 1½
F1: Aa Bb Cc Dd
2 2 2 2
• Alel resesif berkontribusi 1 unit
• Alel dominan berkontribusi 1½ unit
• Alel yang heterozigot menunjukkan penampilan yang lebih baik bila
dibandingkan dengan pasangan alel baik resesif maupun dominan
• Kontribusi tetua = 5 F1 = 8
2. Teori Akumulasi Gen Dominan
• Bila gen-gen yang berperan dalam pertumbuhan adalah gen dominan, maka
akumulasi dari gen-gen dominan dari tetua yang berbeda akan meningkatkan
keunggulan hibrida hasil persilangan
Sebagai contoh, satu tetua memiliki 3 gen dominan dan tetua lain dengan 2 gen
dominan berbeda, maka hibridanya akan memiliki 5 gen dominan. Dengan kata lain,
semakin banyak berbedaan antara kedua tetua, maka semakin besar keunggulan
hibridanya.
P: AA bb CC dd x aa BB cc DD
2 1 2 1 1 2 1 2
F1: Aa Bb Cc Dd
2 2 2 2
• Alel resesif berkontribusi 1 unit
• Alel dominan berkontribusi 2 unit
• Karena adanya dominansi, maka genotipe yang heterozigot memberikan
penampilan yang sama seperti homozigot dominan
• Kontribusi tetua = 6 F1 = 8
3. Teori Interaksi Inter Alel
• Interaksi ini terjadi antar gen-gen berbeda lokus, kerjasama
yang terjadi antara gen-gen yang berinteraksi mungkin
mempengaruhi proses pertumbuhan menjadi lebih baik.
• Mirip pada peristiwa epistasis (gen danda dengan efek
kumulatif). Satu contoh, gen A dan gen B berperan dalam
menghasilkan warna, bila hanya ada satu gen saja (A atau B)
memberikan warna merah, tetapi bila keduanya bergabung
maka akan dihasilkan warna merah yang lebih tua.
Heterosis pada tanaman dan tongkol jagung
(Sumber: http://genome.cshlp.org)
Target Akhir Pemuliaan
Tanaman Menyerbuk Silang

1. Populasi yang terdiri dari genotip yang


berbeda.
• Varietas open pollinated
• Varietas sintetis
• Varietas komposif
2. Populasi yang terdiri dari genotip yang
sama.
• Varietas hibrida
Refrensi
Allard, R,W. 1999. Principle of Plant Breeding : Second Edition. John Wiley and Sons.
Inc. USA
Brown, J and Peter, C. 2008. An Introduction to Plant Breeding. Blackwell
Publishing Ltd
Daryanto dan Siti,S.1982. Biologi Bunga dan Teknik Penyerbukan Silang
Buatan. Gramedia
Hagedoorn, L. 2008. Plant Breeding. Fournier Press
Mangoenendidjojo, W. 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius.
Jogjakarta
Poehlman, and Borthakur. 1977. Asian Breeding Field Crop: With Special Reference
to Crops of India. Oxford & IBH Pub. Co. Michigan University
Rahmawati, Dwi., Tommy Yudistira dan Saiful Mukhlis. 2014. Uji Inbreeding
Depression Terhadap Karakter Fenotipe Tanaman Jagung Manis (Zea mays var.
Saccharata Sturt) Hasil Selfing dan Open Pollinated. J Ilmiah INOVASI 14(2):
145-155
Stansfield, W and Susan, E. 2000. Genetic: Fourth Edition. Schaum Outline
PROPAGASI
A. LATIHAN DAN DISKUSI
1. Pada tanaman menyerbuk sendiri, keturunannya tidak pernah berubah secara
genetic. Sebaliknya pada tanaman menyerbuk silang keturunannya selalu beragam
secara genetik. Dengan menggunakan diagram persilangan, tunjukkan perbedaan
genetic tanaman menyerbuk sendiri dan menyerbuk silang!
2. Pada suatu populasi jagung diketahui ada 40 tanaman yang terserang penyakit bulai
dari total 1000 tanaman. Penyakit bulai dikendalikan oleh gen resesif b, tentukan
frekuensi fenotip tanaman tahan dan peka, frekuensi genotip tanaman tahan dan
peka serta frekuensi gen B dan b dari populasi jagung tersebut!
B. PERTANYAAN (EVALUASI MANDIRI)
1. What do you know about inbreeding?
2. Please explain the advantages of inbreeding in cross pollination plant!
3. Mention the advantages of heterosis in cross pollination plant breeding?
4. Apa hubungan antara hukum Hardy-Weinberg dengan pemuliaan tanaman
menyerbuk silang?
C. QUIZ
Multiple choice (Evaluasi)
D. PROYEK
Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada dunia nyata
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai