Kehidupan
Manakah anak dari pasangan orang tua dari gambar
di bawah ini ?
Aspek Dalam Penurunan Sifat
• Sejarah
• Genetika Mendel
• Perkawinan monohibrid
• Perkawinan dihibrid
• Sifat Intermediet
• Penyimpangan dalam hukum Mendel
• Sesungguhnya dimulai pada
dekade kedua dari abad ke-19
setelah Mendell mempublikasikan
hasil penelitiannya
• Karya Mendell baru benar-benar
dipelajari pada tahun 1900-an
• Sarjana yang dianggap penemu
kembali karya Mendell: Hugo de
Vries, Carl Correns, Erich von
Tschermark
• W.Bateson dan R.C.Punnet melakukan
percobaan pada hewan
• Mereka menemukan ada interaksi gen
dalam menumbuhkan suatu variasi
• Sementara itu pengetahuan tentang
sitologi berkembang dengan pesat
• Setelah ditemukannya 2 buah
kromosom dalam inti ovum dan
sperma, dan 4 buah dalam zigot
Parascaris oleh E. van Beneden, T.
Boveri mengemukakan sebuah teori
bahwa kromosom yang terkandung
dalam inti sel ialah pembawa bahan
genetis.
• Tingkah-laku genetis ini dikenal
lebih mendalam oleh W.Flemming
dan W. Roux.
• Mereka mengamati proses pembelahan
sel somatis, yang kemudian diberi nama
mitosis. Kemudian A.Weisman melihat
bagaimana kromosom itu membagi
menjadi dua saat pembelahan sel pada
pembentukan gamet, yang kemudian
dikenal dengan istilah meiosis.
Selanjutnya W.S.Sutton berkesimpulan
ada kesejajaran tingkah laku kromosom
ketika sel sedang membelah dengan
segregasi bahan genetis yang
ditemukan Mendel.
• Perkembangan genetika mutakhir
adalah transformasi genetik
(rekombinan DNA atau pembuatan
klon DNA). Gen kini dipindah-
pindahkan dari satu individu ke
individu yang lain dengan memperalat
virus atau bakteri. Dasar
transformasi ini ditemukan oleh
F.Griffith pada bakteri
pneumococcus.
• Berpuluh-puluh tahun kemudian
dikembangkan oleh banyak sarjana,
seperti O.T.Avery, C.M.MacLeod
dan M.McCarty, dan belakangan
A.Hershey dan M.Chase.
Terminologi:
Parenthal : Tetua, orangtua atau induk
Gamet : y
Y
F1: Y
y
Semua kunig
telur
F2 :
Y y
sperma
Y Yy Yy
y
Yy yy
Rasio Genotipe: 1YY : 2Yy : 1yy
Rasio Fenotipe : 3 Kuning: 1 hijau
Kesimpulan:
• Gen-gen diwariskan dari induk kepada keturunan lewat
gamet
• Gen-gen sealel memisah, ini dikenal dengan Hukum I
dari Mendel yang berbunyi: Hukum Pemisahan Gen
yang Sealel (the law of segregation of Allele Genes)
• Banyaknya macam gamet yang dibentuk oleh suatu
hibrid mengikuti rumus 2n dimana n = banyaknya sifat
beda.
• Keturunan F1 adalah seragam
• Banyaknya kombinasi yang dapt diharapkan dalam
keturunan dari hasil persilangan hibrid mengikuti rumus
(2n)2.
• Jika dominasi nampak sepenuhnya, maka persilangan
monohibrid (Yy x Yy) akan menghasilkan keturunan
dengan perbandingan fenotipe 3 : 1.
Monohibrid pada hewan
Pada tikus, gen H menentukan warna hitam,
sedangkan alelnya h menentukan warna
putih. Perkawinan antara tikus jantan hitam
homozigot dengan tikus betina putih akan
menghasilkan keturunan F1 yang semuanya
berwarna hitam, sedangkan keturunan F2
akan memisah dengan perbandingan fenotip
3 hitam : 1 putih. Genotipnya akan
memperlihatkan perbandingan 1 HH : 2 Hh :
1 hh
♂: Bb ♀: Bb
Meiosis
Gamet
B b B b Monohibrid
Fertilisasi pada tikus
Zigot
Anak
Monohibrid Pada Manusia
• Disebabkan oleh gen dominan
– Polidaktili (jari lebih) P (gen untuk polidaktili dan p
(gen untuk jari normal)
– Kemampuan merasakan pahit (PTC=pheny
thiocarbamida). Gen T dapat merasakan pahit
(pengecap) dan t tidak dapat merasakan pahit (buta
kecap)
• Disebabkan oleh gen resesif
– Albino
– Mata biru
– Daun telinga bagian bawah lepas/tidak melekat
Principle of Segregation
Parental : ♂ TT x ♀ tt
Tinggi Pendek
F1 : Tt
Tinggi
Backcross : a). Tt x TT
hasil backcross :100% tinggi
T t
T TT Tt
T TT Tt
b). Tt x tt
T t
t Tt tt
t Tt tt
• Testcross ialah mengawinkan individu yang tak
diketahui genotipe-nya dengan individu yang
diketahui genotipe-nya homozigot resesif.
• Tujuan dari penyilangan ini adalah untuk
menguji sifat genetis suatu karakter.
• Perbedaan dengan backcross, pada testcross
dapat dilakukan dengan individu yang bukan
parental sendiri, asal genotipe-nya diketahui
homozigot resesif.
• Testcross dapat disebut backcross apabila
individu homozigot resesif salah satunya
parental, dan yang diuji adalah F1 dari
parental. Pada backcross kacang kapri di atas
(b) merupakan testcross juga.
Persilangan Dihibrid
Hukum mendel kedua ini berlaku ketika
pembentukan gamet, dimana gen sealel
secara bebas pergi ke masing-masing
kutub ketika meiosis. Pembuktian hukum
ini dipakai pada dihibrid atau polihibird,
yaitu persilangan dari dua individu yang
memiliki dua atau lebih karakter berbeda.
• Mendel melakukan percobaan dengan
menanam tanaman kacang ercis yang memiliki
dua siat beda.
• Mula-mula tanaman galur murni yang memiliki
biji bulat warna kuning disilangkan dengan
tanaman galur murni yang memiliki biji kisut
warna hijau.
• Karena sifat bulat dan kuning dominan
terhadap sifat kisut dan hijau, maka F1
seluruhnya berupa tanaman yang berbiji bulat
warna kuning.
• Biji-biji dari tanaman F1 ini kemudian ditanam
lagi dan tanaman yang tumbuh dibiarkan
mengadakan penyerbukan sendiri untuk
memperoleh keturunan F2.
Bila B adalah simbol untuk gen yang menentukan buah
bulat, b simbol untuk gen yang menentukan buah kisut, K
simbol untuk gen yang menentukan warna kuning dan k
simbol untuk gen yang menentukan warna hijau, maka :
F1 : BbKk
Bulat kuning
Hasil persilangan F2:
BK Bk bK bk
1 kombinasi BBKK
2 kombinasi BBKk = 9B_K_
2 kombinasi BbKK
4 kombinasi BbKk
1 kombinasi bbKK
= 3bbK_
2 kombinasi bbKk
F1 : AaCc
Abu-abu
F2 : 9A_C_ = abu-abu
F1 : CcIi
Putih
F2 : 9D_E_ = normal
3D_ee = bisu-tuli
3ddE_ = bisu-tuli 9:7
1ddee = bisu-tuli
5. Epistasi karena adanya gen-gen
dominan rangkap (polimeri)
• Gen dominan A maupun B, entah sendiri atau
bersama-sama dalam genotipe akan menyebabkan
buah berbentuk panjang.
• Akan tetapi apabila dalam genotipe tidak terdapat
sebuah gen dominan, maka buah akan berbentuk
bulat.
• Persilangan antara tanaman berbuah bulat dengan
tanaman berbuah panjang menghasilkan keturunan
F1 semuanya berbuah panjang, tetapi keturunan F2
memisah dan memperlihatkan perbandingan 15/16
buah panjang : 1/16 buah bulat atau 15 : 1.
6. Epistasi karena ada gen rangkap
dengan pengaruh kumulatif
• Miyake dan Imai, keduanya ahli pemulia tanaman di
Jepang, menemukan bahwa pada tanaman gandung
(Hordeum vulgare) terdapat buah berwarna ungu
tua, ungu dan putih.
• Penelitian menunjukkan bahwa tadinya gen dominan
A dan B bersama-sama dalam genotipe
menyebabkan kulit buah berwarna ungu tua.
• Tetapi bila hanya salah satu gen dominan yang hadir
(A atau B saja) maka kulit buah berwarna ungu.
• Jika adanya hanya gen resesif saja maka kulit buah
tidak berwarna (putih).
Hasil persilangan:
Parental : ♀ AABB x ♂ aabb
Ungu tua putih
F1 : AaBb
Ungu tua