Anda di halaman 1dari 8

BAB 5

PEWARISAN SIFAT
TUJUAN YANG INGIN DICAPAI SETELAH MEMPELAJARI BAB INI, PESERTA DIDIK
DAPAT :
1. Memahami pewarisan sifat menurut Hukum Mendel dan istilah-istilah : Allel, genotip,
fenotip dan gamet melalui studi literatur
2. Mengidentifikasi keanekaragam gen, dan jenis pada lingkungan sekitar (keluarga, teman
sekolah, tetangga, dll)
3. Menjelaskan terjadinya keanekaragam gen, dan jenis pada lingkungan sekitar (keluarga,
teman sekolah, tetangga, dll)
4. Menyusun skema persilangan monohibrid, dihibrid
5. Menjelaskan pola pewarisan sifat menurut Mendel
6. Melakukan percobaan persilangan dengan kancing /baling-baling genetika menurut pola
Mendel
7. Membuat laporan tertulis hasil percobaan persilangan dengan kancing /baling-baling genetika
menurut pola Hukum Mendel

Hukum Mendel
Gen yang terdapat pada kromosom di dalam nukleus merupakan pengendali faktor
keturunan pada makhluk hidup. Gen berfungsi menyampaikan informasi genetik
kepada generasi berikutnya. Oleh karena itu, setiap keturunan akan mempunyai
fenotip maupun genotip yang hampir sama atau hasil campuran sifat-sifat induknya.
Sifat yang dapat diamati disebut fenotip, misal warna, bentuk, ukuran, dan sebagainya.
Sifat yang tidak dapat diamati disebut genotip berupa susunan genetik suatu individu.
Gregor Johann Mendel (1822–1884) merupakan seorang biarawan berkebangsaan
Austria, yang berjasa besar dalam memperkenalkan ilmu pengetahuan tentang
pewarisan sifat atau disebut genetika. Hukum genetika yang diperkenalkan Mendel
dikenal dengan hukum I Mendel dan hukum II Mendel.
Selama delapan tahun (1856–1864) Mendel melakukan penelitian persilangan pada
tanaman ercis atau Pisum sativum (kacang kapri). Mendel memilih tanaman ercis
untuk percobaannya sebab tanaman ercis masa hidupnya tidak lama hanya berkisar
setahun, mudah tumbuh, memiliki bunga sempurna sehingga terjadi penyerbukan
sendiri yang akan menghasilkan galur murni (keturunan yang selalu memiliki sifat
yang sama dengan induknya), dan mampu menghasilkan banyak keturunan.
Tanaman ercis memiliki tujuh sifat dengan perbedaan yang mencolok seperti
berikut.
1. Batang tinggi atau kerdil (pendek).
2. Buah polongan berwarna kuning atau hijau.
3. Bunga berwarna ungu atau putih.
4. Letak bunga aksial (sepanjang batang) atau terminal (pada ujung batang).
5. Biji masak berwarna hijau atau kuning.
6. Permukaan biji bulat atau berkerut.
7. Warna kulit biji abu-abu atau putih.

Faktor determinan (gen) disimbolkan oleh sebuah huruf. Huruf yang umum
digunakan adalah huruf pertama dari suatu sifat. Contoh R merupakan gen yang
menentukan warna merah (R dari kata rubra artinya merah) dan r adalah gen yang

Diktat Biologi XII MIPA Semester 1 - 2021/2022 1


menentukan warna putih (alba). R ditulis dengan huruf besar karena warna merah yang
dibawa oleh gen R bersifat dominan terhadap warna putih yang dibawa gen r. Sifat
dominan mengalahkan sifat resesif.
Genotip suatu individu biasanya bersifat diploid (2n) sehingga diberi simbol dengan
dua huruf yang sama. Sifat suatu individu yang genotipnya terdiri atas gen- gen yang
sama dari tiap jenis gen misalnya RR, rr, AABB, aabb disebut homozigot. Sifat suatu
individu yang genotipnya terdiri atas gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen disebut
heterozigot, misalnya Rr, AaBb, dan sebagainya.
Hibrid merupakan perkawinan dua individu yang mempunyai sifat beda.
Berdasarkan banyaknya sifat beda individu yang melakukan perkawinan, hibrid
dibedakan sebagai berikut.
a. Monohibrid, yaitu suatu hibrid dengan satu sifat beda (Aa).
b. Dihibrid, yaitu suatu hibrid dengan dua sifat beda (AaBb).
c. Trihibrid, yaitu suatu hibrid dengan tiga sifat beda (AaBbCc).

1. Hukum I Mendel
Hukum I Mendel diperoleh dari hasil perkawinan monohibrid, yaitu persilangan
dengan satu sifat beda. Mendel melakukan persilangan dengan satu sifat beda
yang menunjukkan sifat dominansi penuh. Namun, kadang sifat dominan tidak
muncul secara penuh (intermediat).
a. Monohibrid
Mendel melakukan persilangan antara tanaman ercis biji bulat dengan
tanaman ercis biji berkerut.

Gambar 5.1 Persilangan monohybrid pada kacang ercis

Hasilnya semua keturunan F1 berupa tanaman ercis biji bulat. Selanjutnya


dilakukan persilangan antar keturunan F1 untuk mendapatkan keturunan F2.
Pada keturunan F2 didapatkan perbandingan fenotip 3 biji bulat : 1 biji
berkerut. Perbandingan genotip YY : Yy : yy = 1 : 2 : 1

Diktat Biologi XII MIPA Semester 1 - 2021/2022 2


Berdasarkan hasil perkawinan yang diperoleh dalam percobaannya, Mendel
menyimpulkan bahwa pada waktu pembentukan gamet-gamet, gen akan
mengalami segregasi (memisah) sehingga setiap gamet hanya akan menerima
sebuah gen saja.
Kesimpulan itu dirumuskan sebagai hukum I Mendel yang dikenal juga
dengan hukum Pemisahan Gen yang Sealel.
Macam dan jumlah gamet dapat ditentukan dengan menggunakan rumus.
Rumus untuk jumlah gamet = 2n dan n = jumlah gen heterozigot.

Beberapa kesimpulan penting dari perkawinan monohibrid di atas sebagai


berikut.
1) Semua individu F1 memiliki sifat yang seragam.
2) Jika dominan nampak sepenuhnya, individu F1 memiliki fenotip seperti
induknya yang dominan.
3) Pada waktu individu F1 yang heterozigot itu membentuk gamet-gamet
terjadilah pemisahan alel sehingga gamet hanya memiliki salah satu alel
saja.
4) Jika dominasi nampak sepenuhnya, perkawinan monohibrid (Bb >< Bb)
menghasilkan keturunan yang memperlihatkan perbandingan fenotip
3 : 1 (yaitu biji bulat : biji berkerut) dan memperlihatkan perbandingan
genotip 1 : 2 : 1 (yaitu YY : Yy : yy).
b. Sifat Intermediat
Kadang-kadang individu hasil perkawinan tidak didominasi oleh salah satu
induknya. Dengan kata lain, sifat dominan tidak muncul secara penuh.
Peristiwa itu menunjukkan adanya sifat intermediat.
Sifat intermediat dapat dilihat pada penyerbukan silang tanaman bunga pukul
empat (Mirabilis jalapa). Jika serbuk sari berasal dari tanaman homozigot
berbunga merah (MM) disilangkan ke putik tanaman homozigot berbunga
putih (mm), semua keturunan F1 berbunga merah muda (Mm).

Gambar 5.2 Persilangan intermediat pada bunga pukul empat

Diktat Biologi XII MIPA Semester 1 - 2021/2022 3


Berdasarkan diagram persilangan di atas diperoleh semua tanaman F1
heterozigot berbunga merah muda (Mm). Warna ini merupakan sifat
intermediat (antara merah dan putih). Jika F1 mengadakan penyerbukan
sendiri, maka F2 akan memperlihatkan perbandingan 1 merah : 2 merah muda
: 1 putih.

c. Perkawinan Resiprok
Perkawinan resiprok merupakan perkawinan kebalikan dari yang semula
dilakukan dan menghasilkan keturunan dengan perbandingan genotip yang
sama. Perhatikan contoh berikut. Mula-mula dikawinkan tanaman ercis
berbuah polong hijau dengan tanaman ercis polong kuning. Semua tanaman
F1 berbuah polong hijau. Keturunannya F2 memisah dengan perbandingan
fenotip 3 hijau : 1 kuning. Pada perkawinan resiprok digunakan serbuk sari
yang berasal dari tanaman berbuah polong kuning dan diberikan kepada
bunga dari tanaman berbuah polong hijau.

Gambar 5.3 Perkawinan resiprok

d. Perkawinan Balik (Back Cross)


Perkawinan balik (back cross) adalah perkawinan antara individu F1 dengan
salah satu induknya, induk betina atau jantan.
Back cross berguna untuk mencari genotip induk. Contoh: Marmot
mempunyai gen B yang menunjukkan pembawa sifat warna bulu hitam dan
gen b yang menunjukkan pembawa sifat warna bulu putih. Induk jantan
mempunyai bulu berwarna hitam homozigot disilangkan dengan induk betina
mempunyai bulu berwarna putih homozigot kemudian dilanjutkan dengan
perkawinan balik.

Diktat Biologi XII MIPA Semester 1 - 2021/2022 4


e. Uji Silang (Test Cross)
Uji silang adalah perkawinan antara individu F1 (hibrid) dengan individu
yang dobel resesif atau homozigot resesif. Test cross berguna untuk
mengetahui apakah suatu individu bergenotip homozigot (galur murni) atau
heterozigot. Perkawinan test cross menghasilkan keturunan dengan
perbandingan 1 : 1. Jika hasil keturunan F1 menghasilkan perbandingan
fenotip 1 : 1, berarti individu yang diuji bergenotip heterozigot. Sebaliknya,
jika test cross 100% berfenotip sama, berarti individu yang diuji bersifat
homozigot (galur murni).

Gambar 5.4 Uji silang

2. Hukum II Mendel
Pada percobaan berikutnya, Mendel menggunakan persilangan dengan dua sifat
beda atau disebut persilangan dihibrid.
Mendel menggunakan dua sifat beda dari tanaman ercis, yaitu bentuk dan warna
biji. Oleh Mendel, tanaman ercis biji bulat-kuning disilangkan dengan tanaman
ercis biji berkerut-hijau. Hasilnya, semua keturunan F1 berupa tanaman ercis biji
bulat-kuning. Pada persilangan antarindividu F1 didapatkan 16 kombinasi gen
dengan empat fenotip, yaitu tanaman ercis biji bulat-kuning, biji bulat-hijau, biji
berkerut-kuning, dan biji berkerut-hijau.
Misalnya diketahui gen-gen yang menentukan sifat biji tanaman ercis sebagai
berikut.
1) B = gen yang menentukan biji bulat.
2) b = gen yang menentukan biji berkerut.
3) K = gen yang menentukan biji berwarna kuning.
4) k = gen yang menentukan biji berwarna hijau.

Diktat Biologi XII MIPA Semester 1 - 2021/2022 5


Gambar 5.5 Persilangan dihybrid pada kacang ercis

Berdasarkan hasil percobaan di atas, Mendel menarik kesimpulan bahwa gen-


gen dari sepasang alel memisah secara bebas (tidak saling mempengaruhi) ketika
terjadi meiosis selama pembentukan gamet.
Prinsip ini dikenal sebagai hukum II Mendel atau dikenal dengan The Law of
Independent Assortmen of Genes atau hukum Pengelompokan Gen secara
Bebas. Oleh karena itu, pada contoh dihibrid tersebut terjadi 4 macam
pengelompokan dari dua pasang gen sebagai berikut.
1) Gen B mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet BK.
2) Gen B mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet Bk.
3) Gen b mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet bK.
4) Gen b mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet bk.
Dari persilangan dihybrid tersebut diperoleh keturunan F2 dengan perbandingan
fenotif = bulat kuning : bulat hijau : berkerut kuning : berkerut hijau = 9 : 3 : 3 :1

Diktat Biologi XII MIPA Semester 1 - 2021/2022 6


SOAL-SOAL LATIHAN

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Tanaman kapri memiliki sifat biji bulat (B), biji kisut (b), batang tinggi ( T), dan
batang pendek (t). Jika tanaman kapri biji kisut-batang pendek disilangkan dengan
tanaman kapri biji bulat-batang tinggi heterozigot, keturunan yang bersifat biji bulat-
batang pendek sebanyak ….
A. 6,25 % D. 37,5 %
B. 12,5 % E. 50 %
C. 25 %
2. Jumlah macam gamet pada individu yang bergenotif Ppqq RrSstt adalah ....
A. 4 D. 32
B. 8 E. 64
C. 16
3. Pada tanaman kacang kapri sifat biji bulat dominan terhadap kisut, dan warna biji
kuning dominan terhadap hijau. Bila tanaman berbiji bulat-kuning (BbKK)
disilangkan dengan tanaman berbiji bulat-hijau (Bbkk) akan dihasilkan keturunan
dengan rasio ....
A. Bulat-kuning : kisut-hijau = 15 : 1
B. Kisut-kuning : bulat-hijau = 1 : 3
C. Bulat-kuning : kisut-kuning = 3 : 1
D. Kisut-kuning : bulat-hijau = 3 : 1
E. Kisut-kuning : bulat-kuning = 1 : 1
4. Jumlah jenis genotif pada keturunan dari persilangan monohibrid Aa dan Aa adalah
....
A. 1 jenis D. 4 jenis
B. 2 jenis E. 5 jenis
C. 3 jenis
5. Jumlah macam fenotif pada keturunan dari persilangan dihibrid AABb dan AaBb
adalah ....
A. 1 macam D. 4 macam
B. 2 macam E. 5 macam
C. 3 macam
6. Bunga pukul empat merah (MM) disilangkan dengan putih (mm) menghasilkan
keturunan F1 merah muda (Mm). Jika F1 disilangkan dengan bunga warna merah
akan menghasilkan keturunan F2 dengan rasio ....
A. 100% merah
B. 100% putih
C. 50% merah dan 50% merah muda
D. 25% putih dan 75% merah
E. 25% merah, 50% merah muda, dan 25% putih
7. Seorang petani menyilangkan tanaman kacang kedelai berbiji bulat-besar heterozigot
(HhKk) dengan tanaman sejenis yang memiliki sifat yang sama menghasilkan
tanaman sejumlah 4.400. Jumlah keturunan yang memiliki fenotipe berbiji bulat-
besar dan berbiji keriput-kecil berturut-turut adalah….
A. 2.475 dan 825 D. 825 dan 275
B. 2.475 dan 275 E. 275 dan 275
C. 825 dan 825.

Diktat Biologi XII MIPA Semester 1 - 2021/2022 7


8. Persilangan antara bunga berwarna kuning (K), berdaun bulat (B) dengan bunga
berwarna putih (k), berdaun lancip (b), menghasilkan keturunan dengan fenotif
kuning, bulat : putih, bulat : kuning, lancip : putih, lancip sebesar 1 : 1 : 1 : 1.
Genotif kedua induknya adalah ....
A. KkBB x kkbb D. KkBb x KKBB
B. KKBB x kkbb E. KkBb x kkbb
C. KKBb x kkbb
9. Varietas mangga buah besar, rasa manis (BBmm) disilangkan dengan varietas
mangga buah kecil, rasa asam (bbMM) menghasilkan turunan F1 semuanya buah
besar rasa asam. F1 disilangkan sesamanya dan menghasilkan 480 pohon. Berapa
jumlah individu F2 varietas mangga buah besar, rasa manis?
A. 30 D. 150
B. 60 E. 180
C. 90
10. Tanaman durian memiliki sifat biji bulat (B), biji keriput (b), daging buah tebal (T)
dan daging buah tipis (t). Jika tanaman durian biji bulat daging buah tebal
heterozigot disilangkan dengan durian biji bulat (heterozygot) daging buah tipis dan
menghasilkan 320 tanaman, maka keturunan yang bersifat biji keriput daging buah
tebal adalah sebanyak .....
A. 20 D. 100
B. 40 E. 120
C. 80

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

11. Tentukan jumlah gamet berdasarkan rumus 2n dan tentukan gametnya:


a. BBKk
b. BbKk
c. aaBbCcdd
d. AabbCcDdEE
12. Seorang petani menyilangkan tanaman jagung biji besar-rasa manis (BBMm) dengan
tanaman jagung biji besar rasa-hambar (Bbmm). Jika dari persilangan tersebut
menghasilkan keturunan sebanyak 200 biji, berapakah keturunannya :
a. Biji besar - rasa manis
b. Biji besar - rasa hambar

Diktat Biologi XII MIPA Semester 1 - 2021/2022 8

Anda mungkin juga menyukai