Parental (P) adalah induk yang disilangkan, misalnya P, merupakan induk dalam penyilangan pertama
dan P, merupakan induk dalam penyilangan kedua.
Gamet (G) adalah sel kelamin jantan atau betina. Filial (F) adalah hasil keturunan atau anak, misalnya
F, merupakan keturunan pertama dan F, merupakan keturunan kedua.Gen adalah faktor pembawa sifat.
Gen dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gen dominan dan gen resesif. Gen dominan (kuat)
dituliskan dengan huruf besar, misalnya M membawa sifat manis. Gen resesif (lemah) dituliskan sifat
gen dengan huruf kecil, misalnya m membawa sifat asam. Sifat dari gen dominan akan menutup resesif
jika kedua gen tersebut berada bersama-sama, misalnya Mm membawa sifat rasa manis, bukan rasa
asam.
Alel merupakan pasangan gen yang terdapat pada kromosom schomolog (dari kedua induknya) yang
menunjukkan sifat alternatif sesamanya, contohnya adalah panjang dengan pendek, manis dengan asam,
halus dengan keriput, dan lain-lainnya. Cara penulisan pasangan gen satu alel menggunakan huruf yang
sejenis, tetapi berupa huruf besar atau huruf kecil, misalnya Aa, AA, aa, Bb, Cc, dan seterusnya. Alel
dominan tidak berarti lebih banyak ditemukan dalam suatu populasi daripada alel resesif.
Genotipe (tipe gen) adalah keadaan genetik dari suatu individu atau populasi. Genotipe merupakan
faktor pembawa sifat dari kedua induknya. Genotipe dibedakan menjadi tiga macam, yaitu genotipe
dominan homozigot (contohnya, MM membawa sifat manis), genotipe heterozigot (contohnya, Mm
membawa sifat manis), dan genotipe resesif (contohnya, mm membawa sifat asam). Jika genotipe
terdiri atas 1 à dominan dan 1 gen resesif, gen dominan ditulis di depan gen resesif, contohnya Aa.
Fenotipe adalah sifat yang muncul atau dapat diamati dari suatu organisme (baik struktural,
biokimiawi, fisiologis, atau perilaku), misalnya warna bunga ungu atau bentuk biji bulat.
Penampakan sifat pada fenotipe tersebut dapat dipengaruhi olch faktor dalam (gen) dan
faktor lingkungannya, contohnya orang yang mempunyai genotipe bakat menyanyi tidak
akan bisa menjadi penyanyi yang baik jika tidak pernah berlatih.
Karakter merupakan istilah yang digunakan para ahli genetika untuk menjelaskan sifat
yang dapat diturunkan, seperti warna bunga, panjang tanaman, atau bentuk biji. Setiap
varian dari suatu karakter disebut-sifat (trait), contohnya warna bunga ungu dan putih.
I. Hukum Pewarisan Sifat
Seorang biarawan Austria bernama Gregor Johann Mendel pada tahun 1856-1863 yang
menyampaikan hasil eksperimen penyilangan (hibridisasi) kacang ercis (Pisum sativum, kacang
kapri). Mendel memilih tanaman kacang ercis dengan beberapa alasan sebagai berikut.
a. Memiliki banyak varietas dengan pasangan sifat yang kontras, yaitu bunga berwarna ungu
dan putih, posisi bunga aksial dan terminal, bentuk biji bulat dan keriput, warna kotiledon biji
hijau dan kuning, bentuk polong menggembung dan mengerut, warna polong hijau dan
kuning, serta batang panjang dan pendekb.
b. Dapat melakukan penyerbukan sendiri (autogami)
c. Mudah dilakukan perkawinan silang
d. Cepat menghasilkan biji
e. Menghasilkan banyak keturunan
Dalam eksperimennya, Mendel melakukan penyerbukan terhadap kepala putik kacang ercis
berbunga ungu dengan serbuk sari yang berasal dari kacang ercis berbunga putih. Persilangan
tersebut menghasilkan keturunan berupa biji-biji kacang ercis yang jika ditanam akan
menghasilkan bunga berwarna ungu. Selanjutnya, tanaman hasil penyilangan pertama disilangkan
dengan sesamanya. Keturunan yang diperoleh dari persilangan kedua adalah sebagian besar
tanaman berbunga warna ungu dan sebagian kecil berbunga warna putih
Gambar
(1) (2)
B. Menghitung Genotipe dan Fenotipe Hasil Keturunan
1. Menghitung Fenotipe Hasil Keturunan dengan Diagram Anak Garpu( Cabang/Bracket
2. Hubungan antara jumlah sifat beda dengan jumlah kemungkinan Genotipe dan Fenotipe
pada F2
C. Menentukan Genotipe Induk
Jika diketahui fenotipe keturunannya (F), genotipe induknya (P) dapat ditentukan dengan
langkah sebagai berikut.
Menentukan genotipe keturunannya yang homozigot resesif
Memisahkan dan meletakkan alel-alel keturunannya yang homozigot resesif tersebut di
kedua induknya
IV. Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Ditemukan angka perbandingan yang tidak sama (menyimpang) dengan pola-pola hereditas menurut
hukum Mendel sebagai berikut.
Penyilangan monohibrid yang memiliki angka perbandinganfenotipe F_{2} sebesar 1: 2: 1
Penyilangan dihibrid yang memiliki angka perbandinganfenotipe F_{2} sebagai berikut :
Penyimpangan semu hokum Mendel terjadi Karena interaksi antaralel dan interaksi genetik
A. Interaksi Antaralel
1. Kodominan(codominance)
Kodominan adalah dua alel dari suatu gen yang diekspresikan secara bersama-sama dan menghasilkan
fenotipe yang berbeda pada individu bergenotipe heterozigot. Alel-alel kodominan tidak memiliki hubungan
dominan atau resesif serta dituliskan dengan menggunakan simbol dasar berhuruf besar dengan huruf-huruf
berbeda yang ditulis di atasnya. Contohnya, alel-alel yang mengatur golongan darah sistem M-N pada
manusia menggunakan simbol L^M dan L^N. Huruf L diambil dari nama penemunya, yaitu Landsteiner-
Levine
B. Interaksi Antaralel
Interaksi genetik adalah interaksi antara dua pasang gen nonalelik atau lebih yang menimbulkan fenotipe-
fenotipe dengan rasio yang menyimpang secara semu terhadap hukum Mendel. Fenotipe merupakan hasil
produk gen yang dibawa untuk diekspresikan ke dalam lingkungan tertentu. Gen berperan merinci struktur
protein. Enzim adalah suatu protein yang melakukan fungsi katalis dalam metabolisme.