Anda di halaman 1dari 16

GENETIKA TERNAK

HUKUM MENDEL DAN PENYIMPANGANNYA


ANGGOTA KELOMPOK
 ZULPI
 MUH. FAJRIN
 MUH. AHSANUL MUHTAR
 A. MUH. ANUGRAH
PENGERTIAN GENETIKA MENDEL

Genetika (dari bahasa Belanda:genetica, adaptasi dari bahasa Inggris:


genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani γέννω, genno, yang berarti
"melahirkan") adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada
organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Secara singkat dapat
juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya.
Istilah "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi
kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional
tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
Hukum pewarisan sifat mendel

Dari karya ini, orang mulai mengenal konsep gen (Mendel menyebutnya
'faktor'). Gen adalah pembawa sifat. Alel adalah ekspresi alternatif dari gen dalam
kaitan dengan suatu sifat. Setiap individu disomik selalu memiliki sepasang alel,
yang berkaitan dengan suatu sifat yang khas, masing-masing berasal dari tetuanya.
Status dari pasangan alel ini dinamakan genotipe. Apabila suatu individu memiliki
pasangan alel sama, genotipe individu itu bergenotipe homozigot, apabila
pasangannya berbeda, genotipe individu yang bersangkutan dalam keadaan
heterozigot. Genotipe terkait dengan sifat yang teramati. Sifat yang terkait dengan
suatu genotipe disebut fenotipe.
 Genetika (berasal dari bahasa Greek kuno) merupakan sebuah disiplin ilmu
biologi yang mempelajari tentang hereditas dan variasi dalam makhluk hidup.
Genetika disebut juga studi tentang pewarisan sifat (hereditas). Hereditas
menjelaskan mengapa anak mirip dengan kedua orangtuanya. Mengapa kucing
selalu mewariskan anak kucing tidak anak anjing. Pewarisan karakter orang tua
kepada keturunannya terjadi pada semua organisme hidup termasuk di
dalamnya, tumbuhan, hewan, bakteri, protista dan jamur.
Makhluk hidup mewarisi sifat-sifat (traits) induknya. Sifat-sifat merupakan ciri-
ciri fisik dari organisme. Kita mirip dengan orang tua kita karena kita mewarisi
sifat-sifat mereka diantaranya warna rambut, warna kulit, bentuk hidung, tinggi
badan dan sifat-sifat lain dari kedua orangtua kita.
Sel adalah kesatuan dasar terkecil secara strukturan dan fungsional.
Struktur-struktur biokimia di dalam masing-masing yang membawa sifat-sifat dari
satu generasi ke generasi lainnya disebut gen. Secara kimiawi gen terbentuk dari
senyawa kimia yang disebut DNA (deoxyribunucleic acid). Gen membentuk
struktur yang lebih besar lagi yang disebut Kromosom.
EXPERIMEN MENDEL

Sebelum Mendel memulai eksperimennya, langkah pertama yang dilakukan Mendel adalah mengidentifikasi
sifat-sifat dari kacang kapri yang bisa diwariskan. Selanjutnya Mendel melakukan persilangan untuk mendapatkan Galur
Murni (True-breeding) dari setiap karakter yang telah diidentifikasi. Selain mengobservasi karakter-karakter yang
dimiliki kacang kapri Mendel pun mengamati struktur dan cara perkawinan pada kacang kapri.

 Dikenal juga sebagai hukum segregasi. Selama proses meiosis berlangsung, pasangan-pasangan kromosom
homolog saling berpisah dan tidak berpasangan lagi. Setiap set kromosom itu terkandung di dalam satu sel gamet.
Proses pemisahan gen secara bebas itu dikenal sebagai segregasi gen. Dengan demikian setiap sel gamet hanya
mengandung satu gen dari alelnya. Pada waktu fertilisasi, sperma yang jumlahnya banyak bersatu secara acak dengan
ovum untuk membentuk individu baru. Mengenai hukum Mendel 1 ini dapat Anda kaji dari persilangan monohibrida
pada uraian verikut:
 Mendel melakukan percobaan selama 12 tahun. Dia menyilangkan (mengawin silang)
sejenis buncis dengan memerhatikan satu sifat beda yang menyolok. Misalnya, buncis berbiji
bulat disilangkan dengan buncis berbiji keriput, buncis dengan biji warna kuning disilangkan
dengan biji warna hijau, buncis berbunga merah dengan bunga putih, dan seterusnya.
 Untuk memudahkan mempelajarinya, tiap-tiap persilangan diberi simbol. Pada saat
menyilangkan, tanaman induk diberi notasi P (singkatan dari parental=induk). Keturunan 1 (keturunan
pertama) yang dihasilkan disebut F1 (singkatan dari filial = keturunan). Untuk mendapatkan keturunan 2
(F2) dilakukan persilangan antar sesama F1. caranya, Mendel menanam tumbuhan F1 yang disilangkan
dengan tumbuhan F1 yang lain.
Jenis-jenis penyimpangan semu Hukum mendell

1. Atavisme Interaksi gen)


Atavisme adalah interaksi dari beberapa gen yang menyebabkan munculnya suatu sifat yang berbeda dengan karakter induknya
~ Atavisme pertama kali ditemukan oleh Bateson dan Punnet.
~ ada empat macam bentuk pial/jengger ayam yaitu:
~ Interaksi antar gen-gen yang menentukan bentuk dari pial (jengger ayam).
~ hasil temuan: karakter pial/jengger ayam tidak hanya diatur oleh satu gen, tetapi oleh dua gen yang berinteraksi.

~ Penyimpangan yang terjadi pada atavisme adalah bukan mengenai rasio fenotip F2, melainkan munculnya sifat baru pada
pial ayam yaitu walnut dan single
~ Tipe jengger walnut merupakan hasil interaksi dari dua gen dominan yang berdiri sendiri
~ tipe jengger single merupakan hasil interaksi dua gen resesif
2. Polimeri
Polimeri merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling menambah).
Polimeri terjadi akibat adanya interaksi antara dua gen atau lebih, sehingga disebut juga
gen ganda.
~ Atavisme pertama kali ditemukan oleh Nielson ehle.
~ peristiwa polimeri mirip dengan persilangan dihibrid dominan tidak penuh (intermediat)
~ hasil temuan: biji gandum berwarna merah disilangkan dengan gamdum berwarna putih
menghasilkan variasi warna warna gandum yang sangat beragam
3. Kriptomeri
Kriptomeri adalah peristiwa dimana gen dominan yang karakternya akan
muncul jika bersama-sama dengan gen dominan lainnya. Jika gen dominan berdiri
sendiri, maka karakternya akan tersembunyi (kriptos)
~ kriptomeri pertama kali ditemukan oleh Correns
~ Interaksi antar gen-gen dominan akan menimbulkan karakter baru
~ hasil temuan: Hasil persilangan antara bunga Linnaria marocana merah dengan
putih
...dihasilkan F1 seluruhnya berwarna ungu
Diagram persilangan bunga Linaria marocana
4. Tautan

Tautan dapat terjadi pada kromosom tubuh maupun kromosom kelamin. Tautan pada kromosom tubuh
disebut tautan autosomal atau tautan non-kelamin. Sedangkan tautan kelamin disebut juga tautan seks.
BAGIAN-BAGIAN TAUTAN

1. Tautan Autosomal
Tautan autosomal merupakan gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama, tidak dapat bersegregasi
secara bebas dan cenderung diturunkan bersama.
2. Tautan Kelamin
Gen tertaut kelamin (sex linked genes) adalah gen yang terletak pada kromosom kelamin dan sifat yang
ditimbulkan gen ini diturunkan bersama dengan jenis kelamin.
3. Pindah Silang
Gen-gen yang mengalami tautan pada satu kromosom tidak selalu bersama-sama pada saat pembentukan
gamet melalui pembelahan meiosis.
4. Gen Letal
Gen Letal merupakan gen yang menyebabkan kematian bila dalam keadaan homozigot. Letal dominan
disebabkan oleh gen homozigot dominan, sedangkan letal resesif disebabkan oleh gen homozigot resesif
Pewarisan Sifat yang Terpaut dalam Kromosom Seks

Gen yang bertempat pada kromosom seks disebut gen terpaut seks. Sifat gen
yang terpaut dalam seks sifatnya bergabung dengan jenis kelamin tertentu dan
diwariskan bersama kromosom seks. Umumnya gen terpaut seks terdapat pada
kromosom X, tetapi ada juga yang terpaut pada kromosom Y.
Buta warna

Orang yang menderita buta warna tidak dapat membedakan warna-warna tertentu, buta warna
merah hijau, tidak mampu membedakan warna merah dan hijau. Buta warna ini dikendalikan oleh
gen resesif. Gen ini terpaut dalam kromosom X.

Hemofilia
Hemofilia merupakan kelainan dimana seseorang darahnya tidak dapat/sulit membeku bila luka.
Luka kecil pun dapat menyebabkan penderita meninggal karena terjadi pendarahan yang terus-
menerus. Gen yang mengendalikan sifat ini adalah gen resesif dan terpaut dalam kromosom X.
Dalam keadaan homozigot resesif gen ini bersifat letal (menimbulkan kematian).
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai