Anda di halaman 1dari 19

POLA PEWARISAN SIFAT

PADA HUKUM MENDEL

Disusun Oleh: Kelompok 4


Anggota Kelompok

Marudut Angela Azhar Jovanca Sandy Reza


Pendahuluan
Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai
pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh
Gregor Johann Mendel dalam karyanya Percobaan
mengenai Persilangan Tumbuhan.
Pendahuluan
Hukum Mendel pertama kali ditemukan
oleh seorang biarawan asal Austria,
Gregor Johann Mendel. Bersumber dari
Encyclopedia Britannica, Mendel
pertama kali melakukan percobaan
penyilangan pada kacang kapri pada
tahun 1854-1856.
Hukum mendel
Hukum Mendel 1 disebut dengan Dalam suatu persilangan
hukum pemisahan gen atau hukum perlu diketahui terlebih
segresi yang menyatakan bahwa dahulu istilah istilah yang
satu dari dua alel gen akan digunakan. Istilah istilah
memisahkan diri pada saat proses
dalam persilangan dapat kita
pembentukan gamet keturunan
pahami pada uraian berikut
Hukum mendel
Parental (P) adalah Induk.
Galur murni merupakan tanaman yang memiliki sifat
Filial (F) adalah keturunan.
yang sama dengan induknya.
Lokus merupakan tempat gen pada kromosom. Dominan adalah sifat yang muncul pada
Alel merupakan pasangan alternatif sesama. keturunannya.
Genotipe adalah sifat yang tidak tampak dari luar. Resesif adalah sifat yang tidak muncul pada
Fenotipe adalah sifat yang tampak dari luar. keturunannya.
Homozigot adalah pasangan gen yang sama.
Homozigot dominan adalah pasangan gen yang
sama dan muncul pada keturunannya.
Hukum mendel
Homozigot resesif adalah pasangan gen yang sama dan
tidak muncul pada keturunannya.
Heterozigot adalah pasangan gen yang terdiri atas satu gen
dominan dan satu gen resesif.
Kromosom merupakan benang-benang halus dalam inti sel
yang terdiri atas DNA, RNA dan protein histon.
Okee Nextt!!!
Gen adalah pembawa sift keturunan. Gen terdapat di
kromosom yang ada di dalam inti sel.
Intermediet adalah sifat gen yang tidak dominan dan tidak
resesif (sama kuat).
Hukum mendel
Hukum 2 Mendel
Sementara itu, Hukum 2 Mendel dikenal sebagai Hukum
Asortmen Bebas, menggambarkan bahwa dalam hukum
ini, gen-gen dalam gamet akan mengasortasi atau
berpasangan secara bebas saat pembentukan individu
baru.Hukum 2 Mendel ini dapat diamati melalui
persilangan dihibrid. Dalam persilangan dihibrid, dua sifat
yang berbeda disilangkan untuk menentukan apakah
pewarisan dua sifat ini akan selalu menghasilkan sifat
Nextt!!!
keturunan yang sama seperti induknya atau tidak.
Misalnya, jika Anda ingin menyilangkan dua kacang ercis
yang berbeda dalam bentuk biji dan warna biji, maka ini
disebut sebagai persilangan dihibrid.
Hukum mendel
Persilangan monohibrida adalah persilangan antara dua
individu dari spesies yang sama dengan satu sifat beda.
Persilangan monohibrida ini sangat berkaitan dengan
hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum
segregasi. Hukum ini berbunyi “Pada pembentukan gamet,
gen-gen yang berpasangan akan dipisahkan
(disegregasikan) ke dalam dua gamet (sel kelamin) yang
terbentuk".

Contoh Persilangan Monohibrid


Pada eksperimen hukum Mendel, monohibrid atau
monohibridisasi dilakukan dengan persilangan antara ercis
berbunga ungu dengan ercis berbunga putih.
Hukum mendel
Bayangkan kita memiliki bunga mawar. Ada
mawar merah dengan bunga besar dan mawar
putih dengan bunga kecil. Ketika kita
Persilangan dihibrid adalah ketika kita menggabungkan
membiarkan mawar merah dan mawar putih
organisme yang memiliki sifat-sifat berbeda dalam hal
pewarisan genetik. Ini seperti menggabungkan dua jenis
berbunga bersama, mereka saling
hewan atau tumbuhan yang berbeda dalam satu percobaan menyerbuki. Hasilnya, kita mendapatkan
genetika. mawar dengan bunga warna merah dan besar,
yang menggabungkan sifat-sifat dari kedua
jenis mawar tersebut. Ini adalah contoh
persilangan dihibrid di dunia tumbuhan.
Hukum mendel
Backcross: Backcross adalah proses persilangan antara Testcross: Testcross adalah metode yang digunakan untuk
individu keturunan (F1) dengan salah satu dari menguji genotipe individu dengan fenotipe dominan yang tidak
orangtuanya. Ini dilakukan untuk menguji apakah individu diketahui. Ini melibatkan persilangan individu tersebut dengan
F1 adalah homozigot atau heterozigot untuk gen tertentu. individu homozigot resesif. Contoh: Misalkan kita memiliki
Contoh sederhana: Misalkan kita memiliki seekor tikus seekor kucing dengan bulu panjang (fenotipe dominan), tetapi
kita tidak tahu apakah ia homozigot (LL) atau heterozigot (Ll)
yang heterozigot untuk gen bulu (Bb), di mana 'B' adalah
untuk gen bulu panjang. Untuk menguji ini, kita melakukan
gen bulu berwarna hitam dan 'b' adalah gen bulu berwarna
testcross dengan kucing berbulu pendek (ll). Jika hasil
putih. Untuk menguji apakah tikus ini adalah heterozigot persilangan menghasilkan keturunan dengan bulu panjang, itu
atau homozigot, kita melakukan backcross dengan tikus berarti kucing asal adalah heterozigot (Ll), karena hanya
berbulu putih (bb). Jika hasilnya menghasilkan keturunan heterozigot yang akan menghasilkan keturunan dengan fenotipe
berbulu putih (bb), itu berarti tikus asal (Bb) adalah dominan dalam testcross.
heterozigot.
Penyimpangan semu hukum
mendel
Penyimpangan semu dari hukum Mendel adalah ketika hasil dari
persilangan tidak sesuai dengan prediksi hukum Mendel yang
sederhana. Ini biasanya terjadi karena beberapa faktor seperti interaksi
alel non-mendelian, alel ganda, atau efek epistasis. Contohnya, jika
menggabungkan dua tanaman dengan alel dominan A dan alel resesif a,
hasilnya seharusnya menghasilkan semua keturunan heterozigot Aa.
Namun, dalam kasus penyimpangan semu, ada kemungkinan
mendapatkan fenotipe yang berbeda, seperti pola pewarisan alel ganda,
di mana ada lebih dari dua fenotipe yang muncul dalam populasi
keturunan. Siswa SMA bisa diajar tentang situasi-situasi ini dan faktor-
faktor yang dapat menyebabkan penyimpangan semu dalam pewarisan
sifat.
Atavisme (interaksi gen)

Atavisme adalah munculnya suatu sifat sebagai akibat adanya


Contoh: atavisme pada jengger ayam yang memiliki empat tipe
interaksi beberapa gen, contohnya bentuk jengger atau pial ayam.
Pada ayam terdapat beberapa macam bentuk pial, contohnya pial yaitu rose (R-pp), pea (rrP-), walnut (R-P-), dan bilang (rrpp).
mawar (rose), pial ercis (pea), dan pial tunggal (single).Alel untuk Maka akan menjadi hal berikut:
pial mawar (R) dominan terhadap pial tunggal (r). Adapun pial ercis
ditentukan oleh gen P yang dominan terhadap pial tunggal (p). Pial
tunggal bergenotipe pprr; pial ercis bergenotipe PPrr atau Pprr; dan
pial mawar bergenotipe ppRR atau ppRr. Gen R dan gen P bukan
alel, tetapi masing-masing dominan terhadap alelnya (R dominan
terhadap r. P dominan terhadap p). Jika ayam berpial ercis homozigot
disilangkan dengan ayam berpial mawar homozigot, keturunannya
tidak memiliki pial ercis atau mawar, tetapi pial bentuk lain yang
disebut pial walnut. Sebuah gen untuk pial mawar dan sebuah gen
untuk pial ercis mengadakan interaksi menghasilkan pial walnut
seperti yang terlihat pada ayam-ayam keturunan pertama (F) pada
persilangan berikut.
Kriptomeri
Epistasis dan hipostasis
Epistasis adalah gen yang pengaruhnya
menutupi pengaruh gen lain yang bukan
alelnya.
Hipostasis adalah gen yang dikalahkan
pengaruhnya oleh gen lain yang bukan
alelanya.
Contoh kasus:
Gandum Hitam (H) Epistasis terhadap
gandum Kuning (K).
Jadi jika genotip terdapat H-K maka
warna gandum Hitam, karena warna hitam
menutupi warna kuning.
Gen gen komplementer

Gen-Gen Komplementer Contoh gen-gen yang berkomplementer


Komplementer adalah proses interaksi ini dapat ditemukan pada persilangan
antar gen dominan, dengan sifat yang bunga Lathyrus Odoratus yang memiliki 4
gen berupa:
berbeda tetapi saling melengkapi,
sehingga akan memunculkan fenotip
•C = membentuk pigmen warna.
tertentu. Apabila salah satu gen itu tidak •c = tidak membentuk pigmen warna.
muncul, maka sifat yang dimaksud juga •P = membentuk enzim pengaktif.
tidak akan muncul. •p = tidak mementuk enzim pengaktif
Polimeri

Simbol gen polimer, memakai huruf yang sama sebanyak


gen yang polimer. Untuk membedakannya gen yang satu
Polimeri adalah interaksi kumulatif (kerja dengan lainnya diberi tanda 1-2-3 dan seterusnya,
sebanyak gen yang polimer.
sama yang saling menambah). Polimeri
merupakan banyak gen yang bekerja sama
secara kumulatif untuk mutu atau ukuran
satu sifat.
F1 berfenotip serupa dengan
fenotip[ salah satu parental tapi dengan
perbandingan yang menyimpang dari hasil
penemuan Mendel.
Diskusi

Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai