N SIFAT
NAMA KELOMPOK :
A.AGNES ASTRID
B.GRACIA EMMANUELLA
C.MITA
D.NOVALINA SITORUS
E.SABINA RATNA
F.SRI REJEKI
Penelitian Mendel tentang Hereditas
KRIPTOMERI
1. Epistasis-hipostasis dominan .
2.Epistasis –hipostasis resesif
Epistasis-hipostasis dominan terjadi jika Peristiwa epistasis –hipostasis resesif
satu gen dominan bersifat epistasis. terjadi jika gen epistasis resesif dalam
Peristiwa ini dapat diamati pada keadaan homozigot mampu menutupi
persilangan gandum berkulit hitam dengan ekspresi pasangan gen lain(epistasis)yang
gandum berkulit kuning. Keturunan f1 bukan alelnya.perbandingan fenotipe pada
semunya berkulit hitam. Kita tentunya peristiwa ini beraneka macam tergantung
menduga bahwa peristiwa ini seperti dari genotipe kedua induknya.
seperti persilangan monohybrid pada Contoh peristiwa ini adalah sifat warna
umumnya kulit hitam dominan terhadap bulu tikus yang dikendalikan oleh
kulit kuning jika bayangan anda sepeti itu, pasangan gen yang menduduki lokus yang
maka anda salah berdasarkan prinsip berlainan.
mendel dapat diketahui bahwa factor Gen epistasisnya memengaruhi munculnya
hitam adalah dominan dan mempunyai sifat berwarna atau tidak berwarna dengan
pasangan alel tersendiri . begitu juga dua alel berwarna(epistasis dominan) dan
dengan factor kuning. albino(epistasis resesif)
Gen hipostasisnya menentukan
sifat warna ,dengan alel abu-
abu(hipostasis dominan)dan Bandingkan dengan genotipe aaCc yang
hitam(hipostesis resesif).pada mempunyai fenotipe hitam karena adanya
kasus ini warna akan muncul keberadaan gen C.
jika disertai oleh keberadaan Perhatikan persilangan berikut :
alela warna bulu.misalnya
genotipe Aacc mempunyai P : AaCc >< Aacc
fenotipe albino meski terdapat (abu-abu) (albino)
gen A (abu-abu).hal ini
dikarenakan tidak adanya gen C
yang dapat memberikan warna.
Komplementer
Merupakan interaksi gen yang saling melengkapi. Jika salah satu gen
ada, sifat yang muncul sempurna.
Pola – Pola Hereditas
TAUTAN
Para peneliti menemukan bahwa ada beberapa sifat fenotipe selalu terpisah
bersama-sama pada waktu pembelahan meiosis. Jadi tidak semua gen berpisah secara
bebas, melainkan ada beberapa gen yang cenderung selalu bersama-sama atau
bertautan satu dengan lainnya. Peristiwa seperti ini disebut dengan tautan atau gen
berangkai (gen linked).
Peristiwa tautan ini pertama kalinya diteliti oleh Thomas Morgan pada tahun
1900 terhadap lalat buah (Drosophila melanogaster). Pemilihan lalat buah ini karena
lalat buah tergolong hewan yang mempunyai banyak variasi sifat. Variasi pada lalat
buah diantaranya terdapat pada warna mata, bentuk sayap, dan warna tubuh. Selain itu,
Drosophila melanogaster memiliki siklus hidup yang cepat dan memiliki kromosom
berukuran lebih besar (didapatkan dari sel kelenjar ludah). Ukuran kromosom pada
lalat buah dapat mencapai 100 kali lebih besar dari kromosom sel biasa.
Pada penelitiannya, Morgan mengawinkan lalat hitam bersayap panjang
(HHPP) dengan lalat abu-abu sayap pendek (hhpp). Generasi pertama F1
menghasilkan lalat yang semuanya berwarna hitam bersayap panjang
dengan genotipe heterozigot. Selanjutnya, dia mengawinkan sesama F1
sehingga dihasilkan keturunan generasi F2 yang menghasilkan dua
macam fenotipe yaitu lalat hitam bersayap panjang dengan lalat abu-abu
bersayap pendek dengan perbandingan 3 : 1.
PINDAH SILANG
Penelitian tentang penurunan jenis kelamin dirintis oleh Henking dan Mc. Clung
Terdapat beberapa tipe penentuan jenis kelamin,diantaranya:
1) Tipe XY dan XX
Tipe XY dan XX berlaku pada manusia,beberapa tumbuhan ,dan beberapa hewan .
Individu jantan memiliki kedua macam gonosom tersebut sehingga susunan
gonosomnya XY atau heterogamet.
Pada individu betina tidak memiliki kromosom Y sehingga susunan gonosomnya adalah
XX atau heterogamet.
2) Tipe ZW
Tipe berlaku pada penentuan jenis kelamin pada beberapa unggas,kupu-
kupu,reptil,dan beberapa jenis ikan memiliki sistem kromosom kelamin yang
berkebalikan dengan manusia.
Individu jantan memiliki macam gonosom tersebut sehingga susunan
gonosomnya ZZ.
Pada individu betina tidak memiliki kromosom W sehingga susunan
gonosomnya adalah ZW.
3)Tipe XO
Tipe ini berlaku pada beberapa jenis serangga seperti kutu
dan belalang,serta anggota orthoptera dan heteroptera.
Individu jantan memiliki macam gonosom tersebut sehingga
susunan gonosomnya XO.
Pada individu beteina memiliki macam gonosom O
sehingga susunan gonosomnya XX.
4)Tipe ZO
Tipe ZO dimiliki oleh beberapa jenis unggas.
Pada sistem ini betinanya mempunyai susunan gonosom ZO
sedangkan pada jantan susunan gonosomnya ZZ.
PAUTAN SEKS
Alel ganda adalah gen yang meiliki alel berjumlah lebih dua. Gen asli yang
bermutasi membentuk alel. Mutasi tersebut akan menimbulkan banyak jenis
alel.
GOLONGAN DARAH
ABO
Darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keeping
darah (trombosit), dan plasma darah. Eritrosit terdapat sejenis protein yang
dinamakan antigen atau aglutinogen. Antigen merupakan protein yang mampu
merangsang pembentukan antibody (agglutinin). Berdasarkan jenis antigen atau ada
tidaknya antigen yang terdapat pada eritrosit, Karl Landsteiner (1868-1943) pada
1901 membagi golongan darah menjadi golongan A, golongan B, golongan AB, dan
golongan O.
Golongan darah sistem
rhesus
Penemu antigen jenis M dan N yang terdapat dalam eritrosit adalah Karl
Landstainer dan Levine (1927)
a. Albino
Albino adalahb.penyakit
Botak
c. Polidaktili
individu yangBotak
ditandai
merupakan cacat
Polidaktili adalah
dengan kurangnya
yang diturunkan. d. Sindaktili e. Brakidaktili/
kelainan pada manusia
pigmen tubuhKebotakan
(melanin) lebih banyak Sindaktili adalah suatu
brakifalangi
yang ditandai dengan
sehingga menyebabkan
diderita laki-laki, hal ini cacat yang menyebabkanBraktili merupakan
pertambahan jumlah jari
seorang menderita
dipercaya erat kaitannya jari-jari tangan atau kaki
kelainan pada manusia
atau kaki yang lebih dari
albino.penyakit
dengan
ini terjadi
hormon seks laki- ada yang saling yaitu jari-jari tangannya
pada jumlah normal atau
karena tidak memiliki
laki sedangkan pada berlekatan satu samamemendek
lain. akibat ruas-
dengan kata lain memiliki
pigmen melanin
wanita
padasifat botak akan ruas jarinya pendek
jari lebih dari lima.
kulit, bola mata,
muncul
maupun
jika terdapat dua
rambut. gen penyebab botak
Penyakit dapat diturunkan melalui gen
yang terdapat pada autosom maupun
gen yang terpaut pada kromosom
kelamin.
Penyakit
Bawaan 1. Pewarisan penyakit turunan
melalui autosom