Anda di halaman 1dari 32

KELOMPOK I

ELISKARYANI
JUMATANG
NINING KURNIATI

HEREDITAS
(PEWARISAN SIFAT)
1) TEORI PEWARISAN SIFAT
2) PENURUNAN SIFAT MENURUT HUKUM

MENDEL
3) PENYIMPANGAN SEMU HUKUM
MENDEL
4) Hereditas pada manusia
5) Manfaat persilangan pada manusia

TEORI PEWARISAN SIFAT


1. TEORI EMBRIO
2. TEORI PEFORMASI
3. TEORI EPIGENESIS

BIOLOGI
4. TEORI PLASMA NUTFAH
5. TEORI PENGENESIS

PENURUNAN SIFAT MENURUT HUKUM


MENDEL
Hukum Mendel I
Pada waktu pembentukan gamet terjadi
pemisahan (segregasi) alel secara bebas dari
diploid (2n) menjadi haploid (n).
Hukum Mendel II
Pada waktu pembentukan gamet, alel-alel berbeda
yang telah bersegregasi bebas akan bergabung
secara bebas membentuk genotip dengan
kombinasi-kombinasi alel yang berbeda.

Istilah-istilah
Kromosom
Gen
Genotipe
Fenotipe
Alel
Dominan
Resesif
Intermediet
Homozigot
heterozigot

HUKUM MENDEL
Persilangan dengan satu sifat beda
(monohibrid)
persilangan monohibrid intermediet
persilangan dengan dua sifat beda
(dihibrid)

PERSILANGAN MONOHIBRID

Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis


berbunga merah galur murni (MM) dengan kacang
ercis berbunga putih galur murni (mm), dihasilkan
keturunan pertama (Filial) F1 yang semua berwarna
merah dengan genotipe Mm. Bila sesama F1 ini
disilangkan akan menghasilkan keturunan II atau F2.
Bagaimana sifat keturunan kedua tersebut?

PERSILANGAN MONOHIBRID
INTERMEDIET
Persilangan tanaman berbunga merah galur
murni (MM) dengan bunga putih galur
murni (mm) hasil keturunan pertamanya F1
berbunga merah muda (Mm). Warna merah
muda ini terjadi karena pengaruh gen
dominan yang tidak sempurna
(kodominan). Tentukan hasil persilangan F1
dikalikan sesamanya?

PERSILANGAN DIHIBRID
Kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning

(BBKK) disilangkan dengan ercis berbiji


keriput berwarna hijau (bbkk). Karena sifat
bulat dan kuning dominan terhadap sifat
keriput dan hijau, maka turunan pertama
semuanya berbiji bulat kuning heterozigot
(BbKk).Tentukan fenotipe dan genotipe Jika
sesama F1 ini disilangkan?

Penyimpangan semu hukum


Mendel

POLIMERI

Polimeri adalah sifatyang muncul pada persilangan heterozigot


dengan sifat beda yang berdiri sendiri tetapi memengaruhi
bagian yang sama dari satu organisme.

CONTOH:
P:
M1 M1 M2 M2
><
m 1 m 1 m2
m2
( gandum bersekam merah)
(gandum bersekam putih)
Genotip :
M1 M2
m1 m2
F1
:
M 1 m1 M 2 m2
Jika F1 disilangkan dengan sesamanya, ratio fenotip F2-nya adalah:
MERAH : PUTIH= 15 : 1, hal ini dimungkinkan karena, setiap
pemunculan M (baik M maupun m,walaupun berdiri sendiri ) akan
memberikan warna merah.

KRIPTOMERI
Kriptomeri adalah gen dominan yang tersembunyi apabila
berdiri sendiri-sendiri, dan pengaruhnya baru muncul apabila
berada bersama-sama dengan gen dominan lainnya .

Apabila tanaman Linaria maroccana berbunga putih (aaBB) disilangkan dengan Linaria
marocanna berbunga merah (Aabb),keturunan yang dihasilkan dapat diperlihatkan pada
persilangan berikut.
Keturunan sifat fenotipe masing-masing gen
Gen A
= memiliki zat warna antosianin
Gen B
= tidak ada zat antosianin
Gen B
= air sel bersifat basa ( alkali )
Gen b
= air sel tidak bersifat basa
Parental
:
AAbb
><
aaBB
( bunga merah )
( bunga putih )
Gamet
:
A,b
a,B
F1
:
AaBb
( bunga ungu )
Apabila gen A dan B bertemu, akan muncul warna ungu. Apabila ada gen A, warna yang akan
muncul adalah merah. Apabila ada gen B, akan muncul warna putih sehingga perbandingan
ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4

EPISTATIS

Epistatis adalah gen yang menutupi atau menghalangi


pengaruh gen lain yang bukan alelnya atau gen pada
lokus lain.

HIPOSTATIS
Hipostatis dalah gen yang ditutupi oleh gen lain yang
bukan alelnya. Perbandingan keturunannya adalah
12:3:1

contoh adalah pembastaran gandum berkulit hitam


dengan gandum berkulit kuning.
P1 :
(kuning)
Gamet
h,K
F1 :

HHkk
><
(hitam)
:

hhKK

H,k

HhKk

(hitam)
Gamet :
HK, Hk, HK, hk
P2 :
F1
><
F2
HhKk
HhKk
Gamet : HK, Hk,
HK, Hk
hK, hk
hK , hk
F2 :
H-K = 9 (hitam)
hhK = 3
(kuning)

Keterangan :
Faktor H (hitam) dominan terhadap h (putih).
Faktor K (kuning) dominan terhadap K (putih).
Faktor H menutup faktor K sehingga faktor H
disebut epistatis dan faktor K disebut hipostatis.
Dengan demikian maka:
Kombinasi yang mengandung faktor H
berfenotipe Hitam.
Kombinasi faktor K tanpa faktor H berfenotipe
kuning.
Kombinasi tanpa faktor K dan H berfenotipe
putih.
Maka rasio fenotipe dalam epistatis hipostatis
antara hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1.

KOMPLEMENTER
Dalam komplementer, terjadi peristiwa saling
melengkapi. Artinya dua gen yang bukan
alelnya harus bekerja sama supaya dapat
terlihat pengaruhnya. Pada peristiwa
komplementer dihasilkan perbandingan
keturunan = 9:7

Sebagai contoh adanya 2 gen untuk sifat warna kulit pada biji jagung yaitu dengan
pembastaran jagung berkulit biji berwarna dengan jagung berkulit biji tak berwarna
(putih).

C : gen penumbuh pigmen


R : gen penumbuh enzim
pigmentasi
kulit biji
c : gen tak penumbuh pigmen
r : gen tak mampu penumbuh
pigmentasi kulit biji
P1 :
F1
><
F1
:
CcRr
>< CcRr
Gamet : CR , Cr
CR, Cr
cR, cr
cR , cr
F2 : C-R- = 9 (berwarna)
ccR- = 3 (tidak berwarna)
C-rr = 3 (tidak berwarna) ccrr = 1 (tidak berwarna)
Keterangan :
Kombinasi faktor C dan R menghasilkan kulit jagung berwarna.
Kombinasi tanpa faktor C ataupun R dan hanya ada faktor C atau faktor R saja
menghasilkan kulit jagung tak berwarna atau putih.
Maka rasio fenotipe berwarna : tak berwarna /putih adalah 9 : 7.

Pola-pola hereditas
1. Pautan dan pindah silang
Menurut sutton, gen-gen itu memiliki kecenderungan untuk
selalu memisah bersama-sama. Peristiwa itu disebut pautan.
Pada saat pembbelahan reduksi (meiosis) tidak semua gen
memisah secara bebas, tetapi cenderung selalu bersama atau
bertautan satu dengan lainnya, disebut pautan.
Pindah silang merupakan pemisah yang pertukaran segmen
(bagian kromatid) berpasangan antarkromosom homolog
yang menghasilkan kombinasi baru dari sifat tetuanya.

Contoh:
Apabila lalat jantang berwarna abu-abu dikawinkan
dengan lalat betina berwarna hitan dan bersayap
pendek, maka kemungkinan yang terjadi ada tiga:
1.terjadi pautan
2.tidak terjadi pautan
3.terjadi pindah silang.

Nilai pindah silang (NPS) atau disebut juga frekuensi rekombinasi


(FR) dapat kita peroleh dengan rumus berikut.
FR=jumlah keturunan rekombinasi 100 %
Jumlah seluruh keturunan
Kita ambil sebagai contoh sbb:
GgLl=965
ggll=944
ggLl=206
Ggll=185
Untuk menghitung FR adalah
FR= (206+185) 100% = 17%
2.300
Ketentuan nilai pindah silang:
Apabila NPS >50%, terajdi pautan.
Apabila NPS <50%, terjadi pindahsilang.
Jadi, pada perkawinan antara lalat jantan dan lalat betina tersebut
terjadi pindah silang.

2. Penentuan jenis kelamin (determinasi seks)


Setiap jenis organism yang sudah dapat dibedakan jenis kelaminnya
(jantan dan betina) memiliki sepasang kromosom seks dan autosom
didalam sel-sel tubuhnya.
Individu betina diberi symbol XX dan individu jantan diberi symbol
XY.
3. Pautan seks (sex linkage)
Pautan seks atau pautan kelamin merupakan peristiwa pewarisan
sifat oleh gen yangg terdapat pada kromosom seks. Pautan seks
dapat juga dikatakan sebagai peristiwa terpautnya suatu sifat pada
kromosom seks.
Contoh:
1.hemofilia
2.buta warna
3.anodontia

4. Gagal berpisah (non-disjunction)


Gagal berpish merupakan peristiwa gagalnya satu/lebih kromosom untuk
berpisah pada waktu meiosis yang menyebabkan jumlah kromosom tidak
sama. Gagal berpisah juga merupakan peristiwa gagalnya berpisah
gonosom atau autosom yang homolog sewaktu meiosis pada anafase I
atau anafase II sehingga terbentuk gamet yang memiliki kromosom
kurang dan gamet yang lain kelebihan kromosom.
Peristiwa-peristiwa non-disjunction lainnya adalah aneuploidi, poliploidi,
autopoliploidi, dan allopoliploidi.
5. Gen letal
Gen letal merupakan gen yang menyebabkan kematian jika dalam
keadaan homozigot. Artinya, apabila individu memiliki gen letal dalam
keadaan homozigot, baik yang dominan ataupun resesif. Ada dua macam
gen letal yaitu gen letal dominan dan gen letal resesif.

Gen letal dominan artinya apabila dalam keadaan homozigot dominan, gen tersebut akan
menyebabkan kematian individu yang memilikinya.
Misalnya:
gen dominan yang menyebabkan warna kuning pada tikus.
P: Kk (kuning) >< Kk (kuning)
G:
K,k
K,k
F:
KK = mati (letal)
Kk = kuning
Kk = kuning
Kk = bukan kuning
Perbandingan tikus kuning : tikus bukan kuning = 2:1.
Gen letal resesif artinya apabila dalam keadaan homozigot resesif, gen tersebut akan
menyebabkan kematian individu yang memilikinya.
Misalnya:
pada tanaman jagung berdaun kuning.
P: Hh (kuning) >< Hh (kuning)
G:
H,h
H,h
F:
HH = hijau
Hh = kuning
Hh = kuning
Hh = mulai akan mati
Perbandingan tanaman jagung berdaun kuning : berdaun hijau = 2:1

HEREDITAS PADA
MANUSIA

1. Cacat dan penyakit menurun


cacat atau penyakit menurun dibedakan menjadi
cacat yang bersifat resesif dan cacat yang bersifat
dominan:
A. Cacat menurun yang bersifat resesif,
misalnya: a. Albino
b. Alkaptonuria
c. Galaktosemia
d. Fibrotis sistik
e. Fenilketonuria
B. Cacat menurun yang bersifat dominan
misalnya: a. Sindaktili
b. Anemia dan
c. talasemia

Untuk mengatasi masalh penyakit menrun, dapat


diusahakan dengan cara eugenetika dan eutenika.
EUGENETIKA
ialah melakukan perbaikan
generasi mendatang dengan
penggunaan hukum hereditas.

EUTENIKA

Merupakan usaha perbaikan


generasi mendatang dengan
peningkatan mutu
lingkungan.

2. Pewarisan penggolongan darah pada manusia.


Golongan darah sistem ABO memiliki empat
macam fenotipe pengglongan darah dan enam
genotipe yang berbed.
Perhatikan tabel berikut ini.

FENOTIPE

GENOTIPE

IAIA dan IAi

IBIB dan IBi

AB

IA I B

ii

Keterangan: I = Isohemoglobin
Contoh:
apabila orang golongan darah A heterozigot kawin dengan orang yang
bergolongan darah B heterozigot, maka persilangannya adalah
P : IAi >< IBi
Gol. Darah A
Gol. Darah Barah
G : IA,I
IB,i
F1 : IAIB = golongan darah AB
IAi = golongan darah A heterozigot
IBi = golongan darah B heterozigot
ii = golongan darah O.

E. Manfaat Persilangan pada manusia


Persilangan tumbuhan atau hewan ini sangat bermanfaat
karena dapat memilih sifat-sifat yang baik dan menghilangkan
sifat-sifat yang kurang baik, dengan demikian persilangan
dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul atau
menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang unggul atau
yang baik, dengan demikian manfaat persilangan antara lain:
a. Menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang baik.
b. Menghasilkan bibit unggul baik pada tumbuhan maupun
hewan, misalnya varietas tanaman jenis unggul hasil
persilangan PB5, PB, IR22, IR24, juga pada ternak, misalnya
sapi Santa gertrudis, hasil persilangan sapi brahman dengan
sapi shorthorn.
Banyak lagi manfaat persilangan yang dapat dirasakan
manusia. Coba kalian cari manfaat-manfaat lain adanya
persilangan bagi manusia.

SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai