Anda di halaman 1dari 17

20Nama : Dharmawan Indra Wicaksana

Kelas : XII MIPA I

RESUME BIOLOGI
Apa itu Hereditas?

Hereditas adalah pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya. Keturunan yang

dihasilkan dari perkawinan dua individu memiliki sifat-sifat yang mengikuti aturan

tertentu. Sifat-sifat yang muncul pada keturunan ditentukan oleh gen-gen yang dimiliki

kedua orangtuanya. Aturan-aturan dalam pewarisan sifat ini disebut sebagai pola-pola

hereditas.

Sifat-sifat yang terkandung dalam gen disebut dengan istilah genotip, sedangkan sifat-

sifat yang telah muncul dalam keadaan sebenarnya disebut fenotip. Misalnya saja,

buah mangga yang berasa manis memiliki gen pembawa rasa manis yang disimbolkan

dengan MM. Rasa manis pada buah tersebut disebut fenotip sedangkan sifat-sifat yang

terdapat pada gen yang disimbolkan dengan MM disebut genotip.

Teori tentang pewarisan sifat pertama kali dikemukakan oleh Gregor Mendel pada

tahun 1865. Beliau menggunakan kacang kapri (Pisum sativum) sebagai objek

penelitiannya. Kapri yang memiliki sifat berbeda-beda disilangkan hingga diperoleh

aturan pewarisan sifat yang disebut hukum mendel I dan hukum II.

Gregor Mendel
Simbol atau istilah yang digunakan dalam persilangan

1. Gen adalah bagian kromosom atau satu kesatuan kimia (DNA) dalam

kromosom, yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri genetis sautu makhluk

hidup. Gen diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu

proses reproduksi.Dengan demikian, informasi yang menjaga keutuhan bentuk

dan fungsi kehidupan suatu organisme dapat terjaga. Gen terdapat berpasangan

dalam satu lokus pada kromosom homolog. Masing masing gen dalam pasangan

itu disebut alel. Kedua alel dapat membawa ciri sifat yang sama atau berbeda,

misalnya sifat tangkai panjang dan tangkai pendek.

2. Gen letal merupakan yang membawa kematian pada makhluk hidup yang

memilikinya

3. Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel (nukleus).

Kromosom terdiri dari DNA (asam deoksiribo nukleat), RNA (asam ribo nukliat),

dan protein. Kromosom homolog (2n) adalah kromosom (kromosom homolog)

disebut sel diploid. Bila tidak berpasangan, kromosom diberi simbol n Sel

dengan n kromosom adalah sel haploid, misalnya sel kelamin jantan saja atau

sel kelamin betina saja.

4. Genotip merupakan komposisi gen yang menentukan sifat menurun, biasanya

disimbolkan dengan sepasang huruf. Contohnya NN dan Genotip yang tersusun

dari sifat dominan saja (NN) atau resesif saja (nn) disebut homozigot.

Sedangkan genotip yang tersusun dari sifat dominan dan resesif (Nn), disebut

heterozigot.
5. Fenotip adalah sifat makhluk hidup yang tampak sehingga bisa diamati.

Misalnya, rasa buah manis, rambut lurus, bentuk buah bulat, dan tinggi

rendahnya badan. Fenotip ditentukan oleh faktor genotip dan lingkungan,

misalnya keadaan air, sifat asam/basah tanah, dan nutrisi

6. Parental (P) adalah induk atau orang tua

7. Filial (F) disebut juga keturunan

8. Filial pertama (F1 adalah hasil persilangan dari orang tua (induk) sehingga

menghasilkan keturunan pertama atau anak.

9. Filial kedua (F2) merupakan hasil persilangan dari F1 yang dijadikan induk (P2)

sehingga menghasilkan keturunan kedua.

10. Gamet adalahsel kelamin dan berasal darri genotip. Contoh, genotip Aa,

gametnya adalah A dan a.

11. Sifat dominan merupakan sifat sifat gen yang selalu tampak atau muncul. Sifat

dominan muncul apabila bergabung, disimbolkan dengan huruf besar.

Contohnya adalah AA, BB, dan CC

12. Sifat resesif merupakan gen yang tidak selalu tampak, baru muncul apabila

bergabung bersama gen resesif lain, disimbolkan dengan huruf kecil, contohnya

aa, bb, dan cc

13. Sifat intermediate merupakan sifat gabungan antara sifat dominan dan resesif,

berupa sift campuran. Seperti yang telah dilakukan oleh mendel terhadap

tanaman Antirrhinum majus berbunga merah galur murni (MM) disilangkan

dengan antirhinum majus bewarna putih galur murni (mm). Hasil keturunannya
berfenotip warna merah muda, bukan berwarna merah meskipun genotipnya

Mm.

14. Homozigot adalah pasangan alel yang sifatnya sama. Contohnya AA, aa, BB,

bb, CC dan cc. Pasangan gen dengan alel alel dominan disebut homozigot

dominan (AA, BB), sedangkan pasangan  gen dengan alel alel resesif disebut

homozigot resesif (aa, bb)

15. Heterozigot adalah pasangan alel yang tidak sama. Contohnya Aa, Bb, dan Cc

16. Galur murni adalah makhluk hidup (tanaman) yang melakukan penyerbukan

sendiri secara terus menerus dan selalu menghasilkan tanaman anak yang

sifatnya sama dengan induk

17. Hibria merupakan hasil perkawinan silang antardua induk mahkluk hidup dengan

sifat berbeda. Bila yang berbeda satu sfiat disebut monohibrida, bila berbeda dua

sifat disebut dihibrida

18. Uji silang (tes cross) adalah merupakan persilangan makhluk hidup yang ingin

diketahui genotipnya  homozigot resesif

19. Uji bali (back cross) adalah persilangan sendiri mahkluk hidup dengan salah

satu induknya yang homozigot (induk homozigot dominan atau homozigot

resesif), untuk mengetahui genotip induk.

Jenis persilangan

Ada dua jenis persilangan yaitu persilangan monohibrida dan persilangan dihibrida

Persilangan monohibrida

1. Persilangan monohibrida dominan penuh


Persilangan ini terjadi antara dua individu yang mempunyai sifat dominan penuh (AA)

dengan lain yang bersifat resesif (aa)

Hasil F1 seragam, dengan genotip (Aa) dan fenotip semua keturunan F1 sama,

umumnya mengiikuti fenotip induk yang dominan

Apabila persilangan dilanjutkan dengan menyilangkan individu sesama F1 akan

dihasilkan keturunan ke-2 (F2), dengan tiga macam genotip (AA, Aa, aa) dan ada dua

macam fenotip dengan perbandingan 3:1

2. Persilangan monohibroda dominan tak penuh (kodominan),

persilangan ini terjadi antara dua individu dengan sifat yang tidak dominan tetapi juga

tidak resesif terhadap sesamanya.Pada individu F1 merupakan perpaduan sifat kedua

induknya, sedangkan pada F2 dihasilkan keturunan perbandingan genotip dan fenotip

1: 2 : 1

Persilangan dihibrida

Persilangan dihibrida adalah persilangan antara dua individu dengan memperhatikan

dua yang sifat yang berbeda. Persilangan  ini menghasilkan individu F1 yang seragam,

yaitu semua keturunannya terdiri dari satu macam genotip dan satu macam fenotip.

Tapi pada keturunan kedua, perbandingan fenotip F2 adalah 9 : 3 : 3 : 1 dan jumlah

kombinasi F2 sebanyak 16 buah.

Percobaan Monohibrid dan Hukum Mendel I


Percobaan monohibrid adalah percobaan dengan satu sifat beda saja yang

diperhatikan. Misalnya kapri berbunga ungu disilangkan dengan kapri berbunga putih.

Pada persilangan tersebut hanya terdapat satu sifat saja yang diperhatikan yaitu warna

bunga. Pada persilangan tersebut, semua keturunan yang dihasilkan memiliki warna

bunga ungu.

Mengapa warna putih tidak muncul? Hal tersebut disebabkan warna ungu

bersifat dominan sedangkan warna putih bersifat resesif. Sifat dominan lebih ungul

dari sifat resesif sehingga sifat yang muncul pada keturunan yang pertama semuanya

adalah ungu. Kemudian ketika keturunan tersebut dikawinkan dengan sesamanya

diperoleh kapri yang berbunga ungu 75% dan berbunga putih 25%. Sehingga

perbandingan fenotip pada keturunan keduanya = warna bunga ungu : warna bunga

putih = 3 : 1

Perhatikanlah bagan persilangan berikut.

P    : UU (bunga ungu) x uu (bunga putih)

G   :  U                              u

F1  :                Uu

P2 : Uu              x               Uu

G  : U, u                             U, U

F2 :

U u
U UU Uu
(ungu) (ungu)
u Uu uu

(ungu) (putih)

Perbandingan fenotip pada F2 = warna ungu : warna putih = 3:1

P = parental atau induk

G = gamet, atau sel kelamin yang dihasilkan

F1=keturunan pertama, hasil perkawinan induk

P2 = parental kedua atau F1 dewasa disilangkan sesamanya

F2 = keturunan kedua, hasil perkawinan F1

simbol gen dalam persilangan menggunakan huruf besar dan huruf kecil. Huruf besar

adalah simbol untuk sifat dominan sedangkan huruf kecil adalah simbol untuk sifat

resesif.

Dari hasil persilangan tersbut Mendel dapat menyimpulkan bahwa pasangan gen-gen

akan berpisah secara bebas dalam pembentukan gamet. Kesimpulan tersebut

kemudian yang disebut sebagai hukum mendel I.


Percobaan dihibrid dan hukum mendel II

Percobaan dihibrid adalah percobaan dengan menggunakan dua sifat beda. Misalnya

saja persilangan antara kapri berbiji bulat kuning dengan kapri keriput hijau. Pada

persilangan ini terdapat dua sifat yang diperhatikan yaitu, bentuk biji kapri dan warna biji

kapri. Keturunan pertama dari induk tersebut semuanya menghasilkan kapri dengan biji

bulat kuning. Namun ketika keturunan tersebut dikawinkan dengan sesamanya

diperoleh perbandingan fenotip = bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput

hijau = 9:3:3:1

Perhatikanlah bagan persilangan berikut.

P   : BBKK (bulat kuning) x bbkk (keriput hijau)

G  : B, K                                b, k

F1 :                   BbKk

P2 : BbKk                  x                     BbKk

G  : BK, Bk, bK, bk                 BK, Bk, bK, bk

F2 :

BK Bk bK bk
BK BBKK BBKk BbKK BbKk

(bulat kuning) (bulat kuning) (bulat kuning) (bulat kuning)


Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk

(bulat kuning) (bulat hijau) (bulat kuning) (bulat hijau)


bK BbKK (bulat BbKk bbKK bbKk

kuning)
(bulat kuning) (keriput kuning) (keriput kuning)
bk BbKk Bbkk bbKk Bbkk

(bulat kuning) (bulat hijau) (keriput kuning) (keriput hijau)

Perbandingan fenotip pada F2 = bulat kuning : buat hijau : keriput kuning : keriput hijau

= 9:3:3:1

Dari hasil persilangan tersbut Mendel dapat menyimpulkan bahwa dalam proses

pembentukan gamet, setiap pasang alel (sifat) akan bersegregasi (berpasangan)

secara bebas dengan alel dari lokus lainnya. Kesimpulan tersebut kemudian yang

disebut sebagai hukum mendel II.

GOLONGAN DARAH MANUSIA

Sistem penggolongan darah yang sering kita kenal adalah ABO, namun ada juga cara-

cara lain yang juga dapat digunakan sebagai penentu golongan darah seseorang :
 Sistem ABO : berdasarkan adanya dua macam antigen (A dan B) dan antibody

(a dan b). antigen adalah glikoprotein yang terdapat pada permukaan sel darah

mera, sedangkan antibody adalah molekul protein yang dihasilkan oleh sel-B

untuk merespon adanya antigen dan terdapat pada serum atau cairan darah .

 Sistem MN : penggolongan yang didasarkan adanya salah satu jenis antigen

glikoprotein, yang disebut glikoforin A yang didapat dari reaksi antigen-antibodi.

Terdapat 2 macam antigen glikoforin yaitu M dan N. reaksi dari keduanya

dengan anti serum menghasilkan fenotip dan genotip golongan darah system

MN.

 Sistem Rh : system yang terakhir adalah dengan menggunakan factor Rh atau

rhesus yang berasal dari percobaan pada eritrosit kera rhesus. Antigen rhesus

ini berupa glikoprotein tertentu pada membrane plasma sel-sel darah merah dan

membagi golongan darah manusia menjadi 2 kelompok berdasarkan reaksi

penggumpalan antara antigen sel darah merah dengan anti serum Rh, yaitu

positif dan negative.

JENIS KELAINAN DAN PENYAKIT GENETIKA

1. Pewarisan Alel Resesif Autosomal


 Albino : lahir dengan tidak adanya pigmen kulit atau melanin sehingga kulit pucat

dan berwarna putih.

 Fenilketonuria : penderita memiliki asam fenilketonuria yang berlebih sehingga

merusak system saraf dan dapat menyebabkan keterbelakangan mental.

 Xeroderma pigmentosum : pigmen kulit yang tidak normal sehingga dapat

menyebabkan kanker kulit bila terpapar di bawah matahari


2. Pewarisan Alel Dominan Autosomal

 Brakidaktili : ruas-ruas tulang jari yang memendek sehingga menyebabkan jari

tangan atau kaki memendek.

 Polidaktili : jumlah jari tangan maupun kaki yang berlebihan dari normalnya.

 Progeria : kelainan berupa penuaan dini


3. Pewarisan Alel Resesif Tertaut Kromosom Seks Kelamin X

 Ichtyosis : defisiensi enzim sulfatase steroid yang menyebabkan kulit kering,

tampakp bersisik seperti ikan, khusunya pada lengan dan kaki

4. Aberasi Jumlah Kromosom

 Sindrom Down : penderita akan mengalami keterbelakangan mental dan idiot.

Juga memiliki kemungkinan untuk memiliki jantung yang tidak normal atau cacat.
 Sindrom Klinefelter (XXY) : keterbelakangan mental yang dialami penderita

adalah akibat lain selain dari sterilitas atau mandul. Ciri-cirinya adalah laki-laki

yang memiliki tubuh seperti perempuan karena mengalami trisomi sehingga

kelebihan kromosom X pada genosom

5. Aberaasi Struktur Kromosom


 Sindrom Cri du chat : sindrom yang berupa akibat dari kesalahan pada struktur

kromosom yang menyebabkan pertumbuhan laring

tidak normal, pada saat penderita menangis suara

tangisannya akan berupa suara tangisan kucing.

Selain itu juga berakibat pada keterbelakangan

mental.

Perbaikan mutu genetic adalah salah satu cara yang ditemukan para ahli sebagai

dampak positif dari adanya persilangan-persilangan dan mutasi. Perbaikan mutu

genetic ini dibagi menjadi 3 :

1. Seleksi : di aalam terdapat banyak varietas tumbuhan maupun binatang yang dapat

dikatakan unggul, variasi ini dapat disilangkan dan akan menghasilkan varietas unggul

yang berguna bagi manusia

2. Persilangan / hibridisasi : perkawinan antara dua individu tanaman atau hewan yang

beraal dari spesies yang sama namun brbeda tipe genetiknya. Hibridisasi digolongkn

menjadi 4 jenis, yaitu adalah :

a. Inbreeding / close breeding : disebut juga sebagai persilangan sanak, bila diibaratkan

sebagai manusia maka persilangan ini adalah antara kakak dan adik kandung dengan

tujuan untuk mendapat turunan yang bergalur murni.


b. Pure breeding : persilangan antara jantan dan betina dari spesies dan ras yang sama

dengan tujuan untuk mendapatkan keturunan yang homozigot.

c. Cross breeding : perkawinan antara jantan dan betina dari dua ras yang berbeda

dengan tujuan untuk mendapatkan keturunan dengan sifat baru.

d. Up breeding : perkawinan antar hewan jantan dengan kualitas unggul yang biasanya

berasal dari Negara yang berbeda dengan wanita yang juga berasal dari Negara lain.

Persilangan ini bertujun untuk memperbaiki mutu jewan di daerah setempat.

3. Mutasi buatan : merupakan perubahan susunan atau jumlah materi genetic atau DNA

atau kromosom pada sel sel tubuh makhluk hidup yang dilakuukan dengan sengaja .

Anda mungkin juga menyukai