Dikembangkan oleh
Timbul
Mengapa Mendel menggunakan tanaman kacang kapri atau ercis, bukan tanaman
lain ? (tanya ke audience)
Alasannya, tanaman kacang kapri memiliki siklus hidup tidak lama, mudah
disilangkan, memiliki bunga sempurna, serta memiliki tujuh sifat beda yang
mencolok. Tujuh sifat beda yang mencolok itu meliputi :
Filial (F) keturunan.
Genotipe sifat yang diturunkan oleh gen, ekspresi lebih kuat yang dapat menutupi
yang tidak selalu tampak dari luar karena atau mengalahkan sifat yang dibawa oleh
bergantung kepada lingkungannya. gen alel-nya. Disimbolkan dengan huruf
Disimbolkan dengan pasangan huruf, besar, contoh : AA dan BB.
contoh AA, Aa, aa, AABB dan AaBB.
Resesif sifat-siat gen yang tidak muncul
Fenotipe sifat menurun yang tampak dari
luar, contoh : buah besar, buah kecil, batang (tertutup) karena dikalahkan oleh sifat
tinggi dan batang pendek. pasangannya, akan muncul apabila
bersama-sama gen resesif lainnya.
Alel Bentuk alternatif suatu gen yang
menempati lokus yang sama dengan Disimbolkan dengan huruf kecil, contoh : aa
pasangan kromosom homolog misalnya gen dan bb.
B memiliki alel b sehingga gen dan alel
dapat ditulis BB atau Bb. Homozigot pasangan gen yang sifatnya
sama, contoh : AA, aa. BB dan bb.
Gamet sel kelamin yang berasal dari
genotipe, disimbolkan dengan satu huruf. Heteroigot pasangan yang tidak sama,
Contoh : genotipe Aa, gametnya A dan a. contoh : Aa dan Bb
Pariental (P) induk atau orang tua.
Hukum Mendel I dikenal juga dengan hukum segresi atau pemisah
gen-gen yang sealel. Menurut hukum Mendel I, tiap organisme
memiliki dua alel untuk setiap sifat. Selama pembentukan gamet, dua
alel tersebut berpisah sehingga masing-masing gamet hanya
mengandung satu alel untuk satu sifat. Jika dua gamet bertemu pada
saat fertilisasi, keturunan yang terbentuk mengandung dua alel yang
mengendalikan satu sifat.
Pencampuran alel-alel tersebut menjelaskan mengapa terbentuk
variasi dan mengapa keturunan-keturunan berbeda dari orang
tuanya. Hukum Mendel I dapat dibuktikan dengan persilangan
monohibrid (persilangan dengan satu sifat beda).
PERSILANGAN DOMINANSI
Mendel menyilangkan tanaman kapri
berbatang tinngi dengan tanaman kapri
berbatang rendah. Hasil persilangan
tersebut menunjukan bahwa semua tanaman
kapri keturunan pertama (F1) memiliki sifat
yang sama dengan sifat salah satu induknya,
yaitu semuanya berbatang tinggi. Mendel
kemudian menyilangkan sesama tanaman F1
tersebut dan hasilnya, tanaman kapri
keturunan (F2) menunjukkan perbandingan
fenotipe tanaman berbatang tinggi : tanaman
berbatang rendah yaitu 3:1.
Pada persilangan dominansi tersebut, tanaman berbatang tinggi memiliki gen T
dan bergenotipe TT (homozigot dominan), sedangkan tanaman berbatang rendah
memiliki gen t serta bergenotipe tt (homozigot resesif).
Pada keturunan pertama (F1), semua tanaman bergenotipe Tt (heterozigot)
sehingga memiliki batang tinggi karena batang tinggi bersifat dominan terhadap
batang rendah.
Jika tanaman F1 ini membentuk gamet, gamet yang terbentuk ada dua, yaitu gamet
dengan gen T dan t. Pada saat pembentukan gamet ini, kedua alel tersebut (T dan
alelnya t) akan mengalami segresi atau pemisahan yang dikenal dengan hukum
Mendel I.
Akibatnya, jika sesama tanaman F1 disilangkan, akan terbentuk individu yang
bergenotipe TT, Tt, Tt dan tt. Rasio fenotipnya adalah 3 tanaman berbatang tinggi
dan 1 tanaman berbatang rendah.
PERSILANGAN SEMI DOMINAN ATAU INTERMEDIET