Anda di halaman 1dari 2

BIDANG : BIOLOGI

(Kunci Jawaban dan Pembahasan)

1. Jawaban:
a. Berdasarkan rasio persilangan pada tabel dimana pada persilangan 1 dan 5 rasio F2 adalah 12 : 3 : 1
maka warna bunga ditentukan oleh dua gen dengan pola penurunan epistasis dominan, dimana alel
dominan dari satu gen akan menutupi efek dari gen kedua. Kedua gen tidak mengalami pautan.
b. WR-1 : AABB, WR-2 : AAbb, DR : aaBB, LR : aabb

c.

2. Jawaban:
a. Pola penurunan sifat adalah autosomal resesif
b. Prevalensi pada populasi sebesar 9%, sehingga frekuensi alel penyakit adalah 0,3, sedangkan frekuensi
alel normal 0,7. Probabilitas heterozigot adalah 0,7x0,3x2 = 0,42. Probabilitas homozigot normal adalah
0,7x0,7 = 0,49 Individu 3 dipastikan tidak berfenotip penyakit sehingga kemungkinannya menjadi =
0,42
0,49+0,42
= 0,46
2
c. Probablitas ibu dari individu ? membawa penyakit adalah (ibunya tidak menunjukkan fenotip sakit).
3
Sedangkan probabilitas ayahnya membawa alel penyakit adalah 0,46. Sehingga probabilitas individu ?
1 2
menunjukkan fenotip penyakit adalah 4 𝑥 3
𝑥 0,46 𝑥 100% = 7.67%

3. Jawaban:
a. fragmen 26 kb, dimana hanya individu 2 yang berfenotip penyakit yang kehilangan fragmen tersebut
b. 1 : Aa, 2 : aa, 3 : Aa, 4 : AA, 5 : Aa
c. Berdasarkan genotip orang tuanya maka probabilitasnya adalah 25%

4. Jawaban:
a. penurunan ion H+ dalam darah, peningkatan kadar CO2 didalam darah, peningkatan suhu, peningkatan
kadar BPG (bisfosfogliserat)
b. faktor-faktor tersebut merupakan indikasi bahwa laju metabolisme di dalam jaringan tubuh meningkat
sehingga jaringan membutuhkan supplai oksigen yang banyak. Oleh karena itu oksigen yang harus
dilepaskan oleh hemoglobin juga harus lebih besar.

5. Jawaban:
a. Individu 1 : kekurangan iodin, Individu 2 : kelainan pada hipotalamus atau kegagalan produksi TRH,
Individu 3 : penempelan TSH pada tiroid secara kuat/oversensitifitas tiroid, Individu 4 : overekspresi
TRH
b. Produksi TRH terjadi dibagian hipotalamus, yang selanjutnya memicu pituitari anterior menghasilkan
TSH. TSH kemudian mengaktifkan kelenjar tiroid sehingga menghasilkan T3 dan T4. Jika kelenjar
tiroid bekerja secara terus-menerus maka ia akan membesar dan membentuk goiter.

6. Jawaban:
a. Endotherm mempertahankan suhu tubuhnya dengan mengatur laju metabolisme tubuhnya, sedangkan
ektoterm dengan cara menyesuaikan perilaku.
b. semakin besar ukuran tubuh, maka laju metabolsimenya semakin rendah. pada hewan berukuran kecil
untuk mempertahankan suhu tubuhnya membutuhkan sumber panas yang lebih besar.
c. Variasi suhu tubuh tidak berkorelasi dengan sumber perolehan panas. Variasi suhu tubuh memiliki 2
macam yaitu, hewan dengan suhu tubuh yang memiliki rentang variasi yang luas disebut dengan
poikiloterm, sedangkan hewan dengan variasi yang lebih sempit disebut homoioterm.

(Advance Science Olympiad – Online POSI 2020) FOKUS – HEBAT – JUARA Page 1 of 2
BIDANG : BIOLOGI
(Kunci Jawaban dan Pembahasan)

7. Jawaban:
a. berdasarkan jarak antar pembuluh angkut relatif sama dan ukurannya juga relatif sama sehingga
keduanya merupakan daun monokotil.
b. Jika dilihat dari ukuran seludang berkas pembuluh yang besar maka A merupakan C4, sedangkan B
memiliki diameter relatif kecil adalah C3.

8. Jawaban:
a. Bakteri 1 masuk kedalam berkas pembuluh xylem kemudian menghasilkan sekret exopolisakarida yang
kemudian terakumulasi didalam xilem sehingga menghambat aliran air kedalam daun. Tumbuhan yang
terinfeksi akan menjadi layu.
b. Bakteri 2 menginfeksi tumbuhan dengan cara menginsersi materi genetiknya, sehingga tumbuhan
mengekspresikan gen tertentu yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tumbuhan. Gejala yang
muncul adalah tumor pada daerah yang terinfeksi.

9. Jawaban:
a. pemberian CdCl2 menyebabkan penurunan laju germinasi dan menghambat pemanjangan akar. Semakin
besar konsentrasi yang dipaparkan maka semakin besar kemampuan penghambatannya.
b. CdCl2 merupakan logam berbahaya, sehingga kemungkinan zat tersebut masuk kedalam sel, merusak
kromosom, dan mengganggu mitosis dari sel.

10. Jawaban:
a. NADH melepaskan elektron kemudian dilewatkan pada beberapa protein intermembran, dimana energi
yang dilepaskan oleh lewatnya elektron tersebut digunakan untuk memompa H+ melawan gradien
konsentrasi. Elektron yang telah melewati berbagai komponen protein intermembran tadi kemudian
diterima oleh O2 dan digabungkan dengan H+ untuk membentuk H2O. Gradien proton yang telah
terbentuk antara kedua ruang digunakan sebagai penggerak untuk sintesis ATP dari ADP dan Pi dengan
cara melewatkannya ke ATP sintetase.
b. Rotenon dan CO menghambat rantai transpor elektron, namun baru akan mempengaruhi kerja ATP
sintase setelah gradien H+ hilang. DNP menghilangkan gradien H+ sehingga mengganggu sintesis ATP
tetapi tidak mengganggu rantai transpor elektron. Oligomycin tidak menghambat rantai transpor elektron
secara langsung, namun menghambat sintesis ATP, jika gradien proton yang terbetuk terlalu besar maka
rantai transpor elektron juga akan ikut terhambat.

(Advance Science Olympiad – Online POSI 2020) FOKUS – HEBAT – JUARA Page 2 of 2

Anda mungkin juga menyukai