Anda di halaman 1dari 22

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


PENDIDIKAN BIOLOGI

PAUTAN SEKS

Dosen Pengampu:
Marlina Kamelia, M.Sc

Oleh:
Dede Ayu Fadilah 1811060137
Yusfa Rinda Oktaviani 1811060049
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BIOLOGI

Pautan seks adalah peristiwa


ketergantungan gen atau suatu sifat
pada kromosom seks.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BIOLOGI

Dasar Kromosomal Jenis Kelamin


• Pada manusia dan mamalia lain, ada dua macam
kromosom seks: kromosom X yang lebih besar dan
kromosom Y yang lebih kecil
• Hanya ujung-ujung kromosom Y memiliki wilayah
yang homolog dengan kromosom X
• Gen SRY pada kromosom Y memberi kode untuk
perkembangan testis
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BIOLOGI

Kromosom-kromosom seks manusia


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BIOLOGI

• Perempuan adalah XX, dan laki-laki adalah XY


• Setiap ovum mengandung kromosom X,
sedangkan sperma dapat mengandung baik
kromosom X atau Y
• Hewan-hewan lain memiliki metode penentuan
jenis kelamin yang berbeda-beda
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BIOLOGI

Pewarisan-Sifat pada Gen Tertaut Seks


• Gen yang terletak pada kromosom seks mana pun
disebut gen tertaut seks (sex-linked gene)
• Pada manusia, gen tertaut seks biasanya mengacu
untuk gen pada kromosom X
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BIOLOGI

• Gen-gen tertaut seks mengikuti pola pewarisan-sifat


yang spesifik
• Untuk mengekspresikan sifat tertaut seks resesif
– Perempuan membutuhkan dua salinan alel
– Laki-laki membutuhkan hanya satu salinan alel
• Kelainan resesif tertaut seks lebih umum terjadi
pada laki-laki dibandingkan pada perempuan
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BIOLOGI

• Gen terpaut seks yang ditemukan pertama kali


adalah gen mutasi mata putih pada Drosophila
melanogaster oleh Morgan melalui penyilangan
lalat buah betina bermata merah dan lalat jantan
bermata putih.
Lalat Drosophila wild type memiliki mata merah (kiri). Di antara lalat-lalatnya,
Morgan menemukan seekor jantan mutan dengan mata putih (kanan). Variasi ini
memungkinkan Morgan melacak gen warna mata ke suatu kromosom spesifik.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BIOLOGI

• Pada satu percobaan, Morgan mengawinkan lalat


jantan bermata putih (mutan) dengan betina berwarna
merah (wild type)
– Generasi F1 semuanya bermata merah
– Generasi F2 menunjukkan rasio mata merah:putih
sebesar 3:1, tetapi hanya lalat jantan yang bermata
putih
• Morgan menetapkan bahwa alel mutan mata putih
terletak pada kromosom X
• Temuan Morgan mendukung teori kromosom tentang
pewarisan-sifat
Generasi w+ w
X X
P X  Y
w+

w
Sperma
Sel telur
w+ w+
w+
Generasi
F1 w

w+
Sperma
Sel telur
w+ w+
w+
Generasi w
F2 w
w
w+
PERCOBAAN
Generasi 
P

Generasi
Semua anak
F1
bermata merah
HASIL

Generasi
F2
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BIOLOGI

Pautan Seks pada Manusia


a. Buta Warna
• Buta warna adalah kelainan dimana seseorang
kesulitan membedakan warna yang dilihat mata.
• Buta warna merupakan sifat yang dipengaruhi oleh
gen resesif yang terpaut dalam kromosom X.
• Perempuan yang menderita buta warna memiliki
gen buta warna dalam kedua kromosom X-nya.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BIOLOGI

• Apabila hanya salah satu kromosom X saja yang


memiliki gen tersebut, maka sifat buta warna tidak
akan muncul, dan perempuan tersebut hanya
sebagai carier (pembawa) sifat buta warna.
• Sedangkan laki-laki hanya memiliki satu
kromosom X, jadi kemunculan gen tersebut akan
langsung memunculkan sifat buta warna.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BIOLOGI

b. Hemofilia
• Hemofilia adalah kelainan yang menyebabkan
darah seseorang sulit membeku karena tubuhnya
tidak mampu membentuk faktor pembekuan darah.
• Penurunan penyakit ini melalui kromosom X
diketahui setelah keluarga kerajaan Inggris secara
turun-temurun ada yang menderita hemofilia.
• Hemofilia merupakan kelainan yang dipengaruhi
oleh gen resesif dalam kromosom X.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BIOLOGI

Pautan Seks pada Mammalia


• Warna bulu kucing hitam atau coklat merupakan
sifat yang terpaut dalam kromosom X.
• Kucing jantan hanya dapat berwarna hitam atau
coklat saja dengan kombinasi putih.
• Sedangkan betina ada yang menghasilkan bulu
coklat, hitam, dan putih (biasa disebut kembang
telon) karena memiliki dua kromosom X.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BIOLOGI

• Satu kromosom X betina membawa gen warna


hitam, dan kromosom X satunya dapat membawa
gen coklat sehingga muncul kucing kembang telon.
• Sedangkan pada jantan, satu kromosom X akan
berisi gen hitam saja atau coklat saja sehingga tidak
mungkin muncul warna kembang telon.
• Dari sifat ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa
kucing yang berwarna kembang telon pasti berjenis
kelamin betina.
• Warna kembang telon ini juga kadang disebut
dengan warna calico.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BIOLOGI

Kucing Kaliko

Anda mungkin juga menyukai