Apabila kita berbicara tentang jenis kelamin atau seks dari suatu makhluk
tertentu perhatian kita terutama pada adanya makhluk jantan dan betina.
Perbedaan jenis kelamin humumnya dipengaruhi oleh dua factor:
W = mata merah
Terpaut kelamin
W= mata putih
mata putih : w w
mata putih : w
Gen terpaut kelamin pada Drosophila ini pertama kali ditemukan oleh
Thomas Hunt Morgan pada tahun 1910, ketika ia mengadakan penyilangan
antara betina bermata merah dengan jantan bermata putih.
Morgan segera mengawinkan lalat jantan bermata putih dengan lalat betina
normal (bermata merah0. Semua lalat F1 baik jantan maupun betina bermata
merah. Ketika lalat F1 dikawinkan, didapatkan keturunan F2 yang
memperlihatkan perbandingan bermata merah : bermata putih. Kecuali
itu lalat-lalat F2 yang bermata merah adalah betina, sedangkan separoh dari
Jumlah lalat jantan ternyata memiliki mata merah dan separoh lainyya
memiliki mata putih. Perkawinan resiprok member keturunan yang berbeda.
Berdasarkan itu semua Morgan menyimpulkan bahwaa gen resesip yang
menentukan warna mata putih itu rupa-rupanya hanaya memmeprlihatkan
pengaruhnya pada lalat jantan saja, lagi pula gen yang menentukan warna
mata Drosophila itu terdapat pada kromosom-X.
Andaiakn gen resesifyang menentukan warna putih itu w yang terdapat
pada kromosom-X, maka alel dominananya + (sebagai penganti huruf W),
maka percobaan morgan tadi dapat diterangkan secara gentik seperti pada
gamabar.
Gen terpaut-kelamin pada Manusia
Dapat disebabkan:
Tipe deutan, yaitu apabila yang rusak/lemah bagian mata yang sensitive
terhadap warna hijau.
Tipe protan, yaitu apabila yang rusak/lemah bagian mata yang sensitive
terhadap warna merah.
Buta warna adalah penyakit keturunan yang disebabkan oleh gen resesif c
(asal dari perkataan Inggris color blind). Karena gennya terdalam dalam
kromosom-X sedangkan perempuan memiliki 2 kromosom-X, maka seorang
perempuan dapat normal homozigotik (CC), normal heterozigotik (Cc) atau
amat jarang ditemui heterozogotik (cc) sehingga buta warna. Laki-laki hanya
memiliki sebuah kromosom-X saja, sehingga ia dapat normal (C-) atau buta
warna (c-) saja. Seorang perempuan normal (homozigotik CC) yang kawin
dengan seorang laki-laki buta warna (c-) akan mempunyai anak normal, baik
laki-laik maupun perempuan.
Bagaimana jika keadaanya terbalik? Jiak ada seorang laki-laki normal C-
kawin dengan seorang perempuan buta warna Cc, tetapi anakny laki-laki
semua buta warna c-.
Suatu contoh diagram silsilah dari suatu keluarga yang memiliki keturunan
penyakit buta warna tercantum pada pada diagram dibawah ini. Dapat dilihat
bahwa seorang anak laki-laki yang menderita buta warna dibandingkan
dengan orang perempuan. Di Amerika Serikat kira-kira 8% dari penduduknya
pria menderita buta warna, sedangkan wanita yang buta warna hanya 0,5%
saja, di RepublikRakyat Cina sekitar 6% dari penduduknya pria buta warna,
sedangkan di Indosia kira-kira 3,5% dari penduduk pria dan data untuk untuk
wanita belum tersedia.
2. Anodontia
Ialah suatu kelainan herediter yang disebabkan oleh gen reseif pada
kromosom-X. orang yang menderita kelainan ini tidak memiliki benih gigi di
dalam tulang rahangnya, sehingga gigi tidak tumbuh seterusnya. Alelnya
dominan A menentukan orang bergigi normal. Cara pewarisan gen dari orang
tua kepada anak-anak tidak ada bedanya dengan pada buta warna. Anodontia
juga lebih sring dijumpai pada pria dari pada wanita. Di kotamadya
Yogyakarta ditemukan sorang perempuan yang menderita anodondia, suatu
kasus yang jarang ditemui.
Ayah dan ibu (II1 dan II2) dari penderita perempuan itu adalah saudara
saudara sepupu, yaitu kedua ibu mereka adalah kakak beradik. Pada keluarga
ini yang menderita anodontia adalah ayah (II1, meninggal pada umur 60thn),
anak laki-laki pertama (III1, 45thn), anak ke dua (III2, 40thn), anak ketiga (III3,
24thn), dan anak ke lima perempuan (III5, 34thn). Anak ke empat (III4
perempuan, 35thn), anak ke enam (III6 laki-laki, 32thn) dan anak ke tujuh (III7
perempuan, 30thn) bergigi normal.
Cucu-cucu tidak ada menderita anodontia, namun berdasarkan pewarisan
gen, cucu IV8, IV9, dan IV10 sudah dapat dipastikan carrier. Sesuai dengan
pendapat para ahli, penderita-penderita itu juga menunjukkan ectodermal
dysplasia seperti rambut jarang dan susah berkeringat karena berkurangnya
kelenjar keringat. Gusi mereka tampak datar dan rendah.
3. Hemofilia
5. Sindrome Lesch-Nyhan
Gen terpaut-Y
Gen-gen ini dapat terletak pada autosom maupun kromosom pada kelamin.
Apabila gen ini terletak pada autosom, maka laki-laki dan perempuan dapat
diharapkan dapat menerima gen itu dengan frekuensi yang sama, sehingga
masing-masing seks mempunyai peluang yang sama besar unt uk menunjukkan
diwariskannya gen tertentu. Tetapi apabila gen itu terletak pada kromosom-X,
maka gen itu akan diwariskan menurut pola bersilang. Artinya gen yang terletak
pada kromosom-X itu tidak mungkin diwariskan oleh seorang ayah langsung
kepada anaknya laki-laki.
Beberapa contoh mengenai ekspresi gen yang dipengaruhi oleh seks dapat
dilihat sebagai berikut:
a. Kepala Botak
Kepala botak disini bukan akibat penyakit atau kekurangan gizi dalam
makanan, tetapi benar-benar keturunan. Walaupun lazimnya kepala botak
terdpat pada laki-laki, namun sekali dapat dilihat adanya perempuan dengan
kepala botak.
b. Panajnya Jari Telunjuk
Apakah ada lalat betina yang bermata putih? Oleh karena gen yang
menentukan warna mata terdapat pada kromosom-X, tentunya dapat terjadi lalat
betina bermata putih dengan genotip ww. Lalat ini didapat apabila lalat jantan
bermata putih dikawinkan dengan lalat betina bermata merah dari genotip Ww.
Dari perkawinan lni, separoh dari jumlah anak lalat betina maupun separoh dari
jumlah anak lalat jantan mempunyai mata putih
Dapat dibedakan:
Beberapa contoh:
Penderita tidak dapat membedakan warna merah dan hiiau. Penyakit ini herediter
dan disebabkan oleh gen resesip c (berasal dari perkataan lnggris: "colorblind)
yang terdapat pada kromosom-X. Alelnya dominan C menentukan orang tidak
butawarna (normal). Jika orang perempuan normal (homozigotik) kawin dengan
seorang laki-laki butawarna, maka semua anaknya akan normal ?(Gb.IX-2). Ini
disebabkan karena ginospermium yang membawa gen dominan C, sehingga zigot
mempunyai genotip Cc. Berhubung C dominan terhadap c, maka individu Cc
adalah normal. Keturunan yang menerima kromosom-Y menjadi anak laki-laki.
Bagaimanakah sekarang apabila keadaanya terbalik, artinya seorang
perempuan butawarna kawin dengan seorang laki-laki normal? Jika demikian
keadaannya, maka semua anak perempuan akan normal, sedang semua anak laki-
laki akan butawarna. Ini disebabkan karena kromosom-X dari anak laki-laki ini
berasal dari ibunya, yang membawa gen resesip c (Gb. IX-3).
Di sini nampak bahwa sifat dari ayah (yaitu normal) diwariskan kepada
semua anak perempuan, sedangkan sifat dari ibu (yaitu butawarna) diwariskan
kepada semua anak laki-laki. Cara mewariskan sifat keturunan demikian itu
dinamakan cara mewariskan bersilang (dalam bahasa Inggris: "crisscross
inheritance") dan ini merupakan ciri khas bagi pewarisan gen-gen yang terdapat
pada kromosom-X.
P : Xa XA x Xa Y
Alfonso rneninggal akibat suatu luka oleh pecahan kaca mobil pada waktu
mobil yang dikendarainya bertabrakan di dekat kota Miami, Florida, USA.
Lukanya sebenarnya tak seberapa, tetapi ia kehabisan darah dan meninggal dunia.
Sernenjak itulah dilakukan penyelidikan mendalam rnengenai penyakit
perdarahan ini.
Oleh karena keluarga Ratu Inggris saat ini (yaitu Ratu Elizabeth II) adalah
keturunan dari salah seorang anat laki-laki normal (yaitu Raja Edward VII), maka
dapat diharapkan bahwa keluarga kerajaan Inggris untuk seterusnya akan
terhindar dari penyakit hemofilia yang begitu menggelisahkan (Gb. IX-8).
I 1. Ratu Victoria
I 2. Pangeran Albert
I 1. Ratu Victoria
I 2. Pangeran Albert
II 1. Puteri Victoria
IV 2. Raja George VI
IV 7. Waldemar
IV 9. Henry
V 2. Pangeran Philip
V 3. Puteri Margareth
VI 3. Anne
VI 4. David
VI 5. Andrew
VI 6. Edward