Kebakaan yang terpaut kelamin dikontrol oleh gen yang terpaut pada kromosom
kelamin dan tidak mempengaruhi ekspresi kelamin.
Jika seorang wanita penderita bersifat homozigot, semua anaknya akan mewarisi sifat
tersebut. Kebakaan terpaut kromosom kelamin X yang dominan tidak dapat dibedakan dari
kebakaan autosomal pada turunan dari wanita penderita tetapi dapat dibedakan hanya dari
turunan pria penderita. Contoh cacat bawaan resesif yang merugikan terpaut kromosom
kelamin X, yaitu Lesch-Nyhan Syndrome, Duchene-type Muscular Dystrophy, dan Hunter
Syndrome.
GUEVODECES
Individu pseudohermaprodit berkariotip 46, XY yang menunjukkan alat kelamin luar
membingungkan dinamakan guevodeces, yang berarti “penis pada usia 12”. Pada masa
pubertas ke 24, individu tersebut mengalami virilisasi struktur kelamin sekunder eksternal,
yaitu suara menjadi besar, perkembangan otot maskulin dan klitoris membesar menjadi penis.
Penderita akhirnya memiliki alat kelamin fungsional sebagai jantan, berorinetasi psikologis
maskulin serta fertil. Kelainan ini disebabkan adanya alel autosomal resesif yang
mempengaruhi penggunaan testosteron.
FEMALE PSEUDOHERMAPHRODITISM
Kariotip dari pseudohermaphroditisma ini adalah 46, XX, dimana individu
pseudohermaprodit tersebut berkelamin perempuan namun memiliki tanda kelamin yang
mengarah ciri pria. Fenotip umumnya seperti pria, alat kelamin eksternal meragukan tetapi
memiliki ovarium yang tidak sempurna. Kelainan ini disebabkan proliferasi kelenjar
adrenalin (korteks kelenjar anak ginjal) janin perempuan atau ketidakseimbangan hormonal
ibu sebelum kelahiran sehingga hormon laki-laki berlebih
SINDROM TURNER.
Sindrom turner terjadi karena aneuploidi kromosom kelamin dengan kariotip 45, XO,
fenotip yang bersangkutan perempuan tetapi ovarium kurang berkembang, serta karakteristik
kelamin sekunder berkembang tidak sempurna, tubuh pendek, leher bergelambir, serta
mengalami keterbelakangan mental. Perempuan pengidap sindrom Turner biasanya
mengalami gagal berpisah selama meiosis pada perkembangan embrional awal.
SINDROM KLINEFELTER
Sindrom Klinefelter terjadi karena aneuploifi kromosom kelamin, dengan kariotip 47,
XY namun kromosom kelamin seperti XXYY, XXXY, XXXX, XXXXYY dikaitan dengan
sindrom Klinefelter. Pengidap sindrom ini biasanya berkelamin laki-laki yang mengalami
feminisasi, memiliki testis kecil tidak normal, dan tidak mengalami spermatogenesis, dan
cenderung memiliki anggota gerak lebih panjang.
PRIA XYY
Sindrom pria XYY juga terjadi karena aneuploidi kromosom kelamin dengan kariotip
47, XYY. Penderita terlihat sebagai pria normal termasuk fertil, tetapi cenderung lebih tinggi,
memiliki IQ rendah antara 80-118, terkadang alat kelamin eksternal dan internal mengalami
kelainan.
PEMBALIKAN KELAMIN