“SEX LINKAGE”
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Genetika
Dosen Pengampu : Dr. Mei Sulistyoningsih, M.Si.
Oleh:
Emamatul Qudsiyah
13320081
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sex Linkage
B. Gen-gen yang terpaut pada kromosom-x
1. Rangkaian kelamin pada Drosopila
2. Rangkaian kelamin pada manusia
3. Rangkaian Kelamin Pada Binatang Menyusui
4. Rangkaian Kelamin Pada Ayam
C. Gen-Gen Yang Terdapat Pada Kromosom-Y
D. Rangkaian kelamin Sempurna Dan Tak Sempurna
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
Telah diketahui bahwa individu itu memiliki dua macam kromosom, yaitu autosom
dan seks kromosom. Oleh karena individu betina dan jantan biasanya mempunyai autosom
yang sama, maka sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada autosom diwariskan dari
orang tua kepada anak-anaknya tanpa membedakan seks. Misalnya sifat keturunan seperti jari
lebih, warna mata atau rambut dan albino dapat diwariskan, tetapi keturunan F1 maupun F2
tidak pernah disebut-sebut jenis kelaminnya.
Selain gen-gen autosomal demikian itu dikenal pula gen-gen yang terdapat di dalam
kromosom kelamin. Peristiwa ini dinamakan rangkai kelamin (Inggris: “Sex Linkage”). Gen-
gen yang terdapat/terangkai pada kromosom kelamin dinamakan gen terangkai kelamin
(Inggris: “Sex-linked genes”). Berhubung dengan itu dapat dibedakan gen terangkai-X
(Inggris: “X-linked gene”), ialah gen yang terangkai pada kromosom-X dan gen terangkai-Y
(Inggris: “Y-linked gene”), yang terangkai pada kromosom-Y.
C. Tujuan
D. Manfaat
Dengan adanya makalah ini kita dapat lebih mengetahui tentang pauatan sex, rangkai
kelamin, penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rangkai kelamin tersebut, gen-gen yang
terdapat pada kromosom-X, gen-gen yang terdapat pada kromosom-Y, dan kelainan pada
kromosom tersebut. Dan dari makalah ini kita dapat lebih paham tentang pautan sex yang kita
alami ataupun yang dialami oleh orang-orang disekitar kita, serta bisa lebih mengerti makna
dan artinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Pautan sex (sex linkage) merupakan suatu keadaan dimana terdapat banyak gen
tertentu yang selalu terdapat pada kromosom sex. Adanya pautan sex menyebabkan suatu
sifat muncul hanya pada jenis kelamin tertentu. Ada dua jenis pautan sex, yaitu pautan X dan
pautan Y.
Apabila kedua kromosom kelamin, yaitu kromosom X dan kromosom Y dijajarkan,
maka akan dapat dilihat bahwa ada bagian yang homolog (sama bentuk dan panjangnya) dan
bagian tak homolog. Kromosom kelamin pada manusia dibedakan atas 3 bagian :
1. Bagian dari kromosom X yang homolog dengan bagian dari kromosom Y. Bagian ini tidak
panjang dan pada bagian ini terletak gen-gen yang memperlihatkan rangkai kelamin tak
sempurna.
2. Bagian dari kromosom X yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari kromosom Y.
Bagian ini panjang sekali dan disini terletak gen-gen yang memperlihatkan rangkai kelamin
sempurna, yaitu gen-gen yang lazim menunjukkan sifat rangkai kelamin, seperti buta warna,
hemofilia. Gen-gen ini biasanya dinamakan gen-gen rangkai X.
3. Bagian dari kromosom Y yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari kromosom X.
Bagian ini pendek sekali dan disini terletak gen-gen yang biasa dinamakan gen-gen rangkai
Y, seperti yang menyebabkan Hypertrichosis.
Sifat keturunan yang timbul karena pengaruh gen rangkai Y ini disebut holandrik,
sedang gennya disebut gen holandrik, karena hanya diwariskan kepada laki-laki saja.(Suryo,
1984). Contoh sifat yang dibawa oleh gen terpaut X pada manusia misalnya hemofilia, buta
warna merah hijau, anondontia, dan sindrom Lesch Nyhan. Sedangkan pada lalat Drosophila
adalah warna mata. Sifat yang dibawanya oleh gen terpaut Y pada manusia misalnya
hipertrikosis dan hipofosfatemia. (Yatim, 1983).
Ingat !
Pada anak jantan, X berasal dari induk betina
Pada anak betina, X berasal dari kedua induk
Inilah yang disebut konsep pewarisan sifat menyilang (criss cross inheritance).
Adanya rangkai kelamin mula-mula ditentukan oleh T.H. Morgan dalam percobaan-
percobaanya dengan lalat buah drosopila melanogaskar. Ia mendapatkan lalat berwarna putih.
Lalat ini merupakan mutan (mengalami perubahan gen),karena lalat normal bermata merah.
Pada waktu lalat jantan berwarna putih dikawinkan dengan lalat betina normal(bermata
merah), maka semua lalat F1 baik jantan maupun betinabermata merah.jika lalat-lalat F1 ini
dikawinkan, maka lalat-lalat F2 memperlihatkan perbandingan 3 bermata merah : 1 bermata
putih. Perbandingan ini memberi petunjuk bahwa merah adalah dominan terhadap putih.
Kecuali itu, semua lalat F2 yang betina bermata merah, sedangkan separuh dari jumlah lalat
jantan bermata putih, dan dapat diambil kesimpulan bahwa gen resesif hanya memperlihatkan
pengaruhnya pada lalat jantan saja. Karena itu, Morgan berpendaat bahwa gen menentukan
warna mata ini terapat pada kromosom-X
Andaikan gen dominan W menentukan warna merah, sedangkan alelnya resesip w
untuk mata putih , maka percobaan morgan.
X X XY
Mata merah m. putih
Penderita tidak dapat membedakan warna merah ( tipe protan ) dan hijau( tipe deutan
) , penyakit ini disebut herediter dan disebabkan oleh gen resesip c (berasal dari inggris :’’
colorblind”)yang terdapat pada kromosom-X alelnya dominan c menentukan orang tidak
buta warna (normal). Jika orang perempuan normal (homozigotik) kawin dengan seorang
laki-laki buta warna,maka semua anaknya akan normal. Ini disebabkan karena
ginospermermium yang membawa gen dominan C sehinggga zigot mempunyai genotip Cc.
Berhubung C dominan terhadap c, maka individu Cc adalah normal. Keturunan yang
menerima kromosom-Y menjadi anak laki-laki.
F1 : Cc : perempuan normal
cc : perempuan buta warna
C- : laki-laki normal
c- : laki-laki buta warna
2) Anadontia
Anadontia adalah kelamin herediter yang menyebabkan orang tidak mempunyai gigi
seumur hidup sejak lahir. Kelainan ini ditentukan oleh gen resesip a yang terdapat pada
kromossom X, sehingga penderita tidak mempunyai benih gigi dalam tulang rahang. Alel
dominan A menentukan orang bergigi normal. Pasangan gen ini diwariskan dari orang tua
kepada anak-anaknya seperti halnya buta warna.
3) Hemofilia
Hemofilia ialah suatu penyakit herediter pada manusia pula yang mengakibatkan
darah sukar membeku diwaktu terjadi luka. Darah orang normal bila keluar dari luka akan
membeku dalam waktu 5-7 menit. Akan tetapi pada orang yang mempunyai keturunan
hemofilia, darah akan membeku antara 50 menit sampai 2 jam dan ini menyebabkan orang
meninggal dunia karena kehilangan banyak darah.
Dikenal tiga jenis penyakit hemophilia:
1. Hemophilia yang lazim dikenal, disebut juga Hemophilia A, penderita tidak memiliki factor
pembekuan darah, yang dinamakan FAH (factor anti hemophilia). 2.
2. Penyakit Christmas atau Hemofilia B , penderita tidak memiliki factor PTK (plasma
tromboplastin komponen). Hemophilia A enam kali lebih sering dijumpai daripada penyakit
Christmas.
Penyelidikan membuktikan bahwa kedua penyakit ini ditentukan oleh gen resesif h
yang terdapat dalam kromosom X. alelnya domonan H menentukan seseorang memiliki
factor anti hemophilia, sehingga darah dapat membeku secara normal bila terjadi luka.
Perkawinan antara orang normal homozigotik (NH) dengan laki-laki hemophilia (h_)
akan menghasilkan anak normal, baik perempuan maupun laki-laki. Tetapi walaupun anak
perempuan itu normal, ia heterozigotik (Hh). Apabila ia kelak kebetulan kawin dengan laki-
laki hemophilia, maka separoh dari jumlah anak laki-laki akan normal sedangkan separoh
lainnya akan menderita hemophilia. Anak perempuan semuanya normal. Anak perempuan
hemophilia boleh dikatakan tidak ada karena dia bersifat letal.
P HH >< h_
normal hemophilia
gamet H h
F1 Hh = perempuan normal
H_=laki-laki normal
(perkawinan antara perempuan normal (homozigotik) dengan laki-laki hemophilia).
P2 Hh >< h_
normal hemophilia
gamet H h
F2 Hh = perempuan normal
Hh = letal
H_ = laki-laki normal
H_ = laki-laki hemophilia
( perkawinan antara perempuan pembawa hemophilia dengan laki-laki hemophilia ).
3. Hemophilia C, hemophilia C tidak disebabkan oleh gen resesif dalam kromosom X,
melainkan oleh gen resesif yang jarang dijumpai dan terdapatnya pada autosom. Tidak ada
1% dari kasus hemophilia adalah kasus ini. Penderita tidak mampu membentuk zat plasma
tromboplastin anteseden (PTA).
Penyakit ini ditimbulkan oleh adanya pembentukan purin yang berlebihan, terutama
pada basa guanine. Penyebabnya penderita tidak mampu membentuk enzim hipoxantin-
guanin phosporibosil transferase (HGPRT) yang diikuti bertambah aktifnya enzim serupa ini
seperti adenine phoporibosil trasferase (APRT). Sebagai hasil dari metabolism purin yang
abnormal, seperti misalnya kejang otot yang tidak disadari serta menggeliatkan anggota kaki
dan jari-jari tangan. Kecuali itu ia juga tunamental, menggigit serta merusak jari-jari tangan
dan jaringan bibir dan ia juga menunjukkan tanda-tanda kerusakan pada kerinjal, sukar
menelan dan sering muntah-muntah.
Suatu penyakit yang ditandai dengan besarnya kepala karena adanya penimbunan cairan
cerebrospinal didalam ruang otak. Dengan mengumpulnya cairan cerebrospinal itu terjadilah
tekanan yang mengakibatkan gangguan mental, kehilangan kemampuan bergerak dan sering
kali penderita cepat meninggal dunia. Penyebabnya adanyta gen resesif terangkai X. dalam
keadaan normal cairan cerebrospinal berguna untuk menjaga otrak terhadap goncangan.
Cairan ini dibentuk didalam empat ruang otak, berputar didalam ruang itu dan mengelilingi
otak untuk dihisap dalam aliran darah. Apabila hubungan antara ruang-ruang otak itu
terhalang atau sangat sempit maka cairan itu akan terkumpul mempertinggi tekanan didalam
ruang otak dan merusak jaringan otak disekelilingnya. Dan tanda pertama dari hidrosefali
ialah membesarnya kepala bayi untuk waktu sekitar 6 bulan setelah kelahiran.
Telah diketahui bahwa penentuan jenis kelamin pada binatang menyusui mengikuti tipe
XY. Binatang betina adalah XX, sedangkan binatang jantan adalah XY. Contoh yang indah
dapat diikuti pada warna kuning.
B = gen untuk warna hitam
b = gen untuk warna kuning
Bb = genotip untuk kucing belang
P : ♂ bb >< ♀ B_
kuning hitam
gamet: b B
F1 : Bb = betina kucing belang tiga(kucing calico)
b_ = jantan kucing kuning
Perkawinan antara kucing jantan berwarna hitam dengan kucing betina berwarna kuning
akan menghasilkan anak kucing betina berwarna belang tiga (hitam-kuning-putih) yang
disebut juga kucing calico, dan kucing jantan bewarna kuning. Oleh karena kucing calico itu
heterozigotik (Bb), maka pada umumnya ia mempunyai kelamin betina. Kucing jantan tidak
mungkin heterozigot, sebab hanya memiliki kromosom X saja.
Kromosom Y jauh lebih sedikit mengandung gen-gen, karena memang lebih pendek
ukurannya jika dibandingkan dengan kromosom X. Oleh karena kromosom Y dimiliki oleh
orang laki-laki saja, tentunya mudah dimengerti bahwa sifat keturunan yang ditentukan oleh
gen pada kromosom Y hanya akan diwariskan kepada keturunan laki-laki saja. Contoh yang
terkenal pada manusia adalah Hypertrichosis, yaitu tumbuhnya rambut pada bagian-bagian
tertetu di tepi daun telinga. Kelainan ini disebabkan oleh gen resesif h yang terapat pada
kromosom Y. Perkawinan antara laki-laki Hypertrichosisdengan perempuan normal akan
mempunyai anak laki-laki yang semuanya hypertrichosis, tetapi tiada seorang anak
perempuan pun yang menerima sifat keturunan itu. Hypertrichosis lebih sering dijumpai pada
bangsa Pakistan dan india.
P: ♂ XX >< ♂ Xh
normal Hypertrichosis
F1 : XX = perempuan normal
Xh = laki-laki hypertrichosis
Selain hypertrichosis , dikenal 2 macam lagi gen terangkai kromossom Y yaitu
Webbed toes (Tumbuhnya kulit diantara jari tangan & kaki tampak selaput kulit spt
katak/burung air. Disebabkan oleh gen resesif ‘wt” ), dan Hystric Gravior (Pertumbuhan
rambut panjang & kaku dipermukaan tubuh menyerupai landak. Disebabkan oleh gen
resesif “hg”, alelnya Hg normal).
Gb. Perbandingan jari normal dan Panjang jari telunjuk lebih panjang dari jari manis.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa individu itu memiliki dua
mcam kromosom yaitu autosom dan sexkromosom. Oleh karena itu individu betina
dan jantan memiliki autosom yang sama. Maka sifat keturunan yang ditentukan oleh
gen pada autosom diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya tanpa membedakan
sex. Selain gen-gen atosoma juga dikenal pula gen-gen yang terdapat didalam
kromosom kelamin, dan peristiwa ini disebut rangkai kelamin (Sex Linkage). Dan
gen-gen yang terdapat atau terangkai pada kromosom kelamin dinamakan gen
terangkai kelamin (Sex-linked Genes). Dengan demikian dapat dibedakan gen
terangkai-X yang terangkai pada kromosomX(X-linked genes), dan gen terangkai ini
yaitu gen yang terangkai pada kromosomY (Y-linked genes).
B. SARAN
Makalah yang kami buat ini memeng jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna untuk membuat makalah ini menjadi
lebih baik lagi dan mendekati kata sempurna. Dan apabila makalah ini banyak terdapat
kesalahan atau materi yang tidak sesuai dengan apa yang dibahas kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Semoga makalh yang
kami sampaikan dan kami buat ini bias menambah pengetahuan dan memberikan manfaat
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA