Anda di halaman 1dari 7

NO Penulis Judul Kota Metode Platform Temuan

1 Amran, Intan Aplikasi Bandung capture-mark- Perkiraan jumlah rayap kembara dari koloni
Ahmad, Ramadhani Campuran release- M. gilvus dapat dihitung dengan metode
Eka Putra, dan Eko Serbuk Kayu recapture capturemark-recapture release, serta umpan
Kuswanto Pinus dan berbasis fipronil dengan konsentrasi 40 ppm
Fipronil efektif dalam menekan populasi rayap
Sebagai kembara M. gilvus dalam waktu 40 hari..
Umpan Rayap
Tanah
Macrotermes
gilvus (Hagen)
(Isoptera:
Termitidae) di
Bandung
2 Muhammad Sayuthi, Potensi Bogor Eksperimen Perlakuan cendawan M. brunneum (1,21 x
Teguh Santoso, Cendawan 106 per mm) mampu menurunkan ukuran
Idham S Harahap, Metarhizium populasi koloni rayap M. gilvus hingga
dan Utomo brunneum mencapai 95,82% (344.051 individu) dari
Kartosuwondo Petch sebagai ukuran populasi awal 359.066 individu
Bio Insektisida
untuk
Pengendalian
Rayap
Macrotermes
gilvus Hagen
pada Tanaman
Jarak Pagar
(Jatropha
curcas L)
3 Ahmad Mansuri Pengoptimalan Bogor Eksperimen Aplikasi sulfuril fluorida pada ketebalan 10
Alfian, Idham Sakti dosis dan cm menunjukkan variabel dosis fumigan
Harahap, dan waktu papar dominan daripada variabel waktupemaparan,
Swastiko aplikasi sedangkan pada ketebalan 5 dan 2,5 cm
Priyambodo sulfuril menunjukkan hasil yang sebaliknya.
fluorida pada
ketebalan kayu
berbeda untuk
pengendalian
rayap kayu
kering
4 Muhammad Ali Komparasi Bekasi Eksperimen Pengendalian hama rayap menggunakan
Rafli, Sylvia Efektivitas bahan kimia menunjukkan tingkat efektivitas
Madusari, dan Jojon Metode yang tertinggi. Namun demikian pengendalian
Soesatrijo Pengendalian hayati menggunakan jamur Metharizium
Rayap anosopliae sangat potensial sebagai agen
Macrotermes pengendali hama rayap. Pola penurunan laju
gilvus Di pertumbuhan sarang rayap yang ditunjukkan
Perkebunan setelah proses pengendalian hayati, dengan
Kelapa Sawit waktu pengendalian relatif lebih cepat (25
menit/sarang) dan biaya (Rp. 28.505) yang
relatif lebih rendah dibandingkan dengan cara
kimia
5 Angga Pramana Penggunaan Riau metode Aplikasi oli dan insektisida mampu
Oli Dan deskriptif dan menghambat pertumbuhan sarang rayap
Insektisida pengamatan Macrotermes givlus dan Coptotermes
Untuk lapangan curvignathus
Mengendalika
n Rayap Di
Perkebunan
Kelapa Sawit
6 Novitasari1, Afghani Bioaktivitas Tanjung Eksperimen konsentrasi daya hambat minimum pada
Jayuska, dan Anti Rayap Pura minyak atsiri daun jeruk sambal yang dapat
Muhamad Agus Minyak Atsiri membasmi rayap tanah adalah sebesar 12%
Wibowo Dari Daun dan tergolong dalam aktivitas anti rayap yang
Jeruk Sambal kuat
(Citrus
microcarpa
Bunge)
Terhadap
Rayap Tanah
Macrotermes
sp.
7 Annisa Savitri, Ir. Keanekaragam Semarang Deskriptif Rayap tanah yang menyerang bangunan
Martini, dan Sri an Jenis Rayap rumah di Perumahan Kawasan Mijen Kota
Yuliawati Tanah dan Semarang adalah jenis rayap Macrotermes
Dampak gilvus sebesar 71 % Coptotermes
Serangan Pada curvignathus sebesar 29 %.
Bangunan
Rumah di Upaya perlindungan rumah yang dilakukan
Perumahan penghuni rumah di perumahan Kawasan
Kawasan Mijen Kota Semarang untuk mencegah
Mijen Kota serangan rayap di bangunan rumah dengan
Semarang metode prakonstruksi dan pascakonstruksi
yaitu perlakuan pada pondasi bangunan,
injeksi pada lantai bangunan rumah yang
sudah jadi, pengawetan kayu menggunakan
termitisida, dan metode pengumpanan rayap.
8 Rahmad Isnandar, Ketahanan Banjar Baru Eksperimen Nilai absorbsi pada kayu randu terendah
Diana Ulfah, dan Kayu Randu terdapat pada perlakuan dengan konsentrasi
Lusyiani (Ceiba 10% yaitu sebesar 0,035 gram/cm3,
pentandra L.) sedangkan tertinggi terdapat pada konsentrasi
Dan Kayu 30% yaitu sebesar 0,082 gram/cm3, nilai
Kemiri absorbsi pada kayu kemiri terendah terdapat
(Aleurites pada konsentrasi 10% yaitu sebesar 0,0837
molucana gram/cm3, sedangkan tertinggi pada
Willd) Yang konsentrasi 20% yaitu sebesar 0,1529
Diawetkan gram/cm3. Nilai retensi kayu randu tertinggi
Dengan Daun terdapat pada perlakuan dengan konsentrasi
Kirinyuh 30% yaitu sebesar 2,475 gram/cm3,
(Choromolaen sedangkan kayu kemiri nilai tertinggi terdapat
a odorata) pada konsentrasi 20% yaitu sebesar 3,058
Terhadap gram/cm3. Persentase kehilangan berat
Serangan terendah pada kayu randu terdapat pada
Rayap Tanah perlakuan 20% yaitu sebesar 36,111% dan
(Macrotermes tertinggi berada pada perlakuan kontrol yaitu
gilvus) sebesar 46,107%, sedangkan kayu kemiri nilai
nilai persentase kehilangan berat terendah
berada pada perlakuan 30% yaitu sebesar
50,259% dan tertinggi berada pada perlakuan
kontrol yaitu sebesar 77,648%. Derajat
kerusakan kayu randu dan kayu kemiri
memiliki hasil rata rata serangan sangat berat.
Jenis rayap yang menyerang kayu ini adalah
Macrotermes gilvus
9 Wa Ode Muliastuty Efikasi Ekstrak Bogor Eksperimen Aplikasi ekstrak akar tuba pada konsentrasi
Arsyad, Agus Akar Tuba 2% efektif menekan serangan rayap tanah.
Ismanto ,dan Dalam Serangan rayap pada tanaman kayu putih baru
Achmad Baedowi Mengendalika terjadi pada minggu ketiga pengamatan
n Rayap Tanah dengan nilairata-rata derajat serangan rayap
Macrotermes terkecil pada minggu ketiga yaitu yaitu 6,8%.
Gilvus Hagen Untuk pengendalian hama rayap tanah pada
Pada tanaman kayu putih sebaiknya digunakan
Pertanaman ekstrak akar tuba dengan konsentrasi 2 % dan
Kayu Putih diaplikasikannya dilakukan 1 minggu sekali.
10 Nova Kristina Uji Efektivitas Medan Eksperimen Teknik aplikasi pengumpanan lebih efektif
Hutabarat, Syahrial Termitisida dibandingkan perlakuan teknik aplikasi
Oemry,dan Mukhtar Nabati penyemprotan terhadap mortalitas rayap.
Iskandar Pinem Terhadap
Mortaliatas Pemberian larutan akar tuba (Derris elliptica
Rayap (Roxb.) Benth) dengan konsentrasi 300gr/L
(Coptotermes air sangat efektif mengendalikan mortalitas
curvinagthus rayap.
Holmgren)
(Isoptera : Kombinasi perlakuan pengumpanan akar tuba
Rhinotermitida lebih efektif terhadap mortalitas
e) di
Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai