Anda di halaman 1dari 26

MASTOTERMITIDAE

(Tugas Mata Kuliah Termitologi)

Dosen Pengampu: Anisa Oktina Sari Pratama, M.Pd

Disusun Oleh:

Anita Iska Maulida 1811060411


Herlina Azhar 1811060356
Tri Padzila Ulya 1811060203
Yusfa Rinda Oktavianti 1811060049

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Makalah ini disusun agar pembaca dapat lebih memahami tentang
Mastotermitidae.
Selama penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu, sudah selayaknya penulis
menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat terbatas, baik
dari segi metodologi penulisan isi dan referensi penulisan makalah ini. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
penyempurnaan makalah ini. Demikian penulisan makalah ini semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dan kami
ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 05 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................5
1.3 Tujuan .........................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi .................................................................................................6
2.2 Ciri-Ciri Morfologi Dan Fisiologi .............................................................6
2.3 Tempat Hidup Atau Habitat .....................................................................21
2.4 Peranan Rayap Bagi Kehidupan ..............................................................21
2.5 Artikel Tentang Rayap..............................................................................23
BAB III PENUTUP ..................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
.1 Latar Belakang
Rayap Australia Mastotermes darwiniensis Froggatt adalah contoh yang baik
dari evolusi mosaik karena ia menunjukkan campuran karakteristik morfologi dan
biologi primitif dan maju. Fitur yang dianggap primitif termasuk yang
Mastotermes sendiri di antara rayap yang berbagi dengan kecoa, seperti area
anojugal yang berkembang dengan baik (lobus anal) di sayap belakang.
Mastotermes melepaskan sejumlah kecil citra bersayap selama musim terbang
yang panjang. Perlu dicatat bahwa pernyataan Hill mengenai "penerbangan
pertama dan satu-satunya" mungkin juga diinterpretasikan pada tingkat alate
individu, yaitu, setelah hinggap setelah penerbangan awal dari sarang, seseorang
tidak mengambil sayap a kedua kalinya.
Mastotermes lebih terkait erat dengan "jenis kehidupan" mereka daripada
status filogenetik mereka sebagai salah satu kelompok rayap basal. Seperti banyak
rayap tanah di daerah semi kering, Mastotermes terbang selama musim hujan dan
menunjukkan denyut terbang yang terkait dengan curah hujan lokal. Waktu
penerbangan bervariasi dari tahun ke tahun dalam kerangka laut yang lebih besar.
Australia tropis dicirikan oleh ketidakteraturan dalam kejadian spasial dan
temporal hujan selama musim panas. Kawan mastotermes jantan dan betina tidak
memiliki perbedaan dalam lebar kepala kapsul, tetapi jantan memiliki berat yang
jauh lebih kecil daripada betina. Hubungan serupa dapat ditemukan pada rayap
yang lebih rendah dan rayap yang lebih tinggi. Secara keseluruhan, hasil kami
konsisten dengan observasi bahwa meskipun banyak karakteristik plesiomorfik
pada individu, karakteristik tingkat koloni Mastotermes cenderung seperti rayap
bawah tanah lainnya. Pada rayap, muncul karakteristik penyebaran dan rasio jenis
kelamin untuk menjadi terkait; dalam kelompok-kelompok yang melakukan
penerbangan besar yang relatif sedikit, dominasi satu jenis kelamin di atas jenis
kelamin lainnya dalam sejumlah koloni meningkatkan kemungkinan perkawinan
silang. Seperti rayap basal lainnya, Mastotermes dianggap sebagai penerbang

4
yang kuat. Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai
Mastotermitidae maka dibuatlah makalah mengenai hal tersebut.

.2 Rumusan Masalah
1. apa saja ciri-ciri morfologi dan fisiologi Mastotermitidae
2. dimana tempat hidup rayap Mastotermitidae
3. apa peran rayap Mastotermitidae bagi kehidupan

.3 Tujuan
1. untuk mengetahui morfologi dan fisiologi rayap Mastotermitidae
2. untuk mengetahui tempat hidup rayap Mastotermitidae
3. untuk mengetahui peranan rayap Mastotermitidae bagi kehidupan

5
BAB II
PEMBAHASAN

.1 Klasifikasi Mastotermitidae
Kingdom : Animalia
Divisi : Arthopoda
Kelas : Insecta
Ordo : Isoptera
Family : Mastotermitidae
Genus : Mastotermes
Spesies : Mastotermes darwiniensis

.2 Morfologi dan fisiologi

Gambar Mastotermes darwiniesnis.

Famili ini merupakan family dari Isoptera yang paling primitive yang
memiliki kekerabatan yang dekat dengan Blattoidea. Hal ini diindikasikan oleh
lobus anal pada sayap belakang masa telur seperti ootheca dan kesamaan struktur
proventriculus dan alat kelamin. Spesies Cryptotecercus punctulatus (serangga
sub-sosial, tanpa sayap, pemakan kayu) memiliki kekerabatan yang sangat dekat
dengan Mastotermitidae. Mastotermes darwinesnsis Froggatt merupakan spesies
tunggal yang berasal dari Australia tropis dengan lokasi temuan terbaru di gold

6
cost. Famili ini ditemukan menyerang pohon-pohon di hutan dan juga merusak
perkebunan tebu dan kebun buah-buahan.1
a) Morfologi rayap
1. Kepala (head)
Semua rayap bersayap memiliki mata dan sepasang ocelli yang terletak lateral
pada permukaan dorsal. Mata dibutuhkan selama penyebaran dan pengenalan
pasangan. Mastotermes darwiniensis memiliki sepasang antena yang berfungsi
sebagai alat sensor. Struktur antena pada rayap ini berbentuk tipis panjang, tidak
bercabang dan tidak mengelompok. Struktur di sisi bawah kepala lebih kompleks.
Bagian mulut memiliki tiga komponen, yaitu Maxille, Labium, dan Mandibles.
Maxille dan labium keduanya memiliki palp untuk merasakan dan memegang
makanan.
2. Dada (thorax)
Dada atau thoraks pada rayap terbagi atas tiga segmen, yaitu prothorax,
mesothorax, dan melathorax. Setiap segmen thoraks memiliki sepasang kaki.
Mesothoraks dan melathoraks juga memiliki sepasang sayap. Kaki dan sayap
tertancap pada lempengan sepanjang thoraks. Prothoraks memiliki lempengan
yang lebih kecil dan tidak berkembang baik sebagaimana pada mesothoraks dan
melathoraks. Lempengan pada permukaan atas (dorsal) dari thoraks berkembang
baik dan bervariasi pada rayap yang dikenal sebagai pronotum, mesonotum, dan
metanotum. Pada pronotum Mesotermes darwiniensis berbentuk datar atau flat.
a. Sayap
Pada rayap, sayap ditemukan dan dimiliki oleh sayap bersayap. Keberadaan sayap
hanya ditemukan pada saat periode mencari pasangan yang dikenal sebagai
periode swarming yang terjadi hanya beberapa jam saja di malam hari. Sayap
depan dan sayap belakang sangat serupa. Sayap terletak paralel dengan tubuh saat
istirahat dan tegak lurus pada saat terbang. Bagian dasar sayap diselubungi oleh
scale sayap. Famili rayap memiliki perbedaan yang sangat mencolok dalam
pertulangan sayap. Pada famili mastotermitidae memiliki struktur sayap yang

1
Astuti Arif. Rayap: Peran, Biologi, Pencegahan, dan Pengendalian”. (Makassar:
Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. 2020). Hal 77.

7
sangat kompleks atau rumit dan memiliki sayap yang unik seperti kecoa, yaitu
anal lobe, yang merupakan bagian sayap yang hilang dan tidak ditemukan lagi
b. Kaki
Kaki yang terdapat pada rayap ini berfungsi sebagai alat penggerak utama. Kaki
cukup konstan pada semua kasta, kecuali pada kaki prajurit seringkali lebih berat
dan lebih menyolok. Kaki rayap mengikuti pola standard dari serangga. Bagian
yang terdekat dengan tubuh adalah coxa, trochanter, femur, tibia, dan tarsus. Pada
rayap, coxa dari pasangan kaki kedua dan ketiga dibagi oleh suture yang dalam
menjadi meron dan coxa. Trochanter biasanya pendek, femur relatif besar, dan
tibia relative panjang dan tipis. Tarsus memiliki jumlah gabungan pendek yang
beragam yang diikuti oleh gabungan ujung yang panjang dengan cakar yang
besar. Tibia juga memiliki jumlah tibial spurs yang beragam pada ujungnya.
3. Perut (abdomen)
Perut rayap memiliki 10 segmen yang tersusun atas lempengan atas (tergite) dan
lempengan bawah (sternite). Sembilan dari 10 tergite berukuran besar dan lebar,
sedangkan segmen kesepuluh memanjang dan runcing. Tergit identik pada rayap
jantan dan betina. Sternit pertama kecil atau tidak ada. Sternit kedua sampai
keenam lebih lebar dari panjang dan sama pada rayap jantan dan betina. Sternit
ketujuh dari Laron betina besar, seringkali menutupi secara sempurna sternit
kedelapan dan kesembilan, yang mengalami modifikasi. 2
b) Fisiologi rayap
1. Sistem respirasi pada rayap
Seperti kebanyakan serangga, penyerapan O2, transportasi ke jaringan
serta pengeluaran CO2 dilakukan oleh spirakel dan trakea. Sistem ini di kenal
sebagai tracheal system or ventilatory system. Spirakel merupakan bukaan
eksternal dari sistem respirasi, yang terdiri atas sepasang meso dan metatoraks dan
sepasang pada delapan segmen pertama serangga. Spirakel pada sisi tubh serangga
terhubung ke “trakea” yang terletak lungitudinal dan exoskeleton.3

2
Astuti Arif. Rayap: Peran, Biologi, Pencegahan, dan Pengendalian”. (Makassar:
Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. 2020). Hal 38-44.

8
Sistem trakea terutama mentransportasi gas-gas dalam tubuh serangga.
Sistem ini merupakan suatu seri pembuluh bercabang (trakea) yang dibentuk
berkelompok pada setiap segmen tubuh ke bagian luar tubuh melalui spirakel,
yang terdiri atas batang trakea (kantong udara) dan ujung trakea (tracheolus).
Kantong udara berfungsi sebagai tempat penyimpanan udara untuk meningkatkan
ventilasi/respirasi, sedangkan tracheolus merupakan cabang dari trakea yang
sangat halus lalu bercabang di sekitar sel dan jaringan dan menembus ke dalam
serat-serat otot.
Proses respirasi terjadi dengan cara difusi O2 dan CO2 melalui sistem
trakea dibantu oleh ventilasi mekanis dari trakea abdominal dan kantung udara.
Difusi O2 ke sistem mekanis dari trakea abdominal dan kantung udara. Difusi O2
ke sistem trakea terjadi karena turunanya tekanan O2 pada ujung tracheolus.
Deangan cara yang sama, CO2 berdifusi keluar melalui sistem trakea. Laju difusi
gas bergantung pada berat molekul gas, dimana berdifusi 1,2 kali lebih cepat dari
CO2 dan gradien konsentrasi gas pada kedua ujung sistem.4
2. Sistem pencernaan
Pencernaan dan absropsi makanan terjadi pada saluran, yang berupa pembuluh
yang memanjang dari mulut sampai anus, yang disebut dengan elimentary cenal.
Saluran pencernaan dibagi menjadi 3 yaitu : usus depan (feregut), usus tengah
(midgut), dan usus belakang (hindgut).
a. Usus depan
Berasal dari actodermal yang pada permukaan dalamnya di lapisi kutikula
(intima) yang akan terlepas saat pergantian kulit. Epithelum foregut tersusun atas
sel yang pipih dan pada bagian luarnya terdiri atas selapis sel lengitudinal dan
selapis otot melingkar, pada bagiam terluar di tutupi jaringan ikat yang lunak.
Usus depan terutama sebagai organ penyimpanan makanan, tetapi juga terjadi
pengerusan, percampuran dan pencernaan seacra terbatas. Usus terdiri atas

3
Astuti Arif. Rayap: Peran, Biologi, Pencegahan, dan Pengendalian”. (Makassar:
Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. 2020). Hal 52
4
Astuti Arif. Rayap: Peran, Biologi, Pencegahan, dan Pengendalian”. (Makassar:
Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. 2020). Hal 53

9
1) Pharynx bagan pertama stomodaeum setelah buccal cavity, dan memilki
satu seri otot dilator yang muncul dari bawah ventral tetorium
2) Esophagus bagian stomodaeum yang tidak mengalami deferensiasi dan
berfungsi melewatkan makanan dari Pharynx ke crop
3) Crop bagian stomodeum yang mengalami pembesaran, terletak di
posterior esophagus dan berfungsi menyimpan makanan.
4) Proventikulus bagian yang berfungsi sebagai pengontrol peredaran
makanan dari crop ke usus tengah.5
b. Usus tengah
Berasal dari endodermal yang tidak dilapisi kutikula pada permukaan dalamnya,
tetapi dilapisis kutikula pada permukaan dalamnya, tetapi di lapisi pertropic
membran sel penyusunnya berbentuk kulonmar dengan mikrofil yang teratur,
yang selalu berhubungan dengan sekresi enzim dan absopsi hasil-hasil dari proses
pencernaan, perithropic membran berupa lapisan lembut pada dinding dalam usus
tengah, yang hampir selalu mengandug kritin dan protein. Usus tengah terdiri atas
1) Gastric caeca berbetuk seperti jari, yang terletak pada bagian anterior usus
tengah, dan berfungsi menghasilkan cairan pencernaan.
2) Ventriculus (lambung) berbentuk kantung yang memanjang yang
berfungsi untuk mencerna mdan menyerap makanan.
c. Usus belakang
Berasal dari ectodermal yang dilapisi kutikula tipis pada permukaan dalamnya dan
lebih permiabel dari pada kutikula yang melapisi usus depan. Pada usus belakang
rayap, biasanya banyak di temukan mikroorganisme simbion yang bereperan
penting dalam pencernaan selulosa. Usus belakang terdiri atas:
1) Pylorus bagian pertama dari usus belakang yang membentuk katup antara
usus tengah dan usus belakang pada bebrapa serangga.
2) Intestine terdiri atas usus kecil dan besar yang berfungsi mencerna dan
mengabsropsi makanan yang melewati usus belakang.

5
Astuti Arif. Rayap: Peran, Biologi, Pencegahan, dan Pengendalian”. (Makassar:
Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. 2020). Hal 54

10
3) Rectum berupa kantung yang mengalami pembesaran yang
mengakumulasi dan menekan makanan yang tidak dicerna.
3. Sistem reproduksi
Siklus hidup rayap dimulai dengan penerbangan untuk kawin (mating
flight), dimana jantan dan betina bersayap berkerumun meninggalkan koloni dan
berkembang biak. Periode ini disebut sebagai swarming. Peristiwa ini dapat
terjadi beberapa hari hingga beberapa minggu sekali atau dua kali per tahun, dan
disinkronkan di antara koloni oleh pemicu lingkungan. Penerbangan kawin pada
rayap terdiri atas dua peristiwa: fase pendispersian, di mana laron jantan dan
betina terbang jauh dari koloninya, dan fase pembentukan pasangan. Selama fase
yang terakhir, satu atau kedua jenis kelamin dari beberapa spesies menunjukkan
perilaku memanggil (calling behaviour), mengangkat perut dan melepaskan
feromon dari kelenjar eksokrin perut. Selain itu, rayap menunjukkan perilaku
yang agak unik setelah pembentukan pasangan, disebut sebagai tandem running',
di mana rayap jantan mengikuti rayap betina dan menggerakkan perutnya saat
mencari tempat bersarang yang memadai.6
Selama kopulasi, sperma ditransfer di luar ruang genital betina. Setelah
pembuahan, rayap bersayap akan mendarat dan melepaskan sayap, dan
membentuk koloni baru. Kedua rayap inilah yang kemudian mejadi raja dan ratu
dari koloni yang baru dibentuk. Rayap raja dan ratu bertanggung jawab terhadap
reproduksi. Sistem reproduksi terdiri atas kelenjer seks (sex gland) atau gonad
(testis pada jantan, ovary pada betina), saluran untuk melewatkan produk seksual
ke bagian luar, dan kelenjer asesoris, sebagaimana dapat dilihat pada.56

6
Astuti Arif. Rayap: Peran, Biologi, Pencegahan, dan Pengendalian”. (Makassar:
Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. 2020). Hal 55

11
.
Gambar Anatomi umum reproduksi rayap (a) ratu dan (b) raja. Ukuran dan ukuran
struktur bervariasi antar taksa. O-ovary, Ov-oviduct.
1) Sistem reproduksi rayap betina
Seperti halnya sebagian besar serang rayap bereproduksi secara
oviparyaitu dengan bertelur. Telur diproduk oleh hetina dipasang ovartam. Ratu
hanya bertelur 10-20 telur pada tahap awal koloni, tetapi bertelur sebanyak L00
telur hari letika koloni berusia beberapa tahun (Anonim. 2015). Pada saat dewasa,
seorang ratu utama memiliki kapasitas yang besar untuk bertelur. Pada beberapa
spesies ratu dewasa memiliki perut buncit dan dapat menghasilkan 40 HRO telur
sehari (Kaib et al, 2001). Dua ovarium dewasa masing-masing memiliki 2000
ovarium (Gilbert, 19s), Perut meningkatkan panjang tubuh rata menjadi beberapa
kali lebih banyak daripada sebelum kawin dan menghargai kemampuannya untuk
bergerak bebas, sehingga pertu dibantu oleh pekerja
Serangga betina mampu membuat tegar, menerima dan menyimpan
sperma, dan bertelur. Sistem reproduksi betina terdiri atas pang warium kelenjer
tambahan, satu atau lebih spermatheca dan saluran yang menghubungkan bagian-
bagian ini. Anatomi produksi tayap betina dapat dilihat pada Gambar yang secara
umam diuraikan sebagai berikut :
(a) Pretty Ovarium terdiri dari sejumlah telur teritorial yang memiliki ukuran dan
jumlah yang beranian Indung telur betina muda muncul sebagai w ang organ
mencolok yang terletak menyamping di sepanjang saluran pencemaran. Di
posterior, ovarium berasal dari sekitar tingkat mid-gut dan condong ke arah
anterior dorsal di atas dan di atas midgut di mana akhirnya bergabung untuk
membentuk ligamen median di daerah toraks dorsal posterior.
(b) Oviduk Saluran telur kiri dan kanan adalah tabung pendek yang berlanjut ker
posterior dan bertemu medial, ventral ke rektum, di saluran lelur umum penduduk
yang terhubung lampung ke ruang genital. Suhuran ini dan spermathera dilapisi
kutikula.
(c) Spermatheca sebuah tabung mirip jari yang memanjang ke bagian punggung
dan memiliki ujung yang berulang yang timbul dari daerah anterior ruang genital.

12
Spermatheca menyimpan sperma untuk periode waktu yang bervariasi dan
Bersama-sama dengan bagian-bagian saluran telur joviduct) dapat mengontrol
penggunaan sperma. Sperma disimpan di dalam betina dalam satu atau lebih
spermatheca. Pada saat pembuahan, telur melakukan perjalanan sepanjang saluran
telur untuk dibuahi oleh sperma dan kemudian dikeluarkan dari tubuh (diletakkan,
dalam banyak kasus melalui ovipositor.
(d) Genital chamber: ruang genital dibentak oleh simpang tindih steemit
kedelapan dan kesembilan oleh sternum ketujuh yang memanjang nem tuk
lempeng sub genital. Ruang genital terdiri dari dua daerah; kerugian luar, ruang
terbuka di bagian belakang dan bagian dalam agak rata dan himpit di bagian
anterior.
(e) Accesory gland: kelenjar tambahan yang ditandai dengan serangkaian tabung
yang berbelit-belit juga memanjang ke bagian punggung. Kelerier tambahan ini
menghasilkan zat untuk membantu pemeliharaan transportasi, dan pembuahan
sperma serta perlindungan sel telur.7
2) Sistem reproduksi rayap jantan
Raja tumbuh hanya sedikit lebih besar telah perkawinan awal dan tena
kawin dengan satu sumur hidup ratu rayap dapat hidup atatu hingga 50 tahun ini
sangat berbeda dari kali semut, di mata seorang ratu kawin sekali dengan jantan
dan menyimpan gamet unitak hidup, karena semut jantan mati tak lama setelah
kawin (Keller, 199: Schneider, 199), lika rata tidak ada, raja rayap menghasilkan
feromon yang mendorong pengembangan ratu rayap pengganti (Wyatt, 2000).
Karna ratu dan raja bersifat monogami, persaingan sperma tidak terjadi Morrow.
Sistem reproduksi jantan adalah testis, yang tersuspensi di rongga tutul oleh trakea
dan tubuh gemuk. Anatomi reproduksi rayap jantan dapat dilihat pada Gambar 4-
3, yang secara umum diuraikan sebagai berikut:
(a) Teori sperma diproduksi oleh jantan dalam sepasang testis dan permatomi
dimulai sebelumnya pada tahap nimfa (pre alat, dan ketika sperma matang dapat
ditemukan dalam saluran ejakulasi larva instar V. Sperma lalu ditransmisikan ke

7
Astuti Arif. Rayap: Peran, Biologi, Pencegahan, dan Pengendalian”. (Makassar:
Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. 2020). Hal 58

13
betina selama kawin dengan alat kelamin eksternal. Sperma disimpan di dalam
tinut dalam situ atau lebih spermathecae. Pada saat pembuahan, telur melakukan
perjalanan sepanjang saluran telur untuk dibuahi oleh sperma dan kemudian
dikeluarkan dari tubuh melalui ovipositor.
(b) Vias de Sperma stitransfer ke betina melalui vas deferens dan saluran jalan
Sebagian vas deterens sering diperbesar untuk membentuk vesikula wminalis
yang menyimpan sperma sebelum dikeluarkan ke betina. 58 Vesikula seminalis
memiliki lapisan kelenjar yang mengeluarkan nutrisi untuk nutrisi dan
pemeliharaan sperma.
(c) Accsoery glen: rayap jantan memiliki kelenjar akeri yang terkadang
digambarkan sebagai vesikula semirais' tetapi tidak pernah mengandung sperma.
Kelenjar ini tumbuh dengan cepat setelah pembentukan koloni dan menghasilkan
knel (cairan mani) yang ditransfer ke betina selama ejakulasi. Komponen cairan
mani terutama berperan untuk menjaga sperma tetap hidup Pada rayap tingkat
tinggi kelenjar aksesori mengalami reduksi atau tidak ada, yang menunjukkan
bahwa seleksi seksual pasca-kopulasi pada kompen caran mani sebaglan besar
tidak ada dalam kelompok rayap ini, tetapi dapat terjadi pada rayap tingkat rendah
(d) Ejaculatory: Salunan yang berfungsi untuk melewatkan sperma yang ditransfer
ke betina. Saluran ejakulasi berasal dari imaginanc epidermis selama
pengembangan dan sebagai hasilnya, memiliki lapisan kutikula Bagian terminal
dari sakuran ejakulasi dapat terkeietotisasi membentuk organ intromitten dan
aedeagus.8
4. Sistem Saraf
Sel saraf merupakan suatu sel yang dapat menghantarkan rangsangan dan
dapat mengadakan perpaduan stimulus yang datang dari luar ataupun dari dalam
tubuh, Sel-sel saraf inilah yang berkumpul dan membentuk jaringan saraf. Sel
saraf berfungsi untuk menerima informasi (visual, kimiawi, mekanisme dari
sekeliling dan dari tubuh serangga itu sendiri. Cara mengumpulkan semua

8
Astuti Arif. Rayap: Peran, Biologi, Pencegahan, dan Pengendalian”. (Makassar:
Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. 2020). Hal 59

14
informasi dan mengintegrasikannya dan menyampaikan hasil integrasi ke otot
yang merupakan hasil reaksi werangga terdap keterangan di sekitarnya
1) Sistem Saraf Pusat
Secara umum, sistem saraf pusat terdiri atas serangkaian ganglia yang
memasok saraf ke segmen tubuh. Sistem saraf pusat pada rayap serupa pada
serangga lainnya yang memiliki rantai difusi. Tiga garnglia utama di kepala
tpretecmebrum. dratertrant, dan tritcmebram) umumnya dipadukan untuk
membentuk otak atau ganglion upraesophageal Sia rental ganglionik terletak di
bawah salutan pencernaan terdap permukaan tubuh ventral (entrial mine chord
Otak dihubungkan oleh penghubung berpasangan ke ganglion subesofagus yang
dihubungkan pada gilirannya oleh penghubung herpasaogan dengan tiga ganglia
toraks dan enam 59
abdominal (diberi nomor seal segmen). Pada sehatian besar serangga
jumlah Ranglia yang terpisah telah berkurang oleh fasi/peleburan Ganglion perut
terakhir selalu melayani beberapa segmen. ada hemiptera dan heteroptera semua
ganglia perut biasanya menyatu dengan ganglia mewothoracie dan metathorace
dan dalam larva lalat yang lebih tinggi (Cyclorrhapha) ganglia otak, toraks, dan
perut membentuk satu massa.
2) Organ Sensorik
Setiap ganglion terdiri dari sel-sel saraf yang terletak di pinggiran dan
massa serabut saraf, reuropile, yang menempati prasat. Ada dua jenis sel sarat,
neuron motorik dan neuron asosiasi. Neuron motor memiliki proses utama, utau
akun yang meluas dari ganglia ke otot kontraktil, dan proses minor, atau dendrit,
yang terhubung dengan menampile. Asosiasi neuron, biasanya lebih kecil dari
neuron motorik, dihubungkan dengan bagian lain dari sistem saraf dengan cara
neuropil.
Tubuh sel dari organ-organ indera, yang disebut neuron sensorik, terletak
di pinggiran tubuh tepat di bawah kutikula. Neuron sensorik terjadi sebagai sel
tunggal atau kelompok kecil seli proses distal atau dendrit dari setiap sel meluas
ke organ indera kutikula (sensillum). Sersila biasanya rambut kecil yang
dimodifikasi untuk perangsangan tertentu (mis. sentuhan, hau, rasa, panas, dingin

15
setiap senillum terdiri dari satu sel indera dan sata erat saraf. Meskipun organ-
organ indera kecil ini terjadi di elunah tubuh, mereka terutama berlimpah di
antena, palpus dan arti. Sel indera maning casing sersillum menguraikan proses
proksimal, atau sensory avon, yang berjalan ke dalam ke sistem saraf pusat, di
mana ia memasuki neuropile dan melakukan kontak . 9 dengan ujung-ujung neuron
asosiasi. Kumpulan akson sensoris dan akson motorik, yang tertutup selubung
pelindung membentuk sarat Organ sensorik yang terdapat pada rayap
sebagaimana dikutip dalam Richard (1969) mencakup dengan ujung-ujung neuron
asosiasi.
3) Organ fotosensitif
Organ ini berfungsi merespon informasi visual yang dilakukan okh mata.
Mata ada dua macam yaitu mata sederhana ( A) dan mata majemuk Sel-sel indera
penglibatan berasal dari epidermis, seperti juga sel sel organ indera lainnya, dan
terhubung ke ganglia optik (bagian otak) oles akson sensorik. Setiap sel indra
penglihatan memiliki zo di permukaannya yang jika terpapar cahaya
menimbulkan produk kimia yang merangsang sel indera, yang disebut wf la, dan
memulai impal saraf di akson sensorik. Zona reseptif cahaya (rhaldam) dari sel
retinula umumnya memiliki bentuk seperti batang karena terletak tegak lurus ke
permukaan cahaya melewati memanjang
Pada mata sederhana ( l) area kena berbentuk kutikula terletak di atas
katlompok sel retinula yang membentuk retina. Karena struktur optiknya primitif,
gambar visual yang diterima adalah kasar, ocet hanya bisa merasakan cahaya,
kegelapan, dan gerakan. Mata majemuk terdiri dari sejumlah segi yang
menyerupai satang lebah; masing masing sisi menutupi sekelompok enam atau
tujuh sel retina yang mengelilingi tubdom. Setiap urut retina di bawah satu sisl
disebut mem int. Karena setiap titik cahaya berbeda dalam kecerahan, semua
ommatidia yang membentuk retina menerima mosaik kasar bidang pandang
Berbeda dengan gambar di kamera atau di mata manusia, gambar mosaik di mata

9
Astuti Arif. Rayap: Peran, Biologi, Pencegahan, dan Pengendalian”. (Makassar:
Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. 2020). Hal 60

16
majemuk tidak terbalik tetapi tegak. Kehalusan masa dan tingkat resolusi
meningkat dengan meningkatnya jumlah sepi
4) Organ Sensori lain
Seluruh tubuh rayap dilengkapi dengan bulu dan pori dari berbagai
ukuran, organ chordotonal, dan ujung saraf difusi. Organ ini dapat diklasifikani
dalam dua tipe yaitu:
a) Sensilla trichodea terdistribusi pada seluruh tubuh, khususnya
terkonsentrasi pada antena, bagian mulut, cerci, dan kaki. Sensilla ini
berfungsi untuk taktil, yang mungkin cukup sensituit untuk merasakan
etaran udara dan karenanya berfungsi sebagai organ untuk penerimaan
suara10
b) Sensilla basiconica : berupa duri pendek dengan dinding tebal dan
panjangnya paling banyak empat kali diameter pangkal Sensila ini
terkonsentrasi dalam kelompok pada beberapa titik dari kutikula, yaitu
daerah articular pelengkap khususnya pangkal antenna, pangkal cosa kaki,
dasar bagian mulut yang bergerak (pulp), pangkal sayap, tegal, dan
penghubung antar segmen sternal. Sensila ini berfungsi proprioseptif, yang
berkaitan dengan rangsangan yang diproduksi dan dirasakan dalam suatu
organisme, terutama yang berhubungan dengan posisi dan gerakan tubuh.
c) Sansilla campaniformia tipe terbagi dua kategori yaitu pori berbentuk
elips dan pori bertentuk lingkaran dengan diameter sekitar 5 w pada rayap
primitif. Sensila ini dapat diamati pada sayap, antena, dan bagian mulut
(khususnya maxillary dan mandibular). Juga ditemukan pada sisi luar
tibia. Fungsinya tidak jelas, tetapi pada serangga thoptera terkait dengan
tibial tympanic organ.
d) Peg argans merupakan tonjolan kecil kutikula yang dipersarafi tetapi tidak
bersambung. Organ ini terkadang terletak pada pusat lekukan kecil dari
kutikula, yang berada di labrum, pinggir buccal pulp, dan anterna.

Astuti Arif. Rayap: Peran, Biologi, Pencegahan, dan Pengendalian”. (Makassar:


10

Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. 2020). Hal 61

17
e) Chordotumal orgame: merupakan organ yang sangat melimpah pada
tubuh rayap. Smadgrae type 2 (elemen sensori difus dari bagian mulut dan
artikulasi) Organ organ ini merupakan ujung sensorik yang paling sering
dikeluarkan dari sel-sel multipolar, dan memiliki dua kelompok fungsi:
Organ-organ ini merupakan ujung sensorik yang paling sering dikeluarkan
dari sel-sel multipolar, dan memiliki dua kelompok fungsi:
a. Ujung yang mungkin proprioseptif dan yang terletak di daerah artikular
(dua sisi artikulasi femur-tibia, tibia-tarsus, dan sendi glossae-
paraglossae). Ujung ini menghilang dengan cara difus diltipodermis.
b. Ujung yang mungkin kemoreseptor terletak di bagian atas talium
hipofaring mandibulas organ ini berakhir pada permukaan kutikula dalam
pori kecil pada tirugkat yang tanpa penebalan kutikula dapat diamati.
5. Sistem Kelenjer dan Sekresi
Pada rayap, sistem ini mencakup 2 (dua) kelompok utama, yaitu sistem
endocrine dan endocrine. Peranan dan sifat dari beragam sekresi masih belum
diketahui, namun jumlah feromon diketahui memainkan peranan penting dalam
pembentukan kata pada rayap 11
1) Exocrine Glands
Pada rayap ditemukan sejumlah kelenjer eksokrin meskipun sifat sekresi
maupun fungsinya masih banyak yang belum jelas atau diketahui. Ragam dari
kelenjar renbut dijabarkan di bawah ini, dengan posisi kelenjar dapat diihat pada
Gambar dibawah ini.

Gambar Posisi kelenjar pada rayap

Astuti Arif. Rayap: Peran, Biologi, Pencegahan, dan Pengendalian”. (Makassar:


11

Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. 2020). Hal 62

18
a) Labral glands sepasang organ kecil pada epidermis bagian permukaan
depan dari labrum.
b) Mandibuler glands kelenjer ini ditemukan pada rayap prajurit Alates M
laricullis. Kelenjer ini terletak pada dasar mandibel, di antara interier angle
mandibel dan maksila.
c) Labial or salivotory glands: struktur umum kelenjar ini serupa dengan
yang ditemukan pada Orthoptera dan Dictyoptera Setiap kelenjar terdiri
atas serangkaian lobe atau 'acini yang dihubungkan oleh saluran saliva
atau air liur, yang membuka secara simetris pada pangkal labium sebelum
buccal cavity. Setiap kelenjer memiliki salivary resevoir yang muncul
pada pangkal Labium dari saluran saliva yang berhubungan ke setiap
kelenjer.
d) Frontal glands: Pada Rhinotermitidae dan Termitidae, kelenjer frontal
umumnya terdefestasi pada prajurit dan perkembangannya cukup beragam.
Pada prajurit Coptotermes, cairan putih yang bersifat biasanya dikeluarkan
dari lubang frontal untuk melawan m a lam perti semut).
e) Slernal glands: kelenjar ini terletak pada stetit tal pai dan jumlah kelenjar
termal ini beragam dari spesies ke spesies Pada Mastotermes daruvinensia,
terdapat tiga kelenjar ini yang berada pada pertengahan stenit ketiga,
keempat dan kelima.
f) Tergal glands: lenjerini hanya terdapat pada imago spesies tertentu. Pada
imago betina dari Sy ditemukan kelenjar pada epidermis dari digit ke
sembilan dan sepuluh, dalam bentuk penalan pada daerah anteriornya.
g) Tergal glands: kelenjar ini hanya terdapat pada ima spesies tertentu. Pada
imago betina dari Syntermes ditemukan kelenjar pada epidermis dari ergit
ke sembilan dan sepuluh dalam bentuk penebalan pada daerah anterior
nya.12

Astuti Arif. Rayap: Peran, Biologi, Pencegahan, dan Pengendalian”. (Makassar:


12

Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. 2020). Hal 63

19
2) Endocrine Glands
Sistem endokrin merupakan sistem signal informasi seperti sistem saraf
namun memiliki efci dan mekanisme yang berbeda. Pada sistem syaraf,
pengiriman informasi berlangsung cepat dan respon berlangsung singkat
sedangkan pada sistem endokrin, and informasi berlangsung lebih lambat dan
respon lebih lama beberapa jam sampai beberapa minggu) Pada rayap, kelenjar
endokrin menghasilkan hormon dan feromon. hormon merupakan bahan kimia
yang dilepaskan oleh sel khusus (kolemjer), atau organ pada satu bagian tubuh
yang mempengaruhi sel pada bagian tubuh yang lain Contoh: hormon yang
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan serangga termasuk pada rayap yaitu
brain hormone, molting hormone, dan juvenile hormone. Feromon: merupakan
bahan kimia yang diketurkan atau disekresikan yang merangsang respon sosial
pada anggota dari sesama spesies yang biasanya mempengaruhi prilaku dan juga
digunakan sebagai komunikasi kimia Feromon dapat dibedakan atas primer
pheromone, yaitu feromon yang memiliki efek jangka panjang terhadap fisiologi
penerima, terutama dengan metangan syarat yang mengirimkan signal signal ke
otak untuk melepaskan hormon dari sistem endokrin, dan fi reulener pheremonus,
yaitu feromon yang dikeluarkan oleh pengirim yang mempengaruhi prilaku dari
penerima antara lain:
a) Sex pheromone: feromon yang dikeluarkan untuk menarik penerima untuk
melakukan kegiatan produksi. Feromon ini telah banyak diidentifikasi dan
dijadikan sebagai pheromone trap dalam pengendalian hama.
b) Trail pheromone: feromon yang dikeluarkan pengirim di permukaan tanah
untuk membantu orientasi setangga sosial lain dan mengumpulkan anggota
menuju sumber makanan yang sesuai. Feromon ini diproduksi oleh
berbagai kelem pertin er stemal yang berada pada abdomen rayap
Kebanyakan fen yang dikeluarkan berupa senyawa volatil yang mudah
menguap.
c) Orientation pheromone: feromon yang dikeluarkan pengirim di udara
untuk memandu anggota kalori lain ke berbagai stuani, mencakup
memasuki sarang (nest atrane) menemukan sarung.

20
d) Alarm pheromone: yang dikeluarkan yang dapat merangsang respon panik
atan melarikan diri, atau sifat agresit pada serangga Feromon yang
dihasilkan berupa campuran berbagai senyawa kompleks yang bersifat
volatile pertin erpetua dan seskuiterpen, atau stat. Pada anggota famili
Rhinotermitidae, senyawa ini berupa cairan yang dikeluarkan dari kelenjer
frontal melalui fontanel dan disuntikan rayap prajurit ke musuhnya.
e) Kin reognition pheromone: feromen yang dikeluarkan agar setangga lain
dapat mengenali koloninya. Feromon yang dihasilkan berupa senyawa
Hidrokarbon berantai panjang pada kutikula serangga
f) Aggregatin phenmene: memlasilitani reprodukal atau memakan dan
menyediakan perlindungan dari musuh alami atau kondisi lingkungan
Feromon ini menyebabkan umunal fending kambang kulit (Scolytidae)
.3 Tempat dan Perilaku Rayap
Habitat Macrotermes gilvus Hagen pada umumnya pada daratan rendah,
terkhusus disekitar perdesaan. Juga di jumpai di daerah perkotaan, ditaman yang
luas dan perkebunan. Walaupun dijumpai di daratan rendah namun tidak sering.
Mulai dari ketinggian 160 meter dari permukaan laut. Dan tidak di jumpai pada
perbukitan dan tanah curam. Rayap ini ditemukan di Malaysia pada penelitian
tahun 2012, Indonesia oleh Ahmad 1958, di Sabah oleh R.S Tapa tahun 1982, di
singapore oleh Lee tahun 201413
2.4. Peran rayap bagi kehidupan
Rayap-rayap dari family ini adalah rayap yang hidupnya berada dibawah
tanah dengan sarang yang terhubung dengan permukaan tanah mastotermes
darwiniensis adalah spesies yang tersisa dari family ini dan rayap ini dapat
ditemukan diwilayah Australia Utara.14
Diseluruh dunia jenis rayap yang telah dikenal ada sekitar 2000 spesies
(sekitar 120 spesies merupakan ham) sedangkan lebih kurang dari 20 spesies yang
diketahui berperan sebagai hama perusak kayu dan sebagai vector penyakit pada
manusia. Namun tidak semua serangga bersifat sebagai hama dan perusak
13
Y.P.Tho,Termes Of Penisular Malaysia (kuala Lumpur: Forest Resarch Institute Malaysia,
1992), hlm 48
14
Hantayanto dan hairiyah “biologi tanah” yogyakarta: pustaka. 2007 hal 83

21
bangunan kebanyakan serangga seperti jenis rayap juga sangat diperlukan dan
berguna bagi manusia. Rayap biasa berperan dalam menjaga daur hidup rantai dan
jaring-jaring makanan disuatu ekosistem sebagai contoh apabila benthos (larva
serangga yang hidup diperairan) jumhlahnya sedikit, secara langsung akan
mempengaruhi kehidupan ikan dan komunitas hidup organisme lainnya disuatu
ekosistem sungai atau danau. Di bidang pertanian, apabila serangga penyerbukan
tidak ditemukan maka keberhasilan proses penyerbukan akan terhambat.
Pengendalian rayap hingga saat ini masih mengandalkan penggunaan
insektisida kimia (termisida) yang dapat diaplikasikan dalam bebeapa cara yaitu
melalui penyemprotan atau pencampuran termisida dalam bentuk serbuk atau
granula dengan tanah. Teknik penyuntikan pada bagian pohon atau sistem
perakaran tanaman yang terserang atau dengan cara penyiraman disekitar
tanaman. Rayap dipandang memiliki dua sisi dalam kehidupan, yaitu sisi
merugikan dan sisi menguntungkan. Rayap merupakan serangga yang cukup yang
cukup penting bagi kehidupan manusia dimana rayap akan mengkomsumsi bahan
tumbuhan, baik yang masih berupa biomassa maupun yang sudah menjadi
nekromassa bahkan juga mengkomsumsi yang telah menjadi humus. Beberapa
golongan rayap hidup sebagai pemakan organik tanah termasuk pemakan tanah
atau pun sisa-sisa dari tumbuhan yang telah lapuk, merekalah yang hidup
menghuni hamparan tanah dan perannya sanagt penting dalam proses penyehatan
dan rekayasa ekositem
Rayap membrikan manfaat bagi ekosistem yang ada dibumi sebagai
makrofauna tanah rayap dapat membuat lorong-orong dalam tanah yang
mengakibatkan tanah akan menjadi gembur sehingga mampu membantu dalam
pertumbuhan tanaman. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan
rayap yaitu faktor lingkungan sanagt mempengaruhi perkembagan dari rayap yang
ada dihutan, beberapa faktor lingkungan tersebut yaitu curah hujan, suhu,
kelembapan, ketersediaan makanan dan musuh alami. Suhu dan kelembapan
merupakan faktor yang seacara bersama-sama mempengaruhi aktifitas dari
rayap.15

15
Hantayanto dan hairiyah “biologi tanah” yogyakarta: pustaka. 2007 hal 84

22
1) Suhu
Faktor suhu merupakan pembatas bagi pertumbuhan danperkembagan serangga,
seperti siklus hidup dan kelangsungan hidup serangga rentang atau toleransi hidup
serangga berkisar pada sushu 15ºC hingga 45ºC dengan suhu optimum untuk
pertumbuhan dan perkembangan berada pada suhu ± 25ºC.
2) Kelembapan Udara
Kelembapan udara menjadi faktor yang mempengaruhi disttibusi srangga.
Kelembapan uadar untuk serangga yang paling cocok adalah berkisar anatar 73-
100%. Kelembapan udara dapat mempengaruhi tubuh serangga tergantung kadar
air dalam tubuh serangga itu sendiri. Bila kadar air dalam tubuh serangga berada
pada kondisi optimum dab kelembapan udara tinggi maka proses metabolism
serangga akan cepat hal ini mempengaruhi perkembangan serangga itu sehingga
menjadi jauh lebih pendek perkembangannya. Bila kadar air dalam tubuh
serangga berkurang dan kelembapan udara rendah. Maka hal ini akan
mengakibatkan prosea metabolism terhambar akibatnya terlambat pula
perkembangnya.
3) Kelembapan Tanah
Pipulasi hewan tanah berhubungan erat dengan kelmbapan tanah kondisi tanah
yang kering berdampak pada kondisi tubuh hewan yang akan mengalami
dehidrasi atau kehilangan cairan tanah.
.5 Artikel tentang rayap
Spesies ini menunjukkan kemiripan yang luar biasa dengan kecoak
tertentu, kerabat terdekat rayap. Kesamaan ini termasuk lobus anal sayap dan
bertelur dalam tandan, bukan secara tunggal. Ini adalah satu-satunya anggota yang
hidup dari genus Mastotermes dan keluarganya Mastotermitidae, meskipun
banyak taksa fosil yang diketahui. Rayap secara tradisional ditempatkan di
Exopterygot, tetapi perlakuan tanpa pandang bulu membuat kelompok itu menjadi
kelas paraphyletic dari neopteran basal. Dengan demikian, kecoak, rayap, dan
kerabatnya saat ini ditempatkan dalam klade yang disebut Dictyoptera. Rayap
tunggal ini sekilas tampak seperti perut kecoa yang menempel di bagian depan
rayap. Sayap mereka memiliki bentuk yang sama dengan kecoak, dan telurnya

23
diletakkan dalam wadah seperti telur kecoak. Diperkirakan telah berevolusi dari
nenek moyang yang sama dengan kecoak kayu (Cryptocercus) di Permian . Sayap
fosil telah ditemukan di Permian Kansas yang memiliki kemiripan dekat dengan
sayap Mastotermes dari Mastotermitidae, yang merupakan rayap hidup paling
primitif. Fosil ini disebut Pycnoblattina. Ia melipat sayapnya dalam pola cembung
antara segmen 1a dan 2a. Mastotermesadalah satu-satunya serangga hidup yang
melakukan hal yang sama.
Tidak seperti kecoak, hanya kecoak yang memiliki sayap (lihat Siklus
hidup rayap), sayap yang jauh lebih panjang dari perut mereka. Alates memiliki
panjang sekitar 35 mm dengan lebar sayap 50 mm. Panjang prajurit 11–13 mm
dan pekerja 10–11,5 mm. Para prajurit memiliki sistem pertahanan alarm yang
memperingatkan teman sarang di dalam koloni tentang potensi bahaya. Dua cara
mereka mengkomunikasikan bahaya ini adalah melalui feromon yang
disekresikan di kelenjar labialnya, dan dengan menciptakan getaran melalui
gerakan.
Mastotermes darwiniensis biasanya tidak terlalu banyak, dan koloninya
juga tidak besar jika dibiarkan dalam kondisi alami. Namun, ketika diberi air yang
melimpah (seperti irigasi biasa) dan makanan serta kondisi tanah yang
menguntungkan (seperti simpanan kayu atau struktur kayu), populasinya bisa
sangat besar, berjumlah jutaan, dengan cepat menghancurkan inangnya.
Makanannya bervariasi, karena ia akan memakan tanaman pendatang, gading dan
kulit yang rusak, serta kayu dan puing, dan bahkan hampir semua yang organik.
Ini menjadi hama pertanian utama, sejauh pertanian sayuran hampir ditinggalkan
di Australia Utara di mana rayap ini banyak, yang berada di luar hutan hujan atau
tanah bauksit. Ia telah mengembangkan kemampuan untuk mengebor menjadi
pohon hidup dan melingkari kulit kayu sehingga mati dan menjadi pusat koloni.
M. darwiniensis adalah satu-satunya inang yang diketahui dari protozoa
Mixotricha paradoxa simbiosis luar biasa karena banyak simbion bakterinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

24
Spesies Cryptotecercus punctulatus (serangga sub-sosial, tanpa sayap,
pemakan kayu) memiliki kekerabatan yang sangat dekat dengan Mastotermitidae.
Mastotermes darwinesnsis Froggatt merupakan spesies tunggal yang berasal dari
Australia tropis dengan lokasi temuan terbaru di gold cost. Famili ini ditemukan
menyerang pohon-pohon di hutan dan juga merusak perkebunan tebu dan kebun
buah-buahan.
Seperti kebanyakan serangga, rayap menyerap O2, transportasi ke jaringan
serta pengeluaran CO2 dilakukan oleh spirakel dan trakea. Sistem ini di kenal
sebagai tracheal system or ventilatory system. Spirakel merupakan bukaan
eksternal dari sistem respirasi, yang terdiri atas sepasang meso dan metatoraks dan
sepasang pada delapan segmen pertama serangga. Spirakel pada sisi tubh serangga
terhubung ke “trakea” yang terletak lungitudinal dan exoskeleton.

DAFTAR PUSTAKA

25
Astuti Arif. Rayap. 2020. Peran, Biologi, Pencegahan, dan Pengendalian.
Makassar: Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin.

Brittan EB et al. 1970. Serangga Australia. Melbourne University Press.

Hantayanto dan hairiyah . 2007 .Biologi Tanah. yogyakarta: pustaka.

Hill, G.F. 1942. Anai-anai (Isoptera) dari Wilayah Australia. H.E. Daw, Kerajaan
Pencetak, Melbourne, Austr.

Tilyard RJ. 1937. Kansas Permian serangga. Bahagian XX lipas, atau memesan
Blattaria I, II Am. Jurnal Sains 34; 169–202, 249–276.

Y.P.Tho. 1992. Termes Of Penisular Malaysia kuala Lumpur: Forest Resarch


Institute Malaysia.

26

Anda mungkin juga menyukai