Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Kelompok 9
LAMPUNG
2020/2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanrrahim..
Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas Makalah Mata Kuliah Termitologiini.
Penyusunan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan kewajiban
kami sebagai mahasiswa serta agar mahasiswa yang lain dapat melakukan
kegiatan seperti yang kami lakukan. Dalam tugas ini kami akan membahas
mengenai “Family Termitidae”.
Dengan ini tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Dosen mata kuliah Termitologi yaitu IbuAnisa Oktina Sari
Pratama, M.Pdselaku dosen pembimbing. Serta kepada semua pihak yang
tentunya begitu banyak membantu hingga terselesaikannya penulisan makalah ini.
Kami sadari tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami
dapat memperbaiki kesalahan kami.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga tugas ini bermanfaat dan
berguna bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Morfologi Dan Fisiologi Family Termitidae ................................ 3
2.2 Tempat Hidup Family Termitidae ............................................. 11
2.3 Peran Family Termitidae Bagi Kehidupan ................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Bagaimana tempat hidup dari rayap family termitidae ?
3. Bagaimana peran dari rayap family termitidae bagi kehidupan ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini iyalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui morfologi dan fisiologi rayap family termitidae
2. Untuk mengetahui tempat hidup rayap family termitidae
3. Untuk mengetahui peran rayap family termitidae bagi kehidupan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dalam rayap tingkat rendah.Berikut adalah beberapa klasifikasi dari spesies
rayap family Termitidae :
a. Globitermes sulphureus
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Isoptera
Famili : Termitidae
Genus : Globitermes
Spesies :Globitermes sulphureus
b. Leucopetermes leucops
2
Subekti N. Karakteristik Populasi Rayap Tanah Coptotermes Sp (Blattodea: Rhinotermitidae) Dan Dampak
Serangannya. Jurnal Biosantifika. Vol 2. No. 2. 2010. Hal 7.
4
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Isoptera
Famili : Termitidae
Genus : Leucopitermes
Spesies :Leucopitermes leucops
Spesies Leucopitermes leucops memiliki karakter kapsul kepala
yang bulat hampir persegi. Spesies ini memiliki rostrum berbentuk
silinder. Antena kasta prajurit dari spesies ini bisa ditandai dari segmen
ketiga yang lebih kecil dari segmen lainnya serta tidak jelasnya
pembatas segmen ketiga dan keempat merupakan karakter penting untuk
menandai spesies ini.
Pada Kasta prajurit Leucopitermes leucops memiliki satu bentuk
tanpa adanya variasi atau disebut dengan monomorfik. Kapsul kepala
berbentuk bulat sedikit persegi dengan warna kuning kecoklatan. 3
Kapsul kepala tidak adanya rambut. Rostrum berbentuk silinder
berwarna coklat kekuningan, lebih gelap dibandingkan kapsul kepala.
Antenakasta prajurit berjumlah 12 segmen dengan warna kuning pucat.
Segmen kedua memiliki ukuran yang lebih besar dari segmen ketiga.
Segmen ketiga merupakan segmen paling kecil dibandingkan segmen
lainnya. Pembatas segmen ketiga dengan segmen keempat tidak terlalu
3
Ernilasari, Syaukani & Jauharlina. Re-Deskripsi Leucopitermes Leucops; Subulitermes-Group(Isoptera,
Termitidae, Nasutitermitinae) Di Stasiun Penelitian Suaq Balimbing, Aceh Selatan. Elkawnie: Journal Of
Islamic Science And Technology Vol. 4, No.2. 2018. Hal 45.
5
jelas. Segmen keempat sedikit lebih panjang dari segmen kelima.
Segmen ke enam hingga 12 berangsur memanjang.
Sedangkan Kasta Pekerja: Mandibel kiri memiliki gigi apikal
yang sama besar dengan gigi marginal pertama, gigi kedua mengalami
reduksi, dan gigi ketiga memiliki ukuran yang kecil karena sedikit
tereduksi (Gambar a), Sementara gigi keempat tersambung dengan
lempengan molar, sehingga tidak terlihat dari pandangan dorsal.
Mandibel kanan memiliki gigi apikal dan marginal yang jelas, gigi
marginal ketiga dan keempat tereduksi. Antena pekerja berwarna
kuning pucat dan tersusun atas 13 segmen. Segmen kedua lebih panjang
dari segmen ketiga. Segmen ketiga merupakan segmen paling kecil
dibandingkan dengan segmen lainnya. Pembatas antara segmen ketiga
dan keempat tidak terlalu jelas (Gambar b). Segmen keempat memiliki
ukuran yang hampir sama dengan segmen kelima. Segmen ke enam
hingga segmen ke 13 berangsur angsur memanjang.4
4
Ibid hal 46.
6
mengakibatkan berubahnya faktor abiotik dan biotik, seperti
meningkatnya intensitas cahaya yang masuk ke lantai hutan sehingga
mempengaruhi kelembaban tanah.5
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Isoptera
Famili : Termitidae
Genus : Macrotermes
Spesies : Macrotermes gilvus (Mayor)
5
Ibid hal 47.
6
Hendra Ervany, Syaukani Dan Husni. Biologi Sarang Rayap Subfamili Nasutitermitinae Di Stasiun
Penelitian Suaq Balimbing Taman Nasional Gunungleuser. Jurnal Biotik. Vol. 7,No. 1. 2019. Hal 33.
7
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Isoptera
Famili : Termitidae
Genus : Macrotermes
Spesies : Macrotermes gilvus (Minor)
Spesies Macrotermes gilvus(minor) yang ditemukan memiliki
ciri-ciri morfologi yaitu warna kepala cokelat orange. Panjang kepala
tanpa mandible 1,37 mm, panjangmandible 0,85 mm, panjang badan
3,71 mm, lebar kepala 1,56 mm. bentuk mandibel panjang melengkung
berjumlah 1 pasang serta berwarna gelap daripada kepala. Jumlah ruas
antena 17, dan ditemukan di kawasan hutan alam. 7
e. Nasutitermes matangensis
Kingdom : Animalia
7
Chuck Nuris Alvinda,Dkk. Identifikasi Spesies Rayap Pada Zona Referensi Dan Zona Rehabilitasi Taman
Nasional Meru Betiri. Saintifika. Vol. 19. No. 1. 2017. Hal. 4.
8
Filum : Arhtropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Isoptera
Famili : Termitidae
Genus : Nasutitermes
Spesies :Nasutitermes matangensis
Spesies Nasutitermes metangensisyang ditemukan memiliki ciri-
ciri morfologi yaitu warna kepala cokelat kemerahan. Kepala berbentuk
oval dengan mandible memanjang tunggal(Roonwall, 1969). Panjang
kepala tanpa mandible 0,74 mm, panjang mandible 0,44 mm, panjang
badan 2,91 mm, lebar kepala 0,95 mm. bentuk mandibel memanjang
seperti tusuk jarum dan tunggal. Serta berwarna gelap diujungnya.
Jumlah ruas antena 12.
Ditemukan di area bukit yang mana rayap tersebut menempati
sarang di atas pohon (tipearboreal mounds), dikarenakan pada area
bukit ini memiliki kelimpahan sumber makanan seperti banyaknya
terdapat serasah, ranting-ranting dan kayu lapuk yang merupakan
sumber makanan yang disukai rayap. 8 Serta bentuk sarangnya
membulat seperti bola
f. Nasutitermes triodiae
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
8
Hendra Ervany, Syaukani Dan Husni. Biologi Sarang Rayap Subfamili Nasutitermitinae Di Stasiun
Penelitian Suaq Balimbing Taman Nasional Gunungleuser. Jurnal Biotik. Vol. 7,No. 1. 2019. Hal 32.
9
Kelas : Insekta
Ordo : Isoptera
Famili : Termitidae
Genus : Nasutitermes
Spesies :Nasutitermes triodiae
Spesies rayap Nasutitermes triodae atau disebut juga rayap
katedral adalah jenis rayap yang memperoleh nama demikian berkat
kemampuannya yang sangat luar biasa. Bagaimana tidak, walaupun
ukuran tubuhnya kurang dari 0,5 cm, namun rayap bersangkutan mampu
memangun sarang tingginya mencapai 6 meter. Sarangnya yang
menjulang tingi seperti menara katedral gereja lantas membuat rayap
tersebut memperoleh nama sebeutan “rayap katedral”
Cara hidup rayap Nasutitermes triodae tidak jauh berbeda dari
jenis rayap yang lainnya. Rayap Nasutitermes triodae hidup
menggerombol membentuk koloni beranggotaan jutaan ekor yang
terbagi kedalam 3 kasta utama berdasarkan fungsinya : kasta pekerja,
prajurit, dan reproduksi.9
g. Termes rostratus
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Isoptera
Famili : Termitidae
9
Ibid hal 33.
10
Genus : Termes
Spesies :Termesrostratus
Kasta prajurit dari Termes rostratus memiliki ciri-ciri: kapsul
kepala berwarna putih pucat. Labrum pendek dengan sisi lateral lurus.
Mempunyai penonjolan pada bagian frontal kepala. Mandibula
menyilang, pada bagian ujung meruncing Antena berjumlah 13-14
segmen.
Pada kasta pekerja T. Rostratus memiliki ciri-ciri: warna kapsul
kepala putih pucat, antena berjumlah 14 segmen dan abdomen tampak
transparan. Jenis ini membuat sarang dari kayu mati dan sisa-sisa kayu
lapuk di bagian bawah pohon. Mandibula tidak tampak termodifikasi
sebagai senjata ofensif karena berukuran kecil dan tidak tajam. Spesies
ini membangun sarang dari kayu dan kotoran biasanya dari pangkal
pohon yang membentang sampai ke batang. 10
10
Alan Handru, Henny Herwina Dan Dahelmi. Termites Species (Isoptera) At Forest Of Bukit Tengah Pulau
And Palmplantation, Solok Selatan. Jurnal Biologi Universitas Andalas. Vol 1. No.1. 2012. Hal 79.
11
secara langsung dalam proses pencernaan rayap namun bakteri ini akan
disebarkan oleh rayap pekerja kepada nimfa-nimfa baru.
Perilaku rayap yang sekali-kali mengadakan hubungan dalam bentuk
menjilat, mencium dan menggosokkan anggota tubuhnya dengan lainnya
(perilaku trofallaksis) merupakan cara rayap menyampaikan bakteri dan protozoa
berflagellata bagi individu yang baru saja berganti kulit (ekdisis) untuk
menginjeksi kembali invidu rayap tersebut. Di samping itu, juga merupakan cara
menyalurkan makanan ke anggota koloni lainnya.
Biomassa mikroba ini meliputi sekitar sepertujuh sampai dengan sepertiga
berat rayap. Hasil penelitian Belitz and Waller (1998) menunjukkan bahwa
defaunasi mikroba dalam sistem pencernaan rayap dengan menggunakan oksigen
murni menyebabkan kematian rayap sekitar dua sampai tiga minggu walaupun
diberi kertas saring yang mengandung selulosa.
Namun rayap ini akan hidup lebih lama dengan makanan yang sama
dengan adanya kehadiran mikroba dalam sistem pencernaan rayap tersebut. Hal
ini menunjukkan bahwa kehidupan rayap sangat tergantung pada mikroba
simbiosisnya yang bekerja secara anaerobic yang tidak membutuhkan oksigen.
Pentingnya peranan mikroba dalam pencernaan rayap dikuatkan juga oleh Borror
et al (1992) yang menyebutkan bahwa selulosa dalam pencernaan rayap dicerna
oleh berbagai mikroba, jika mikroba tersebut diambil maka rayap akan tetap
makan tetapi rayap kemudian mati karena makanan tidak dapat dicerna.
Inilah yang membuat rantai koloni tak pernah putus dan jumlahnya terus
bertambah Koloni pekerja siap memakan koloni reproduksi yang sedikit,
12
bayi atau larvanya makan dari menjilati dubur si dewasa, sedangkan ratu
terus bertelur dan menghasilkan koloni baru
11
Ibid Hal 80.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rayap pada family termitidae merupakan jenis rayap pemakan kayu yang
sebgaian besar rayap tanah atau pembuat gundukan tanah, beberapa membuat
sarang arboreal.Family Termitidae merupakan family terbesar ordo isoptera dan
spesies rayap family termitidae dikelompokkan ke dalam rayap tingkat tinggi,
sedangkan enam family lainnya dikelompokkan ke dalam rayap tingkat rendah.
Rayap family Termitidae kebanyakan dapat ditemui pada banyak tempat
seperti di hutan, perkarangn rumah, perkebuanan, dan bahkan didalam rumah.
Berperan penting sebagai pengurai di hutan tropis, bersarang dalam tanah
terutama dekat pada bahan organik yang mengandung selulosa seperti kayu,
seredah dan humus.
3.2 Saran
Apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami
membutuhkan kritik dan saran dari teman-teman semua yang bersifat
membangun, agar makalah ini lebih baik dan menjadi lebih sempurna serta dapat
bermanfaat bagi kita semua.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
ARTIKEL
1. Penelitian Ernilasari, Syaukani & Jauharlina(2018), dengan judul“Re-
Deskripsi Leucopitermes Leucops; Subulitermes-Group(Isoptera,
Termitidae, Nasutitermitinae) Di Stasiun Penelitian Suaq Balimbing, Aceh
Selatan”.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Leucopitermes leucops
terdapat perbedaan ciri-ciri morfologi pada kasta prajurit dan kasta
pekerja.
2. Penelitian HendraErvany. Syaukani Dan Husni (2019), dengan
judul“Biologi Sarang Rayap Subfamili Nasutitermitinae Di Stasiun
Penelitian Suaq Balimbing Taman Nasional Gunungleuser”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa disini terdapat berbagai jenis rayap
yang diantaranya Leucopitermes leucops, dan genus nasutitermes serta
terdapat pula bentuk sarang pada spesies tersebut.
3. Penelitian David Girimaldi Dan Michael S. Enggel (2000), yang berjudul
“Evolution Of The Insecta”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Famili Termitidae merupakan famili terbesar ordo isoptera dan Spesies
rayap famili termitidae dikelompokkan ke dalam rayap tingkat tinggi,
sedangkan enam famili lainnya dikelompokkan ke dalam rayap tingkat
rendah.
4. Penelitian SubektiNiken (2010), yang berjudul “Karakteristik Populasi
Rayap Tanah Coptotermes Sp (Blattodea: Rhinotermitidae) Dan Dampak
Serangannya”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Globitermes
sulphureus Memiliki tubuh berwarna putih dan kepala bulat berwarna
kuning cerah.Habitatnya kayu lembab,menyerang kayu mati dan lembab,
bersarang dalam kayu, atau kayu lapuk yang sudah tertimbun tanah.
5. ChuckNuris Alvinda,Dkk (2017), yang berjudul“Identifikasi Spesies
Rayap Pada Zona Referensi Dan Zona Rehabilitasi Taman Nasional Meru
Betiri”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rayap pada spesies
Macrotermes gilvusdibedakan menjadi 2 jenis yaitu Macrotermes
gilvus(mayor) dan (minor).
6. Penelitian Handru Alan, Henny Herwina Dan Dahelmi (2012),yang
berjudul Termites Species (Isoptera) At Forest Of Bukit Tengah Pulau
16
And Palmplantation, Solok Selatan. Hasil ini menunjukkan bahwa
Subfamili termitidae yang lebih banyak ditemukan adalah dari subfamili
Nasutitermitinae yang terdiri dari tiga genera dan tiga jenis:
Hospitalitermes hospitalis (Haviland, 1898), Longipeditermes
mandibulatus (Thapa, 1981), dan Nasutitermes havilandi (Desneux, 1904);
sedangkan subfamili yang lebih sedikit ditemukan adalah dari subfamili
Termitinae yang terdiri dari dua genera dan dua jenis: Termes rostratus
(Haviland, 1898) dan Pericapritermes sp. Keragaman jenis rayap yang
paling banyak ditemukan adalah pada tipe habitat pinggir hutan
dibandingkan tipe habitat hutan dan perkebunan sawit. Jenis
Pericapritermes sp. ditemukan pada setiap habitat.
17