Anda di halaman 1dari 20

FAMILY TERMITIDAE

(Makalah Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Termitologi)

Dosen Pembimbing :

Anisa Oktina Sari Pratama, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 9

Anggun Setiowati 1811060132

Mely Safitri 1811060114

Yunita Indah Purnama Dewi 1811060274

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanrrahim..

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas Makalah Mata Kuliah Termitologiini.
Penyusunan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan kewajiban
kami sebagai mahasiswa serta agar mahasiswa yang lain dapat melakukan
kegiatan seperti yang kami lakukan. Dalam tugas ini kami akan membahas
mengenai “Family Termitidae”.
Dengan ini tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Dosen mata kuliah Termitologi yaitu IbuAnisa Oktina Sari
Pratama, M.Pdselaku dosen pembimbing. Serta kepada semua pihak yang
tentunya begitu banyak membantu hingga terselesaikannya penulisan makalah ini.
Kami sadari tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami
dapat memperbaiki kesalahan kami.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga tugas ini bermanfaat dan
berguna bagi kita semua.

Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bandar Lampung, 01 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Morfologi Dan Fisiologi Family Termitidae ................................ 3
2.2 Tempat Hidup Family Termitidae ............................................. 11
2.3 Peran Family Termitidae Bagi Kehidupan ................................. 11

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ............................................................................... 13
3.2 Saran ........................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rayap merupakan serangga sosial yang memakan bahan yang
mengandung selulosa serta jamur, rayap tinggal ditempat lembab di dalam
tanah dan batang kayu basah, tetapi ada juga yang tinggal dikayu kering.
Rayap memiliki peran sebagai dekomposer dengan cara menghancurkan
kayu atau bahan organik lainnya dan mengembalikannya sebagi hara
kedalam tanah.
Rayap secara taksonomi dikelompokkan ke dalam ordo Isoptera (iso =
sama dan ptera = sayap). Rayap memiliki tubuh yang lunak dan berwarna
terang. Jumlah spesies rayap di dunia ada sekitar 2.648 spesies yang
digolongkan ke dalam tujuh famili dan 281 genus. Famili Termitidae
merupakan famili dengan jumlah anggota spesies yang tertinggi. Delapan
puluh lima persen total spesies rayap yang telah diidentifikasi merupakan
anggota Famili Termitidae. Sedangkan Famili Mastotermitidae dan Famili
Serritermitidae hanya memiliki satu anggota spesies rayap. Famili rayap
yang lain adalah Famili Kalotermitidae, Termopsidae, Hodotermitidae dan
Rhinotermitidae yang masing-masing famili berturut-turut terdiri dari 411,
20, 15, dan 305 spesies rayap
Rayap pada family termitidae merupakan jenis rayap pemakan kayu
yang sebgaian besar rayap tanah atau pembuat gundukan tanah, beberapa
membuat sarang arboreal. Rayap kelompok tanah dan humus lebih peka
atau responsif terhadap perubahan-perubahan faktor lingkungan
dibendaikan dengan rayap kayu. Rayap termitidae sangat mudah dijumpai di
berbagai tipe ekosistem, seperti ekosistem hutan, pertanian, perkebunan, dan
ada juga yang ditemukan di ekosistem permukiman atau perkotaan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini, sebagai berikut :
1. Bagaimana morfologi dan fisiologi dari rayap family termitidae ?

1
2. Bagaimana tempat hidup dari rayap family termitidae ?
3. Bagaimana peran dari rayap family termitidae bagi kehidupan ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini iyalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui morfologi dan fisiologi rayap family termitidae
2. Untuk mengetahui tempat hidup rayap family termitidae
3. Untuk mengetahui peran rayap family termitidae bagi kehidupan

2
BAB II
PEMBAHASAN

Rayap (termite) adalah serangga bertubuh lunak yang umumnya dikenal


sebagai semut putih. Namun rayap bukanlah semut mereka memiliki 3 bagiam
tubuh utama yaitu kepala, dada (thorak), dan perut (abdomen). Rayap memiliki
sistem sosial dengan raja, ratu, pelerja, dan tentara. Morfologi yang berbeda-beda
sehingga memiliki sistem pembagian tugas dan seperti halnya rayap ratu memiliki
ukuran yang lebih besar untuk menghasilkan anak, sedangkan rayap prajurit
memiliki mulut bertipe penggigit dengan capit yang lebih besar.
Rayap secara taksonomi dikelompokkan ke dalam ordo Isoptera (iso =
sama dan ptera = sayap). Rayap memiliki tubuh yang lunak dan berwarna
terang.Jumlah spesies rayap di dunia ada sekitar 2.648 spesies yang digolongkan
ke dalam sembilan diantaranya (Mastotermitidae, Archotermopsidae,
Hodotermitidae, Stolotermitidae, Kalotermitidae, Stylotermitidae,
Rhinotermitidae, Serritermitidae, dan Termitidae) famili dan 281 genus.
Sedangkan yang akan dibahas didalam makalah ini iyalah salah satu family dari
rayap yaitu family Termitidae. 1

2.1 Morfologi Dan Fisiologi Family Termitidae


Rayap pada family termitidae merupakan jenis rayap pemakan kayu
yang sebgaian besar rayap tanah atau pembuat gundukan tanah, beberapa
membuat sarang arboreal. Rayap kelompok tanah dan humus lebih peka
atau responsif terhadap perubahan-perubahan faktor lingkungan
dibendaikan dengan rayap kayu. Rayap termitidae sangat mudah dijumpai di
berbagai tipe ekosistem, seperti ekosistem hutan, pertanian, perkebunan, dan
ada juga yang ditemukan di ekosistem permukiman atau perkotaan.
Family Termitidae merupakan family terbesar ordo isoptera dan
mencakup tiga perempat spesies yang diketahui, merupakanrayap yang
paling maju. Spesies rayap family termitidae dikelompokkan ke dalam
rayap tingkat tinggi, sedangkan enam family lainnya dikelompokkan ke
1
David Girimaldi Dan Michael S. Enggel., Evolution Of The Insecta, Cambridge Universty Press: Singapore,
2000, Hal. 273.

3
dalam rayap tingkat rendah.Berikut adalah beberapa klasifikasi dari spesies
rayap family Termitidae :
a. Globitermes sulphureus

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Isoptera
Famili : Termitidae
Genus : Globitermes
Spesies :Globitermes sulphureus

Spesies Globitermes sulphureusmemiliki tubuh berwarna putih


dan kepala bulat berwarna kuning cerah. Memiliki antena 13 ruas dan
panjang 4,4 mm, panjan kepala denan mandibel 1,1 mm, mandibel
melengkung menengah dan ada gigi marginal di tengah, jika merasa
terganggu rayap ini akan mengeluarkan vairan berwarna putih susu dari
mulutnya. Habitatnya kayu lembab,menyerang kayu mati dan lembab,
bersarang dalam kayu, atau kayu lapuk yang sudah tertimbun tanah.2

b. Leucopetermes leucops

2
Subekti N. Karakteristik Populasi Rayap Tanah Coptotermes Sp (Blattodea: Rhinotermitidae) Dan Dampak
Serangannya. Jurnal Biosantifika. Vol 2. No. 2. 2010. Hal 7.

4
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Isoptera
Famili : Termitidae
Genus : Leucopitermes
Spesies :Leucopitermes leucops
Spesies Leucopitermes leucops memiliki karakter kapsul kepala
yang bulat hampir persegi. Spesies ini memiliki rostrum berbentuk
silinder. Antena kasta prajurit dari spesies ini bisa ditandai dari segmen
ketiga yang lebih kecil dari segmen lainnya serta tidak jelasnya
pembatas segmen ketiga dan keempat merupakan karakter penting untuk
menandai spesies ini.
Pada Kasta prajurit Leucopitermes leucops memiliki satu bentuk
tanpa adanya variasi atau disebut dengan monomorfik. Kapsul kepala
berbentuk bulat sedikit persegi dengan warna kuning kecoklatan. 3
Kapsul kepala tidak adanya rambut. Rostrum berbentuk silinder
berwarna coklat kekuningan, lebih gelap dibandingkan kapsul kepala.
Antenakasta prajurit berjumlah 12 segmen dengan warna kuning pucat.
Segmen kedua memiliki ukuran yang lebih besar dari segmen ketiga.
Segmen ketiga merupakan segmen paling kecil dibandingkan segmen
lainnya. Pembatas segmen ketiga dengan segmen keempat tidak terlalu

3
Ernilasari, Syaukani & Jauharlina. Re-Deskripsi Leucopitermes Leucops; Subulitermes-Group(Isoptera,
Termitidae, Nasutitermitinae) Di Stasiun Penelitian Suaq Balimbing, Aceh Selatan. Elkawnie: Journal Of
Islamic Science And Technology Vol. 4, No.2. 2018. Hal 45.

5
jelas. Segmen keempat sedikit lebih panjang dari segmen kelima.
Segmen ke enam hingga 12 berangsur memanjang.
Sedangkan Kasta Pekerja: Mandibel kiri memiliki gigi apikal
yang sama besar dengan gigi marginal pertama, gigi kedua mengalami
reduksi, dan gigi ketiga memiliki ukuran yang kecil karena sedikit
tereduksi (Gambar a), Sementara gigi keempat tersambung dengan
lempengan molar, sehingga tidak terlihat dari pandangan dorsal.
Mandibel kanan memiliki gigi apikal dan marginal yang jelas, gigi
marginal ketiga dan keempat tereduksi. Antena pekerja berwarna
kuning pucat dan tersusun atas 13 segmen. Segmen kedua lebih panjang
dari segmen ketiga. Segmen ketiga merupakan segmen paling kecil
dibandingkan dengan segmen lainnya. Pembatas antara segmen ketiga
dan keempat tidak terlalu jelas (Gambar b). Segmen keempat memiliki
ukuran yang hampir sama dengan segmen kelima. Segmen ke enam
hingga segmen ke 13 berangsur angsur memanjang.4

Leucopitermes leucops hingga saat ini keberadaannya


tersebar secara merata di sepanjang wilayah Oriental. Adapun
memerlukan habitat dengan tingkat kelembaban yang tinggi yaitu 75-
90%, dan sarangnya berbentuk kerucut.
Leucopitermes leucops memiliki peran dalam proses dekomposisi
serasah tumbuhan di lantai hutan tropis. Rayap juga dijadikan sebagai
bioindikator terhadap perubahan kondisi lingkungan pada suatu habitat.
Kerusakan hutan yang diikuti dengan pembukaan kanopi

4
Ibid hal 46.

6
mengakibatkan berubahnya faktor abiotik dan biotik, seperti
meningkatnya intensitas cahaya yang masuk ke lantai hutan sehingga
mempengaruhi kelembaban tanah.5

c. Macrotermes gilvus (mayor)

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Isoptera
Famili : Termitidae
Genus : Macrotermes
Spesies : Macrotermes gilvus (Mayor)

Spesies Macrotermes gilvus(Mayor) yang ditemukan memiliki


ciri-ciri morfologi yaitu warna kepala cokelat cerah. Kepala
memanjang. Panjang kepala tanpa mandible 2,76 mm, panjang
mandible 1,41 mm, panjang badan 4,33 mm, lebar kepala 2,76 mm.
bentuk mandibel panjang melengkung berjumlah 1 pasang. serta
berwarna gelap daripada kepala. Jumlah ruas antena 17.Sering
ditemukan di wilayah Asia Tenggara seperti di Indonesia, Malaysia dan
Thailand, dan ditemukan di kawasan hutan alam. 6

d. Macrotermes gilvus (minor)

5
Ibid hal 47.
6
Hendra Ervany, Syaukani Dan Husni. Biologi Sarang Rayap Subfamili Nasutitermitinae Di Stasiun
Penelitian Suaq Balimbing Taman Nasional Gunungleuser. Jurnal Biotik. Vol. 7,No. 1. 2019. Hal 33.

7
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Isoptera
Famili : Termitidae
Genus : Macrotermes
Spesies : Macrotermes gilvus (Minor)
Spesies Macrotermes gilvus(minor) yang ditemukan memiliki
ciri-ciri morfologi yaitu warna kepala cokelat orange. Panjang kepala
tanpa mandible 1,37 mm, panjangmandible 0,85 mm, panjang badan
3,71 mm, lebar kepala 1,56 mm. bentuk mandibel panjang melengkung
berjumlah 1 pasang serta berwarna gelap daripada kepala. Jumlah ruas
antena 17, dan ditemukan di kawasan hutan alam. 7

e. Nasutitermes matangensis

Kingdom : Animalia

7
Chuck Nuris Alvinda,Dkk. Identifikasi Spesies Rayap Pada Zona Referensi Dan Zona Rehabilitasi Taman
Nasional Meru Betiri. Saintifika. Vol. 19. No. 1. 2017. Hal. 4.

8
Filum : Arhtropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Isoptera
Famili : Termitidae
Genus : Nasutitermes
Spesies :Nasutitermes matangensis
Spesies Nasutitermes metangensisyang ditemukan memiliki ciri-
ciri morfologi yaitu warna kepala cokelat kemerahan. Kepala berbentuk
oval dengan mandible memanjang tunggal(Roonwall, 1969). Panjang
kepala tanpa mandible 0,74 mm, panjang mandible 0,44 mm, panjang
badan 2,91 mm, lebar kepala 0,95 mm. bentuk mandibel memanjang
seperti tusuk jarum dan tunggal. Serta berwarna gelap diujungnya.
Jumlah ruas antena 12.
Ditemukan di area bukit yang mana rayap tersebut menempati
sarang di atas pohon (tipearboreal mounds), dikarenakan pada area
bukit ini memiliki kelimpahan sumber makanan seperti banyaknya
terdapat serasah, ranting-ranting dan kayu lapuk yang merupakan
sumber makanan yang disukai rayap. 8 Serta bentuk sarangnya
membulat seperti bola

f. Nasutitermes triodiae

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
8
Hendra Ervany, Syaukani Dan Husni. Biologi Sarang Rayap Subfamili Nasutitermitinae Di Stasiun
Penelitian Suaq Balimbing Taman Nasional Gunungleuser. Jurnal Biotik. Vol. 7,No. 1. 2019. Hal 32.

9
Kelas : Insekta
Ordo : Isoptera
Famili : Termitidae
Genus : Nasutitermes
Spesies :Nasutitermes triodiae
Spesies rayap Nasutitermes triodae atau disebut juga rayap
katedral adalah jenis rayap yang memperoleh nama demikian berkat
kemampuannya yang sangat luar biasa. Bagaimana tidak, walaupun
ukuran tubuhnya kurang dari 0,5 cm, namun rayap bersangkutan mampu
memangun sarang tingginya mencapai 6 meter. Sarangnya yang
menjulang tingi seperti menara katedral gereja lantas membuat rayap
tersebut memperoleh nama sebeutan “rayap katedral”
Cara hidup rayap Nasutitermes triodae tidak jauh berbeda dari
jenis rayap yang lainnya. Rayap Nasutitermes triodae hidup
menggerombol membentuk koloni beranggotaan jutaan ekor yang
terbagi kedalam 3 kasta utama berdasarkan fungsinya : kasta pekerja,
prajurit, dan reproduksi.9

g. Termes rostratus

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Isoptera
Famili : Termitidae

9
Ibid hal 33.

10
Genus : Termes
Spesies :Termesrostratus
Kasta prajurit dari Termes rostratus memiliki ciri-ciri: kapsul
kepala berwarna putih pucat. Labrum pendek dengan sisi lateral lurus.
Mempunyai penonjolan pada bagian frontal kepala. Mandibula
menyilang, pada bagian ujung meruncing Antena berjumlah 13-14
segmen.
Pada kasta pekerja T. Rostratus memiliki ciri-ciri: warna kapsul
kepala putih pucat, antena berjumlah 14 segmen dan abdomen tampak
transparan. Jenis ini membuat sarang dari kayu mati dan sisa-sisa kayu
lapuk di bagian bawah pohon. Mandibula tidak tampak termodifikasi
sebagai senjata ofensif karena berukuran kecil dan tidak tajam. Spesies
ini membangun sarang dari kayu dan kotoran biasanya dari pangkal
pohon yang membentang sampai ke batang. 10

Adaptasi Fisiologis Rayap


Makanan utama rayap selain selulosa kayu, juga selulosa yang terdapat
pada sabut kelapa, rumput, kertas, karton, tekstil dan kulit-kulit tanaman (Nandika
dan Diba, 2003). Rayap juga mengkomsumsi jamur sebagai bahan makanannya.
Berdasarkan simbiosisnya dengan mikroorganisme rayap terbagi atas dua
kelompok yaitu, rayap tingkat tinggi yang bersimbiosis dengan bakteri dan rayap
tingkat rendah yang bersimbiosis dengan bakteri dan protozoa.
Rayap tingkat tinggi mempunyai sistem pencernaan yang lebih
berkembang dibandingkan rayap tingkat rendah karena menghasilkan enzim
selulase selama proses pencernaan selulosa dalam saluran pencernaannya (Borror
et al., 1992)
Peranan bakteri yang terdapat pada saluran pencernaan rayap tingkat tinggi
yaitu melindungi rayap dari bakteri asing, asetogenesis, fiksasi nitrogen,
methanogenesis dan metabolisme piruvat. Meskipun bakteri tidak melibatkan diri

10
Alan Handru, Henny Herwina Dan Dahelmi. Termites Species (Isoptera) At Forest Of Bukit Tengah Pulau
And Palmplantation, Solok Selatan. Jurnal Biologi Universitas Andalas. Vol 1. No.1. 2012. Hal 79.

11
secara langsung dalam proses pencernaan rayap namun bakteri ini akan
disebarkan oleh rayap pekerja kepada nimfa-nimfa baru.
Perilaku rayap yang sekali-kali mengadakan hubungan dalam bentuk
menjilat, mencium dan menggosokkan anggota tubuhnya dengan lainnya
(perilaku trofallaksis) merupakan cara rayap menyampaikan bakteri dan protozoa
berflagellata bagi individu yang baru saja berganti kulit (ekdisis) untuk
menginjeksi kembali invidu rayap tersebut. Di samping itu, juga merupakan cara
menyalurkan makanan ke anggota koloni lainnya.
Biomassa mikroba ini meliputi sekitar sepertujuh sampai dengan sepertiga
berat rayap. Hasil penelitian Belitz and Waller (1998) menunjukkan bahwa
defaunasi mikroba dalam sistem pencernaan rayap dengan menggunakan oksigen
murni menyebabkan kematian rayap sekitar dua sampai tiga minggu walaupun
diberi kertas saring yang mengandung selulosa.
Namun rayap ini akan hidup lebih lama dengan makanan yang sama
dengan adanya kehadiran mikroba dalam sistem pencernaan rayap tersebut. Hal
ini menunjukkan bahwa kehidupan rayap sangat tergantung pada mikroba
simbiosisnya yang bekerja secara anaerobic yang tidak membutuhkan oksigen.
Pentingnya peranan mikroba dalam pencernaan rayap dikuatkan juga oleh Borror
et al (1992) yang menyebutkan bahwa selulosa dalam pencernaan rayap dicerna
oleh berbagai mikroba, jika mikroba tersebut diambil maka rayap akan tetap
makan tetapi rayap kemudian mati karena makanan tidak dapat dicerna.

Tujuan Adaptasi Fisiologis Rayap


 Yakni untuk bisa tetap mengonsumsi Flagellata sehingga bisa mencerna
makanan utama mereka, yakni kayu.

 memiliki sifat kanibalisme. Jika ada temannya yang meninggal, mereka


akan siap memakan jasadnya. Bahkan, ketika rayap reproduksi pergi
mencari pasangan saat musim hujan, mereka akan dimakan hama
penghancur kayu lain saat kembali ke sarang tanpa membawa pasangan.

 Inilah yang membuat rantai koloni tak pernah putus dan jumlahnya terus
bertambah Koloni pekerja siap memakan koloni reproduksi yang sedikit,

12
 bayi atau larvanya makan dari menjilati dubur si dewasa, sedangkan ratu
terus bertelur dan menghasilkan koloni baru

2.2 Tempat Hidup Family Termitidae


Rayap family Termitidae kebanyakan dapat ditemui pada banyak
tempat seperti di hutan, perkarangn rumah, perkebuanan, dan bahkan
didalam rumah.
Faktor-faktor seperti kesetabilan suhu sarang dan keseimbangan
kadar air mempenegaruhi kehidupan rayap. Sarang rayap terbuat dari
lumpur dan berbentuk seperti labirin. Terdapat lubang-lubang udara yang
dibuat sedemikian rupa una mengatur sirkulasi udara dalam sarang. Rayap
merupakan serangga koloni yang tidak tahan terhadap cahaya (kecuali
bersayap/ laron), sehingga sarangnya berada ditempat gelap.
Rayap memiliki kemampuan adaptasi yang sangat baik sehingga
tersebar secara luas di dunia, baik di wilayah iklim tropis, rayap dapat
ditemukan pada daerah dengan ketinggian 0-300 mdpl.

2.3 Peran Family Termitidae Bagi Kehidupan


Di indonesia yang merupakan daerah tropis memiliki hutan terluas di
dunia, serangga rayap yang berperan penting sebagai pengurai di hutan
tropis tersebut, mereka bersarang dalam tanah terutama dekat pada bahan
organik yang mengandung selulosa seperti kayu, seredah dan humus,
spesies rayap termasuk kedalam golongan “daur ulang” sebeb mereka bisa
menguraikan zat-zat yang sudah mati yang sebenarnya sangat bermanfaat
bagi kelangsungan kehidupan dalam sebuah ekosistem hutan.
Serangga ini sangat bermanfaat untuk membantu menguraikan sisa-
sisa kayu, serasah dan sejenisnya menjadi unsur-unsur hara untuk
mendukung kehidupan selanjutnya 11

11
Ibid Hal 80.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Rayap pada family termitidae merupakan jenis rayap pemakan kayu yang
sebgaian besar rayap tanah atau pembuat gundukan tanah, beberapa membuat
sarang arboreal.Family Termitidae merupakan family terbesar ordo isoptera dan
spesies rayap family termitidae dikelompokkan ke dalam rayap tingkat tinggi,
sedangkan enam family lainnya dikelompokkan ke dalam rayap tingkat rendah.
Rayap family Termitidae kebanyakan dapat ditemui pada banyak tempat
seperti di hutan, perkarangn rumah, perkebuanan, dan bahkan didalam rumah.
Berperan penting sebagai pengurai di hutan tropis, bersarang dalam tanah
terutama dekat pada bahan organik yang mengandung selulosa seperti kayu,
seredah dan humus.

3.2 Saran
Apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami
membutuhkan kritik dan saran dari teman-teman semua yang bersifat
membangun, agar makalah ini lebih baik dan menjadi lebih sempurna serta dapat
bermanfaat bagi kita semua.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ernilasari, Syaukani & Jauharlina.2018. Re-Deskripsi Leucopitermes Leucops;


Subulitermes-Group(Isoptera, Termitidae, Nasutitermitinae) Di Stasiun
Penelitian Suaq Balimbing, Aceh Selatan. Elkawnie: Journal Of Islamic
Science And Technology. Vol. 4, No.2.
Ervany Hendra. Syaukani Dan Husni.2019. Biologi Sarang Rayap Subfamili
Nasutitermitinae Di Stasiun Penelitian Suaq Balimbing Taman Nasional
Gunungleuser. Jurnal Biotik. Vol. 7. No. 1.
GirimaldiDavid Dan Michael S. Enggel.2000. Evolution Of The Insecta,
Cambridge Universty Press: Singapore.
NikenSubekti. 2010. Karakteristik Populasi Rayap Tanah Coptotermes Sp
(Blattodea: Rhinotermitidae) Dan Dampak Serangannya. Jurnal
Biosantifika. Vol 2. No. 2.
NurisChuck Alvinda,Dkk. 2017.Identifikasi Spesies Rayap Pada Zona Referensi
Dan Zona Rehabilitasi Taman Nasional Meru Betiri. Saintifika. Vol. 19.
No. 1.
HandruAlan, Henny Herwina Dan Dahelmi. 2012.Termites Species (Isoptera) At
Forest Of Bukit Tengah Pulau And Palmplantation, Solok Selatan. Jurnal
Biologi Universitas Andalas. Vol 1. No.1.

15
ARTIKEL
1. Penelitian Ernilasari, Syaukani & Jauharlina(2018), dengan judul“Re-
Deskripsi Leucopitermes Leucops; Subulitermes-Group(Isoptera,
Termitidae, Nasutitermitinae) Di Stasiun Penelitian Suaq Balimbing, Aceh
Selatan”.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Leucopitermes leucops
terdapat perbedaan ciri-ciri morfologi pada kasta prajurit dan kasta
pekerja.
2. Penelitian HendraErvany. Syaukani Dan Husni (2019), dengan
judul“Biologi Sarang Rayap Subfamili Nasutitermitinae Di Stasiun
Penelitian Suaq Balimbing Taman Nasional Gunungleuser”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa disini terdapat berbagai jenis rayap
yang diantaranya Leucopitermes leucops, dan genus nasutitermes serta
terdapat pula bentuk sarang pada spesies tersebut.
3. Penelitian David Girimaldi Dan Michael S. Enggel (2000), yang berjudul
“Evolution Of The Insecta”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Famili Termitidae merupakan famili terbesar ordo isoptera dan Spesies
rayap famili termitidae dikelompokkan ke dalam rayap tingkat tinggi,
sedangkan enam famili lainnya dikelompokkan ke dalam rayap tingkat
rendah.
4. Penelitian SubektiNiken (2010), yang berjudul “Karakteristik Populasi
Rayap Tanah Coptotermes Sp (Blattodea: Rhinotermitidae) Dan Dampak
Serangannya”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Globitermes
sulphureus Memiliki tubuh berwarna putih dan kepala bulat berwarna
kuning cerah.Habitatnya kayu lembab,menyerang kayu mati dan lembab,
bersarang dalam kayu, atau kayu lapuk yang sudah tertimbun tanah.
5. ChuckNuris Alvinda,Dkk (2017), yang berjudul“Identifikasi Spesies
Rayap Pada Zona Referensi Dan Zona Rehabilitasi Taman Nasional Meru
Betiri”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rayap pada spesies
Macrotermes gilvusdibedakan menjadi 2 jenis yaitu Macrotermes
gilvus(mayor) dan (minor).
6. Penelitian Handru Alan, Henny Herwina Dan Dahelmi (2012),yang
berjudul Termites Species (Isoptera) At Forest Of Bukit Tengah Pulau

16
And Palmplantation, Solok Selatan. Hasil ini menunjukkan bahwa
Subfamili termitidae yang lebih banyak ditemukan adalah dari subfamili
Nasutitermitinae yang terdiri dari tiga genera dan tiga jenis:
Hospitalitermes hospitalis (Haviland, 1898), Longipeditermes
mandibulatus (Thapa, 1981), dan Nasutitermes havilandi (Desneux, 1904);
sedangkan subfamili yang lebih sedikit ditemukan adalah dari subfamili
Termitinae yang terdiri dari dua genera dan dua jenis: Termes rostratus
(Haviland, 1898) dan Pericapritermes sp. Keragaman jenis rayap yang
paling banyak ditemukan adalah pada tipe habitat pinggir hutan
dibandingkan tipe habitat hutan dan perkebunan sawit. Jenis
Pericapritermes sp. ditemukan pada setiap habitat.

17

Anda mungkin juga menyukai